[nasional_list] [ppiindia] Kartun Nabi Muhammad dan Rapuhnya Pilar Demokrasi

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Fri, 10 Feb 2006 01:38:32 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **REFLEKSI: Patut dicatat bahwa kartun 
Yllandposten yang dihebohkan juga dipublikasi pada surat kabar Al Fager di 
Mesir tgl 17 Oktober 2005, sekalipun ditulis dalam bahasa Arab tidak ada yang 
ambil pusing untuk waktu kurang lebih 5 bulan.  Bagi yang mau melihat publikasi 
Al Fager silahkan buka website :
http://freedomforegyptians.blogspot.com/2006/02/egyptian-newspaper-pictures-that.html
 

Suara Karya

            Kartun Nabi Muhammad dan Rapuhnya Pilar Demokrasi
            Oleh Wawan Djunaedi 



            Jumat, 10 Februari 2006
            Akhir-akhir ini dunia internasional dihebohkan pemuatan karikatur 
Nabi Muhammad SAW. oleh media cetak di sejumlah negara Eropa, seperti Perancis, 
Jerman, Itali, Spayol, Belanda, bahkan di Yordania. Pemuatan beberapa gambar 
kartun tersebut merupakan republikasi 12 karikatur Nabi Muhammad oleh harian 
Jyllands-Posten di Denmark, akhir September 2005. 

            Beberapa pengamat menganggap pemuatan kembali gambar karikatur 
tersebut merupakan dukungan moril terhadap penegakan nilai-nilai demokrasi yang 
memberikan freedom of expression (kebebasan berekspresi) bagi setiap individu. 
Hal ini terungkap di antaranya dari pernyataan Redaktur Pelaksana Harian France 
Soir tanggal 1 Februari 2006, bahwa dogma agama tidak bisa diterapkan pada 
konsep demokrasi dan masyarakat sekuler. Bahkan pada terbitan hari Kamis pekan 
lalu, France Soir mempertahankan keputusannya dan justru memuat karikatur Yesus 
dan tokoh agama Kristen lainnya. 

            Agaknya dunia internasional harus melakukan refleksi, apakah 
nilai-nilai demokrasi yang menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM) berarti 
membiarkan setiap orang melakukan apa saja tanpa batas? Apakah memang freedom 
of expression yang dijamin demokrasi juga memberikan ruang right to blasphemy 
(hak untuk menghina Tuhan)? Benarkah karena alasan kebebasan pers, kekuatan 
negara tidak bisa melakukan tindakan apapun terhadap pelanggaran ataupun 
pelecehan yang mengundang protes kalangan tertentu yang berskala internasional? 

            Cukup memrihatinkan kalau kebebasan bereskpresi juga diartikan 
sebagai kebebasan aktualisasi diri tanpa batas. Kalau memang seperti itu, maka 
yang dibangun pada hakikatnya adalah spirit pseudo-demokrasi (demokrasi semu). 
Oleh karena itu, sungguh disesalkan hanya berdasarkan argumentasi kebebasan 
berekspresi, harian Jyllands-Posten di Denmark mengundang partisipasi massa 
untuk mengirimkan kreasi kartun Nabi Muhammad. Hasil kreasi dan pemenang lomba 
tersebut dimuat pada harian tersebut edisi 30 Septemper 2005. 

            Sebenarnya akan lebih baik jika kita bisa memaknai freedom of 
expression secara arif. Hendaklah freedom of expression selalu dikaitkan dengan 
religion taboos (hal-hal yang tabu dalam agama) dan respect of faith 
(penghormatan terhadap keimanan). Dengan demikian, kebebasan ekspresi tidak 
akan mengganggu ataupun mengusik keyakinan maupun hal-hal yang dianggap sakral 
oleh komunitas tertentu, baik mereka yang tinggal di negara sekuler ataupun 
negara religius. 

            Bukankah seharusnya dunia internasional bisa belajar dari berbagai 
peristiwa masa silam. Setiap bentuk hujatan maupun penghinaan hanya akan 
menimbulkan instabilitas dan permusuhan di kalangan umat manusia. Bukankah 
tindakan pelecehan terhadap nilai-nilai agama oleh Salman Rushdie dalam bukunya 
The Satanic Verses tahun 1989 telah mengundang reaksi penganut agama yang 
terlecehkan? Kerusuhan besar juga meletus pada tahun 2002 akibat artikel Isioma 
Daniel, seorang jurnalis asal Nigeria yang menulis bahwa mungkin saja Nabi 
Muhammad juga bernafsu mengawini salah seorang kontestan Miss World apabila 
beliau masih hidup. 

            Theo van Gogh, salah seorang pembuat film kontroversial mengenai 
Islam berkebangsaan Belanda juga harus berakhir hidupnya karena terbunuh tahun 
2004. Ini terjadi setelah dalam filmnya ditampilkan empat orang perempuan 
mengenakan pakaian panjang tipis yang memperlihatkan dada mereka dengan tulisan 
dari kitab suci Al Qur`an sebagai ungkapan perlakuan tak manusiawi yang telah 
mereka alami. 

            Berkenaan dengan kasus karikatur Nabi Muhammad, apakah kaum 
muslimin harus dipersepsikan sebagai penganut agama yang tidak mengerti 
asas-asas kemerdekaan berekspresi? Apakah kaum muslimin harus kembali dituding 
sebagai penganut agama yang temperamental dan emosional dalam menghadapi 
keniscayaan demokrasi? 

            Sebenarnya amarah 1,2 miliar kaum muslimin sedunia dalam merespons 
pemuatan karikatur Nabi Muhammad di sejumlah media cetak Barat cukup bisa 
dimengerti. Gambar kartun Nabi Muhammad yang mengandung unsur pelecehan 
tersebut sejak jauh hari sebenarnya telah menyedot perhatian para diplomat 
beberapa negara yang ditugaskan di Denmark. Namun upaya protes diplomat 
berbagai negara tersebut, di antaranya Palestina, Turki, Pakistan, Iran, 
Bosnia-Herzegovina, dan Indonesia kepada Anders Fogh Rasmussen selaku Perdana 
Menteri Denmark tidak mampu menggugah negara tersebut untuk mengambil tindakan 
tegas terhadap pelaku pelecehan agama maupun instansi yang terkait dengan 
perbuatan tercela tersebut. 

            Sekalipun demikian, isu berbau SARA ini berhasil menggalang Komite 
Sosial Majelis Umum PBB untuk meloloskan resolusi yang melarang pencemaran 
agama, khususnya Islam. Resolusi yang dikeluarkan pada tanggal 21 November 2005 
ini disetujui oleh 88 negara, banding 52 penentang dan 23 abstain. Sekalipun 
resolusi yang dikeluarkan Majelis Umum PBB tidak bersifat mengikat secara 
hukum, namun seharusnya pesan moral yang terkandung di dalamnya cukup 
memberikan early warning untuk tidak meneruskan praktik pelecehan pada 
simbol-simbol yang dianggap sakral oleh kalangan tertentu. 

            Resolusi tersebut juga menyatakan bahwa pasca-runtuhnya gedung WTC, 
Islam kerap dipotret secara tidak proporsinal dan dikaitkan dengan terorisme 
serta pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Oleh karena itu, Komite menekankan 
pentingnya upaya memerangi penghinaan terhadap seluruh agama, terutama Islam 
dan kaum muslimin. Dalam hal ini, setiap negara diharapkan memiliki perangkat 
hukum yang tegas untuk segala tindakan yang menebarkan unsur kebencian, 
diskriminasi, intimidasi, dan kekerasan akibat penghinaan agama, baik melalui 
media cetak, audiovisual, elektronik, termasuk internet, atau cara lain. Karena 
semua itu memicu munculnya kekerasan, xenophobia (kebencian kepada sesuatu yang 
asing), atau hal yang berhubungan dengan sikap tidak toleran atau diskriminasi 
terhadap umat beragama. Semoga kasus karikatur Nabi Muhammad ini menjadi 
sejarah kelam umat beragama untuk yang terakhir kali.*** 

            (Penulis adalah direktur LP3M, Sekolah Tinggi Agama Islam
            Nahdlatul Ulama (STAINU) Jakarta).  
     
     


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Kartun Nabi Muhammad dan Rapuhnya Pilar Demokrasi