** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.pikiran-rakyat.co.id/cetak/2006/022006/27/0903.htm Indonesia Mutlak Perlu Perencanaan Matang Oleh ENGKOSWARA ENAM puluh tahun lebih Indonesia merdeka, banyak kemajuan sekalipun tidak luput dari masalah yang berat dan tantangan yang dahsyat. Kemajuan modal dasar yang baik sedangkan masalah dan tantangan harus dihadapi dengan positif dan diadministrasikan khususnya direncanakan secara mendasar dan matang, ditangani secara proporsional, dan profesional. Awal pemerintahan SBY-JK sangat tepat dengan gerakan percepatan pemberantasan korupsi, TKI ilegal, pemberantasan pengrusakan hutan liar, revitalisasi pertanian, dan yang sangat penting mendasar telah menyampaikan Program Pembangunan Jangka Panjang (PPJP) 2005-2025 kepada DPR RI. Sangat penting, bila PPJP tepat dan matang untuk diikuti tetapi bila kurang tepat apa lagi salah, Indonesia akan ketinggalan lebih dari 20 tahun lagi pada tahun 2025. Bappenas kunci masa depan Partai Golkar tahun lalu telah membahas PPJP 2005-2025, ini upaya yang baik. Kini Bappenas di tangan menteri berasal dari Partai Golkar. Partai Golkar sebagai partai terbesar saat ini, pada tempatnya menjadi pelopor mengajak partai lain untuk menuntaskan PPJP dengan sahih. Sampai di mana nasib PPJP ini masih dipertanyakan. Selintas PPJP 2005-2025 sudah baik memberikan tekanan pada peningkatan kualitas SDM, tetapi pendekatannya sangat tradisional yaitu tetap menekankan pada bidang ekonomi dan politik. Itu sebabnya salah seorang pembicara dialog Partai Golkar mengajukan terlebih dahulu mengadakan diagnostik secara cermat untuk kemudian menetapkan prioritas PPJP 2005-2025. Diagnostik kualitatif terbatas mengemuka bahwa dewasa ini bangsa Indonesia sedang dilanda krisis multidimensi yang telah memuncak menjadi krisis kepercayaan yang sangat memprihatinkan. Apa yang salah, ekonomi, politik atau kehidupan beragama? Diagnostik menggambarkan ada keterkaitan fundamental dengan budaya yang terabaikan bahkan tertinggalkan. Hal ini tampak pada moral yang diinjak-injak di antaranya hidup tidak bersih dan tidak sehat, pelanggaran disiplin terhadap peraturan perundang-undangan dan konvensi yang berlaku, serakah dan kurang berwawasan masa depan sehingga terjadi praktik KKN yang sulit berhenti dan susah diberantas. Semangat juang, bekerja, dan berusaha melemah dan kurang dilandasi ilmu dan teknologi tepat guna sehingga terjadi kemalasan, pengangguran tumbuh subur, ingin untung dengan cara enteng sehingga terjadi pencurian, perampasan harta orang, perampokan, dan berbagai penipuan. Kreativitas kurang terpuji, lebih menyenangi pornografi dan pornoaksi, penyalahgunaan narkoba, perjudian, kekerasan, penyiksaan bahkan pembunuhan yang sadis di luar peri kemanusiaan, dan HAM. Selain itu tantangan global yang sangat dahsyat yaitu kehidupan yang semakin transparan, persaingan yang semakin deras dan kemitraan yang semakin diperlukan. Kedua hal tersebut di atas membawa dampak terhadap manajemen pendidikan yang belum berfungsi sebagaimana layaknya. Tak dapat dimungkiri, banyak dihasilkan sarjana, doktor, dan orang-orang cerdas. Tetapi sayang, cerdas tak berbudaya seperti TKI ilegal, perampok, koruptor, dan perusak hutan dan lingkungan. Selain dari itu, bangsa Indonesia baru 65% yang berpendidikan maksimal SD, bahkan masih jutaan yang buta aksara, kualitas relatif rendah urutan ke-111 dari 175 negara, relevansi ilmu dan tamatan dengan kehidupan belum tepat. Profesionalisasi dan kesejahteraan guru masih minim, 800.000 gedung sekolah yang tidak layak bahkan ambruk, tak ada tempat berolah raga dan biaya pendidikan belum memadai ditambah pula banyak kebocoran. Atas dasar itu, dirasa perlu ada inovasi politik negara dalam PPJP, pendekatan yang selama ini memberikan prioritas pada bidang ekonomi dan politik, memerlukan pendekatan terpadu dengan memberikan prioritas pada revitalisasi budaya bangsa dan kapitalisasi pendidikan sepanjang hayat. Revitalisasi budaya bangsa yaitu mengangkat kembali budaya bangsa yang bersumber dari ajaran agama, falsafah Pancasila, budaya daerah sebagai puncak-puncak kebudayaan nasional dan budaya negara maju yang relevan. Secara praksis budaya tersebut minimal keutuhan antara budaya iman, ilmu amaliah dan indah atau, menurut Bambang Sudibyo, budaya etika, iptek dan estetika. Keutuhan budaya tersebut di atas adalah merupakan dasar sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta atau sishankamrata, menjadi bangsa yang berkarakter baik (sering diungkapkan Presiden SBY). Budaya tersebut seyogianya ditransformasikan kepada anak bangsa melalui pendidikan sepanjang hayat baik melalui pendidikan dalam keluarga, pendidikan dalam masyarakat seperti pramuka-kursus-tayangan TV-media masa, dan pendidikan di sekolah dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi yang memadai. Prioritas pendidikan seyogianya diletakkan pada pendidikan dasar berbasis masyarakat desa yang merata, berkualitas, relevan, bernilai ekonomi dan politik serta efisien bagi semua secara demokratis. Kesinambungan dan keterpaduan pendidikan tersebut diyakini akan meningkatkan kualitas SDM Indonesia pemilik hari esok menjadi bangsa yang cerdas berbudaya yang mempunyai ketahan dan keamanan rakyat semesta yang kuat. Berkaitan dengan uraian di atas, kini KPK menjadi lebih lengkap. Ketua KPK, 15 Februari 2006 tampak menghadap presiden dan mengajukan pencegahan korupsi selain pemberantasan dan penyembuhan. Demikian juga Erry R. Hardjapamekas, hari yang sama di Universitas Pendidikan Indonesia memberikan ceramah dan berkoar bahwa pendidikan ujung tombak pemberantasan korupsi. Suatu langkah maju KPK. Melalui jalan ini, 20 tahun mendatang Indonesia Raya diyakini menjadi bangsa dan negara raya yang mandiri dan sejahtera. Mudah-mudahan pula bebas dari korupsi dan penyakit masyarakat lainnya. Itu sebabnya perencanaan yang mantap dan sinambung mutlak diperlukan. *** Penulis,Guru Besar UPI dan Ketua Umum Formoppi. [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **