[list_indonesia] Re: [ppiindia] SBY, PKS, dan Kenaikan Harga BBM

  • From: A Nizami <nizaminz@xxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Sun, 20 Mar 2005 18:13:32 -0800 (PST)

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

PKS menolak kenaikan harga BBM. Di sisi lain, PKS
adalah partai dakwah yang persuasif. Sekeras apa pun
penolakan terhadap kenaikan harga BBM, jika pemerintah
bersikukuh tidak akan ada hasilnya (kecuali revolusi
besar yang didukung semua rakyat menengah ke bawah).
Bahkan sikap yang ekstrim akan menjauhkan pemerintah
dari PKS, hingga akhirnya yang terjadi adalah
permusuhan frontal. Pada saat itu, PKS tak bisa lagi
berdakwah pada pemerintah.

Oleh karena itu, PKS saat ini dalam posisi serba
salah. Antara membela kepentingan rakyat, dan menjaga
hubungan baik dgn pemerintah.

Tapi penolakan kenaikan harga BBM harus dilakukan
secara tegas sambil memberi alternatif solusi yang
sebaiknya dilakukan pemerintah.

--- Aliansi Perempuan Untuk Keterwakilan Politik
<aliansiperempuan_apkp@xxxxxxxxx> wrote:

> 
> PKS memang saya lihat sebagai partai yang santun
> dalam
> menyampaikan sikap sekeras apapun.  Tapi agak aneh
> juga ketika melihat fraksi PKS di sidang paripurna
> DPR
> beberapa hari ini.  Mereka menyatakan menolak, tapi
> sama sekali tidak melakukan counter terhadap
> upaya-upaya para pihak yang ingin mendesakkan agar
> DPR
> tidak mengambil sikap soal BBM.  
> 
> Sikap PKS yang adem ayem saja terhadap perilaku
> Agung
> Laksono yang sedang menjalankan tugas dari ketua
> partainya untuk mengganjal setiap upaya menolak
> kebijakan kenaikan BBM melalui DPR, seolah menjadi
> pembenaran kabar burung yang beredar. Salah satu
> kabar
> burung itu adalah Aburisal Bakrie menawarkan posisi
> sebagai komisaris perusahaannya kepada Hidayat
> Nurwahid dengan gaji USD 50.000,- apabila hidayat
> dan
> partainya dapat menyetujui kebijakan kenaikan harga
> BBM.  Selain itu juga ada kabar burung lain, bahwa
> eksekutif sebentar lagi akan melakukan banyak
> pergantian duta besar, sehubungan dengan itu posisi
> sebagai dubes ditawarkan kepada partai-partai yang
> mendukung kenaikan harga BBM.  
> 
> Ini baru kabar burung.  masih sangat perlu
> dibuktikan
> kebenarannya.  Tapi penting diketahui publik supaya
> tidak terkejut seandainya ini memang benar adanya.
> 
> Kenyataanya, sebagai partai baru dan belum pernah
> berkuasa, PKS memang perlu kepastian logistik untuk
> memperbesar dukungan massa dalam pemilu-pemilu
> selanjutnya yang akan berlangsung dengan sistem yang
> kian cenderung kepada sistem serba langsung, sangat
> ditentukan oleh dukungan media dan karenanya
> membutuhkan dana banyak untuk memastikan kemenangan.
> 
> 
> 
> salam,
> M u l y a n d a r i
> Koordinator Nasional
> Aliansi Perempuan Untuk Keterwakilan Politik  
>   
> 
> --- Khairur Razi <rozie@xxxxxxxxx> wrote:
> 
> >
>
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0305/18/0802.htm
> > 
> > 
> > SBY, PKS, dan Kenaikan Harga BBM
> > Oleh HUSIN M. AL-BANJARI
> > 
> > BANYAK kalangan yang mempertanyakan bagaimana
> sikap
> > yang "benar" dalam konsep politik musyarokah
> > (partisipasi, bukan oposisi) yang sedang
> > dikembangkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
> > khususnya ketika menghadapi sebuah kebijakan
> > pemerintah yang dirasa bertentangan dengan
> "nurani"
> > PKS sendiri. Ada semacam dilema, di satu sisi
> Susilo
> > Bambang Yudhoyono (SBY) adalah presiden yang
> diusung
> > juga oleh PKS, di sisi lain SBY membuat kebijakan
> > yang dinilai bertentangan secara diametral dengan
> > kehendak PKS. 
> > 
> > Apakah PKS akan tetap setia mendukung kebijakan
> > pemerintah meski dirasa bertentangan dengan nurani
> > PKS dan aspirasi rakyat, yang dengan begitu PKS
> akan
> > dianggap menggadaikan idealisme dan kehormatannya?
> > Atau sebaliknya berani mengaktualkan diri dengan
> > tetap kritis terhadap pemerintah (hingga mungkin
> > berseberangan sikap) guna mempertahankan
> positioning
> > sebagai partai modern yang bersih dan lebih
> peduli? 
> > 
> > Lebih menukik, dalam konteks pemerintah menaikkan
> > harga BBM, maka apakah sikap PKS akan mendukung
> dan
> > turut merasionalkan kebijakan itu karena
> > bagaimanapun SBY adalah presiden yang didukung
> penuh
> > PKS, atau karena adanya argumen-argumen
> > prokerakyatan lalu menolak kebijakan itu meski
> > berisiko "koalisi" PKS dan SBY terancam pecah,
> atau
> > sekurang-kurangnya terganggu, hingga potensial
> > hilangnya jabatan-jabatan menteri di Kabinet
> > Indonesia Bersatu dari PKS? 
> > 
> > Pertanyaan-pertanyaan krusial itu sudah mendapat
> > jawabannya pada kasus BBM. Sebagai dimaklumi
> > pemerintah SBY telah "tega" menaikkan bahan bakar
> > minyak (BBM) sekira 30 persen per 1 Maret 2005.
> > Sikap PKS terhadap kebijakan pemerintah ini jelas
> > menolak. Penolakan itu pun tidak tanggung-tanggung
> > dilakukan di hadapan presiden sendiri dalam rapat
> > konsultasi DPR-Presiden, Senin (14/3) malam. Para
> > pemerhati yang sebelumnya melihat PKS hanya
> sekadar
> > mau "mempertanyakan" dan menolak dengan diam-diam
> > dan menilai mandul terhadap kasus BBM,
> terperanggah
> > oleh kejadian malam itu. Ternyata PKS tidak ewuh
> > pakewuh dalam memberikan pendapatnya. 
> > 
> > Tetapi mengapa PKS berani menempuh risiko sebesar
> > itu? Ada pertaruhan apa di balik sikap melawan
> > kebijakan pemerintah itu? Mungkin salah satu
> > jawabannya adalah soal kredo perjuangan politik
> > profetik. 
> > 
> > Kredo perjuangan
> > 
> > Kalau pemikir Kuntowijoyo mendekati sistem dan
> > strategi perubahan dalam Islam dengan teori sosial
> > profetik, maka untuk sistem dan strategi perubahan
> > politik layak kiranya dikemukakan pendekatan
> politik
> > profetik. Yaitu politik yang didasarkan pada
> sistem
> > dan strategi perubahan kenabian (nubuwah). Dalam
> > bahasa kerennya sebut saja partai dakwah. Lebih
> dari
> > itu, sebagai partai yang mengklaim dirinya
> penganut
> > metoda kenabian, maka sikap dan kebijakan PKS
> sudah
> > pasti dan tidak bisa tidak harus berpihak kepada
> > orang-orang miskin dan mustad'afin (orang-orang
> > tertindas). Ini harga mati yang tidak bisa
> > ditawar-tawar lagi. Karena menurut Kuntowijoyo,
> > setiap nabi diutus untuk berpihak kepada
> orang-orang
> > miskin dan orang-orang tertindas. Maka apa pun
> yang
> > membuat rakyat sengsara, harus dihindari oleh PKS.
> > Menaikkan harga BBM dalam kondisi masyarakat
> > terjepit, harus dipandang sebagai kebijakan yang
> > tidak berpihak kepada orang-orang miskin dan
> > orang-orang tertindas. 
> > 
> > Meski secara intelektual, memang bisa dijelaskan
> apa
> > yang diinginkan pemerintah dengan menaikkan BBM
> > adalah untuk rakyat miskin dan menolong
> orang-orang
> > yang terkena musibah. Yaitu dengan
> mempertentangkan
> > isu kaya-miskin, bahwa si kaya harus menyubsidi si
> > miskin. Namun tampaknya tidak begitu disadari,
> bahwa
> > dengan naiknnya BBM maka korban pertama adalah
> > orang-orang miskin dan orang-orang tertindas itu.
> > Sementara subsidi selain membutuhkan jangka waktu
> > untuk realisasinya, juga terancam "hama" korupsi
> > (ingat program JPS!). Yang akhirnya rakyat sebagai
> > subjek kesejahteraan menjadi objek penderitaan.
> > Sebagaimana diusulkan PKS, pemerintah harus
> mencari
> > usaha-usaha lain agar keberpihakan pemerintah
> kepada
> > orang-orang miskin dan orang-orang tertindas itu
> > tidak dengan memukul dan menyakiti rakyatnya
> > sendiri. 
> > 
> > Seorang pakar komunikasi Effendi Gazali sudah agak
> > lama mengkhawatirkan sikap baru SBY yang
> sepertinya
> > mulai bersikap masa bodoh. Dalam artikelnya
> berjudul
> > I don't Care, (Kompas, 7/2), Effendi mengatakan,
> > "Saya terpana cukup lama menyimak ungkapan
> Presiden
> > Susilo Bambang Yudhoyono, 'But everybody should
> know
> > this, I don't care about my popularity' (The
> Jakarta
> > Post, 4/2/2005). Ingatan saya kembali ke lima
> tahun
> > lalu ketika saya menganalisis ungkapan yang lebih
> > kurang sama oleh presiden yang berbeda, 'Gitu Saja
> > Kok Repot!'." 
> > 
> > Effendi menyayangkan pernyataan SBY itu, yang
> justru
> > menurutnya, SBY harus mengedepankan konsep
> "bekerja
> > dengan masyarakat". Lanjutnya, Sambil ia tetap
> 
=== message truncated ===


Bacalah artikel tentang Islam di:
http://www.nizami.org

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: