[nasional_list] [ppiindia] Hindari Persaingan tak Sehat, Tingkatkan Kreativitas Perajin

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Mon, 27 Feb 2006 23:13:47 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2006/2/28/b1.htm

Dari Warung Global Interaktif Bali Post
Hindari Persaingan tak Sehat, Tingkatkan Kreativitas Perajin



TERPURUKNYA kondisi pariwisata Bali sangat berdampak pada berbagai sektor 
penunjangnya. Salah satunya adalah sektor kerajinan yang kini turut serta 
pemasarannya anjlok. Bahkan, nilai ekspornya turun sebesar 50% dari tahun 
sebelumnya. Tentu hal ini berdampak jelas pada perputaran ekonomi Bali. Walau 
ada yang mengatakan bahwa tidak saja di Bali atau Indonesia, tetapi memang 
ekonomi dunia juga sedang sepi. Di samping itu peran pemerintah dalam 
keseragaman harga kerajinan juga perlu ditinjau untuk menghindari adanya 
persaingan tidak sehat antarperajin. Faktor keamanan dan kenyamanan wisatawan 
yang datang juga perlu dijaga. Untuk itu masalah-masalah besar harus 
dituntaskan terlebih dulu, seperti kasus Amrozy yang sampai saat ini kepastian 
hukumnya belum ada. Tanpa ada kepastian hukum maka pulihnya kondisi pariwisata 
Bali akan sulit. Di pihak perajin saatnya sekarang berkreativitas yang lebih 
baru lagi. Untuk memulihkan ekonomi desain perlu dimodifikasi. Jadi kreativitas 
perajin ha
 rus ditingkatkan. Demikian terungkap dalam acara Warung Global yang disiarkan 
secara langsung oleh Radio Global FM 96,5, Senin (27/2) kemarin. Acara ini juga 
dipancarluaskan oleh Radio Genta Bali dan Singaraja FM. Berikut rangkuman 
selengkapnya.

-----------------------------------------------

Pande di Pandak Gede mengatakan bahwa Bali adalah pariwisata dan pariwisata 
adalah Bali, Bali identik dengan pariwisata. Keadaan ini sudah diseting sejak 
dulu, di mana hal di luar pariwisata terlupakan maka terjadilah seperti 
sekarang. Pada saat kunjungan wisatawan turun harus dicari sumber atau biang 
penyebabnya. Karena semua ini kembali pada pencitraan Bali atau pencitraan 
pariwisata. Inilah yang harus kita jaga.

Yadnya di Karangasem memberi kepastian karena banyak wisatawan asing yang dulu 
hanya berkunjung tertarik dengan barang-barang khas Bali, kemudian datang ke 
Bali berikutnya dia bersekolah seni, baik seni ukir, tari dan lain sebagainya. 
Selanjutnya tahu bagaimana cara membuatnya. Otomatis anjloknya produk Bali 
karena ada barang-barang yang sama dengan di Bali misalnya tamu Malaysia 
mengatakan bahwa ada produk yang sama di dekat negara tersebut. Maka dari itu  
dinas terkait agar segera menyelesaikan kasus yang menggerogoti negara seperti 
kasus Amrozy, Poso. Sehingga wisatawan tidak takut untuk datang ke Bali. Harus 
diketahui pula bahwa tamu lebih mengenal Bali. Mereka mengatakan bahwa Bali 
adalah mukanya Indonesia.

Mursi di Jl. Supratman Denpasar menyoroti masalah keamanan yang harus 
diperhatikan di samping juga faktor adanya persaingan bisnis yang jelek, 
sehingga orang asing membanding-bandingkan antara satu artshop dengan artshop 
yang lain. Lebih baik pihak terkait menyeragamkan harga.

Kak Batu di Ubung Kaja menjelaskan bahwa ia banyak memiliki tamu asing yang 
berbisnis di Bali. Mereka mengatakan bahwa stok yang dibeli di Indonesia tahun 
sebelumnya belum laku di negaranya. Hal ini terjadi sejak perang Irak, di mana 
daya beli produk furniture lesu, bukan karena terpuruknya pariwisata Bali, 
tetapi kenyataan global mereka tidak membelanjakan uangnya untuk membeli 
produk. Tamu yang mengatakan ini berasal dari Prancis dan memiliki usaha di 
seluruh dunia. Hal yang harus diatasi adalah penyelesaian kasus bom Bali secara 
maksimal. 

Komang Ari di Ubud menambahkan, kalau di layar TV disebutkan bahwa untuk 
pengembalian pariwisata Bali baik promo maupun lainnya dianggarkan dana oleh 
pemerintah mencapai Rp 63 milyar, dinilai tidak perlu. Karena keamanan dan 
kenyamanannya yang perlu dijaga. Misalnya kasus Amrozy sampai saat ini 
kepastian hukumnya belum ada. Keamanan tamu tidak ada yang menjamin, tanpa ada 
kepastian hukum maka pulihnya kondisi pariwisata Bali akan sulit.

Teken di Suwat Gianyar menyikapi terkait anjloknya ekspor kerajinan Bali. 
Menurutnya, kalau kita cermati pariwisata mengalami kehancuran karena, 1) 
Hancur jelas berpengaruh terhadap bisnis kerajinan. Pariwisata anjlok karena 
keamanan yang belum tertangani, oleh karena itu satu-satunya jalan memulihkan 
pariwisata umumnya dan Bali khususnya keamanan ini harus dijadikan fokus. 2) 
Mutu dan kualitas produk kerajinan harus ditingkatkan. 3) Adanya persaingan 
tidak sehat antarperajin misalnya dengan kerajinan yang sama saling bom masalah 
harga, sehingga nantinya merugikan perajin itu sendiri. Kalau begini terus 
menerus maka akan membunuh perajin itu sendiri, sehingga seharusnya perajin  
memiliki wadah.

Nyoman Ledang Asmara di Denpasar menilai bukan semata disebabkan oleh situasi 
dunia global, tetapi ulah artshop atau tengkulak-tengkulak perajin yang 
serakah, misalnya pemberian fee. Akhirnya turis tahu dan merasa dikibuli 
sehingga lama-lama turis menyesal. Penyebab anjlok lainnya karena jumlah 
produksi kerajinan berlipat ganda, sementara pemasarannya anjlok karena bom dan 
adanya kenaikan BBM sehingga biaya atau cost produksi meningkat. Hitam putih 
semua ini ditentukan oleh sebuah lingkaran antara artshop, travel agent, hotel 
dan guide. 

Nyoman Sutawan di Karangasem secara singkat mengatakan bahwa penyebab anjloknya 
ekspor kerajinan karena belum dieksekusinya Amrozy cs. 

Sementara I.B. Rai di Sanur menilai bahwa ini dampak dari Bom I dan II, apalagi 
akan dikeluarkannya UU Antipornografi dan Pornoaksi karena kerajinan tersebut 
adalah simbolis, misalnya seperti patung putri duyung. Jadi orang yang sering 
membeli handycraft takut nanti dilarang di bandara. Jadi bisa dikatakan mulai 
sekarang muncul kendalanya di Bali dibuat tidak nyaman.

Cok Rai di Ubud menjelaskan, dalam kondisi lesu, di mana perajin sepi 
orang-orang bisa melihat grafik yang anjlok, atau tinggi. Dapat dilihat ini 
adalah sebuah hukum keseimbangan mungkin dulu terlalu tinggi. Bagi perajin di 
saat sepi harus digunakan untuk berbuat kreatif mendesain sesuatu yang baru 
dengan penuh inovasi.

Yus di Tampaksiring mengatakan karena turis sepi maka otomatis pembeli kurang. 
Sebaiknya sekarang berkreativitas yang lebih baru lagi. Untuk memulihkan 
ekonomi desain perlu dimodifikasi.

Menurut Ade di Denpasar, harus juga diperhatikan sisi produsen kerajinan itu. 
Dalam hal ini produsen harus proaktif. Kerajinan itu sama dengan makanan harus 
selalu dikemas ulang. Kalau kerajinan monoton tanpa ada kreativitas maka secara 
otomatis menimbulkan kelesuan. Misalnya saja kerajinan sasak ditambah 
pernik-pernik akhirnya melesat laris. Jadi kreativitas perajin harus 
ditingkatkan.

* panca


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Hindari Persaingan tak Sehat, Tingkatkan Kreativitas Perajin