[nasional_list] [ppiindia] Berantas Korupsi dengan Hati Nurani

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Tue, 28 Feb 2006 22:36:59 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2006/3/1/o2.htm

Pemberantasan korupsi yang dilakukan pemerintah selama ini, ternyata bukanlah 
memberikan solusi dalam memecahkan persoalan bangsa. Tetapi justru makin 
berkembang pesatnya kejahatan korupsi ini di tingkat elite bangsa. Karena dalam 
pikiran elite bangsa ini, menempati kekusaan bukanlah untuk memberikan 
pelayanan kepada rakyat yang sebaik-baiknya, namun merupakan media untuk 
"membunuh" rakyat dengan mengembangkan budaya KKN.
------------------------------

Berantas Korupsi dengan Hati Nurani
Oleh Muhammadun AS 

SECARA psikologis, bangsa ini berada dalam kondisi yang sakit dan sakitnya itu 
tidak kunjung sembuh, karena setiap saat penyakitnya bertambah parah dan makin 
"subur". Yang terjadi adalah kondisi bangsa ini akan semakin parah, kalau 
genderang pemberantsan korupsi tidak selalu serius ditabuh untuk 'menghantam' 
para kaum koruptor.

------------------------------

Dalam pandangan Robert Klitgaard dkk (2002), korupsi merupakan kejahatan 
kalkulatif, yakni cenderung terjadi bila risiko kecil dan keuntungan besar. Era 
reformasi tahun 1998 tidaklah menjadi momentum hancurnya para koruptor yang 
bersarang selama ini, namun sesuai dengan yang dikatakan Robert Klitgaard 
tersebut, korupsi bahkan semakin menjadi-jadi. Utang negara dalam pemerintahan 
transisional, baik di masa Habibie, Gus Dur, maupun Megawati, bukanlah semakin 
berkurang, namun malah semakin bertambah besar. Proyek-proyek pemerintah masih 
tetap seperti dulu, tidak memberikan hasil yang memuaskan dan dalam waktu tidak 
lama, proyek-proyek pemerintah (seperti pembangunan sarana dan prasarana) malah 
semakin rusak. Kucuran dana negara dari pusat sampai di daerah hanya tinggal 
berapa persennya. Semua ''disunat" di tengah jalan oleh para "penjahat" yang 
mengatasnamakan rakyat. Rakyat hanya dijadikan alat legitimasi untuk mengeruk 
kekayaan sebanyak-banyaknya, walaupun rakyat itu harus sen
 gsara di tengah terpaan kemiskinan yang menyakitkan. 

Pemberantasan korupsi yang dilakukan pemerintah selama ini, ternyata bukanlah 
memberikan solusi dalam memecahkan persoalan bangsa. Tetapi justru makin 
berkembang pesatnya kejahatan korupsi ini di tingkat elite bangsa. Karena dalam 
pikiran elite bangsa ini, menempati kekusaan bukanlah untuk memberikan 
pelayanan kepada rakyat yang sebaik-baiknya, namun merupakan media untuk 
"membunuh" rakyat dengan mengembangkan budaya KKN. 

Kasus korupsi yang ditangani para aparat hukum, pasti tidak akan menemukan 
titik akhir yang memuaskan, karena di dalamnya terjadi deal-deal yang sangat 
mencederai nilai-nilai keadilan, kebenaran, dan kemanusiaan. Dalam konteks ini, 
kita masih menyangsikan langkah gebrakan seratus hari yang dicanangkan SBY 
untuk mampu menggetarkan dan menciutkan nyali para koruptor. Karena bukan tidak 
mungkin, para koruptor itu sendiri sedang mengelilingi kekuasaan SBY sekarang 
ini. Kalau mereka berkeliling di tengah kekuasaan SBY, maka langkah-langkah SBY 
untuk memberantas mereka akan selalu mereka waspadai dan membuat 
langkah-langkah mengganjal hal-hal yang membahayakan mereka. 

Sangat Mungkin

Menghadapi fenomena sosial tersebut, di mana pemberantasan korupsi sudah sangat 
sulit, maka yang ada tinggallah hati nurani. Memberantas korupsi dengan hati 
nurani, memang kayaknya mengada-ada. Karena jelas, dalam pemberantsan korupsi 
yang dibutuhkan adalah pranata-pranata yang sesuai dengan konsep-konsep yang 
ada. Namun, pemberantasan korupsi dengan hati nurani adalah sesuatu yang sangat 
mungkin, tergantung kita memaknainya sejauh mana. 

Dalam hal kasus-kasus korupsi, sesungguhnya para pelakunya tidak hanya 
mengkorupsi uang, tetapi lebih dari itu, dia telah mengkorupsi moral. Karena 
dengan perilaku korupnya, menurut Zainal AT (2004) dia sesungguhnya telah 
melakukan destruksi dan kontaminasi atas keluhuran nilai-nilai moral dan hati 
nurani yang diwariskan para pendahulu yang berbudi luhur. Makanya, korupsi 
moral jauh lebih berbahaya ketimbang korupsi uang. Kata orang, uang masih bisa 
dicari, tetapi kemana lagi kita mencari nilai-nilai moral dan hati nuran?

Dalam hal ini, pemerintah kita meberantas korupsi tidaklah hanya dengan proses 
hukum yang ada, tetapi harus melibatkan para ulama dan mengundangnya di 
lingkungan kedinasan agar memberikan nasihat-nasihat baik tentang masalah 
korupsi. Terbukanya nurani para birokrat itulah yang akan memberantas koruspi 
dewasa ini, sehingga para birokrat nanti benar-benar mampu memberikan pelayanan 
kepada publik yang memuaskan.  

Penulis, pemerhati sosial, peneliti pada Central for Studies of Religion and 
Culture (CSRC) Yogyakarta




[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Berantas Korupsi dengan Hati Nurani