** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** http://www.kompas.com/kompas-cetak/0503/05/daerah/1602212.htm Sabtu, 05 Maret 2005 Ribuan Guru di Jayawijaya Tetap Mogok Mengajar Wamena, Kompas - Sekitar 1.815 guru hingga Jumat (4/3) tetap mogok mengajar di tujuh distrik di Kabupaten Jayawijaya. Mereka mogok sejak 17 Februari 2005 akibat dana insentif, tunjangan daerah terpencil, dan dana ujian akhir nasional tidak diberikan ke sekolah-sekolah. Janji Pemda Jayawijaya membayar dana-dana itu tidak pernah terealisasi. Dampak dari aksi itu, sekitar 5.678 siswa berkeliaran di Wamena. Demikian dikatakan Ketua Forum Pejuang Hak-hak Guru Kabupaten Jayawijaya Kleopas Kogoya SPd di Wamena, Jumat. Menurut Kogoya, para guru yang menyebar di daerah-daerah terpencil di Kabupaten Jayawijaya telah habis kesabarannya. Mereka sudah terlalu menderita dan tertindas oleh sikap Pemerintah Daerah (Pemda) Jayawijaya. "Bagaimana mungkin mereka kirim kami kerja di daerah- daerah terpencil, sementara dana insentif seperti tunjangan kemahalan, tunjangan daerah terpencil, dan dana ujian akhir nasional tidak dikirim. Kami hanya bertahan dengan gaji Rp 700.000 per bulan, sementara biaya hidup di daerah terpencil tidak terjangkau oleh kami," kata Kogoya. Menurut Kepala SLTP Tiom-sekitar 250 km arah timur Wamena-ini, kejadian tersebut sudah berlangsung sejak 2003. Perwakilan para guru beberapa kali menghadap Bupati Jayawijaya David Hubi. Dalam beberapa pertemuan itu Hubi hanya berjanji dalam waktu dekat dana insentif dan dana UAN akan dibayarkan. Ternyata janji itu tidak pernah dipenuhi. Kogoya mengatakan, penghasilan seorang guru, termasuk gaji dan insentif, berkisar Rp 700.000-Rp 2,7 juta, tergantung masa kerja dan golongan. Aksi demo dan mogok mengajar para guru yang berlangsung di halaman Kantor Bupati Jayawijaya di Wamena sejak 2003 tercatat sudah 19 kali terjadi. Mogok mengajar telah berlangsung berbulan-bulan, namun tidak ada reaksi dari pemda. Akibat kondisi itu, sekitar 5.678 siswa dari TK-SMU/SMK berkeliaran di Kota Wamena. Ada yang mengayuh becak, bekerja di rumah makan, dan sebagian besar ikut orangtua ke hutan mencari makanan. Para guru tidak ada di distrik masing-masing, melainkan di Wamena dan Jayapura. Mereka mau kembali bertugas jika hak- haknya dipenuhi pemda. Dari 5.678 siswa itu, sekitar 1.780 adalah siswa kelas III dan kelas VI yang akan mengikuti UAN, April-Mei 2005. Para orangtua telah mendatangi sekolah-sekolah karena khawatir siswa kelas III dan kelas VI tidak dapat mengikuti ujian akhir nasional. Karena di sekolah tidak ada seorang guru pun, para orangtua mendatangi Kantor Dinas Pendidikan dan Pengajaran Nasional Jayawijaya. Namun, tidak ada satu pegawai pun. Macet total Tidak hanya bidang pendidikan, tetapi seluruh sektor pembangunan di Jayawijaya saat ini juga macet total. Kondisi ini mulai tahun 2003 dan lebih parah ketika memasuki awal tahun 2005. "Tetapi, anehnya bupati tidak ada di tempat tugas. Kemarin beliau baru tiba dari Jakarta, satu hari di Wamena, kemudian keesokan harinya ia ke Jayapura dengan alasan ikut pertemuan dengan gubernur. Rencananya ia akan terus ke Jakarta, lalu ke Jerman. Informasi ini kami terima dari staf pemda saat melakukan aksi demo ke halaman kantor bupati. Jadi, bupati punya kantor di pesawat," ujar Kogoya. Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Nasional Jayawijaya pun jarang ada di kantor. >f 9003< Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Nasional Provinsi Papua Jerry Haurissa mengatakan, "Tidak ada orang di Jayawijaya yang mampu menyelamatkan situasi di Jayawijaya saat ini, kecuali tanggung jawab pendidikan tersebut dialihkan ke Provinsi Papua." Dia melanjutkan, "Tetapi kami dari dinas provinsi tidak begitu saja mengambil alih kewenangan itu, harus ada prosedur." Menurut Kogoya, Pemerintah Provinsi Papua dan pusat tidak boleh membiarkan situasi pendidikan di Wamena hancur. Sumber daya manusia Jayawijaya perlu dibangun agar semua merata, tidak ada kesenjangan dengan daerah pantai. (kor) [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for anyone who cares about public education! http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **