** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** http://www.kompas.com/kompas-cetak/0503/07/utama/1603611.htm Senin, 07 Maret 2005 Klaim tentang Kesepakatan Enam Fraksi DPR Pendidikan Gratis bagi SD dan SMP Jakarta, Kompas - Enam fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat diklaim telah bersepakat bahwa seluruh dana kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak itu untuk membiayai pendidikan gratis Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Keenam fraksi itu adalah Partai Golongan Karya, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, Bintang Pelopor Demokrasi (Partai Bulan Bintang, Partai Pelopor dan Partai Demokrasi Kebangsaan), dan Partai Amanat Nasional. Ketua Fraksi Partai Demokrat Soekartono Hadiwarsito, hari Minggu (6/3) mengungkapkan alasan dari kesepakatan itu adalah agar dana mudah diawasi dan terukur. Sementara itu seusai sidang kabinet yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Kepresidenan, Kompleks Istana, Minggu (6/3) kemarin, Menteri Keuangan Junus Anwar mengatakan, pascakenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pihaknya tengah mengkaji kemungkinan penurunan tarif bea masuk untuk impor spare part dan barang modal bagi angkutan kendaraan umum. Itu dilakukan, katanya, untuk mengurangi tekanan pembiayaan bagi para pengusaha angkutan kendaraan umum menyusul kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM Sampai kemarin aksi penolakan kenaikan harga BBM masih bermunculan. Serikat Pengacara Rakyat (SPR) di Jakarta kemarin mengumumkan tetap akan menggugat Presiden Yudhoyono ke pengadilan karena kebijakannya menaikkan harga BBM. Sebelumnya, Kamis pekan lalu, SPR mewakili tujuh organisasi masyarakat sudah mendaftarkan gugatan class action kepada Presiden Yudhoyono ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Kemarin, Sekretaris Forum Martabat Guru Indonesia (FMGI) Lampung Gino Vanolie di Bandar Lampung mengatakan, rencana pemerintah mengalokasikan subsidi BBM ke sektor pendidikan sebaiknya ditolak, jika tidak dibarengi strategi yang jelas pengelolaan dan keberlanjutan dana tersebut. Ia menekankan pula, kucuran dana kompensasi sebaiknya tidak digulirkan bila birokrasi pendidikan di Indonesia masih buruk seperti sekarang. Sedangkan dalam diskusi panel yang melibatkan sejumlah partai politik, akademisi dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Solo, Sabtu, tersimpulkan bahwa kenaikan harga BBM bisa memperlebar ruang konflik pemerintah dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Mudah dikontrol Alasan dari kesepakatan enam fraksi di DPR kemarin dijelaskan Ketua Fraksi Partai Demokrat Soekartono Hadiwarsito. "Mengapa? Karena pengawasannya lebih mudah dikontrol dan terukur. Bukan hanya mudah bagi pemerintah dan para wakil rakyat, tapi juga bagi seluruh elemen bangsa yang memiliki perhatian terhadap kemajuan dunia pendidikan kita," ujarnya ketika dihubungi, Minggu (6/3) di Jakarta. Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan rutin enam fraksi di Jakarta, Sabtu (5/3). Soekartono mengatakan, kesepakatan di antara keenam fraksi itu akan dibawa ke rapat konsultasi pimpinan fraksi dengan Komisi VII, XI, dan Panitia Anggaran DPR hari Senin (7/3) ini. Menurut Soekartono, keenam fraksi sudah saling memahami antara kepentingan anggaran nasional yang diwarnai defisit yang besar, harga minyak yang menjadi kian mahal, serta kepentingan masyarakat banyak. "Akhirnya kami menemui win-win solution itu," tuturnya Sementara Wakil Sekretaris PK, Rama Pratama, yang mengikuti pertemuan membantah adanya kesepakatan tersebut. "Memang ada wacana seperti itu, tetapi tidak ada kesepakatan. Yang lebih mengemuka justru soal saling menghormati perbedaan sikap politik di antara kami, terkait dengan kenaikan harga BBM," kilahnya. Rama menegaskan, "Sikap politik PK tetap. Cabut kembali keputusan pemerintah. Kembalikan harga BBM ke harga semula." Wakil Ketua F-PAN Dradjad Hari Wibowo menyampaikan hal senada. Dia mengakui, seorang penasihat F-PAN memang hadir dalam pertemuan. "Tapi dia tidak memiliki hak melakukan kesepakatan apapun dengan fraksi lain tanpa sepengetahuan dan sepersetujuan F-PAN," ujarnya. Dradjad berpendapat, pendidikan memang menjadi salah satu isu seksi. F-Demokrat memanfaatkan isu tersebut untuk mengalihkan isu pro-kontra soal kenaikan harga BBM. "Saya minta publik tidak terjebak pengalihan isu model begini," ucapnya. Paripurna Empat fraksi lainnya, Partai Demokasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Bintang Reformasi (PBR), dan Partai Damai Sejahtera (PDS) tetap bersikeras pada pendirian mereka. "Adakan rapat paripurna DPR dan di sana paripurna harus menegaskan, DPR menerima atau menolak kenaikan harga BBM," tandas Ketua F-PDIP Cahyo Kumolo. Meski demikian, lanjut Ketua F-PBR, Burzah Zarnubi, Minggu, "Kami, keempat fraksi, akan tetap ikut dalam rapat konsultasi, Senin pukul 16.00." Dradjad mengingatkan, pemerintah tidak bisa membiarkan harga-harga terus melambung, mencapai 20-30 persen. "Ini menunjukkan ketidakmampuan pemerintah memperkirakan faktor psikologis masyarakat di satu sisi, dan pasar serta kemampuan mengelola pendistribusian barang di sisi lain. Kalau belum siap, belum mampu. Ya jangan buru-buru menaikkan harga BBM dulu dong," jelasnya. Kebijakan tak populer Di istana kemarin, Menteri Komunikasi dan Informasi Sofjan Djalil mengakui, dalam sidang kabinet itu dievaluasi pelaksanaan kebijakan kenaikan harga BBM. "Kebijakan itu tidak populer. Berat, tetapi harus dilakukan karena ini yang terbaik untuk masa depan. Memang beban masyarakat berat. Oleh sebab itu, dana kompensasi harus segera dijalankan. Namun, itu perlu perubahan APBN 2005. Waktunya, kita tunggu yang tepat," ujar Sofyan. Sofjan menegaskan, pemerintah tetap dan tidak akan mencabut kembali kebijakan kenaika harga BBM. "Itu memang berat. Akan tetapi, harus diambil. Karena kalau tidak, berat bagai negara kita di masa depan," lanjutnya. (WIN/EKI/JOS/BAY/SON/HAR/INU) Search : ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **