[list_indonesia] [ppiindia] Sejumlah Daerah Mulai Ekspose Buruknya Kondisi Pendidikan

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Tue, 29 Mar 2005 23:44:06 +0200

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0305/30/0401.htm


Sejumlah Daerah Mulai Ekspose Buruknya Kondisi Pendidikan
Menjelang Digulirkannya Dana Subsidi BBM 

PURWAKARTA, (PR).-
Menjelang digulirkannya dana subsidi bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah 
khususnya untuk sektor pendidikan, kini sejumlah daerah mulai melakukan 
publisitas tentang kondisi persoalan pendidikan di daerahnya masing-masing. 
Namun, disinyalir tak jarang dari data yang diekspose itu sengaja 
dibesar-besarkan agar mendapat dana yang besar pula.

Dari Kab. Purwakarta dilaporkan sebanyak 2.000 anak usia 7-12 tahun hingga saat 
ini belum menikmati bangku sekolah. Hal itu terjadi akibat ketidakmampuan orang 
tua dalam membiayai sekolah mereka. Bila kondisi itu dibiarkan, maka dipastikan 
akan menurunkan tingkat angka partisipasi murni (APM) bagi anak seusia itu 
dalam memasuki pendidikan sekolah dasar (SD). Padahal, APM SD di Kab. 
Purwakarta tahun 2004 lalu dinilai masih relatif baik hingga mencapai 92,40%. 

"Seharusnya 2.000 anak seusia 7-12 tahun itu berada di sekolah. Tapi 
dikarenakan orang tuanya tidak mampu membayar biaya sekolah sehingga terpaksa 
anak-anak tersebut diam di rumah atau turut membantu pekerjaan orang tuanya. 
Secara tidak langsung, kondisi ini akan mempengaruhi tingkat APM SD. Padahal 
yang namanya tingkat APM ini sifatnya wajib. Artinya anak seusia itu wajib 
mendapatkan pendidikan dasar," kata Kepala Dinas Pendidikan Kab. Purwakarta, 
Drs. Ir. H. Didin Sahidin, NJ. MSP., ketika ditemui di Pendopo Pemda 
Purwakarta, Selasa (29/3).

Untuk membantu biaya sekolah, lanjutnya anak-anak yang belum menikmati 
pendidikan dasar, Pemkab Purwakarta kini tengah memprioritaskannya dari bantuan 
subsidi BBM di bidang pendidikan. Meski tahun ini belum diketahui jumlah dana 
serta jumlah penerima manfaatnya, namun diperkirakan pencairan dananya akan 
lebih besar dibanding tahun lalu. 

Akan tetapi, kata Didin, penyaluran subsidi BBM untuk pendidikan tahun 2004 
lalu bagi murid SD hingga SMU berupa beasiswa pendidikan, tak hanya murid yang 
tak mampu saja melainkan bagi murid yang berprestasi. Adapun besarannya, murid 
SD mendapatkan beasiswa per orang Rp 20.000,00., SMP Rp 25.000,00. dan SMU 
sebesar Rp 30.000,00. Selain itu bantuan bagi murid SMP tak mampu dari 
pemerintah provinsi sebesar Rp 1 juta/orang/tahun yang jumlahnya mencapai 4.659 
siswa. "Bantuan tersebut dimaksudkan untuk menyukseskan wajib belajar 
pendidikan dasar (wajar dikdas) sembilan tahun," katanya. 

Lebih jauh ia menyebutkan, selain subsidi BBM itu akan dialokasikan bagi 2.000 
anak usia 7-12 tahun yang tidak mampu sekolah, juga akan diberikan kepada 7.000 
murid SD dan SMP yang terancam drop out (DO). Jumlah murid yang terancam DO 
sebanyak itu, masing-masing SD 1.592 orang dan SMP 5.408 orang. 

Ia menambahkan, bantuan pendidikan lainnya yakni diambil dari APBD tahun 2005 
Rp 6,12 miliar. Bantuan tersebut untuk membantu biaya SD/MI, SLB dan SMP/MTs, 
termasuk membebaskan SPP bagi semua murid SD. "Cuma kalau subsidi untuk SPP 
gratis murid SD ini disamaratakan Rp 6.000 per siswa baik sekolah di kota 
maupun di desa, anggaran sebesar itu masih kurang. Harus ditambah lagi Rp 2 
miliar. Kalau yang tahun lalu kan tidak begitu, subsidi SPP gratis ini dipatok 
dari Rp 3.500,00 hingga Rp 7.500,00 per siswa disesuaikan besaran SPP sekolah 
yang ada di kota dan di desa," katanya.

Di Kab. Kuningan

Sementara itu, menurut informasi yang diperoleh "PR"dari kab. Kuningan, Selasa 
(29/3), menunjukkan sedikitnya 3.500 siswa SD di Kuningan, tahun 2005 ini 
dipastikan terancam tidak bisa melanjutkan ke jenjang SLTP atau mengalami putus 
sekolah. Hal itu, diketahui dari jumlah pendaftar lulusan SD ke SLTP, dari 
20.000 siswa, diperkirakan hanya 16.500.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kuningan, Drs. H. Momon Rochmana. perkiraan itu 
didasarkan kepada prosentase tingkat melanjutkan sekolah dari tahun ke tahun. 
Selain itu, juga dikaitkan dengan jumlah lulusan, serta kondisi ekonomi para 
siswa lulusan SD tahun 2005 ini.(A-67/A-98)***

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources 
often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today!
http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] Sejumlah Daerah Mulai Ekspose Buruknya Kondisi Pendidikan