[list_indonesia] [ppiindia] MENERUSKAN INFO GEMPA BUMI NIAS

  • From: "Martha J." <marthajan04@xxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Tue, 29 Mar 2005 13:57:31 -0800 (PST)

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **


Date : Tue, 29 Mar 2005 22:08:43 +0100

From: ndhutabarat@xxxxxx 

Dh,

Info Milis IASI dari Pak Erwin Silaban mengutip berita ini diteruskan untuk 
seperlunya. Hormat 
ND Hutabarat.



Selamat Pagi,
saya teruskan email berikut tentang gempa di Nias/Gn. Sitoli.
Re: Gempa hebat di Nias/Gn.Sitoli
Berikut ini laporan dari Sr. Petronella Lie, SCMM - Koptari tentang situasi 
gempa di Nias/Gn Sitoli


----- Original Message -----
From: Koptari
Sent: Wednesday, March 30, 2005 1:! 13 AM
Subject: Gempa hebat di Nias/Gunung Sitoli

Pastor, Suster, Frater, Bruder, Bapak, Ibu, Sdra dan Sdri Yth,

Mungkin sebagian besar sudah mendengar berita gempa dahsyat yang menimpa SUMUT, 
terutama Nias, yaitu Gunung Sitoli. Beberapa stasiun TV menyiarkan bahwa 
bencana gempa ini tidak seberapa. Tetapi yang sesungguh-nya adalah sangat 
parah. 80% rumah-rumah, terutama gedung bertingkat roboh, hancur, kota Gunung 
Sitoli rata dengan tanah. 3 pasar di Gunung Sitoli terbakar hebat semalaman. 
Tiang-tiang listrik runtuh.

Jalanan retak-retak dan jembatan rusak/putus. Banyak orang terkubur di 
reruntuhan rumahnya. Sejak malam kemaren, air laut surut dan sangat sepi karena 
tiada gerak maupun ombak. Baru pagi ini mulai kelihatan riak air. Di Teluk 
Dalam, yang juga kena gempa, pagi-pagi penduduk sudah keluar utk menolong 
sesama yang tertimpa bencana. Tet! api kemudian mereka mendengar bahwa bahaya 
tsunami mungkin akan datang, maka semua lalu pergi lari lagi naik ke 
gunung-gunung dan ke tempat lebih tinggi. Di Gunung Sitoli mereka tidak peduli 
dengan tsunami. Mereka yang selamat sudah sejak pagi-pagi buta keluar rumah, 
bawa linggis, sekop, cangkul atau apapun yang bisa dipakai untuk membantu 
menggali reruntuhan supaya bisa mengeluarkan orang-orang yang terkubur di 
dalamnya.

Sejak pagi tadi ini, saya bersama beberapa teman sudah menyebar berita ke 
mana-mana, menghubungi teman-teman wartawan, terutama ke media massa spt. RCTI, 
METRO TV, SCTV dll. Baru sebentar ini teman saya menelpon ke markas besar TNI. 
Mereka jawab bhw mereka tidak bisa turun tangan krn belum ada perintah dari 
atasan. Prosedurnya adalah harus ada berita dan permintaan dari instansi ! 
pemerintah setempat.

Bantuan yang paling dibutuhkan adalah pengobatan medis karena banyak yang 
luka-luka, patah/putus kakinya, patah-patah bagian tubuh lain tertimpa 
reruntuhan. Yang jauh lebih perlu lagi diusahakan adalah bantuan alat-alat 
berat untuk mengangkat reruntuhan dan mengeluarkan orang-orang yang masih hidup 
yang terkubur di dalamnya.

Semua anak-anak muda, mahasiswa dari Nias dan Gunung Sitoli yang kuliah di 
Jakarta sudah dihubungi untuk minta cuti dan pulang hari ini dengan plane ke 
Medan; berkumpul di Medan utk menghimpun tenaga pergi ke Nias membantu 
membongkar reruntuhan. Mereka sudah tidak lagi mau menunggu gerak dari 
pemerintah yg begitu lamban, karena sementara menunggu, sanak-saudara yang 
terjepit reruntuhan sudah akan sempat meninggal. 

Rumah biara SCMM serta para Suster semua selamat, kendati sempat lari mengungsi 
ke Susteran Klaris di gunung, karena mereka takut! bahwa akan datang banjir 
tsunami. Pastoran dan Gereja hancur lebur, menara gereja tumbang. P. Barnabas 
Winkler OFMCap (administrator Keuskupan Sibolga) terluka parah. Banyak penduduk 
sedang lari ke Gunung Lampu (temopat biara kapusin yang di atas gunung di 
Gunung Sitoli) untuk cari perlindungan. P.Raymond La'ia OFMCap, yang berhasil 
saya hubungi tadi pagi, sudah sejak kemaren malam sedang sangat sibuk menolong 
para korban.

Keluarga saya sendiri tidak luput dari bencana. Adik laki-laki, Robert, 
rumahnya runtuh rata dengan tanah. Tetapi dia selamat karena malam itu dia 
rapat bisnis sampai malam. Istri dan kedua anaknya juga selamat karena 
kebetulan berada di Padang/Sumbar, melihat nenek yang sakit. Ayah saya, yang 
tinggal di rumah kakak, Lie Giok In, selamat, kendati terluka di kepala dan 
patah di beberapa tulang rusuk. Dia tidur di lantai 3! di rumah kakak yang 
lama. Lantai 3 rumah itu tumbang ke jalan dan&nbs p; rata dengan tanah, 
sehingga ayah bisa ke luar. Tetapi kakak dan suaminya yang tidur di lantai 2 
rumah lama itu tidak bisa ke luar, mereka terjepit di dalam reruntuhan rumah; 
belum bisa tertolong sampai saat ini. Anak perempuannya Vynna bersama 2 
pembantu perempuan yang tidur di rumah yang baru dibangun (juga 3 lantai; 
mereka tidur di lantai 2) di belakang rumah lama, sudah sejak kemaren tidak 
lagi terdengar suaranya, kendati sudah berteriak-teriak dipanggil. 


Tetangga sebelah mereka, suami istri selamat, tetapi anak perempuannya 
terkurung di reruntuhan dan sejak kemaren malam menjerit-jerit menangis minta 
tolong. Kakak yang lebih tua, Elisabeth, rumahnyaagak dipinggiran kota dan satu 
lantai, maka terhindar dari bencana; hanya kena guncangan yang dahsyat.

Malam kemaren, ketika merasakan guncangan gempa, kakak coba bangun utk lari ke 
luar, tetapi dengan segera dia terlempar hebat kembali karena guncangan begitu 
dahsyat. Dia tidak bisa berdiri, maka dia hanya tiarap berbaring di lantai 
kamarnya, sampai gempa reda.

Adik Robert dan ayah saya mengungsi ke rumah Elisabeth. Adik Robert bersama 
suami kakak Elisabet sudah sejak kemaren malam, sampai pagi ini bersama dengan 
beberapa orang lainnya turun ke kota membawa alat-alat yang bisa dipakai untuk 
menolong membongkar reruntuhan. Di setiap rumah ada korban, paling sedikit 
luka-luka. Gunung Sitoli dan sekitarnya kena, tetapi yang paling parah adalah 
kota Gunung Sitolinya. 

Siang ini, Rinto (anak laki-laki kakak saya Lie Giok In, yang kuliah di 
Universitas Tarumanegara), bersama teman-teman laki-laki lain yang berasal dari 
Nias, minta cuti dari Universitas untuk tidak ! ikut UTS. Mereka semua, dengan 
pesawat akan terbang ke Medan dan dari Medan akan menuju ke Gunung Sitoli. 
Mereka akan bergabung dengan anggota keluarga lain, terutama yang laki-laki dan 
masih kuat akan berangkat ke Gunung Sitoli. Adik laki-laki saya yang lain, 
Thomas, yang bekerja sebagai manejer investasi di Medan, juga akan ikut dalam 
rombongan itu. Adik Thomas sudah menghubungi beberapa pusat posko keselamatan 
yang ada di Medan. Saya sudah titip pesan pd adik Thomas spy begitu sampai di 
Gunung Sitoli, langsung ke rumah Bupati agar Pemda menyerukan permohonan minta 
bantuan secara nasional ke tingkat pusat. Adik Thomas menyampaikan bahwa 
beberapa organisasi internasional, dari kelompok Kristen, dan juga kapal luar 
negeri yang masih bercokol di Aceh utk bantuan tsunami sudah bera
 ngkat
 sejak pagi tadi menuju Nias.

Nomor-nomor telpon yang bisa dihubungi di Nias/Gunung Sitoli, sehubungan dengan 
bencana gempa ini: 

P. Raymond La'ia OFMCap. (dia teman sekelas saya dulu dari SMP-SMA, yang baru 
selesai studi doctoral di Jerman dan bertugas di G. Sitoli, sekarang sangat 
sibuk menolong para korban) 


HP 0813-6239-8809

Robert Lie

HP 0813-6167-5189 

Telp di rumah kakak Elisabeth : 0639-323285

Nomor-nomor telpon lain di kota Gunung Sitoli putus. Mereka tidak bisa 
dihubungi.


                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Mail - You care about security. So do we.

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] MENERUSKAN INFO GEMPA BUMI NIAS