[nasional_list] [ppiindia] Mengapa Lumpur Panas Menyembur?

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Mon, 24 Jul 2006 01:21:04 +0200

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **KOMPAS
Senin, 24 Juli 2006 

 
Fenomena alam
Mengapa Lumpur Panas Menyembur? 




Selama lebih dari 50 hari belakangan ini, lumpur panas di bumi Kabupaten 
Sidoarjo menyembur dengan masifnya. Bagi masyarakat, fenomena ini menimbulkan 
tanda tanya besar. 

Semburan lumpur panas atau mud volcano di Kabupaten Sidoarjo itu muncul pertama 
kalinya pada 29 Mei sekitar pukul 05.00. Tepatnya di areal persawahan Desa 
Siring, Kecamatan Porong. 

Jarak titik semburan sekitar 150 meter arah barat daya sumur Banjar Panji 1 
milik Lapindo Brantas Inc. Sumur Banjar Panji 1 merupakan eksplorasi vertikal. 
Targetnya, mencapai formasi Kujung dengan kedalaman 10.300 kaki. Sampai dengan 
semburan atau blow out pertama, eksplorasi telah berjalan tiga bulan. 

Semburan lumpur panas di Sidoarjo tidak muncul dengan sendirinya. Ada suatu 
kronologi di dalam sumur Banjar Panji 1 yang mendahuluinya. 

Berdasarkan laporan kronologi kejadian, pada tanggal 27 Mei, pengeboran 
dilakukan dari kedalaman 9.277 kaki ke 9.283 kaki. Pukul 07.00 hingga 13.00 
pengeboran dilanjutkan ke kedalaman 9.297 kaki. 

Pada kedalaman ini, sirkulasi lumpur berat masuk ke dalam lapisan tanah. 
Peristiwa ini disebut loss. Lumpur berat ini digunakan sebagai semacam pelumas 
untuk melindungi mata bor sekaligus untuk menjaga tekanan hidrostatis dalam 
sumur agar stabil. 

Setelah terjadi loss, sebagai langkah standar disuntikkan loss circulating 
material (LCM) atau material penyumbat ke dalam sumur. Tujuannya untuk 
menghentikan loss agar sirkulasi kembali normal. 

Peristiwa loss yang lazim dalam pengeboran pada umumnya diikuti munculnya 
tekanan tinggi dari dalam sumur ke atas atau disebut kick. Untuk mengantisipasi 
kick, pipa ditarik ke atas untuk memasukkan casing sebagai pengamanan sumur. 
Sebagai catatan, casing terakhir terpasang di kedalaman 3.580 kaki. 

Saat proses penarikan pipa hingga 4.241 kaki pada 28 Mei pukul 08.00-12.00, 
terjadilah kick. Kekuatannya 350 psi. Kemudian disuntikkanlah lumpur berat ke 
dalam sumur. 

Ketika hendak ditarik lebih ke atas, bor macet atau stuck di 3.580 kaki. Upaya 
menggerakkan pipa ke atas, ke bawah, maupun merotasikannya gagal. Bahkan pipa 
tetap bergeming saat dilakukan penarikan sampai dengan kekuatan 200 ton. Upaya 
ini berlangsung mulai pukul 12.00 hingga 20.00. Selanjutnya untuk mengamankan 
sumur, disuntikan semen di area macetnya bor. 

Akibat macet, akhirnya diputuskan bor atau fish diputus dari rangkaian pipa 
dengan cara diledakkan. Pada 29 Mei pukul 05.00, terjadilah semburan gas 
berikut lumpur ke permukaan. 

Secara kasatmata, material keluar tersebut berupa lumpur berwarna abu-abu. Bila 
dipisahkan, secara umum material lumpur terdiri atas air dan lempung. 

Volume lumpur yang keluar rata-rata 50.000 meter kubik per hari. Pada seminggu 
belakangan, debitnya turun. Menurut Gubernur Jawa Timur Imam Utomo pada saat 
jumpa pers di Hotel JW Marriott, 8 Juli, volumenya kini menjadi 30.000 meter 
kubik per hari. 

Tim teknis 

Berdasarkan laporan tim teknis, lumpur yang keluar ke permukaan bumi itu 
berasal dari formasi Kalibeng, kedalaman 1.700-6.100 kaki. Material formasi 
Kalibeng berupa lempung padat. Adapun sumber air didominasi dari formasi di 
bawah Kalibeng, yakni di kedalaman 6.100-8.500 kaki. 

Perihal bagaimana lumpur bisa menyembur keluar terdapat beberapa pendapat. 
Paling tidak terdapat dua versi besar. Pertama, semburan berhubungan dengan 
sumur Banjar Panji 1. Sementara yang kedua, sama sekali tidak berhubungan atau 
karena faktor alam. 

Ketua Tim Penghentian Lumpur dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral 
Rudi Rubiandini mengatakan, mekanisme keluarnya lumpur tersebut berawal dari 
formasi di bawah Kalibeng. Formasi itu disebut zona unconsolidated clay. 

Formasi ini memiliki tekanan hidrostatis dan tekanan pori. Kedua unsur ini 
akhirnya menghasilkan over pressure atau tekanan abnormal tinggi. 

Pada kondisi biasa, lanjut dosen Teknik Perminyakan ITB itu, zona ini aman 
karena terlindungi formasi di atasnya. Artinya, pengeboran di zona ini 
mempunyai potensi membuatkan jalan ke permukaan bagi tekanan tersebut. 

Pada kasus di Porong, menurut Rudi, yang mengalir dari zona unconsolidated clay 
dan masuk ke dalam sumur adalah air bertekanan tinggi. Air panas ini mengalir 
ke atas melalui sumur dan mendesak ke samping hingga memecahkan formasi. 
Akibatnya, air bertekanan tinggi tersebut mengalir ke atas melewati sekaligus 
menggerus Kalibeng. Oleh sebab itu, saat muncul di permukaan, wujudnya adalah 
lumpur. 

Ahli geologi perminyakan, Andang Bachtiar, menyatakan, persoalan lumpur panas 
pertama-tama muncul karena adanya ketidakstabilan atau peningkatan tekanan 
dalam formasi. Hal ini dipengaruhi kegiatan penambangan di Sumur Banjar Panji 
1. 

Menurut Andang, persoalan utama dipicu adanya kekeliruan dalam pemasangan 
selubung (casing implementation). "Menurut perkiraan saya, casing tidak kuat. 
Maka, ketika terjadi kick atau pada saat memompakan killing mud, formasi di 
sekitar casing pecah," kata mantan Ketua Ikatan Asosiasi Geolog Indonesia 
(IAGI) itu. Killing mud adalah lumpur berat yang digunakan untuk mematikan 
kick. 

Kronologinya, menurut Andang, terjadi underground blow out yang meretakkan 
formasi di bawah dan sekitar casing 13 3/8 inci. Pecahnya formasi lalu membuka 
jalan bagi gas bertekanan tinggi untuk masuk ke Kalibeng yang juga mempunyai 
tekanan hidrostatis tinggi. 

Tekanan tinggi yang menghantam Kalibeng membuat material formasi tersebut pecah 
menjadi lumpur sekaligus tekanan di dalamnya menjadi tidak stabil. Akibatnya, 
tekanan tidak stabil ini mencari jalan ke permukaan. Di permukaan wujudnya 
tampak sebagai semburan lumpur. 

Kemungkinan terburuk dari asumsi ini adalah mekanisme keluarnya lumpur ke 
permukaan, akhirnya berkembang menjadi mekanisme di dalam Kalibeng sendiri. 
Apabila demikian, maka skenario penghentian semburan dengan snubbing unit tidak 
akan berhasil. 

Soffian Hadi, anggota IAGI, mengatakan, semburan lumpur disebabkan faktor alam. 
Lumpur berasal dari gunung lumpur di dalam lapisan tanah atau disebut diapirik. 
Artinya, aliran lumpur sama sekali terpisah dengan sumur Banjar Panji 1. 

Daerah Porong termasuk dalam zona tumbukan atau subduksi. Tumbukan lempeng 
erasia dan austroindia yang terjadi sepanjang tahun, pada akhir Mei, 
mengaktifkan patahan-patahan di sepanjang jalur zona tumbukan, termasuk di 
Porong. 

Akibatnya, tekanan dalam diapirik meningkat. Akhirnya lumpur mencari rekahan 
dan akhirnya menyembur ke atas permukaan tanah. 

Director & Chief Operating Officer PT Energi Mega Persada Tbk Faiz Shahab 
mengatakan, pihaknya belum bisa memberikan gambaran penyebab semburan. PT 
Energi Megas Persada Tbk adalah induk perusahaan Lapindo Brantas Inc. 

"Saat ini kami masih berkonsentrasi menghentikan semburan dan menangani dampak 
sosial," katanya. Akan tetapi, Faiz yakin, persoalan tersebut disebabkan lebih 
dari satu faktor. Di dalamnya, terdapat faktor teknologi, manusia, dan alam. 

Fenomena semburan lumpur panas atau mud volcano sebelumnya pernah terjadi di 
beberapa lokasi di Pulau Jawa. Di antaranya di Sangiran dan Bledug Kuwu, 
Grobogan. Akan tetapi, yang membedakannya dengan yang di Porong adalah mud 
volcano Sangiran dan Bledug Kuwu terjadi secara alami. (Laksana Agung Saputra)


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Mengapa Lumpur Panas Menyembur?