** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=135261 INTELISASI DPR Kombes Pol Sukanto Handoko Dicopot Jumat, 10 Februari 2006 JAKARTA (Suara Karya): Direktur Intelijen dan Keamanan Polda Metro Jaya Kombes Pol Sukanto Handoko akhirnya "dikorbankan". Dia dicopot dari jabatannya karena terungkapnya kasus surat perintah penyelidikan terhadap tim investigasi impor beras Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP) dan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR. Berita pencopotan Sukanto Handoko dari jabatannya diumumkan Kamis (9/2) malam. Sedangkan isu pencopotannya telah berkembang di lingkungan Polda Metro Jaya sejak siang kemarin. Dengan demikian, Kombes Pol Sukanto Handoko, perwira menengah lulusan Akpol 1981, hanya dua bulan menjabat Direktur Intelijen dan Keamanan Polda Metro Jaya. Sukanto Handoko akan digantikan Kombes Pol Suparni Parto, staf Deputi Operasi Kapolri. Handoko sendiri kini non-job. Hingga semalam dia masih menjalani pemeriksaan. Kabar Sukanto Handoko bakal dimutasi mencuat setelah pertemuan Kapolri Jenderal Pol Sutanto dengan Komisi I DPR, Rabu (8/2) malam. Dalam rapat kerja itu, Sutanto menyatakan permintaan maaf karena telah terjadi miskomunikasi jajaran Polri di lapangan, yang menyebabkan munculnya keresahan di kalangan anggota dewan. Ketika dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Untung Yoga mengaku belum tahu detail tentang informasi itu. Namun, dia membenarkan kalau mutasi Sukanto Handoko sedang dibahas pimpinan Mabes Polri. "Sedang dibicarakan," katanya. Sukanto Handoko langsung diperiksa tim khusus Mabes Polri, segera setelah surat perintah penyelidikan yang ditandatanganinya itu terungkap dan menimbulkan heboh di DPR. Wakadiv Humas Polri Brigjen Pol Anton Bachrul Alam mengatakan bahwa ada sejumlah kesalahan prosedur menyangkut penerbitan surat perintah yang ditandatangani Kombes Pol Sukanto Handoko. Kesalahan itu, di antaranya, surat perintah tidak dimaksudkan untuk menginvestigasi atau untuk menanyai anggota dewan. Surat itu cukup untuk memantau objek yang diselidiki. Kesalahan lain yang cukup prinsipiil adalah memberi hak kepada tim di lapangan untuk menanyakan langsung kepada anggota dewan seputar tim investigasi impor beras. "Sudah tentu itu suatu kesalahan. Mereka perlu menjalani sidang kode etik, karena tindakannya tidak menunjukkan profesionalisme sebagai anggota intelijen Polri," kata Anton. Sedangkan lima anggota intel yang ditugaskan Sukanto Handoko, untuk sementara dinonaktifkan dari tugas harian. Mereka adalah Kompol Efendi Sirait, Brigadir Edi Prebuan, Brigadir Zaenal, Briptu Ekhan Widiarto, dan Bripda Yuliono. Untung Yoga menjelaskan, tindakan lima anggota Polri itu bukan perbuatan tindak pidana, melainkan masalah disiplin profesi. Menurut dia, pembuatan surat perintah intelijen tidak harus melalui persetujuan Kapolda, karena fungsi intelijen untuk early warning dan early detection. Di DPR, Fraksi PDIP menyatakan tetap akan meminta keterangan dari Kapolri Jenderal Polisi Sutanto sehubungan penugasan anggota Polri untuk mengawasi rencana F-PDIP dan F-PKS membentuk tim investigasi kasus impor beras. "Rapim F-PDIP menyampaikan keberatan atas keterangan Kapolri tentang hal itu. Kita tetap minta penjelasan dari Kapolri dalam raker dengan Komisi III mendatang," kata Sekretaris F-PDIP Jacobus Mayong Padang, Kamis (9/2) di Jakarta. Penjelasan Kapolri yang menyatakan dia tidak tahu menahu soal penugasan Polda Metro Jaya mengawasi rencana investigasi kasus impor beras itu, kata Jacobus, tidak bisa diterima secara nalar. Apalagi itu terjadi di lembaga Polri. Kalau memang Kapolri tidak tahu mengenai penugasan itu, Jacobus yakin ada penyusupan kepentingan di tubuh Polri. "Dan itu sangat berbahaya buat Polri," ujarnya. Ia mengingatkan, Polri hendaknya paham bahwa besarnya kewenangan Polri sekarang didapat melalui perjuangan panjang dan makan korban. Polri sebelumnya tak lebih dari alat kekuasaan. Namun, kini menjadi alat negara. Menurut Jacobus, jika Kapolri tidak tahu mengenai penugasan untuk mengawasi dua fraksi DPR melakukan investigasi, patut diduga ada pihak di dalam tubuh Polri yang ingin membawa Polri kembali mundur. "Kalau itu terjadi, ini preseden buruk," katanya. Ia yakin, apa yang dilakukan sejumlah oknum di tubuh Polri semata-mata untuk kepentingan mereka, antara lain menyelamatkan kepentingan mendapat untung besar dari impor beras. "Karena ada pihak yang merasa terganggu kenikmatannya untuk mendapatkan untung besar dari impor beras atau gula, jika investigasi itu dilakukan oleh DPR," katanya. Namun, kalau betul Kapolri tidak tahu mengenai penugasan itu, ia harus menindak tegas oknum Polri yang terlibat dalam penugasan mengawasi kerja DPR itu. "Jangan lagi Polri dijadikan permainan pihak-pihak tertentu," kata Jacobus Mayong Padang. (Sadono/M Kardeni [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **