[list_indonesia] [ppiindia] Re: Seksualitas Perempuan Masih Tertindas

  • From: "Ida Z.A" <abidin_ida@xxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Thu, 10 Mar 2005 04:08:33 -0000

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **


Perempuan, dalam masalah seksual, dalam prakteknya masih byk 
tertindas. salah satunya karena ketidaktahuan kedua belah pihak ttg 
pengetahuan seks. meski demikian pihak yg paling menderita tetap 
perempuan,terutama mereka yg tinggal jauh di pedesaan yg msh memegang 
adat lama(they are not allowed to speak). 

nampaknya himbauan "larangan merokok' = masalah 'perempuan & 
seksualitas' masih perlu disosialisasikan.


--- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, Eko Bambang Subiyantoro <eko@xxxx> 
wrote:
> http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-323%7CN
> Rabu, 09 Maret 2005
> Seksualitas Perempuan Masih Tertindas
> Jurnalis Kontributor: Latifah
> Jurnalperempuan.com-Yogyakarta. "Saat saya praktek di pedalaman 
Kalimantan, ada seorang perempuan dipukuli oleh suaminya karena pada 
malam pertama perkawinan mereka, perempuan tersebut tidak 
mengeluarkan darah." Suaminya marah karena mengira istrinya tidak 
perawan lagi. Kekerasan yang dialami oleh perempuan tersebut 
merupakan akibat kurangnya pengetahuan tentang masalah seksualitas. 
Dalam hubungan seksual, perempuan masih tertindas. Demikian pendapat 
yang dikemukakan oleh dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG, pakar medis, dalam 
Seminar Peringatan Hari International Women's Day dengan tema 
Perempuan dan Seksualitas di Bentara Budaya, Yogyakarta, pada Selasa 
(8/3). Acara ini diselenggarakan oleh Rifka Annisa WCC, PKBI, Koalisi 
Perempuan Indonesia, dan Bentara Budaya Yogyakarta. 
> 
> Selanjutnya, Hasto menjelaskan berbagai bentuk ketertindasan 
perempuan dalam hubungan seksual. Pertama, istri melayani suami 
sebelum bersyahwat atau lubrikasi. Hal ini mengindikasikan tidak 
adanya penghormatan atau perhatian suami terhadap istri, yang 
mengakibatkan penderitaan fisik bagi istri. Kedua, hubungan seksual 
yang diakhiri tanpa memberikan kesempatan bagi isti untuk orgasme. 
Hal ini akan mengakibatkan penderitaan psikis bagi istri. Karena itu, 
suami harus memperhatikan siklus reaksi seksual istrinya. "Sebenarnya 
dalam hadis pun Rasullulah telah memberikan `petunjuk operasional' 
bahwa dalam hubungan seksual, suami harus memperhatikan istrinya, " 
ujar Hasto. Ketiga, melayani suami saat haid atau keputihan. 
Perempuanlah yang akan menanggung akibat yang membahayakan jiwanya 
karena organ perempuan rentan infeksi. Keempat, istri melayani suami 
selagi menopause dengan sindroma menopause, yang mengakibatkan vagina 
kering. "Bagi perempuan rasanya seperti diperkosa," kata Hasto. 
> 
> Perempuan menanggung penderitaan yang jauh lebih berat akibat 
aktivitas seksual. Akibat itu antara lain adalah risiko kehamilan tak 
dikehendaki, perdarahan, dan kematian. "Di DIY angka kematian ibu 
melahirkan pada 2003 adalah 48, sedangkan kematian bayi adalah 205," 
jelas Hasto. Padahal, fasilitas kesehatan dan tenaga medis di DIY 
cukup baik. 
> 
> Berkaitan dengan fasilitas kesehatan, seorang peserta seminar 
mengeluhkan mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk mengakses 
fasilitas kesehatan seperti rumah sakit. Akibatnya, pemeriksaan 
kesehatan reproduksi pun tidak menjadi prioritas. Menurut Masruchah, 
Ketua Koalisi Perempuan Indonesia Pusat, dalam era globalisasi ini 
memang ada tiga kekuatan: pasar, negara, dan masyarakat. "Jangan 
sampai negara bersatu dengan pasar sehingga kesehatan mahal. Negara 
harus bersatu dengan masyarakat sehingga kesehatan murah," ujarnya. 
Logika liberalisme tidak dapat diterapkan dengan semena-mena. Harus 
ada perlindungan bagi pihak yang lemah, sehingga hak-hak reproduksi 
perempuan tidak terabaikan. 
> 
> Di samping itu, Masruchah juga mengemukakan bahwa pembicaraan hak 
seksual masih dianggap tidak sesuai dengan norma di 
Indonesia."Padahal, dokumen HAM jelas-jelas memuat hal itu," 
tegasnya. 
> 
> Dalam kaitannya dengan HAM, Dr. Hamim Ilyas, Dosen Universitas 
Islam Negeri Yogyakarta, memaparkan beberapa macam hak reproduksi 
perempuan. Pertama, hak untuk hidup. Faktanya, angka kematian ibu di 
Indonesia masih tertinggi di Asean. Salah satunya penyebabnya adalah 
ajaran agama yang menyebutkan bahwa ibu yang meninggal saat 
melahirkan termasuk mati sahid. Kedua, hak untuk memiliki otonomi 
dalam menentukan reproduksi, misalnya menentukan jodoh. Ketiga, hak 
menikmati ilmu pengetahuan dan teknologi, misalnya alat kontrasepsi. 
Tidak hanya perempuan yang dapat menggunakan alat kontrasepsi, tetapi 
juga laki-laki. Keempat, hak untuk tidak didiskriminasi, termasuk 
dalam pengambilan kebijakan publik. Dalam hal ini, Hamim masih 
memandang faktor budaya etnis masih menjadi penghalang terbesar. 
> 
> Sebelum seminar dimulai, sebuah pementasan teater dari teater anak 
jalanan digelar. Pementasan yang mengangkat masalah-masalah 
seksualitas perempuan ini berhasil menarik perhatian penonton. ***





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: