** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.pikiran-rakyat.co.id/cetak/2006/012006/16/0905.htm Ibadah Haji Mudah "Lho"! Oleh H. MOCHAMAD WACHYU SEORANG teman yang sudah mampu dari segi ekonomi belum tergerak untuk beribadah haji. Ketika membaca banyaknya musibah di tanah suci pada tahun ini malah membuat bulu kuduknya berdiri sehingga ia makin jauh saja dari niat berhaji. Padahal, dibandingkan dengan ibadah haji tempo dulu, maka ibadah haji sekarang jauh lebih mudah dan nyaman. Apalagi memakai fasilitas haji plus (dulu ONH plus) dengan waktu haji sekira tiga minggu maksimal 27 hari, sedangkan haji biasa sampai 40 hari. Soal niat haji ini tergantung keimanan dan ketakwaan seorang Muslim yang tercermin kesadaran akan kewajibannya terhadap Allah SWT. Ia tidak melalaikan perintah-Nya yang salah satunya adalah ibadah haji meski termasuk ibadah berat. Selain dari niat, haji juga menuntut kemampuan baik fisik dan ekonomi meski banyak pula yang dapat berangkat haji sekalipun bila dilihat dari sudut pandang manusia tak mungkin seseorang dapat berhaji karena keterbatasan ekonominya. Sesungguhnya ibadah haji sekarang ini tidak usah dikhawatirkan. Kemajuan teknologi masa kini menjadi kemudahan untuk berhaji, misalnya sarana angkutan menggunakan pesawat terbang, tidak lagi menggunakan kapal laut. Di tanah suci disediakan pondokan, perjalanan darat menggunakan bus mewah ber AC, untuk makanan tersedia rumah-rumah makan, toko-toko semarak, bahkan wartel pun disediakan. Tersedianya fasilitas serba-ada, kita syukuri sebagai rahmat dari Allah SWT. Nikmati ibadah ini dengan tidak mengurangi tuntunan yang telah ditentukan oleh Alquran dan Sunnah. Berbeda apabila melaksanakan ibadah haji dengan menggunakan kapal laut memakan waktu panjang dengan risiko tinggi tidak menutup kemungkinan jemaah meninggal di kapal dan terpaksa jenazahnya pun ditenggelamkan ke laut! Berbulan-bulan di tengah lautan jemaah haji betul-betul memerlukan kekuatan fisik dan mental serta penuh kesabaran. Setelah sampai di tanah Arab mereka harus melintasi hamparan padang pasir yang seakan-akan tak berujung, gunung-gunung batu yang terjal harus dilewati, dan terik matahari menyengat badan. Tidak ada kendaraan lain selain unta-unta yang akan membawa mereka berhari-hari dengan perbekalan yang seadanya mengantarkan ke dua kota suci Mekah al-Mukarramah dan Madinah al-Munawwarah. Kebesaran Allah memanggil mereka untuk datang karena kewajibannya sebagai umat yang beriman, terik matahari yang menyengat tubuh tidak menjadi penghalang, lapar dan dahaga tidak menjadi aral. Mereka berperang melawan keadaan, suara parau dari mulut kering menjawab panggilan Allah SWT. Bacaan talbiah tak henti-henti memuji syukur keagungan Allah SWT seiring dengan langkah unta-unta tunggangan beriring-iringan di tengah padang pasir sebagai musafir menuju tanah haram. Inilah perjalanan yang dimuliakan Allah SWT yaitu jihad dengan jaminan bagi yang meninggal di dalam perjalanan haji adalah surga! Betapa mulia jemaah haji yang sekarang sedang berada dalam perjalanan sebagai tamu-tamu Allah SWT. Ikhlaskanlah perjalanan ini, serahkanlah segala sesuatu kepada-Nya, bertawakal adalah modal utama yang akan mengantarkan kita untuk bertakwa guna meraih rida Allah. Allah SWT memberikan kemudahan-kemudahan pada umatnya, seperti sekarang ini diciptakanlah melalui akal pikiran manusia pesawat terbang, jalan raya, kendaraan ber-AC dll. sebagai pengganti sarana ibadah pada zaman dahulu. Namun kita harus ingat dan jangan terlena walau pun keadaan sudah berubah jauh dari tempo dulu. Beratnya perjalanan haji pada hakikatnya tetap sama, baik sekarang atau zaman dahulu karena tetap berisiko tinggi. Suatu contoh, ketika kita berada di dalam pesawat terbang 9-10 jam melintasi lautan, gunung, dengan penumpang 450 orang. Apa yang kita lakukan tiada lain hanya mendekatkan diri berdoa kepada Allah SWT. Kita pasrah agar terhindar dari hal-hal yang tidak kita harapkan, namun sebagai umat yang beriman tidak usah takut atau gentar dengan semua ini karena ada Allah SWT. Kemudahan lain dari soal makanan dan buah-buahan yang semuanya tersedia bahkan berlimpah ruah sehingga mengingatkan kita kepada doa Nabi Ibrahim dalam Q.S. 14 : 37,"Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanaman di dekat rumah engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezeki mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur". Dampak ekonomi haji begitu dahsyat bukan sebatas buah-buahan, sayuran, namun kondisi dua kota suci ibarat malam bagaikan siang, tak pernah mati selama 24 jam. Hotel-hotel berbintang menjulang tinggi dan mobil mewah memadati jalan-jalan raya serta segala peralatan mutakhir dengan teknologi canggih. Kegersangan tak tampak lagi karena ditanami pepohonan yang hijau menghiasi Makah, Madinah, Arafah, dan daerah-daerah lainnya. Demikian pula Madinah tempat perjuangan Rasullah, gedung-gedung banyak dibangun, suatu kemajuan dari perubahan zaman, membuktikan kekuasaan Allah SWT yang mengatur rotasi dari zaman ke zaman. Berjejalnya jemaah dari berbagai bangsa merupakan etalase umat Muslim betapa besar kekuatan Islam di dunia. Di samping mereka beribadah, juga jembatan terjalinnya tali silaturahmi antarbangsa yang beraneka ragam adat istiadat. Perjalanan panjang melaksanakan ibadah haji, akan menjadi sejarah pribadi yang tercatat selamanya di dalam kalbu dan menjadi saksi diri bahwa rukun Islam yang kelima telah dilaksanakan. Kita akan bertanya, mabrur kah haji kita? Kepada siapa harus bertanya kemabruran haji? Tidak akan ada yang dapat memberikan jawaban kecuali sudah ada dalam diri sendiri yaitu bertambahnya keimanan dan ketakwaan pada Allah SWT. Tercermin dari perubahan perilaku menuju ke arah kebaikan, dengan tutur kata yang baik, dan dermawan (menyayangi sesama).*** Penulis, purnawirawan polisi Polda Jabar. ++++ http://www.pikiran-rakyat.co.id/cetak/2006/012006/16/1101.htm Antara Haji Mabrur dan "Mabur" MULAI Senin hari ini (16/1) sebanyak 30.000 jemaah haji Jawa Barat secara bertahap tiba kembali ke kampung halamannya. Sedangkan haji plus malah sudah menginjakkan kakinya kembali ke tanah air mulai Sabtu (14/1) seperti jemaah haji "Megacitra" dan "Safari Suci". PELUK cium dan tangisan tak terelakkan saat menyambut kepulangan jemaah haji.*ANDRI GURNITA/"PR" Untuk jemaah haji plus (dulu ONH plus) sudah mulai berdatangan ke tanah air. Suasana kedatangan jemaah haji plus Megacitra, Sabtu lalu (14/1), penuh dengan tangis bahagia. Apalagi setelah terjadi musibah di Jamarat yang menimbulkan syuhada haji sampai ratusan orang. "Alhamdulillah, semua jemaah haji Megacitra pulang dan menginjakkan kakinya kembali ke Kota Kembang dengan selamat. Semoga kami semua menjadi haji mabrur dan mabrurah," kata pembimbing haji "Megacitra", KH. Ujang Muhammad. Sambil menahan rasa capek setelah lebih dari tiga minggu melaksanakan ibadah haji, seorang haji masih berusaha tersenyum ramah ketika turun dari bus. Peluk cium dan tangisan pun tak terelakkan begitu ia mendekati anggota keluarganya yang sudah berjam-jam menjemputnya. Menurut pembimbing haji "Safari Suci", K.H. Dr. Miftah Faridl, motivasi utama berhaji untuk ibadah dan mencari rida Allah yang nantinya berujung kepada gelar haji mabrur/mabrurah. "Haji mabrur bagi lelaki dan mabruroh bagi perempuan ditentukan selama melaksanakan ibadah dan pascahaji. Kalau setelah haji amalannya makin mantap insya Allah ia mabrur," katanya. Ustaz Miftah merujuk kepada sebuah hadis Nabi Muhammad,"Aisyah salah seorang istri Rasul pernah bertanya pada Rasulullah SAW. "Kami melihat jihad sebagai amal yang paling baik. Tidakkah kami (wanita) ikut juga berjihad?" Dengan penuh kasih Rasul menjawab, "Bagi kalian ada jihad yang paling utama yaitu haji mabrur" (H.R. Bukhari). Ritual haji seperti ihram, tawaf, sai, wukuf, mabit, melontar jumrah, dan lain-lain merupakan suatu hal penting. "Namun, selain memahami syariat jemaah haji juga perlu memahami hal paling penting dari ibadah haji yakni hakikatnya. Ritual walau tidak boleh ditinggalkan, hanyalah wahana untuk tujuan haji yang sebenarnya," katanya. Pembimbing haji KBIH Pusdai Jabar, Ustaz H. Badrudin, M.Ag., mengutip pendapat Ibnu Qudamah dalam Kitab "Minhajul Qashidin" yang menyebutkan hal-hal yang harus diperhatikan untuk mencapai haji mabrur. "Antara lain harus membebaskan diri dari urusan kesombongan duniawi. Jika ingin membawa bekal, maka hendaknya bekal yang paling utama adalah bekal amal untuk akhirat," katanya. Para dhuyufullah (tamu-tamu Allah) harus mewaspadai agar amal-amalnya tidak rusak karena riya dan karena ingin membanggakan diri. "Saat ibadah haji kita dididik untuk hanya mengharap dari Allah agar seruannya diterima dan takut bila tidak dikabulkan. Mengiringi doa dengan perasaan harap, roja, dan takut, khouf." ujarnya. Banyak pelajaran dari ritual haji yang harus dipetik agar bisa mengantarkan menjadi haji mabrur dan mabrurah. "Misalnya, melempar jumrah berarti tunduk kepada perintah Allah dan memusuhi syetan. Saat tawaf bermakna harus selalu dalam poros Allah di setiap perbuatan sembari mengharap keridaan-Nya," katanya. Ustaz H. Badrudin menambahkan, melaksanakan ibadah haji bukan hanya mengadakan perjalanan fisik sampai ke Mekah dan Madinah. "Namun, yang paling utama adalah perjalanan spiritual yang nantinya akan diimplementasikan setelah pulang dari ibadah haji. Ibadah penuh dengan makna dan hakikat perjalanan manusia yang amat sayang apabila tidak ditindaklanjuti setelah kembali ke tanah air," katanya. Di kalangan jemaah haji, menurut Ustaz Badrudin, terdapat dua istilah yakni haji mabrur dan haji "mabur" atau istilah kerennya haji mardud. "Kalau haji mabrur sudah jelas amal-amalnya setelah pulang dari haji semakin baik dan bertambah baik ritual maupun sosial," jelasnya. Namun, haji "mabur" atau hanya terbang ke tanah suci berbanding terbalik 180 derajat dengan haji mabrur sehingga kinerja amal-amalnya juga menurun. "Kita sayangkan apabila jemaah haji menjadi haji 'mabur' karena niat awal sudah salah sekadar berwisata, berbelanja, ingin dipuji, atau menjaga gengsi," ujarnya. Sedangkan pengurus KBIH Yamisa Soreang, H. Seproni Hidayat mengatakan, setiap mukmin mempunyai keinginan dan kerinduan memenuhi penggilan Allah SWT ber-haji ke baitullah. "Dari ucapan awal talbiyah saja sudah tergambar bahwa tujuan jemaah haji adalah ibadah memenuhi panggilan Allah mencapai haji mabrur. Labbaik Allahumma labbaik (Kami hadir, hadir memenuhi panggilan-Mu ya Allah, red)," katanya. Talbiyah yang dipekikkan jutaan jamaah haji dari seluruh pelosok dunia, menjadi bukti konkret ketakwaan sejati pada Allah SWT tanpa membedakan warna kulit, status sosial, pangkat, jabatan. "Kesungguhan setiap manusia untuk meraih takwa yang salah satunya melalui ibadah haji itulah yang membedakan kemuliaan satu dengan yang lainnya," ucapnya. (Sarnapi/Achmad Setiyaji/"PR")*** [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **