[nasional_list] [ppiindia] Kasus Pulau Bidadari

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sun, 26 Feb 2006 20:20:55 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.indomedia.com/poskup/2006/02/27/edisi27/2702uta2.htm


Kasus Pulau Bidadari

kecerobohan pemerintah



Jakarta, PK

Pakar hukum laut internasional, Dimyati Hartono, mengatakan, kasus Pulau 
Bidadari di Kabupaten Manggarai Barat-Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), 
yang dikuasai warga Inggris, Lewan Dosky, merupakan bukti kecerobohan 
pemerintah.

"Pasalnya, pemerintah selama ini hanya bersikap reaktif dan defensif dalam 
menyikapi persoalan pulau. Artinya, ketika kasus penjualan pulau mengemuka, 
baru pemerintah bertindak, termasuk dalam menyikapi Pulau Bidadari," kata 
Dimyati, di Jakarta, Minggu (26/2).

Menurut Dimyati, penjualan Pulau Bidadari sudah menyalahi aturan karena pulau 
tidak bisa dijual seenaknya, sebab akan membahayakan wilayah integrasi 
nasional, meski tanah di pulau itu dianggap sebagai tanah ulayat. "Bahkan, 
konvensi hukum laut internasional sendiri sudah mengakui kedaulatan Indonesia 
atas pulau-pulaunya, yang berarti keberadaan pulau tidak bisa dijual begitu 
saja," tegas Dimyati.

Ia mengatakan, secara aturan, keberadaan pulau di Tanah Air hanya boleh untuk 
hak pengelolaan saja, seperti untuk pariwisata dan perikanan. Dimyati 
menyatakan, apabila pengakuan dari warga Inggris itu memiliki pulau tersebut 
dengan membeli dari warga setempat yang menganggap sebagai tanah ulayat, maka 
transaksi itu tidak sah.

Sebenarnya kasus seperti Pulau Bidadari cukup banyak terjadi di wilayah 
Indonesia, mengingat Indonesia memiliki 17.506 pulau. Namun, akibat sikap 
pemerintah yang defensif dan reaktif itu, kasus serupa tidak terungkap ke 
publik. Dimyati juga meminta pemerintah harus membuat kebijakan Pita Pengamanan 
Nasional bagi pulau-pulau yang berada di perbatasan dengan negara lain, atau 
pulau terluar dari Indonesia, untuk mencegah terjadinya persengketaan atau 
pemilikan oleh pihak asing. (kcm/ant)


--------------------------------------------------------------------------------

Benahi sarana transportasiKupang, PK

Pemerintah Indonesia khususnya pemerintah Proponsi Nusa Tenggara Timur (NTT) 
diharapkan segera membehani sarana transportasi khususnya laut sehingga bencana 
kecelakaan tranportasi tidak terulang lagi. Selain itu, proses penyelidikan dan 
penyidikan kasus tenggelam KMP Citra Mandala Bahari harus transparan.

Demikian penyampaian Wakil Ketua Sinode Gereja Masehi Injili Timor (GMIT), Pdt. 
Eben Nuban, S.Th, dalam sambutannya pada Ibadah Peneguhan Hati dan Syukur Pasca 
Bencana Pukuafu di Gereka Paulus, Naikoten-Kupang, Minggu (26/2). Hadir dalam 
ibadah kemarin, Gubernur NTT, Piet A. Tallo, S.H, serta pejabat Polda NTT, 
Lantamal Kupng, Pemprop NTT, perwakilan dari Keuskupan Agung Kupang, PHDI NTT, 
Keluarga korban serta sekitar 1500 orang jemaat dari berbagai gereja di Kota 
Kupang.

Dia menjelaskan, pemerintah sebaiknya segera membenahi sarana tranportasi, 
termasuk tranportasi laut, sebab pembenahan tersebut juga merupakan pelayanan 
terhadap masyarakat. Memberikan pelayanan publik yang sebaik-baiknya juga 
merupakan amanat proklamasi yang tertuang dalam UUD 1945. "Pelayanan publik 
merupakan cita-cita proklamasi yang tertuang dalam UUD 1945 yang di antaranya 
berbunyi memajukan kesejahteraan umum," kata Pdt. Eben Nuban.

Pdt. Eben Nuban menjelaskan, tragedi Pukuafu secara perlahan mulai dilupakan 
orang, namun hal tersebut tidak akan dilupakan oleh warga GMIT. Untuk itu, 
semua kerja keras untuk menghapus luka tersebut harus dilakukan termasuk 
melakukan penyelidikan dan penyidikan yang transparan terhadap tragedi itu 
sehingga diketahui secara pasti sebab musabab kecelakaan tersebut.

Dalam kesempatan itu, Pdt. Eben juga mengatakan terima kasih warga GMIT untuk 
semua pihak yang telah mengambil bagian dalam upaya menyelamatkan para korban, 
seperti Pangkalan Utama TNI AL Kupang, Polda NTT, Sarnas Kupang, unsur pers, 
asuransi, Pemda NTT, rumah sakit serta berbagai pihak yang secara langsung 
maupun tidak langsung.

Sementara itu, Gubenur NTT, Piet A. Tallo, S.H, dalam sambutannya mengatakan, 
ada tiga hal yang ditarik dalam peristiwa tersebut, yaitu kuasa Tuhan, misteri 
dan solidaritas. Kuasa Tuhan karena Tuhan telah menunjukkan kuasanya dalam 
peristiwa itu, misteri karena bencana tersebut sama sekali tidak diduga dan 
solidaritas karena banyak orang bahu membahu untuk menolong para 
korban.Menangis lagi

Ibadah peneguhan hati kemarin dipimpin Pdt. Boby Liternoni, S.Th dan Pdt. 
Bendelina Duka Soik, S.Th. Ibadah yang berlangsung sejak pukul 17.00 Wita 
tersebut berlangsung khikmat dan penuh dengan keharuan.

Ibadah yang digelat GMIT ini dihadiri pula oleh semua Pdt. GMIT-Klasis Kota 
Kupang dan sebagian dari Klasis Kupang Barat. Para pendeta ini membentuk 
formasi tempat duduk pada sisi kiri dan kanan mimbar.

Ibadah yang dibuka oleh Pdt. Boby Litelnoni tersebut langsung membuat suasana 
bertambah sedih oleh doa dari para penatua dengan syair-syair yang berkisar 
tertang bencana Pukuafu. Juga lagu Yesus Malole yang dinyanyikan bersama oleh 
para jemaat membuat susana terasa hikmat.

Puncak acara adalah pemutaran kembali film tentang tragedi Pukuafu yang 
diselingi pembacaan syair oleh seorang petugas membuat susana langsung hening. 
Gambar film KRI Tongkol dan KRI Pandrong yang menyelamatkan para korban di 
tengah badai di Selat Pukuafu kembali membuat sejumlah keluarga korban tak bisa 
menahan tangis. Mereka terisak-isak di tempat duduk masing-masing.

Lagu Di tengah Ombak yang dinyanyikan kelompok vokal ikut membuat susana 
semakin haru, sehingga banyak wanita yang ikut dalam ibadah tersebut hanyut 
dalam rasa haru yang mendalam. (alf) 


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Kasus Pulau Bidadari