[nasional_list] [ppiindia] Ngebet Cut Puteri

  • From: radityo djadjoeri <radityo_dj@xxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Mon, 7 Feb 2005 02:57:20 -0800 (PST)

** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **

Mas Iwan yang ngebet sama Cut Putri,
Anda bisa dapatkan emailnya di http://mediacare.blogspot.com
 
Cari artikel "Email dari Cut Putri"
 
 
Btw, bukannya Marissa Haque lebih cantik?
 
salam,

RD

Iwan Wibawa <iwanw1963@xxxxxxxxx> wrote:

kira-kira ada rekan di forum yang bisa membantu, dimana kira-kira saya bisa 
menghubungi Cut Putri, wanita muda aceh yang shaleh, bersahaja, santun dan 
cantik ini.
saya berdoa agar suatu saat saya bisa bertemu dengannya untuk hanya 
menyampaikan salam kekaguman saya atas ketegaran dan keteduhan hatinya.

salam
IWAN


radityo djadjoeri wrote:


Cut Puteri, Wanita Muda Perekam Tragedi Tsunami Aceh


Oleh: Ekky Imanjaya 
printkomentarforward
---------------------------------

Masih ingat dengan rekaman bencana tsunami di Aceh yang ditayangkan Metro TV 
sejak 28 Desember, dua hari setelah kejadian? Perekamnya tampak begitu tenang, 
tabah, dan berani mensyut semua kejadian. Perekam itu adalah Cut Putri, wanita 
24 tahun berdarah Aceh yang tinggal di Jakarta dan kuliah di Bandung. Siapa Cut 
Putri? Mengapa dia merekam tragedy tsunami itu dengan begitu tegar? Dan 
bagaimana proses kejadian itu di matanya?

Cut Putri, bersama abi (ayah), ummi (ibu) dan Syarif abangnya berada di aceh 
sejak 16 Desember, dan sudah memegang tiket pulang untuk tanggal 27 Desember. 
"Kami ke Aceh dalam rangka menghadiri pernikahan kakak sepupu pada 18 
Desember," tuturnya. "Pada 26 Desember, kebetulan ada acara Tung Dara Baro, 
acara mengantarkan pengantin perempuan ke mempelai pria. Mungkin kalau di Jawa 
namanya ngunduh mantu," jelasnya. Saat itu, mereka bersama keluarga besar 
lainnya berada di rumah Kombes Sayed Husaini, Kabid Humas Polri NAD--omnya yang 
disapanya dengan Pak Cik. "Kebetulan mobil Pak Cik untuk membawa pengantin 
perempuan ke Lam Jame, ke tempat mempelai pria. Acara rencananya mulai jam 10 
pagi, dan kita pagi-pagi sekali sudah persiapan dari rumah menuju lokasi" 
lanjut Putri. 

Jam 8.00, di hari kejadian, keluarga besar itu mulai sarapan. Tiba-tiba terasa 
gempa, awalnya pelan. Gempa itu tidak berhenti-berhenti. Keluarga besar itu 
keluar rumah menuju taman. "Lantas ada gempa susulan yang super dasyat, yang 
bisa membuat ibu-ibu yang berpegangan di pagar berjatuhan. Gempa itu 
berlangsung 20 menit tanpa henti," tuturnya. 

Kebetulan Putri yang memang senang mensyut kejadian unik itu sudah menyiapkan 
Handycam sejak awal. Begitu gempa kecil, Putri langsung masuk ke dalam rumah, 
mengambil handycam dan hand phone untuk menghubungi keluarga lain, dan secepat 
kilat keluar lagi. "Saya On Camera, jam 8.15, 15 menit sejak gempa kecil," 
ungkapnya. 

Tiba-tiba, terdengar suara gemuruh. Awalnya sayup-sayup, seperti deruan mobil. 
Semua orang bertanya-tanya. Untuk menenangkan, Putrid an ayahnya menyatakan 
kalau itu suara mobil. Lantas Sang ayah membisiki Putri bahwa itu adalah gejala 
tsunami. "Kebetulan waktu kecil kami tinggal di Papua, dan sering terjadi 
gempa, jadi sudah biasa gempa dan air laut surut. Sehingga mengerti hal-hal 
semacam itu. Tapi kami tidak bilang apa-apa kepada ibu-ibu yang lain," tutur 
wanita berjilbab rapi itu. Lama-lama suara itu makin keras menggaung-gaung 
seperti suara angin dan pesawat yang sangat keras, "Seperti kita berada di 
bandara dan pesawat di depan kita," Putri bermetafor. Tiba-tiba di hadapan 
mereka ada ombak setinggi 8-9 meter, dan pohon kelapa "berlarian". 

"Kejadian itu hitungannyan nol koma nol sekian detik. Pada awalnya, penduduk 
sekitar malah mendatangi sumber suara karena ingin tahu. Tapi karena melihat 
ombak besar, mereka berlarian menuju rumah kami, dikejar ombak," jelas Putri, 
tenang. Putri menggambarkan bahwa air tidak merayap atau mengalir, tetapi 
berdiri seperti tembok, dan isinya lumpur hitam. Sang ayah ayah berteriak:"Ke 
atas! Ke Atas!". Dan semua orang, termasuk beberapa tetangga, masuk ke atas 
rumah Pak Cik, dan ada juga yang lari ke tempat lain. "Itu adalah keputusan 
yang sangat cepat. Kejadiannya cepat sekali. Putri yang paling akhir naik, 
setelah Bantu anak-anak. langsung menaiki beberapa kaki tangga, karena air 
mengejar dan sudah di ujung kaki," katanya.

Begitu lompat dan merasa aman, kamera langsung on lagi. Begitu Putri tiba di 
teras lantai dua, air sudah sejauh mata memandang. "Ya sudah, diatas kami 
berdzikir dan minta tolong kepada Allah, karena tidak bisa kemana-mana lagi," 
ujarnya. Gambar tampak bergoyang, karena rumah itu bergoyang-goyang dan 
seakan-akan ingin ikut hanyut. "Lantai dua kami tidak standar, sekitar 7 meter. 
Jadi, saat lantai dua di rumah lain terendam, di rumah kami tidak terlalu, 
meski air sudah mulai masuk," ungkap mahasiswi yang kuliah di Bandung itu.

Tapi mengapa Putri mensyut kejadian itu begitu lama. Apa tidak ada perasaan 
cemas atau takut? "Alhamdulillah, ini pertolongan dari Allah, Putri mendapatkan 
ketenangan. Dalam keseharian, memang, apapun yang terjadi, Putri mengikhlaskan 
segalanya untuk Allah. Saat itu, Putri mau hidup atau mati, itu terserah Allah. 
Karena Allah memberikan yang terbaik. Karena masih hidup, Putri harus melakukan 
sesuatu yang bermanfaat, salah-satunya mengambil gambar itu," katanya, panjang 
lebar.

Pada waktu merekam gelombang itu, Putri yang punya moto "Laa Takhof wa laa 
tahzan. Innallaha Ma?ana, (jangan takut dan jangan sedih karena Allah bersama 
kita)" itu berdoa :"Ya Allah, ini Putri masih hidup, Putri ingin merekam 
kejadian ini agar bisa diperlihatkan pada orang-orang nanti. Karena Putri yakin 
orang luar tidak tahu apa yang benar-benar terjadi, dan dampaknya ke Aceh pasti 
sangat luar biasanya. Kalau memang Putri tidak punya umur lagi, tolong 
selamatkan kaset ini agar orang lain bisa melihatnya". Jadi, memang tujuan 
rekaman itu agar orang lain tahu tentang kejadiannya secara visual.

Saat kejadian, Putri mensyut gelombang itu selama 60 menit. Lengkapnya, ada 3 
kaset, termasuk saat di pengungsian pada awal-awal kejadian. Putri memang punya 
hobi merekam gambar yang aneh-aneh dan unik-unik, sejak dapat hadiah handycam 
dari ayahnya 5 bulan yang lalu.

Gelombang tsunami telah membuat keluarga besar Putri meninggal dan hilang tanpa 
kabar. "Di keluarga saya, alhamdulillah Putri, Abi, Ummi, dan Bang Syarif 
selamat. Di rumah Pak Sayed, tiga hilang dan Pak Sayed meninggal," kata bungsu 
dari empat bersaudara itu.

Setelah air surut, keluarga besar itu tercerai berai, mengungsi ke berbagai 
tempat. Karena setelah itu pun gempa keras sering terjadi. "Kalau terjadi gempa 
lagi, rumah itu bisa ambruk, tidak bisa bertahan lagi.Yang penting menjauhi 
pantai dulu, kea rah yang lebih tinggi. Putri baru pulang pada hari kedua, ada 
yang empat-lima hari baru pulang. Putri mengungsi ke daerah Sareeh, pegunungan, 
sekitar 6 jam perjalanan," bilangnya. . Putri jalan kaki 3 km dari rumah. Saat 
itu ada yang berteriak kalau air naik. Mereka pun panic dan mencegat bis. Bis 
yang sudah sesak itu berhenti, dan begitu sudah mengangkut orang, langsung 
ngebut. Putri tetap dengan tabah mensyut kejadian di bus. Tangan kanan putri 
men-syut, tangan kiri membantu mengambil barang-barang yang berisi makanan dan 
apa saja. Di Sareeh, Putri hanya dengan istri Pak Sayed. Yang lain terpencar. 
Besoknya, putri ke Lhung Bata dan bertemu disana.

Tanggal 28 Desember, Putri dan keluarganya pulang ke Jakarta khusus untuk 
mengantarkan kaset rekaman itu agar dilihat dunia, untuk lalu kembali ke aceh 
pada 31 Desember. " Di Bandara Aceh, walau sudah hari ketiga, sama sekali tidak 
ada kegiatan, termasuk sukarelawan dan bantuan apa pun.Waktu tiba di Bandara 
Cengkareng, saya tidak bawa apa-apa kecuali baju yang sudah terkena Lumpur dan 
tanpa alas kaki. Banyak orang bertanya ?dari mana, mana sepatunya, apa ada 
banjir??"

31 Desember, Putri kembali balik ke Banda Aceh dengan membawa obat-obatan dan 
relawan dari keluarga. "Alhamdulillah tidak ada kesulitan kembali kesana. Kami 
tidak ke Medan, tapi dibuang ke Batam dan penerbangan ditunda selama 7 jam. 
Para relawan kecapekan, apalagi tiba di Banda Aceh tengah malam. Bahkan tahun 
baru pun Putri lupa. Disana, kita bolak balik, termasuk ke Biruen saat 
pemakaman Pak Sayed. Dan saya tetap mensyut," tukas putri dari pasangan 
Syarifah Aqidah dan Teuku Haliman ini.

Semua orang Aceh mungkin mengalami trauma dengan berbagai kadar. "Tapi sampai 
mempertanyakan keberadaan Allah, Putri rasa tidak. Karena Putri tahu orang Aceh 
agamis dan percaya dengan kasih saying Allah dan tidak pernah marah kepada 
Tuhan. Kecuali ada bisikan dari pihak luar. Kalau jiwa orang Aceh, Putri kenal 
baik,"imbuhnya.

Semangat ternyata membuat fisiknya menjadi kuat, sehingga tidak jatuh sakit. 
"Saat disana seperti hidup di hutan lah, harus siap fisik dan mental. Jangan 
sampai menyusahkan orang lain," ujarnya, seolah menjadi nasihat bagi para 
relawan yang ingin ke Serambi Mekkah.

Putri memang sering ke Aceh. Terakhir, 5 bulan sebelum kejadian, Putri juga ke 
Aceh karena ada sepupu yang menikah. "Setahun minimal dua kali, karena keluarga 
besar disana, disini hanya merantau, "jelas aktivis yang hingga kini masih 
bersemangat menggalang dana untuk Aceh itu.

Yang lebih mengagumkan, Putri ingin setiap hal focus untuk menyelamatkan Aceh. 
Sehingga video rekaman itu diserahkan begitu saja tanpa ada sepeser uang pun. 
Bahkan Putri tidak mau digali mengenai masalah pribadi, seperti tempat kuliah 
dan keluarga. "Biar mereka focus dulu ke rakyat Aceh dahulu", komentarnya.

Dengan rekaman yang ditayangkan cepat, dunia mengetahui dasyatnya kerusakan 
akibat tsunami. Dan dunia pun tergerak nuraninya. (eimanjaya@xxxxxxxxx).

Sebagian dimuat di majalah Lisa.

(4 Februari 2005) 

www.layarperak.com 

Ungkapkan opini Anda di: http://mediacare.blogspot.com

---------------------------------
Do you Yahoo!?
Take Yahoo! Mail with you! Get it on your mobile phone.

[Non-text portions of this message have been removed]




***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx

Yahoo! Groups Links









---------------------------------
Do you Yahoo!?
Yahoo! Search presents - Jib Jab's 'Second Term'

[Non-text portions of this message have been removed]




***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx

Yahoo! Groups Links









Ungkapkan opini Anda di: http://mediacare.blogspot.com
                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Search presents - Jib Jab's 'Second Term'

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: