[list_indonesia] Re: [ppiindia] Re: [nasional-list] RI Kerahkan Kapal Perang

  • From: "BUD'S" <bsugih@xxxxxxxxxx>
  • To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Thu, 3 Mar 2005 20:58:17 +0700

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

Kalau aku mah usulin Laskar Jihat dan FPI maju duluan, kan mereka udah ada 
pengalaman Tempur dan Gebukin Orang, Konon Pernah Bertempur di Afganistan lagi 
Lawan Barat Yang punya senjata Lengkap.

Budiman

  ----- Original Message ----- 
  From: Sandy Dwiyono 
  To: nasional-list@xxxxxxxxxxxxxxx ; ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx ; 
tionghoa-net@xxxxxxxxxxxxxxx 
  Sent: Thursday, March 03, 2005 6:08 PM
  Subject: [ppiindia] Re: [nasional-list] RI Kerahkan Kapal Perang


  Saya ingin mengatakan kepada 220 juta rakyat Indonesia, agar bersiap-siap 
maju ke medan perang demi mengantisipasi segala sesuatu. Bersiap-siap 
dilakukannya mobilisasi umum menjadi sukarelawan berperang mengganyang 
Malaysia. Mereka telah berkali-kali menginjak-nginjak kedaulatan kita, 
menggeser patok perbatasan, menyogok hakim-hakim untuk memenangkan 
Sipadan-Ligitan, mengirim DR.Azahari untuk bikin kekacauan di Indonesia, 
sekarang saatnya kita mengganyangnya jadi abu. Tidak ada diplomasi jika 
menyangkut kedaulatan negara. Jika kedaulatan diinjak-injak jawabannya hanya 
satu, 
  Perang!..Perang!..Perang!

  Arahkan rudal-rudal ke kota-kota Malaysia, bikin semuanya jadi abu. Jangan 
berhenti hanya sampai Ambalat, 

  Terus..Terus..Terus maju sampai seluruh Malaysia habis kita ganyang. Dulu 
hampir berhasil, kali ini kita pasti berhasil mengganyang Malaysia.

  Siapkan Perang!
  Perkuat terus Angkatan Perang!


  Hartoni Ubes <h_ubes@xxxxxxxxx> wrote:


  > > 
  > > 
  > > 
  > > Selasa, 01 Mar 2005,
  > > RI Kerahkan Kapal Perang
  > > 
  > > 
  > > 
  > > Tegang, Pesawat Malaysia 3 Mil di Wilayah Laut
  > > Kaltim
  > > 
  > > TARAKAN - Perbatasan laut Indonesia dan Malaysia
  > di
  > > wilayah Laut
  > > Sulawesi, sekitar Pulau Sipadan dan Ligitan,
  > dilanda
  > > ketegangan. TNI-
  > > AL kemarin mengerahkan tiga kapal perang ke
  > wilayah
  > > tersebut untuk
  > > mengantisipasi manuver pasukan Malaysia yang juga
  > > mengklaim
  > > perbatasan perairan yang belum ditetapkan oleh
  > > Mahkamah
  > > Internasional itu.
  > > 
  > > Tiga kapal perang Indonesia yang unjuk kekuatan di
  > > kawasan timur
  > > Pulau Kalimantan itu adalah KRI Wiratno, KRI
  > > Rencong, dan KRI Nuku.
  > > Kapal-kapal itu berada di sekitar wilayah laut
  > yang
  > > kini sama-sama
  > > diklaim kedua negara.
  > > 
  > > Danlanal Tarakan Letkol Laut (P) Ibnu Parna kepada
  > > wartawan koran
  > > ini kemarin menjelaskan, pangkalan TNI-AL (Lanal)
  > > Tarakan sejak
  > > Sabtu (26/2) ditunjuk sebagai pangkalan aju untuk
  > > unsur-unsur
  > > pasukan yang digelar di wilayah perbatasan
  > tersebut.
  > > 
  > > Menurut Ibnu Parna, selain ketiga KRI itu, TNI-AL
  > > mengerahkan dua
  > > pesawat intai maritim Nomad P-840 dengan pilot
  > Mayor
  > > Laut (P)
  > > Sisyani dan Nomad P-834 dengan pilot Kapten Laut
  > (P)
  > > Wijayanto.
  > > Kedua pesawat pengintai itu berpangkalan di
  > Bandara
  > > Juwata Tarakan.
  > > 
  > > Personel di tiga KRI sekitar 200 orang. Mereka di
  > > bawah kendali
  > > Kepala Staf Gugus Tempur Laut (Guspurla) Komando
  > > Armada RI Kawasan
  > > Timur (Koarmatim) yang dipimpin Kolonel Laut (P)
  > > Marsetio MM.
  > > 
  > > Ditanya soal lamanya gelar kekuatan di perbatasan,
  > > kata Ibnu,
  > > waktunya tidak terbatas. "Gelar kekuatan dilakukan
  > > sampai masalah
  > > ini dibicarakan di tingkat nasional dan
  > > internasional secara
  > > diplomatik," ungkapnya.
  > > 
  > > Menurut dia, gelar kekuatan itu merupakan tindak
  > > lanjut dari masalah
  > > yang dialami kapal nelayan jenis trawl pada 7
  > > Januari 2005 lalu.
  > > Kapal nelayan Indonesia itu dikejar dan ditembak
  > > oleh sebuah kapal
  > > perang TLDM (Tentara Laut Diraja Malaysia) KD Sri
  > > Melaka-3147.
  > > 
  > > Selain itu, Marin Laut, sebutan angkatan laut
  > > Malaysia, telah
  > > menyandera dan menyiksa karyawan PT Asiha Samudra
  > > yang ketika itu
  > > memperbaiki lampu suar (lampu sebagai rambu-rambu
  > > laut di daerah
  > > Karang Unarang yang letaknya di sebelah timur
  > Pulau
  > > Sebatik).
  > > 
  > > Parahnya lagi, lanjut Danlanal yang belum sebulan
  > > menjabat ini, pada
  > > Sabtu (26/2) sekitar pukul 10.58 Wita, pesawat
  > Pesud
  > > Malaysia/Lnad
  > > Based Maritime Air Craft jenis 4 Beechcraft B 200
  > T
  > > Super King,
  > > mendekati KRI Wiratno dan bahkan masuk wilayah
  > > Indonesia sekitar 3
  > > mil.
  > > 
  > > Ketegangan di kawasan laut tersebut terjadi
  > setelah
  > > Sipadan dan
  > > Ligitan resmi menjadi milik Malaysia. Negeri jiran
  > > itu kini merasa
  > > separo Laut Sulawesi masuk wilayah mereka.
  > "Padahal,
  > > dulu hanya 12
  > > mil dari Sipadan dan Ligitan. Sekarang mereka
  > > mengklaim 70 mil dari
  > > Sipadan dan Ligitan," jelas Ibnu.
  > > 
  > > Yang membuat situasi semakin tegang, daerah Karang
  > > Unarang yang
  > > berada di luar 70 mil dari batas klaim Malaysia
  > itu,
  > > kini juga
  > > diincarnya. Salah satu bukti nyata, ketika
  > Indonesia
  > > membangun suar
  > > di wilayah itu, para pekerja disandera dan disiksa
  > > pasukan Malaysia.
  > > 
  > > Pihak Malaysia sangat agresif untuk menguasai
  > > sebagian besar Laut
  > > Sulawesi. Aksi terakhir Malaysia yang membuat
  > > Departemen Luar Negeri
  > > RI marah adalah menjual konsesi minyak di kawasan
  > > tersebut kepada
  > > raksasa perusahaan minyak Shell.
  > > 
  > > Deplu langsung mengirim nota protes ke Kuala
  > Lumpur.
  > > Menurut Jubir
  > > Deplu Marty Natalegawa, perairan tersebut milik
  > > Indonesia. Karena
  > > itu, malaysia tidak mempunyai hak memberikan
  > konsesi
  > > kepada siapa
  > > pun. Menurut Marty, Indonesia akan tetap
  > > mempertahankan
  > > kedaulatannya di wilayah itu.
  > > 
  > > Panglima TNI Siap Konflik Terbuka dengan Malaysia
  > > Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Endriartono
  > > Sutarto menyatakan,
  > > pihaknya siap konflik terbuka dengan Malaysia
  > supaya
  > > beberapa
  > > wilayah perbatasan seperti Laut Sulawesi tidak
  > > terus-menerus menjadi
  > > ajang eksplorasi dan eksploitasi. Tapi, dia
  > meminta
  > > komitmen penuh
  > > dari DPR. Jangan sampai saat ini didorong-dorong
  > 
  === message truncated ===






[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources 
often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today!
http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: