** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.pikiran-rakyat.co.id/cetak/2006/022006/10/0101.htm Peran Nyata Pers Nasional Bangun Daya Kritis Bangsa BANDUNG, (PR).- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, hanya bangsa yang cerdas yang mungkin akan bergerak maju menuju masa depan yang jaya. "Bangsa yang tidak cerdas dan tidak memiliki daya kritis sukar untuk maju. Salah satu peran pers yang nyata yang kita rasakan adalah membangun daya kritis itu," kata Presiden Yudhoyono pada puncak acara peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2006 di Gedung Merdeka, Jln. Asia Afrika, Bandung, Kamis (9/2). Presiden juga menyatakan, rakyat mendambakan pers yang profesional, memahami kode etik, dan mematuhi norma hukum yang berlaku. Tuntutan profesional kini menjadi tuntutan publik, mengingat pers hadir setiap hari ke tengah-tengah masyarakat. "Tuntutan profesionalisme itu karena kehadiran pers juga memiliki peranan penting untuk mencerdaskan bangsa," ujarnya. Menurut Yudhoyono, pers memang berperan untuk memperkokoh sendi-sendi dalam suatu bangsa, terutama sendi demokrasi. Ia berharap, kehidupan pers masa kini bisa berkembang sejalan dengan perkembangan demokrasi. "Tidak akan pernah ada demokrasi di suatu negara bila persnya mundur, lemah, dan tidak berdaya," katanya. Yudhoyono menegaskan, saat ini negara tidak akan membelenggu lagi kebebasan pers sesuai dengan peraturan perundangan yang baru. Ia menambahkan, kemerdekaan pers tidak berarti setiap insan dapat berbuat apa saja tanpa tanggung jawab. Kebebasan tetap harus mengikuti norma-norma dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat. "Hukum harus pula ditetapkan sebagai kerangka dan sekaligus sebagai mekanisme untuk menyelesaikan setiap konflik," ujarnya. Dikatakannya, seperti pers yang terjamin kebebasannya, setiap individu, badan, organisasi, serta pemerintah maupun swasta, juga terjamin hak-haknya untuk tidak dilanggar oleh kebebasan pers itu. Pemerintah tidak akan mencampuri persengketaan itu karena akan diselesaikan melalui mekanisme hukum dan mekanisme demokrasi yan berlaku. Rumusan konvensi Dalam laporannya, Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Tarman Azzam menyampaikan tiga kesimpulan utama yang dicapai dalam Konvensi Nasional Media Massa yang digelar Rabu (8/2). Pertama, profesionalisme pers Indonesia masih tetap menghadapi ujian berat akibat lemahnya penghormatan kepada standar profesi. Kedua, pelaksanaan UU pers selama tujuh tahun ini masih belum mulus akibat timbulnya multitafsir sebagai konsekuensi dari UU yang lahir secara tergesa-gesa dan euforia. "Ketiga, kini kian mendesak tuntutan publik agar segera diwujudkan dan ditetapkannya Kode Etik Penyiaran," papar Tarman. Ia juga meminta pemerintah untuk menghentikan kebijakan terkait meliburkan hari kerja sebagai kompensasi dari hari libur sehari sebelumnya yang jatuh pada hari libur, dan menghentikan pemberian bayar langsung tunai (BLT). "Kedua kebijakan itu tidak memiliki nilai edukasi untuk menciptakan rakyat yang berjumlah besar sebagai kekuatan nasional," ujarnya. Selain itu, terkait perlawanan terhadap proses demoralisasi nasional, Tarman menegaskan kembali atas tekad pers nasional untuk mendukung tekad SBY memberantas KKN. "Kami mengharapkan Bapak Presiden selamanya teguh dan tegar melaksanakan tugas yang mulia ini demi kebangkitan dan kejayaan Indonesia," kata Tarman. PWI sekarang telah menjadi wadah terbesar wartawan Indonesia dengan jumlah anggota 14.000 wartawan yang tersebar di seluruh Indonesia hingga luar negeri. Selain itu, Tarman menambahkan 17 poin yang merupakan autokritik dunia pers, hasil dari konvensi nasional yang digelar Rabu (8/2). Autokritik dunia pers itu antara lain masih dijumpai berbagai kelemahan atau kekurangan terkait autokritik, sebagian besar pers nasional belum melaksanakan secara optimal fungsi pers sesuai dengan tuntutan bangsa. Lantas, masih lemahnya aspek manajemen pers sehingga mengakibatkan munculnya berbagai kelemahan lainnya di tubuh pers. Pers juga belum memiliki atau melaksanakan agenda setting yang sejalan dengan agenda reformasi. Autokritik juga menyangkut industri pers. "Dominasi pemodal yang menguasai pemberitaan untuk kepentingan bisnis maupun politik melemahkan independensi pers, sehingga perjuangan reformasi pers terutama hanya dinikmati para pemodal," ungkap Ketua Umum PWI Pusat. Hal lain yang dikritisi adalah sebagian pers lebih mengutamakan mengungkapkan sensasi dari pada konteks berita. Peringatan HPN 2006 dihadiri Ketua Mahkamah Konstitusi, para menteri Kabinet Indonesia Bersatu, anggota parlemen, Gubernur Jawa Barat beserta Ibu Danny Setiawan, Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Muspida Jawa Barat, para gubernur seluruh Indonesia, bupati dan wali kota se-Jawa Barat, ketua dan anggota dewan pers, pimpinan organisasi-organisasi pers nasional, pimpinan media massa seluruh Indonesia, delegasi HPN 2006 dari seluruh Indonesia, berikut utusan organisasi kewartawanan dari negara ASEAN. Penghargaan Acara bertajuk "Jamuan Makan Malam Gubernur Jabar Bersama Insan Pers" dalam rangka HPN 2006 dan HUT ke-60 PWI pada Kamis (9/2) dibuka Ketua Umum PWI Pusat, Tarman Azzam dengan mengajak hadirin mengheningkan cipta atas meninggalnya seniwati Tati Saleh, wartawan Trijaya FM, M.Firman, dan tokoh pers Jabar H. Syamsuyar Adnan. Dalam gelaran ini diberikan penghargaan bagi mitra kerja PWI yang berasal dari pers dan turut aktif menyelenggarakan HPN 2006. Penghargaan diberikan kepada Gubernur Jabar Danny Setiawan, Ketua DPRD Jabar H.A.M. Ruslan, dan Wali Kota Bandung Dada Rosada. Penghargaan juga diberikan untuk kategori kesetiaan profesi 30 dan 40 tahun mengabdi di dunia pers Indonesia. Penghargaan 30 tahun diberikan kepada Ilham Bintang, H.A.M. Ruslan, Djoko Saksono, Bambang Soeharto Wijaya, Yasirwan Uyun, Parni Hadi, Gusti Usi Effendy, I Made Nayan, Hari Muda Indera Jaya, D.I. Pemoedji, Harun Keuchik Lalu Niah M., Damyen Godho, Encub Subekti, Basril Sujabar, Hermansyah Bernami, dan Tarman Azzam. Pengabdian 40 tahun diterima Jacob Oetama, Rosihan Anwar, Herawati Diah, Dja'far Assegaf, R.H. Siregar, Sofjan Lubis, Tribuana Said, Rahman Arge, Alwi Hamu, Sjamsul Kahar, Lukman Setiawan, Kurnati Abdullah, Soeharmono Tjitrosoewarno, Ronny Simon, Moeslim Kawi, Sabam Siagian, Noeh Hatumena, Etty Manduapessy, August Parengkuan, Syafik Umar, Mahtahapari. Selain itu, Serikat Penerbit Suratkabar (SPS) memberikan penghargaan tiga kategori penghargaan yaitu kepada SPS cabang Medan Sumut, majalah Gatra, surat kabar Kompas, dan The Jakarta Post sebagai media yang melayani hak jawab dan hak koreksi paling optimal sepanjang tahun 2005, serta kepada surat kabar Indopos, surat kabar Jawa Pos, surat kabar Pos Metro Medan sebagai media yang melakukan kewajiban koreksi secara ksatria.(A-159/A-160) [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **