[list_indonesia] [ppiindia] Terpidana Mati Astini Dieksekusi pukul 01.20 Wib

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sun, 20 Mar 2005 20:57:28 +0100

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=191634&kat_id=23
Minggu, 20 Maret 2005  20:41:00


Terpidana Mati Astini Dieksekusi pukul 01.20 Wib
Laporan: pur

Surabaya-RoL-- Terpidana mati Ny Astini (51) asal Wonorejo, Surabaya dilaporkan 
Antara dieksekusi di hadapan 12 regu tembak Polda Jatim pada Ahad dinihari 
pukul 01.20 WIB.
"Kami keluar dari Rutan Medaeng pukul 00.13 WIB, kemudian eksekusi dilaksanakan 
pada pukul 01.20 WIB, tapi tempatnya tak bisa kami sebutkan," kata Kepala 
Kejaksaan Negeri (Kajari) Surabaya AF Darmawan.
     
Dalam konferensi pers di sela-sela otopsi jenazah Astini di Bagian Forensik 
RSUD dr Soetomo Surabaya, ia menjelaskan eksekusi dihadiri pengacara terpidana 
Ida Sampit Karo Karo SH, pejabat Depag Surabaya selaku pembina rohani.
     
Selain itu, Aspidum Kejati, Aspidsus Kejati, beberapa jaksa Kejari Surabaya, 
Dansat Brimob Polda Jatim, Direskrim Polda Jatim, Wakapolwiltabes Surabaya, dan 
Kasat Reskrim Polwiltabes Surabaya.
     
"Almarhumah ditembak 12 anggota regu tembak dengan enam diantaranya berisikan 
peluru tajam yang diarahkan ke jantungnya dalam jarak lima meter. Dia 
dieksekusi dalam posisi duduk tapi bukan duduk di kursi," katanya.
     
Untuk proses otopsi, jenazah almarhum tiba di kamar mayat/bagian Forensik RSUD 
dr Soetomo Surabaya sekitar pukul 02.00 WIB dan keluar dari rumah sakit sekitar 
pukul 04.30 WIB menuju ke Pemakaman Umum milik Pemkot Surabaya di kawasan 
Keputih, Surabaya Timur.
     
Otopsi jenazah dilakukan tiga dokter yakni Prof Dr Med dr HM Soekry Erfan 
Kusuma SpF, dr Bendrong Moediarso SpF, dan AKP dr Hery Wijatmoko SpF.
     
Menurut dia, Astini selama di perjalanan didampingi empat orang yakni di 
sebelah kiri ada dokter Nurhayati dari Dokkes Polda Jatim, kemudian di sebelah 
kananya ada jaksa pendamping yakni Ariana Yuliastutik SH dan jaksa lain Saptana 
SH.
     
Secara terpisah, jaksa Kejari Surabaya Ariana Yuliastutik SH menyatakan Astini 
selama di perjalanan menuju ke lokasi eksekusi telah memberikan siap 
dieksekusi, karena selama di perjalanan tak pernah lepas dari tasbih dan 
berdzikir.
     
"Dia mengaku sudah ihlas, kemudian berpesan kepada anak-anaknya agar 
meningkatkan ibadah dan suaminya tetap bersabar dalam mengasuh anak-anak," 
katanya saat mendampingi Kejari dalam konferensi pers itu.
     
Menurut salah seorang jaksa anggota tim eksekutor itu, dirinya tidak 
menyaksikan langsung saat eksekusi, karena tidak tega melihatnya, namun dirinya 
merasa terharu dan kagum atas kepribadian Astini menjelang detik-detik terakhir.
     
"Dia turun dari mobil dengan dipandu pengacaranya Ida Sampit Karo Karo SH dan 
langsung dijemput petugas regu tembak yang mengajak ke lokasi sasaran tembak. 
Saya hanya mendengar suara tembakan, tapi nggak tega melihatnya," katanya.
     
Hingga kini, lokasi eksekusi belum ada kejelasan, namun sumber lain menyebut di 
wilayah Surabaya Barat.
     
Di sela-sela otopsi itu tampak hadir beberapa saudara almarhumah Puji Astutik 
yang merupakan salah satu korban mutilasi Ny Astini. "Mati kau Astini, kami 
puas, meski kami menunggu sembilan tahun lamanya," teriak Agus Purwanto, adik 
Puji Astutik.
     
Diberitakan sebelumnya, Ny Astini telah divonis hukuman mati oleh Pengadilan 
Negeri Surabaya, karena terbukti bersalah melakukan serangkaian pembunuhan 
dengan cara memotong-motong tubuh tiga orang korban yang semuanya wanita dalam 
kurun waktu 1992-1993 dan 1996.
     
Tiga korban mutilasi adalah Rahayu, Sri Astuti Wijaya, dan Puji Astutik. 
Potongan ketiga korban itu dimasukkan ke dalam tas kresek yang dibuang di 
beberapa tempat sampah dan sungai di Surabaya.


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] Terpidana Mati Astini Dieksekusi pukul 01.20 Wib