[nasional_list] [ppiindia] Kombes Pol Sukanto Handoko Dicopot

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Fri, 10 Feb 2006 01:19:25 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=135261


     
         INTELISASI DPR
                  Kombes Pol Sukanto Handoko Dicopot 




                  Jumat, 10 Februari 2006
                  JAKARTA (Suara Karya): Direktur Intelijen dan Keamanan Polda 
Metro Jaya Kombes Pol Sukanto Handoko akhirnya "dikorbankan". Dia dicopot dari 
jabatannya karena terungkapnya kasus surat perintah penyelidikan terhadap tim 
investigasi impor beras Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP) 
dan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR. 

                  Berita pencopotan Sukanto Handoko dari jabatannya diumumkan 
Kamis (9/2) malam. Sedangkan isu pencopotannya telah berkembang di lingkungan 
Polda Metro Jaya sejak siang kemarin. Dengan demikian, Kombes Pol Sukanto 
Handoko, perwira menengah lulusan Akpol 1981, hanya dua bulan menjabat Direktur 
Intelijen dan Keamanan Polda Metro Jaya. 

                  Sukanto Handoko akan digantikan Kombes Pol Suparni Parto, 
staf Deputi Operasi Kapolri. Handoko sendiri kini non-job. Hingga semalam dia 
masih menjalani pemeriksaan. 

                  Kabar Sukanto Handoko bakal dimutasi mencuat setelah 
pertemuan Kapolri Jenderal Pol Sutanto dengan Komisi I DPR, Rabu (8/2) malam. 
Dalam rapat kerja itu, Sutanto menyatakan permintaan maaf karena telah terjadi 
miskomunikasi jajaran Polri di lapangan, yang menyebabkan munculnya keresahan 
di kalangan anggota dewan. 

                  Ketika dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol 
Untung Yoga mengaku belum tahu detail tentang informasi itu. Namun, dia 
membenarkan kalau mutasi Sukanto Handoko sedang dibahas pimpinan Mabes Polri. 
"Sedang dibicarakan," katanya. 

                  Sukanto Handoko langsung diperiksa tim khusus Mabes Polri, 
segera setelah surat perintah penyelidikan yang ditandatanganinya itu terungkap 
dan menimbulkan heboh di DPR. 

                  Wakadiv Humas Polri Brigjen Pol Anton Bachrul Alam mengatakan 
bahwa ada sejumlah kesalahan prosedur menyangkut penerbitan surat perintah yang 
ditandatangani Kombes Pol Sukanto Handoko. Kesalahan itu, di antaranya, surat 
perintah tidak dimaksudkan untuk menginvestigasi atau untuk menanyai anggota 
dewan. Surat itu cukup untuk memantau objek yang diselidiki. 

                  Kesalahan lain yang cukup prinsipiil adalah memberi hak 
kepada tim di lapangan untuk menanyakan langsung kepada anggota dewan seputar 
tim investigasi impor beras. "Sudah tentu itu suatu kesalahan. Mereka perlu 
menjalani sidang kode etik, karena tindakannya tidak menunjukkan 
profesionalisme sebagai anggota intelijen Polri," kata Anton. 

                  Sedangkan lima anggota intel yang ditugaskan Sukanto Handoko, 
untuk sementara dinonaktifkan dari tugas harian. Mereka adalah Kompol Efendi 
Sirait, Brigadir Edi Prebuan, Brigadir Zaenal, Briptu Ekhan Widiarto, dan 
Bripda Yuliono. 

                  Untung Yoga menjelaskan, tindakan lima anggota Polri itu 
bukan perbuatan tindak pidana, melainkan masalah disiplin profesi. 

                  Menurut dia, pembuatan surat perintah intelijen tidak harus 
melalui persetujuan Kapolda, karena fungsi intelijen untuk early warning dan 
early detection. Di DPR, Fraksi PDIP menyatakan tetap akan meminta keterangan 
dari Kapolri Jenderal Polisi Sutanto sehubungan penugasan anggota Polri untuk 
mengawasi rencana F-PDIP dan F-PKS membentuk tim investigasi kasus impor beras. 

                  "Rapim F-PDIP menyampaikan keberatan atas keterangan Kapolri 
tentang hal itu. Kita tetap minta penjelasan dari Kapolri dalam raker dengan 
Komisi III mendatang," kata Sekretaris F-PDIP Jacobus Mayong Padang, Kamis 
(9/2) di Jakarta. 

                  Penjelasan Kapolri yang menyatakan dia tidak tahu menahu soal 
penugasan Polda Metro Jaya mengawasi rencana investigasi kasus impor beras itu, 
kata Jacobus, tidak bisa diterima secara nalar. Apalagi itu terjadi di lembaga 
Polri. Kalau memang Kapolri tidak tahu mengenai penugasan itu, Jacobus yakin 
ada penyusupan kepentingan di tubuh Polri. "Dan itu sangat berbahaya buat 
Polri," ujarnya. 

                  Ia mengingatkan, Polri hendaknya paham bahwa besarnya 
kewenangan Polri sekarang didapat melalui perjuangan panjang dan makan korban. 
Polri sebelumnya tak lebih dari alat kekuasaan. Namun, kini menjadi alat 
negara. 

                  Menurut Jacobus, jika Kapolri tidak tahu mengenai penugasan 
untuk mengawasi dua fraksi DPR melakukan investigasi, patut diduga ada pihak di 
dalam tubuh Polri yang ingin membawa Polri kembali mundur. "Kalau itu terjadi, 
ini preseden buruk," katanya. 

                  Ia yakin, apa yang dilakukan sejumlah oknum di tubuh Polri 
semata-mata untuk kepentingan mereka, antara lain menyelamatkan kepentingan 
mendapat untung besar dari impor beras. "Karena ada pihak yang merasa terganggu 
kenikmatannya untuk mendapatkan untung besar dari impor beras atau gula, jika 
investigasi itu dilakukan oleh DPR," katanya. 

                  Namun, kalau betul Kapolri tidak tahu mengenai penugasan itu, 
ia harus menindak tegas oknum Polri yang terlibat dalam penugasan mengawasi 
kerja DPR itu. "Jangan lagi Polri dijadikan permainan pihak-pihak tertentu," 
kata Jacobus Mayong Padang. (Sadono/M Kardeni 
           
     


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Kombes Pol Sukanto Handoko Dicopot