** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** http://www.suarapembaruan.com/News/2005/03/16/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Ketika Wakil Rakyat Marah... Pembaruan/Gusti Lesek RICUH - Juru bicara FPKB Helmi Faizal Zaini (kiri) mengambil alih mimbar dalam Sidang Paripurna DPR, di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (15/3). Sidang Paripurna yang membahas kenaikan harga BBM ricuh. JAM dinding di Ruang Nusantara II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menunjukkan pukul 22.30. Sudah larut malam. Alunan musik Kisah Sedih di Hari Minggu yang sengaja dihidupkan dari telepon seluler seorang anggota dewan, untuk mengusir rasa kantuk akibat sidang diskors selama 2,45 jam, (mulai pukul 21.15-23.00), dihentikan. Semua anggota DPR kembali ke meja masing-masing. "Saudara-saudara anggota dewan yang saya hormati, setelah pimpinan DPR dan pemimpin fraksi mengadakan rapat konsultasi, maka diputuskan sidang diskors sampai besok (Rabu, 16/3) pukul 14.00," kata Wakil Ketua DPR RI Zaenal Ma'arif sambil mengetuk palu dan menutup sidang paripurna. Serentak semua anggota DPR berdiri menggebrak meja dan membanting mikrofon. Yang lain meneriakkan interupsi. "Interupsi Ketua! Interupsi ketua! Sikap DPR soal keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) harus diambil sekarang. Lebih dari 200 juta rakyat Indonesia menunggu sikap kita. Rapat paripurna adalah forum tertinggi dan keputusan harus diambil saat ini juga. Tolak kenaikan BBM," kata seorang anggota dewan dengan emosional. Tegang Ratusan anggota DPR lainnya menyerbu meja pimpinan sidang. Yang lain mengejar pemimpin DPR. Wakil Ketua DPR RI Zaenal Ma'arif terlibat debat sengit dengan beberapa anggota DPR RI yang sangat kecewa dan emosional dengan sikap para pemimpin DPR mengulur-ulur waktu. Ketua DPR Agung Laksono dan Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar menghilang dari ruangan. Tak lama berselang, petugas keamanan Gedung DPR memasuki ruang paripurna dan membawa Ma'arif keluar. Suasana tegang. Anggota DPR bingung karena tidak ada satu pun pemimpin DPR yang berada di ruangan paripurna. Mereka beranggapan tak ada pemimpin yang memihak rakyat. Dalam kebingungan, Helmi Faizal Zaini dari Fraksi Kebangkitan Bangsa (FPKB), berdiri di atas mimbar dan meminta anggota dewan untuk tidak keluar ruangan. "Saudara-saudara, tenang. Tenang. Saya minta, sekali lagi, Saudara-saudara, saya minta tenang. Kita harus desak pemimpin DPR malam ini juga. Kita desak pemimpin harus mengambil sikap menolak kenaikan harga BBM," kata Helmi Zaini emosional. Para anggota DPR pun berkumpul membentuk beberapa kelompok. Masing-masing, berunding mencari solusi. Marissa Haque dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDI-P) dan beberapa perempuan anggota DPR RI lainnya, berteriak tak henti-hentinya melalui mikrofon, mengecam sikap pemimpin. "Pemimpin pengkhianat! Pengecut! Tidak memihak rakyat!" Demikian teriakan-teriakan yang muncul bersahut-sahutan. "Kita harus mengganti pemimpin DPR RI. Kita harus copot Agung Laksono dan Zaenal Ma'arif. Mereka-mereka itu pengkhianat bangsa! Penghancur citra dewan dan tidak memihak rakyat yang saat ini menderita," beberapa anggota lainnya menimpali. Suara-suara itu tidak bisa dikenal lagi keluar dari mulut siapa. Suasana benar-benar ricuh. Dan, menegangkan. Endang Karman dari FPDI-P tiba-tiba duduk di depan mimbar, tepatnya di kursi pimpinan DPR, sambil meminta hadirin duduk di tempat semula. "Saudara-saudara, mari kita duduk. Kita harus ambil-alih kepemimpinan ini. Kita harus memutuskan malam ini bahwa kenaikan BBM harus dibatalkan. Sekarang saya sebagai pemimpin sidang, kita batalkan kenaikan BBM," katanya, berapi-api. Semua terdiam. Semua bingung. Tiba-tiba suara perempuan-perempuan anggota dewan menggema lagi, "Pengkhianat! Pengecut! Biadab. Pemimpin DPR harus diganti! Mereka itu tidak peduli pada penderitaan rakyat." Ulur Waktu Isyarat kericuhan sudah ada sejak sidang dibuka. Pada pukul 14.15, Agung Laksono didampingi Ma'arif membuka sidang paripurna. Karena tidak memenuhi kuorum, hanya 190 dari 550 anggota dewan yang hadir, ketua sidang pun menskors sidang selama 15 menit. Sekitar pukul 14.30, sidang dibuka kembali dengan 286 anggota dewan yang hadir, dengan perincian Partai Golkar (62), PDI-P (62), PPP (29), PAN (18), PKB (12), PKS (25), Partai Bintang Pelopor Demokrasi (9), Partai Bintang Reformasi (8), Partai Damai Sejahtera (13), dan Partai Demokrat (45). Hanya PKS dan PDS yang menghadirkan semua anggotanya. Sidang paripurna diawali dengan laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tentang penyelewengan dana oleh sejumlah instansi pemerintah. Kemudian, dilanjutkan dengan laporan kegiatan luar negeri beberapa kelompok DPR, laporan hasil konsultasi pimpinan DPR dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan terakhir tanggapan fraksi-fraksi terhadap keputusan pemerintah menaikkan harga BBM. Kericuhan muncul ketika Zaenal Ma'arif membacakan hasil rapat konsultasi dengan pemerintah. Sebagian ang- gota dewan menginterupsi, sidang paripurna tidak untuk membahas rapat konsultasi antara pimpinan DPR dengan pemerintah, karena rapat itu bersifat tertutup dan tidak merepresentasikan suara DPR. Setelah melalui perundingan, disepakati laporan itu dibaca tetapi dengan syarat jangan menyebut kata "hasil rapat konsultasi", karena kalimat tersebut berindikasi DPR sepakat dengan keputusan pemerintah menaikkan harga BBM. Pimpinan melanjutkan sidang dengan membacakan sikap-sikap fraksi terhadap keputusan pemerintah menaikkan harga BBM. Dari 10 fraksi di DPR, enam menolak (PDI-P, PKB, PKS, PAN, PDS, PBR), tiga memahami dengan syarat harus dibawa lagi ke fraksi-fraksi dan panitia anggaran (PG, PPP, dan Bintang Pelopor Demokrasi), dan satu menerima yakni Partai Demokrat. Pimpinan kemudian meminta sidang untuk menutup paripurna karena pandangan fraksi-fraksi sudah disampaikan dan keputusan akhir DPR RI soal kenaikan harga BBM akan diambil dalam rapat paripurna berikutnya. Sidang dewan menolak dengan interupsi dan teriakan-teriakan yang intinya menyudutkan dan mencaci-maki pemimpin sidang. Seorang anggota Fraksi PDIP mengatakan, "Kita harus berani ambil sikap. Kalau tidak, besok pagi kita akan dihujat oleh jutaan masyarakat Indonesia bahwa DPR RI tidak lebih dari ayam sayur. Kami minta pimpinan dewan jangan coba-coba membohongi rakyat." Effendy Choirie dari FKB mengatakan, rapat paripurna adalah forum untuk mengambil keputusan, sehingga pimpinan segera mengambil keputusan saat itu juga mengenai menolak kenaikan harga BBM. Karena komposisi fraksi yang menolak lebih besar daripada yang menerima. "Rapat paripurna adalah forum tertinggi dan tak ada alasan untuk mengembalikan pembahasan masalah ini ke fraksi-fraksi atau Badan Musyawarah (Bamus) DPR," ia menegaskan. Melihat reaksi yang sangat kuat dari anggota sidang, pimpinan memutuskan menskors sidang pada pukul 21.15 hingga pukul 23.00. Pimpinan DPR kemudian memanggil pimpinan fraksi-fraksi untuk menggelar rapat konsultasi. Rapat konsultasi berlangsung 2 jam 45 menit, waktu yang panjang dan melelahkan untuk menunggu, apalagi di malam hari. Sejumlah wartawan terlihat tidur-tiduran. Beberapa anggota dewan membentuk kelompok-kelompok kecil, berdiskusi tentang langkah yang harus dilakukan jika terjadi voting. Yang lain menghidupkan mikrofon dan merekam lagu-lagu dari telepon seluler, sekadar mengusir rasa kantuk. Lagu Kisah Sedih di Hari Minggu mengalun sendu, sedikit mengendurkan saraf anggota dewan. Tetapi, saraf-saraf kembali menegang ketika pemimpin sidang -- seusai rapat konsultasi dengan pimpinan fraksi - memutuskan sidang paripurna ditunda hingga Rabu hari ini. PEMBARUAN/GUSTI LESEK Last modified: 16/3/05 [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today! http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **