[nasional_list] [ppiindia] Jika Ngantuk, Ada Petugas yang Khusus Pegang Kepala

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sat, 16 Sep 2006 00:50:59 +0200

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **CENDRAWASIH POS

Sabtu, 16 September 2006






















































































Yusuf Sobari, Tukang Cukur yang 16 Tahun Jadi Langganan Gus Dur 



Jika Ngantuk, Ada Petugas yang Khusus Pegang Kepala 



Untuk urusan potong rambut, mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur 
ternyata sangat setia kepada seorang tukang cukur di Pasar Senen, Jakarta. 
Selama 16 tahun, sejak sebelum menjadi presiden, menjadi presiden, hingga 
lengser, Gus Dur rutin datang ke sana. Sang tukang cukur pun punya banyak 
kenangan dengan Gus Dur. 

TOMY C. GUTOMO, Jakarta 

BEGITU tiba di lantai IV tangga utama Pasar Senen, Jakarta, sebuah barber shop 
tampak di depan mata. Namanya Barber Shop International. Tidak terlalu besar. 
Lebarnya hanya 3 meter dan memanjang hingga 15 meter. 

Di dalam terdapat lima buah kursi khusus untuk potong rambut warna hijau, 
berjejer rapi di depan cermin yang menempel di dinding. Gunting elektrik, 
gunting cukur manual, silet, dan peralatan barber shop lainnya tertata rapi di 
meja. 

Itulah barber shop milik Yusuf Sobari dan Ny Tarwiyah. Di lingkungan Pasar 
Senen, barber shop itu cukup terkenal. Kalau kita bertanya kepada satpam Pasar 
Senen, mana tempat cukur yang bagus, pasti akan ditunjukkan barber shop milik 
Yusuf. "Ke lantai IV saja, itu tukang cukur Gus Dur," kata seorang satpam di 
tempat parkir mobil. "Silakan masuk, mau gunting atau cuci rambut," sapa Yusuf 
kepada para tamunya. 

Pria itulah yang selama 16 tahun menjadi tukang cukur Gus Dur. Barber shop 
tersebut dibuka pada 1971. Awalnya berada di lantai dasar Pasar Senen. 

Dulu bernama Barber Shop BNB International. Sejak 1989, Tarwiyah bergabung 
dengan Yusuf mengelola barber shop tersebut. Sejak 1993, barber shop itu pindah 
ke lantai IV. Persis di depan food court Matahari Dept Store (kini sudah 
tutup). Namanya lantas diganti Barber Shop International. 

Yusuf dan Tarwiyah sama sekali tidak menyangka bahwa Gus Dur menjadi pelanggan 
tetap barber shop mereka. Gus Dur kali pertama datang pada 1990. Saat itu dia 
menjabat ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU). "Saya masih ingat, 
beliau datang sendiri saat itu," kata Yusuf. 

Pasar Senen dipilih karena lokasinya tidak jauh dari Kantor PB NU, Jalan Kramat 
Raya. Jaraknya tidak sampai 2 kilometer. Yusuf dan Tarwiyah tidak menyangka 
bahwa tamu barber shop-nya hari itu adalah tokoh yang sering dilihatnya di 
televisi. "Gus Dur suka duduk di kursi kedua. Tidak tahu mengapa," kata Yusuf, 
sambil menunjukkan kursi yang biasa diduduki Gus Dur. 

Karena cocok dengan cukuran Yusuf, Gus Dur pun rutin datang ke sana. Hampir 
setiap bulan Gus Dur tidak pernah absen. Selain cukur, Gus Dur suka rambutnya 
dikeramas. "Kadang-kadang juga saya pijat-pijat," kata pria kelahiran 12 Juli 
1944 itu. 

Setiap ke barber shop Yusuf, Gus Dur tak pernah lama. Sekitar 30 menit hingga 1 
jam. Gus Dur juga tidak banyak bicara. "Seringnya malah mengantuk," timpal 
Tarwiyah. 

Kalau dia mengantuk, Tarwiyah meminta salah seorang pegawainya memegangi kepala 
Gus Dur hingga selesai dicukur. "Pegawai saya itu senang sekali kalau pegang 
kepala Gus Dur," tutur Tarwiyah, lantas tertawa. 

Kadang-kadang Gus Dur tidak sendirian datang ke barber shop. Rekan-rekannya di 
PB NU kerap diajak. Kalau sedang ramai, Gus Dur juga rela antre, menunggu 
giliran. "Biasanya Gus Dur datang antara asar hingga magrib," ujar Yusuf. 

Ketika Gus Dur menjadi presiden, Yusuf sempat absen setahun tak mencukur rambut 
Gus Dur. Tapi, Yusuf bangga karena orang yang selama ini menjadi langganan 
cukurnya menjadi presiden. Selama menjadi presiden, Gus Dur dicukur petugas 
khusus yang disediakan protokoler Istana Kepresidenan. 

Selama setahun lebih tak dicukur Yusuf, Gus Dur merasa kangen. Karena itu, 
setelah lengser dari kursi presiden, Gus Dur meminta Yusuf kembali mencukur 
rambutnya. 

Tepatnya dua minggu setelah Megawati Soekarnoputri menggantikan sebagai 
presiden Indonesia, Gus Dur memanggil Yusuf ke kediamannya -saat itu di Jalan 
Irian 7. 

Gus Dur pernah mengatakan, setiap rambutnya dicukur di istana, dirinya ingat 
Yusuf. Tapi, tidak pernah kesampaian untuk memanggil dia ke istana. "Saya 
bilang ke Gus Dur, sebenarnya kami ingin sekali-kali dipanggil ke istana," kata 
Tarwiyah, rekan Yusuf. 

Tidak hanya mengundang, saat menjabat presiden, Gus Dur sebenarnya berkeinginan 
datang ke Pasar Senen untuk sekadar potong rambut di barber shop Yusuf. Tapi, 
saat itu Gus Dur mengatakan betapa ribetnya kalau harus ke Pasar Senen. Tentu 
akan dikawal ketat Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan petugas 
protokoler lainnya. Begitu juga kalau memanggil Yusuf atau kru Barber Shop 
International ke Istana Negara. "Saya tidak lupa, Suf (Yusuf, Red). Saya itu 
ingat kamu terus kalau lagi dicukur," ujar Yusuf menirukan ucapan Gus Dur 
ketika datang ke Yusuf dua minggu setelah lengser dari presiden. 

Gus Dur, kata Yusuf, pernah mengeluhkan cukuran rambutnya selama menjadi 
presiden. "Katanya kalau dicukur di istana terlalu pendek, kayak tentara," ucap 
Yusuf. 

Setelah lengser, Gus Dur kembali datang ke Pasar Senen seperti sebelum jadi 
presiden. Kedatangan Gus Dur di barber shop Yusuf pascalengser tentu saja 
menjadi perhatian pengunjung dan pedagang di Pasar Senen. Khususnya karyawati 
Matahari Dept Store, yang lokasinya persis di depan barber shop Yusuf. Saat Gus 
Dur dicukur, puluhan karyawati Matahari Dept Store saat itu antre hanya untuk 
bersalaman. Begitu juga peengunjung Pasar Senen lainnya. "Gus Dur sangat rileks 
saat itu. Tidak terlihat tegang sama sekali," tutur Yusuf. Gus Dur juga sama 
sekali tidak menyinggung soal pelengserannya. "Saya juga tidak berani tanya 
macam-macam," sambung bapak dua anak itu. 

Setelah itu, setiap bulan Gus Dur kembali potong rambut ke Pasar Senen. 
Biasanya diantar sopir dan ajudannya. Untung, ada tempat parkir mobil yang 
langsung ke lantai IV sehingga tidak perlu susah payah mengantar Gus Dur potong 
rambut."Kalau Gus Dur datang, satpam-satpam berebut membantu," kata Tarwiyah. 

Gus Dur juga tidak canggung menggunakan toilet umum saat ingin buang air di 
Pasar Senen. "Di sini memang tidak menyediakan kamar kecil. Gus Dur santai saja 
ke toilet umum," tutur Tarwiyah, istri almarhum Poniman, mantan diplomat RI di 
Italia. 

Gus Dur mulai jarang datang ke Pasar Senen sejak kesehatannya menurun. Tapi, 
bukan berarti Gus Dur sudah melupakan Yusuf. Tahun lalu, setelah dirawat di 
RSPAD Gatot Subroto, Gus Dur menyempatkan diri mampir ke barber shop Yusuf 
untuk cukur, sebelum pulang ke Ciganjur (kediaman Gus Dur). 

Saat itu Gus Dur mengajak Ny Sinta Nuriyah dan cucunya, Parikesit Nuril Azmi, 
putra pasangan R. Erman Royadi dan Alissa Qotrunnada Munawaroh (putri sulung 
Gus Dur). 

"Saya masih ingat, waktu itu cucunya yang laki-laki mecahin kaca cermin. 
Namanya juga anak-anak," ujar Yusuf, lantas tertawa. Gus Dur juga tidak pernah 
mengeluhkan sakitnya. Tetap saja suka bercanda. 

"Saya ini tidak sakit. Hanya disuruh istirahat saja, orang sudah ribut semua," 
kata Yusuf menirukan Gus Dur. 

Sejak lima bulan terakhir, Gus Dur tidak lagi datang ke Pasar Senen. Kalau 
sudah waktunya potong rambut, Gus Dur memanggil Yusuf ke Kantor PB NU di Jalan 
Kramat Raya. Begitu ditelepon, Yusuf segera naik angkutan umum ke Kramat. 

Di PB NU, Yusuf mencukur Gus Dur di kamar mandi pribadi Gus Dur. Awalnya, 
asisten pribadi Gus Dur menyediakan alas koran di karpet ruang kerja Gus Dur. 
Tapi, Gus Dur menolak. "Di kamar mandi saja, biar gampang dibersihin," tutur 
Yusuf menirukan ucapan Gus Dur. 

Kadang-kadang sambil dicukur Gus Dur ditemani putri keduanya, Zannuba Arifah 
Chafsoh (Yenny). "Mbak Yenny bisanya sambil mijat-mijat Gus Dur," kata pria 
yang tinggal di Sukamaju, Depok, itu. 

Saat ditanya berapa Gus Dur membayarnya untuk sekali cukur, Yusuf enggan 
mengatakan. "Yang jelas cukup banyak. Tidak usah disebut. Tidak enak sama Gus 
Dur," kata pria 62 tahun itu. 

Tarif potong rambut di barber shop Yusuf Rp 15 ribu. Jika potong dan cuci 
rambut, tarifnya Rp 25 ribu. (


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 
    mailto:ppiindia-fullfeatured@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Jika Ngantuk, Ada Petugas yang Khusus Pegang Kepala