[list_indonesia] [ppiindia] Re: Siklus Kekerasan Membuat Perempuan Tidak Berdaya

  • From: "Lina Dahlan" <linadahlan@xxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Mon, 21 Mar 2005 05:09:18 -0000

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **


Nampaknya, yang sekarang harus dilakukan adalah sosialisasi kepada 
para kaum wanita bahwa UU KDRT sudah ada. Lalu...yang tak kalah 
pentingnya untuk menanamkan kesadaran dan kepedean pada kaum wanita.
Trus lagi para wanita yang mau nuntut, harus punya banyak 
duit...he..he...

--- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, Eko Bambang Subiyantoro <eko@xxxx> 
wrote:
> http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-331%7CP
> Senin, 21 Maret 2005
> Siklus Kekerasan Membuat Perempuan Tidak Berdaya
> Jurnalis : Eko Bambang S
> Jurnalperempuan.com-Jakarta. Siklus kekerasan yang sering menimpa 
perempuan berdampak kurang menguntungkan bagi perempuan. Siklus 
kekerasan inipun menjadi sebuah persoalan nyata yang menyebabkab 
perempuan pada umumnya tidak berdaya untuk menghadapi laki-laki atau 
suami mereka ketika ia mengalami kekerasan. 
> 
> Dalam sejumlah kasus yang ditemui, siklus kekerasan ini memang 
kerap terjadi. Dalam siklus kekerasan, pelaku akan segera meminta 
maaf kepada korban atas segala tindakannya. Pelaku biasanya berjanji 
untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya. Dalam situasi seperti ini 
banyak perempuan yang tidak sadar memaafkan apa yang dimohonkan oleh 
pelaku. Setelah permohonan maaf ini diterima korban, maka yang ada 
adalah masa bulan madu. Untuk beberapa saat memang pelaku akan 
berubah perilakunya. Namun demikian, setelah beberapa waktu, kembali 
pelaku melakukan kekerasan terhadap korban dengan berbagai alasan. 
Dan setelah itu biasanya pelaku lagi-lagi minta maaf atas 
tindakannya, dan korban akan memaafkannya. 
> 
> Banyak alasan yang akhirnya membuat perempuan yang menjadi korban 
siklus kekerasan ini seperti kasihan, berharap tidak mengulangi 
perbuatannya dan sebagainya. Namun demikian tindakan kekerasan itu 
terus berulang, dan lagi-lagi perempuan kadang memaafkannya dengan 
sejumlah harapan. Begitulah siklus kekerasan berjalan. Siklus inilah 
yang terkadang membuat perempuan tidak berdaya atas penganiayaan 
yang terjadi pada dirinya. 
> 
> Demikian pendaat Mira Diarsi dari Komnas Perempuan dalam acara 
acara diskusi tentang Womens Crisis Center yang diselenggarakan oleh 
Komnas Perempuan dalam rangkaian hari Anti Kekerasan Terhadap 
Perempuan di Galery Nasional Jakarta Senin, (14/03/05). Menurut 
Pipit, Public Affair Komnas Perempuan, diskusi ini mengundang secara 
khusus aparat penegak hukum perempuan mulai dari kejaksaan, hakim, 
kepolisian, istri diplomat dan istri-istri para penegak hukum yang 
bertujuan agar mereka lebih mengerti tentang perspektif gender dalam 
penegakan hukum. 
> 
> Sementara itu, Deliana Sayuti Ismudjoko, wakil ketua Komnas 
Perempuan mengatakan bahwa diskusi dengan para penegak hukum ini 
ditujukan agar para penegak hukum atau orang-orang yang mempunyai 
kedekatan dengan penegak hukum untuk lebih memahami pentingnya 
pengetahuan akan kekekerasan terhadap perempuan. "Sejauh ini aparat 
penegak hukum tidak mempunyai perspektif gender dalam menangani 
sejumlah kasus. Tidak memiliki perspektif gender inilah yang 
menyebabkan mengapa UU Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga 
belum berjalan padahal sudah disahkan" Ujar Deliana.





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] Re: Siklus Kekerasan Membuat Perempuan Tidak Berdaya