** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.kompas.com/kompas-cetak/0602/09/opini/2422828.htm Media Baru dan Rekonstruksi Sosial William Chang Kecepatan dan bobot pengaruh mondial telah menyulap media baru (internet, jaringan digital) sebagai jantung dan "pengatur" proses dan lalu lintas globalisasi. Sebagai sarana komunikasi yang mengalami perkembangan terpesat di dunia, internet telah merajai dunia media massa. Hingga September 2002, diperkirakan 605,6 juta pengguna jasa internet sedunia; padahal pada tahun 1995 jumlah pemakai internet hanya sekitar 30,6 juta. Dalam sekitar 7 tahun, terjadi kenaikan sekitar 2.000 persen (NUA, 2004). Kehidupan manusia modern sarat akan pengaruh media massa elektronik yang ber-virtual learning. Sekarang belum diketahui berapa banyak sarjana dan spesialis cetakan media baru sebagai salah satu wadah pendidikan holistik lintas lokasi dan birokrasi. Mereka tak wajib masuk keluar ruang kelas untuk mendengarkan kuliah-kuliah. Ruang konstruksi sosial sangat diwarnai oleh media baru yang mendatangkan perubahan dan pergeseran sosial. Hanya, dampak ganda media baru perlu disikapi dengan arif sehingga masyarakat tidak mudah terjebak dalam perangkap dekadensi moral dan spiritual. Kebaruan media? Dunia media massa kembali mempertanyakan di manakah letak kebaruan media baru? Relativitas kebaruan (newness) dunia media massa modern, menurut Terry Flew dari Universitas Teknologi Queensland, Brisbane (2005), tampak dalam relasi humanistik antara kemajuan teknologi-teknologi (hardware, software, serta muatannya) dan dinamika kultural yang mencakup gaya hidup dan keadaan komunitas. Relasi lintas bidang ini mempercepat gerak digitalisasi yang mengubah alunan irama hidup manusia secara global. Kelahiran masyarakat informasi termasuk buah proses digitalisasi teknologi media massa. Kebaruan media ini sebenarnya bukan terutama terletak pada kecanggihan teknologi modern, melainkan tersembunyi dalam kesadaran batiniah dan perilaku insan media massa. Dualisme dunia media massa (sebagai pedang bermata ganda) sangat dipengaruhi dan bahkan ditentukan oleh disposisi baru pelaku media massa. Jelas, kebaruan ini sama sekali tidak bersifat deterministik, tetapi mendukung perubahan dan perbaikan sosial dalam masyarakat kontemporer. Proses globalisasi media baru melahirkan deteritorialisasi dunia politik, ekonomi, dan kebudayaan. Media ini menembus sekat-sekat ruang yang membatasi keberadaan manusia. Hanya, apakah kebaruan personal dan teknis ini dengan sendirinya menjamin kemaslahatan suatu masyarakat? Rekonstruksi sosial Menghadapi keterpurukan bangsa yang sudah sempurna (Kompas, 1/2/2005), kita memerlukan suatu rekonstruksi sosial. Keterpurukan yang berkepanjangan ini akan memperkencang proses kekacauan dalam tatanan sosial. Salah satu jalur penting rekonstruksi sosial adalah media baru yang akan memengaruhi mindset suatu bangsa. Program rekonstruksi ini berusaha membentuk komunitas- komunitas berkeutamaan (virtual communities) dengan menekankan peran telepresence dan telementoring. Tanpa mekanisme kontrol terpadu dan menyeluruh, rencana perombakan dan rekonstruksi sosial dari kawasan kota- kota besar hingga ke daerah-daerah terpencil hanya akan tinggal sebuah impian. Sebagai corong reformasi, media baru akan menyosialisasikan nilai-nilai keadaban kontemporer, seperti tanggung jawab, kejujuran, kebaikan, keadilan, kesetiakawanan sosial, dan kesejahteraan umum. Proses internalisasi nilai-nilai berkeutamaan sosial ini menuntut kepekaan insan pers untuk memasyarakatkan informasi-informasi konstruktif. Tentu, nation building (dan bukan politik identitas seperti sekarang!) sebagai konsensus para arsitek negara kita dapat dijadikan acuan sistem rekonstruksi ini. Hanya, bagaimanakah aktor utama media baru dapat mengisi kerangka rekonstruksi sosial ini dengan itikad-itikad baik guna merevisi dan mereformasi iklim sosial? Rekonstruksi sosial ini akan berjalan baik kalau didukung personalia media baru yang bukan hanya terampil, tetapi juga sungguh menyadari pentingnya perbaikan lingkungan hukum, politik, ekonomi, sosial, pendidikan, kebudayaan, dan agama. William Chang Pemerhati Masalah Sosial [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **