[list_indonesia] [ppiindia] Masih Perlukah Mencari-cari Keberadaan Supersemar?

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Wed, 16 Mar 2005 10:55:09 +0100

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

http://www.sinarharapan.co.id/berita/0503/16/opi01.html


Masih Perlukah Mencari-cari Keberadaan Supersemar? 
Oleh Bambang Pujiyono 


Ada satu momen menarik yang selalu menyita perhatian publik setiap tanggal 11 
Maret. Pada tanggal itulah sebuah peristiwa politik tentang pergantian 
kekuasaan dari tangan Soekarno ke tangan Soeharto. Peristiwa politik tersebut 
konon dituangkan ke dalam secarik kertas bernama surat perintah sebelas maret 
(Supersemar). Keberadaan dokumen tersebut sampai sekarang memang tidak jelas. 
Akibatnya muncul pelbagai persepsi berkait dengan penyerahan kekuasaan dari 
pemerintahan orde lama ke orde baru. 

Bagi si penerima kekuasaan menganggap supersemar tersebut memang perintah dari 
presiden Soekarno selaku pemimpin tertinggi revolusi kepada Soeharto sebagai 
Menpangad untuk mengambil tindakan-tindakan yang dianggap perlu untuk 
menstabilisasi situasi sosial politik saat itu. Kita tahu setelah pemberontakan 
G30S/PKI memang kondisi sosial politik kita sedang kacau-balau.

Di sisi lain, publik pun memiliki persepsi yang berbeda. Publik menganggap, 
bahwa supersemar yang pernah ada saat ini merupakan versi pemerintahan orde 
baru, sementara supersemar yang sebenarnya tidak ada. Seolah publik mempunyai 
kesamaan persepsi, bahwa Soeharto telah melakukan kudeta yang dikemas secara 
sistematis kepada pemerintahan Soekarno. Dokumen supersemar dijadikan sebagai 
instrumen untuk melegalkan tindakan pengalihan kekuasaan tersebut.
Mana yang benar, masih misterius. Para pelaku sejarah saat itu banyak yang 
menutup mulut. Sementara, publik yang berada di luar pusaran kekuasaan hanya 
sekadar meraba-raba. Akibatnya, masyarakat seolah telah terkotak ke dalam 
kelompok yang pro dan kontra mengenai supersemar.

Entah sudah berapa artikel, paper, makalah, buku, dan sejenisnya yang berusaha 
memancing keluar supersemar dari "persembunyiannya". Belum lagi, pendapat dan 
komentar yang dilontarkan oleh orang-orang yang kapabel di bidang politik dan 
sejarah yang konsen dengan supersemar. Sampai detik ini, ternyata usaha yang 
dilakukan tidak menghasilkan apa-apa kecuali malah semakin melebarkan persoalan 
sehingga supersemar menjadi semakin kabur.

Usaha tersebut dilakukan untuk mencari keberadaan dokumen politik tersebut. 
Namun karena begitu kuatnya "sistem pengaman" yang dibuat oleh para penyimpan 
dokumen supersemar, sehingga keberadaan dokumen tersebut sulit terdeteksi. 
Kemisteriusan dokumen ini semakin lengkap tatkala beberapa pihak yang terkait 
dengan dokumen supersemar -versi buku sejarah nasional telah menghadap Sang 
Khalik. Kalaupun masih ada yang tersisa, para pelaku sejarah tersebut secara 
fisik dan non fisik sudah tidak mendukung untuk dimintai informasinya.

Dengan demikian, sebenarnya kita yang masih penasaran dengan dokumen supersemar 
telah melakukan aktivitas sia-sia. Atau dengan kata lain, untuk apa kita 
bersusah-susah mencari dokumen tersebut?

Pertama, hanya menjawab rasa penasaran. Inilah barangkali jawaban yang paling 
logis jika dokumen supersemar berhasil diketemukan. Publik hanya mendapatkan 
jawaban atas pertanyaan misterius dari jaman ke jaman tentang keberadaan 
dokumen supersemar.

Kedua, seandainya dokumen supersemar yang asli ditemukan memang akan membuka 
tabir politik tentang peralihan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto. Ada 
kemungkinan terjadinya politik tragis (baca:kudeta) telah dilakukan waktu itu, 
dalam arti Soeharto telah melakukan penyimpangan kewenangan yang diberikan oleh 
presiden Sukarno. Kalau itu benar terjadi, apakah yakin akan ada pengadilan 
politik bagi Soeharto selaku penerima tongkat komando yang dinilai menyalahi 
kewenangan yang diberikan? Nampaknya mustahil mampu dilakukan oleh aparat 
pemerintahan sekarang ini.
Hendaknya kita realistis saja. Beberapa kasus yang tidak bersifat politik saja 
sangat sulit menanganinya, apalagi kasus yang sarat dengan muatan politik. 
Apalagi kejadiannya sudah berlangsung hampir 40 tahun yang lalu. Bukannya 
penulis pesimis dan skeptis terhadap dunia pengadilan di negeri ini. Tetapi 
inilah rahasia umum kita.

Ketiga, jika seandainya dokumen tersebut ditemukan maka akan menimbulkan 
konflik sosial politik. Kita akan disibukkan lagi dengan ketegangan-ketegangan 
yang melibatkan banyak pihak. Hal ini sangat berimplikasi negatif pada kondisi 
sosial politik kita yang relatif stabil saat ini. Jadi, tidak ada manfaatnya 
bagi kehidupan masyarakat secara umum, jika dokumen tersebut diketemukan. 
Kecuali hanya melahirkan konflik social yang sangat mengganggu kehidupan.


Ambil Hikmah
(Kalau boleh usul) lupakanlah supersemar yang misterius itu. Kita tidak perlu 
tiap tahun mengkaji keberadaan dokumen tersebut. Kita selalu melakukan tindakan 
hampa, semakin diulang tiap tahun semakin bodohlah kita.

Dibalik sebuah peristiwa pastilah ada hikmahnya. Demikian halnya dengan tidak 
jelasnya keberadaan dokumen supersemar tersebut. Untuk itu, kita harus 
menyadari betapa pentingnya dokumen bagi kehidupan manusia. Dokumen, baik 
tekstual maupun nontekstual, harus dikelola baik karena dokumen tersebut 
memiliki peranan penting bagi kehidupan. Dokumen berperan sebagai pengingat 
peristiwa yang pernah terjadi, sebagai alat bukti otentik jika terjadi 
peristiwa-peristiwa yang kontradiktif, sebagai alat bantu dalam pengambilan 
keputusan, serta tolok ukur seberapa besar kualitas dan kuantitas aktivitas 
yang telah dilakukan baik secara individu maupun kelompok.

Kita memiliki UU No. 7 tahun 1971 tentang Dokumen Arsip, namun dalam 
implementasinya masih sangat memprihatinkan. Dengan kesadaran yang baik dari 
pelaku kehidupan, baik swasta maupun pemerintah, maka persoalan-persoalan yang 
berkaitan dengan keberadan dokumen penting bisa dihilangkan. Kita tidak ingin 
dokumen-dokumen yang sangat penting bagi kehidupan (politik) tidak jelas 
keberadaannya.

Dokumen yang dikelola dengan baik akan bermanfaat bagi generasi mendatang. 
Segala aktivitas yang kita lakukan harus jelas pertanggungjawabannya, terutama 
kepada generasi muda yang akan meneruskan estafet perjuangan membangun 
kehidupan menjadi lebih baik.

Kontroversi keberadaan supersemar dapat dijadikan sebagai momentum bagi publik 
untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya dokumen, dari pada memikirkan 
dimana gerangan keberadaan dokumen supersemar. 


Penulis adalah staf pengajar pada Universitas Budi Luhur Jakarta

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] Masih Perlukah Mencari-cari Keberadaan Supersemar?