** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** MEDIA INDONESIA Senin, 14 Maret 2005 BERITA UMUM Senjata untuk Tembak TKI Biasa Dipakai Berburu Babi KUALA LUMPUR (Media): Senjata yang digunakan untuk menembak empat tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal biasa digunakan untuk berburu babi hutan. Itu terungkap saat Media bersama puluhan TKI rekan korban penembakan menemukan dua selongsong peluru berkaliber 12 mm. Media mengunjungi lokasi penembakan yang terletak di Bukit Lanjan, Bayu Damansara, Sungai Buloh, Malaysia, kemarin. Para saksi mata yang menemani Media menyebutkan sedikitnya 30 letusan ditembakkan ke arah korban pada Rabu (9/3) dini hari waktu setempat. "Sedikitnya 30 letusan senjata api terdengar dari arah bukit. Bila melihat selongsong peluru yang ditemukan ini, maka senjata tersebut dipastikan adalah senjata yang sering digunakan untuk berburu babi hutan," kata Clemens, seorang TKI rekan korban. Saksi mata lainnya, Andi Falah, kepada Media juga menuturkan kisah. Saat itu, ia dan enam rekan hendak tidur beralaskan tripleks di atas Bukit Lanjan. "Sekitar pukul satu malam, tiba-tiba datang sedikitnya 10 orang. Sebagian berseragam satpam dan empat di antaranya bersenjata laras panjang. Mereka langsung menembakkan senjata secara membabi buta ke arah kami," kata Andi. Menurut Andi, saat itu dia bersama rekan lain langsung lari menuruni bukit. "Dari atas bukit, kami masih ditembaki berulang-ulang." Andi pun langsung meminta bantuan kepada sesama TKI di kongsi-kongsi sekitar. "Kami bersama sedikitnya 30 orang teman mendatangi kembali lokasi kejadian dan mengejar pelaku penembakan yang lari menggunakan kendaraan," katanya. Saat itu, empat TKI masing-masing Remi, Gasfar, Markus, dan Dedi, warga Nusa Tenggara Timur, ditemukan menderita luka tembak cukup serius. Gasfar luka tembak pada perut, Markus pada dada kiri, Dedi dan Remi pada paha dan lutut. "Kami membawa keempat korban ke Rumah Sakit Sungai Buloh, tapi ditolak. Akhirnya, kami bawa ke Rumah Sakit Selayang," kata Lan, seorang buruh asal Malaysia. Para saksi membantah bila disebutkan bahwa keempat korban dituduh mencuri atau merampok sehingga ditembak. Pada bagian lain, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah akan memprotes penembakan keempat TKI tersebut. Pemerintah juga meminta agar kasus ini diselesaikan secara hukum yang berlaku di Malaysia. "Tentunya kita serahkan kepada proses hukum di Malaysia. Pemerintah juga sudah mengirim Dirjen Tenaga Kerja ke sana. Dan juga minta Deplu memprotes kejadian itu, serta minta diselidiki secara hukum. Kalau perlu dituntut," tegas Wapres kepada pers di Jakarta, akhir pekan lalu. (BK/Riz/P-5) [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **