[list_indonesia] [ppiindia] [perempuan] Bukan, bukan karena saya penderita anorexia

  • From: "Carla Annamarie" <Carla.Annamarie@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Thu, 3 Mar 2005 16:06:13 +0700

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **


----- Forwarded by Carla Annamarie/PRUIDN/IDN/Prudential on 03/03/2005
04:02 PM -----
                                                                           =
                               =
=20
                      yulia abdullah                                       =
                               =
=20
                      <yuliartati@yahoo        To:       perempuan@yahoogro=
ups.com                        =
=20
                      .com>                    cc:                         =
                               =
=20
                                               Subject:  [perempuan] Bukan,=
 bukan karena saya penderita=20=20=20=20
                      03/03/2005 04:06          anorexia                   =
                               =
=20
                      PM                                                   =
                               =
=20
                      Please respond to                                    =
                               =
=20
                      perempuan                                            =
                               =
=20
                                                                           =
                               =
=20
                                                                           =
                               =
=20






ada ceritera bagus yg saya dapat dr milis sebelah, semoga bisa diambil sbg
pelajaran.

Ahad, 18 Muharom =96 Ada hal =92ajaib=92 yang menyebabkan saya langsung
menyalakan komputer begitu sampai rumah. Adrenalin saya terpacu cepat untuk
segera =92memuntahkan=92 kejadian malam ini melalui ketukan jari-jari saya
diatas tuts keyboard komputer.

Hari ini saya menerima undangan makan malam dari seorang kawan untuk
merayakan ulang tahunnya. Tadi, sekitar =BD 7 malam, saya dijemput oleh kaw=
an
yang sedang berulang tahun tersebut bersama 4 orang kawan lainnya. Rencana
telah dibuat, kawan saya telah memesan sebuah restoran di kawasan Senayan,
setelah selesai makan, kami akan mampir ke Roti Bakar Eddy, menemui
beberapa kawan lainnya, baru di lanjutkan dengan ber-karaoke hingga lelah
di daerah Kemang, untuk yang terakhir ini saya telah memberitahu dari awal
bahwa saya tidak akan ikut!

Untuk merangsang rasa lapar yang lebih, begitu tiba di kawasan Senayan,
kami tidak langsung menuju Hilton, kami windows-shopping dulu di Plaza
Senayan =96hal yang jamak dilakukan ketika perempuan berkumpul=96. Saya sen=
diri
adalah orang yang cukup malas untuk sekedar =92liat-liat=92, bagi saya, Mal
berguna untuk belanja dan makan. Hanya buang waktu, energi dan biaya serta
bikin kepengen kalau ke Mal dihabiskan untuk sekedar =92liat-liat=92 dan
hanging-out. Tapi rasanya itu hanya apologi, karena mungkin perasaan
tersebut terbentuk mengingat kondisi keuangan saya yang tidak memungkinkan,
beda halnya dengan beberapa kawan saya yang terhitung high-class, mungkin
akan ada perasaan yang berbeda ketika saya berada dalam posisi high-class
seperti beberapa kawan saya yang lain.

Tapi, mari kita tinggalkan soal =91liat-liat=92, hanging-out dan high-class
tersebut, mari kembali ke makan malam, yang memang menjadi inti dari cerita
saya ini. Setelah masuk counter satu ke counter lain selama hampir 1 jam,
dan rasa lapar mulai menjelajah di perut kami, akhirnya kami meninggalkan
Plaza Senayan, kemudian menuju ke Hilton.

Hilton, hotel mewah bintang lima di kawasan Senayan, yang biasa digunakan
oleh Event Organizer sebagai akomodasi untuk artis luar negeri yang mereka
undang ke Indonesia, penginapan yang digunakan oleh Pemerintah Indonesia
untuk menjamu delegasi dari negara lain, atau tempat kaum borjuis yang
memang ingin menghabiskan waktunya dengan berbagai alasan. Hilton, hotel
yang beberapa kali saya datangi, tapi tidak pernah terlintas di pikiran
untuk makan di restoran Hilton, karena harganya yang FANTASTIS, apalagi
untuk  menginap (for what gitu lhoh=85 Saya kan tinggal di Jakarta!).  Tapi
malam ini, saya yang tergolong proletar, menghabiskan makan malam di
Hilton!

Malam ini akhirnya saya dapat mempraktikkan ilmu table manner yang pernah
saya ikuti. Makanan ala eropa yang memiliki tahapan penyajian dari
appetizer, main menu, hingga dessert ini membuat saya sedikit berpikir:
Sesusah inikah makan bagi kaum borjuis? Banyak aturan baku yang berlaku,
padahal hanya untuk sekedar makan! Thanks God, malam ini, saya makan
bersama kawan-kawan sendiri, jadi batasan baku yang dibuat sedemikian rupa
dalam nama table manner itu, praktis tidak berlaku.

Makan malam  =91seru=92 yang disertai obrolan seru =96girls talk!=96 terseb=
ut
selesai kurang lebih pukul =BD 10 malam, tiba saatnya membayar. Walaupun sa=
ya
di traktir, entah kenapa otak ekonomis saya selalu berjalan untuk
menghitung-hitung berapa banyak uang yang kawan saya akan keluarkan. Karena
kami ber-enam, dengan menu komplit khas Eropa dan minimnya pengetahuan
harga makanan di tempat seperti itu, saya perkirakan, kawan saya akan
mengeluarkan uang sedikitnya 600 ribu.

And when the bill came=85. GILA!!!! Jauh di luar perhitungan saya, angka ya=
ng
tertulis di tagihan tersebut sebesar=85=85 Coba, kalau Anda membaca tulisan=
 ini
dan rajin menghitung, tebak berapa biaya yang dibayar kawan saya itu! Bisa
menebaknya??? 600? 700? 800? 900? 1 juta kah??? Ayo anak-anak, kumpulkan!
Tapi sudahlah, agar Anda sekalian tidak usah pusing menghitung biaya makan
yang tidak Anda makan itu, maka dengan sukarela saya memberitahu biaya
makan malam ini. Dua juta enam ratus tiga puluh lima ribu rupiah!!!!
SINTING!!!! Sekedar untuk makan!

Dengan sedikit malu, saya mencuri lihat ke kawan saya yang akan
membayarnya. Tidak ada perubahan di raut mukanya. Dengan tenangnya dia
mengambil kartu kredit yang ada di dompetnya kemudian memberikan kepada si
pelayan.

Tiba-tiba kepala saya sedikit pening, dan PLAK!!! Saya memukul sendiri
kening saya yang malam ini ditutupi kerudung berwarna pastel. Dalam
hitungan detik, saya bergegas ke toilet, saya sempat melihat mimik heran
dari kawan-kawan saya, namun saya tidak terlalu mempedulikan, yang saya
pikirkan hanya menuju ke toilet. Dan=85. Huek, huek, huek=85.. bak seorang
penderita anorexia, saya memuntahkan makanan yang malam ini saya santap.
Bukan, bukan karena saya penderita anorexia, pun karena bukan makanan yang
telah sampai ke perut saya ini tidak enak!

Namun, saat kawan saya memberikan kartu kreditnya, entah kenapa, perut saya
menjadi mual, bersamaan dengan otak kanan saya yang secara otomatis membuka
kejadian beberapa hari lalu di Stasiun Manggarai. Kejadian =96yang pada saa=
t
itu=96 begitu menyentuh hati dan pikiran saya.

Siang itu, setelah selesai memberikan les privat di kawasan bukit duri,
saya ke Stasiun Manggarai untuk menuju ke kampus saya yang terletak di
daerah Depok. Setelah saya membeli tiket, saya menunggu di peron tujuan
Bogor sambil membaca Supernova terbaru dari Dee. Belum begitu lama saya
menekuri buku =96yang bagi saya ternyata tidak terlalu menarik=96 itu, saya
terganggu oleh suara kumpulan orang yang bergerombol di sisi lain stasiun,
entah apa yang ada di pikiran saya waktu itu, saya pun turut ke kumpulan
orang-orang tersebut.

Innalillah=85.. ada dua orang anak kecil yang terkapar lemas dengan mulut
berbusa. Di samping mereka, ada seorang perempuan setengah baya, yang
ternyata adalah ibu dari kedua anak tersebut. Ibu itu hanya menangis
berteriak "Astaghfirulloh, Alloh.. Alloh..., anak ku, anak ku...=93
berulang-ulang. Beberapa orang berusaha menenangkan ibu tersebut, sedang
yang lainnya sibuk memeriksa kondisi dua anaknya.

Saya kembali ke tempat duduk saya dengan kumpulan pertanyaan dan berbagai
kemungkinan jawaban. Belum sempat saya menyelesaikan pertanyaan dan jawaban
dari hati ini, seorang ibu penjual pecel & mie goreng di samping tempat
duduk saya berkata kepada orang-orang disekitarnya, =93Gue kirain tuh anak
bo=92ongan kagak punya duit, eh, tau-taunya tuh anak  dua malah minum baygo=
n.
Tau gitu, gue kasih gratis deh nih mie, kagak usah bayar! Gue jadi ngerasa
dosa ini mah!=93. Lalu ada tukang buah yang menimpali, =93Makanya, jangan
pelit-pelit luh! Pan kita sama-sama orang susah. Tau nggak luh? Katanya tuh
bocah dua bunuh diri minum baygon saking lapernya, mending mati kali
daripada laper!=93. =93Lah, mana gue tau klo tuh anak nggak bo=92ong. Nah e=
lu tau
ndiri disini banyak yang ngaku-ngaku belon makan, klo tiap orang yang ngaku
laper gue kasih gratisan, bangkrut dong gue!=94, bela si ibu. Dengan seksam=
a
saya ikuti percakapan si tukang buah dan ibu penjual mie yang memakai
bahasa betawi pinggiran tersebut.

Ternyata, dua orang anak yang mencoba bunuh diri itu sebelumnya datang ke
ibu penjual mie. Mereka hanya punya uang 300 rupiah, dan mengaku bahwa dari
kemarin sore mereka belum makan nasi. Mereka meminta kepada si ibu penjual
mie, agar dapat di berikan nasi dan mie dengan uang 300 rupiah. Namun,
penjual mie tersebut bilang, mie dan nasi itu harganya dua ribu, mereka
disuruh kembali ke dia, jika punya uang dua ribu rupiah.

Dua ribu rupiah, separuh harga dari ongkos Tanjung Priok =96 Depok. Dua rib=
u
rupiah, separuh harga untuk setiap jam nya dari rental internet yang hampir
setiap hari dalam waktu berjam-jam saya lakukan. Dua ribu rupiah, harga 1
botol air mineral, yang dalam sehari bisa saya konsumsi minimal 2 botol.
Dua ribu rupiah, harga 2 buah batere untuk Diskman yang biasa menemani
aktivitas saya. Dua ribu rupiah, 1/12 dari harga voucher 20 ribu yang biasa
saya isi ulang 2 minggu sekali. Dua ribu rupiah, 1/70 dari harga sepatu
yang baru saya beli. Dua ribu rupiah, 1/200 harga makanan untuk satu
porsinya dari makanan yang baru saja mengisi perut saya. Dua ribu rupiah,
1/1317 yang kawan saya bayarkan dari  makanan yang baru saja kami konsumsi
ber-enam!  Dua ribu rupiah=85 Yang menyebabkan dua orang anak memilih untuk
meminum obat serangga, daripada menahan rasa lapar! Huek, huek, huek!!!

Saya kembali ke meja tempat kami makan. Dengan alasan tidak enak badan,
saya minta ijin untuk pulang duluan. Jelas kawan-kawan saya heran, karena
dari berangkat hingga makan tadi, saya dalam kondisi yang sangat baik. Tapi
saya tidak terlalu memperdulikan keheranan mereka, yang saya pikirkan hanya
cepat-cepat keluar dari tempat yang membuat saya semakin mual. Mengetahui
bahwa kawan saya telah memiliki rencana dari Hilton ini, maka saya menolak
untuk diantar, dengan dalih saya akan menggunakan taksi. Tanpa menunggu
lama, saya cepat-cepat pamit dan keluar dari tempat itu. Di pintu utama,
saya menunggu taksi yang telah di panggil oleh office boy, tapi begitu
taksi tiba, saya mengurungkan niat untuk menggunakan taksi tersebut, saya
memilih untuk berjalan kaki ke tempat menunggu bis.

Ketika, saya tiba di rumah, saya langsung menuju ke toilet (lagi!), dan
huek-huek-huek=85. Saya mencoba memuntahkan makanan, yang kalau-kalau masih
tersisa di perut ini.

Masya Alloh..=85 Saya merasa begitu hina, karena sering menganggap remeh ua=
ng
dua ribu rupih. Saya merasa begitu bodoh, karena terlalu gampang
menghamburkan uang dua ribu rupiah. Saya merasa begitu dungu, karena hampir
saja melakukan kebodohan kembali dengan menggunakan taksi yang argonya
mungkin hampir 10 kali lipat dari dua ribu rupiah. Saya merasa sangat
berdosa, karena telah mengkonsumsi makanan 200 kali lipat dari dua ribu
rupiah. Saya merasa=85.. Aaaaahhh=85 Sayangnya saya hanya merasa=85=85
Pejaten, 2005



---------------------------------
Celebrate Yahoo!'s 10th Birthday!
 Yahoo! Netrospective: 100 Moments of the Web

[Non-text portions of this message have been removed]



_________________________

Subscribe>>perempuan-subscribe@xxxxxxxxxxxxxxx
Unsubscribe>>perempuan-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx
Arsip>>http://groups.yahoo.com/group/perempuan
_________________________

PILIH PENERIMAAN E-MAIL:
1>satu-satu
2>rangkuman harian
3>akses di http://groups.yahoo.com/group/perempuan
_________________________

MAAF, MILIS INI TIDAK MENERIMA ATTACHMENT
<Mohon masukkan semua pesan di badan e-mail>
_________________________

Yahoo! Groups Links












------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->=20
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospit=
al's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~->=20

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg=
 Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;=20
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
=20
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
=20



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] [perempuan] Bukan, bukan karena saya penderita anorexia