** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** MEDIA INDONESIA Selasa, 22 Maret 2005 DIKBUD Ribuan Anak di Klaten Terancam Putus Sekolah KLATEN (Media): Sekitar 91 ribu anak di Kabupaten Klaten terancam tidak dapat melanjutkan sekolah setelah lulus wajib belajar (wajar) sembilan tahun. Pasalnya, orang tua siswa tersebut tidak mampu membiayai pendidikan karena secara ekonomi tergolong keluarga miskin. Menurut Wakil Ketua Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GN-OTA) Kabupaten Klaten, Harsono, hingga saat ini, jumlah anak keluarga tidak mampu yang mendapat bantuan melalui GN-OTA di Klaten sebanyak 13.412 orang. Atau, masih jauh dari kondisi riil di lapangan. ''Nah, untuk menjaga agar siswa tidak drop-out sebelum tamat wajib belajar sembilan tahun, diperlukan bantuan dana dari masyarakat. Peran masyarakat sangat penting sebagai upaya pencarian dana pendidikan,'' ungkap Harsono di kantornya, kemarin. Dia mengakui lembaga ini (GN-OTA Klaten) sekarang tidak memiliki uang. Dan, alokasi dana yang dianggarkan melalui APBD Klaten 2005 sebesar Rp20 juta dinilai sangat kecil. ''Lihat saja Cilacap memiliki dana abadi sebesar Rp14 miliar untuk bantuan pendidikan anak keluarga miskin,'' ujarnya. Oleh karena itu, Harsono mengimbau agar para tokoh masyarakat dan agama turut berperan dalam program anak asuh. ''Hingga saat ini, GN-OTA Klaten telah membantu beasiswa kepada 13.412 anak SD/SMP dari keluarga miskin. Penerima beasiswa ini masih sangat kecil dilihat dari kondisi ekonomi orang tua murid dan jumlah anak yang terancam putus sekolah.'' Masih berkaitan dengan persoalan biaya pendidikan, Pemerintah Kabupaten pemekaran Tanah Bumbu Kalimantan Selatan, akan memprogramkan pemberian pendidikan gratis mulai tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah umum (SMU) kepada warganya. Namun, program pembebasan biaya pendidikan ini masih menunggu pengaturan pembagian royalti antara pusat dan daerah dalam Rancangan Undang-undang Pertambangan yang kini masih dibahas DPR RI. Penjabat Bupati Tanah Bumbu, Zairullah Ashar, kemarin, mengatakan pihaknya berharap banyak RUU pertambangan tersebut lolos. ''Dengan lolosnya RUU pertambangan itu, pemkab Tanah Bumbu mempunyai dana yang cukup untuk menjalankan program pendidikan gratis kepada masyarakat,'' katanya. Menurut Zairullah, pengkajian tentang program pendidikan gratis ini kini sedang menjadi pembahasan serius Pemkab Tanah Bumbu. Besarnya dana royalti yang akan diterima Pemkab Tanah Bumbu, setiap tahun-- sesuai RUU pertambangan, diprediksi akan mampu membiayai masyarakat setempat untuk menempuh pendidikan dari SD hingga SMU. Program pendidikan gratis ini, dikatakan Zairullah, merupakan salah satu upaya pemerintah daerah mengembalikan kekayaan alam kepada rakyat sebagai pemiliknya, serta komitmen menyejahterakan masyarakat. Dalam pertemuan antara Pemda Tanah Bumbu dan Komisi VII DPR RI beberapa waktu lalu, telah dikemukakan usulan tentang penambahan royalti dari sektor pertambangan kepada Pemda setempat secara lebih proporsional. Besarnya jumlah royalti saat ini yang hanya sekitar satu persen, diusulkan meningkat menjadi enam persen. Untuk Tanah Bumbu sendiri, royalti enam persen itu, diperkirakan sebesar Rp350 miliar per tahun.(JS/DY/X-11) [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **