** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.suaramerdeka.com/harian/0602/27/opi01.htm tajuk rencana Begitulah Seharusnya Wakil Rakyat Bersikap - Dua pekan terakhir, anggota DPRD Solo khususnya Komisi IV, unjuk gigi. Mereka mengoreksi keputusan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga tentang penetapan 28 SD calon penerima dana bantuan revitalisasi Rp 6,1 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pemerintah Pusat 2006. Para wakil rakyat tersebut menilai, keadaan hampir semua SD calon penerima bantuan itu cukup baik. Kalaupun ada yang bangunannya rusak, tidak sampai 60% sebagaimana yang dipersyaratkan. Yang ironis, banyak SD yang kondisi gedungnya lebih jelek justru tidak diajukan sebagai calon penerima dana bantuan revitalisasi Rp 220 juta. Muncul dugaan, ada permainan dari tim seleksi dalam menentukan sekolah-sekolah yang diusulkan. - Sesuai dengan petunjuk Menteri Pendidikan Nasional, SD yang mendapatkan bantuan adalah yang bangunannya rusak lebih dari 60%. Revitalisasi diutamakan pada sekolah yang tidak mendapatkan DAK sebelumnya atau bantuan sejenis kecuali ada alasan yang bisa diterima. Berdasarkan ketentuan tersebut, wakil rakyat menganggap tim seleksi SD penerima bantuan DAK bertindak kurang adil dan proporsional. Sehubungan dengan itu, mereka meminta seleksi ulang dengan mengedepankan sekolah-sekolah yang keadaannya memprihatinkan. Bahkan dalam rapat dengar pendapat Jumat pekan lalu, Komisi IV mengancam menggunakan hak angket jika penetapan 28 SD calon penerima bantuan tak ditinjau ulang. - Setelah ada ancaman angket, Kasubdin TK-SD Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Sulardi, tim seleksi, Dewan Pendidikan, dan para kepala cabang dinas yang semula bersikap ngotot akhirnya melunak dan bersedia mengikuti saran wakil rakyat. Penetapan SD-SD calon penerima bantuan akan ditinjau kembali, kemudian diseleksi ulang. Wali Kota Joko Widodo yang mengaku belum menerima laporan secara menyeluruh terkait dengan masalah tersebut juga menyatakan hal itu masih bisa ditinjau ulang. Apalagi hingga kini dananya belum cair sehingga belum terlambat untuk melakukan koreksi berdasarkan masukan wakil rakyat. Diharapkan dalam pembagian bantuan DAK itu, sekolah yang kondisinya parah diutamakan. - Pelajaran apa yang bisa dipetik dari ''perseteruan'' antara wakil rakyat dan eksekutif, dalam hal ini Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Solo itu? Hal ini tentunya merupakan teladan yang baik dan memang demikianlah seharusnya para wakil rakyat bersikap. Bukan hanya menjadi tukang stempel keputusan atau kebijakan yang diluncurkan eksekutif sebagaimana kritik mantan Ketua MPR Amien Rais, belum lama ini. Mengontrol, mengoreksi, dan memberikan masukan-masukan kepada eksekutif, itulah beberapa tugas dan kewajiban anggota legislatif selaku representasi rakyat yang mereka wakili. Kepentingan rakyat harus menjadi nomor satu, bukan kepentingan pribadi atau partai politik yang dahulu mencalonkan. - Kasus ngotot-ngototan di DPRD Solo itu mungkin terlampau naif dan kurang begitu berarti. Namun, di tengah-tengah sinisme masyarakat terhadap kinerja legislatif dari tingkat kota/kabupaten, provinsi, hingga nasional, contoh dari Solo itu perlu dikemukakan dan ditonjolkan. Tujuannya, agar menjadi cermin sekaligus teladan bagi legislatif baik sebagai sebuah lembaga maupun sekumpulan individu yang terpilih untuk mewakili rakyat. Mereka dipilih melalui mekanisme demokrasi yang dianggap ideal, yaitu pemilihan langsung. Berbeda dari pemilu sebelumnya yang memilih partai politik, bukan nama calon anggota legislatif. Namun bagaimanapun, kita merasa budaya lama masih bercokol di lembaga tersebut. - Daripada nglencer atau piknik yang diatasnamakan studi banding, kunjungan kerja, dan sejenisnya, tentu lebih baik para wakil rakyat rajin mengunjungi rakyat yang diwakili dan telah memilihnya. Selain sebagai bukti kesungguhan mewakili rakyat, bisa menyerap aspirasi dari bawah yang murni, asli, dan apa adanya. Dari situ mereka bisa menyampaikan masukan, usulan, dan saran kepada eksekutif tentang berbagai persoalan yang berkembang di tengah masyarakat. Bukan berarti kita mengecilkan arti studi banding, kunjungan kerja, dan semacamnya. Akan tetapi, ketimbang menghamburkan uang yang tidak ketahuan juntrungnya, akan lebih baik melakukan kegiatan yang jelas manfaatnya [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **