[list_indonesia] [ppiindia] Ketika Wakil Rakyat Marah...

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Wed, 16 Mar 2005 10:42:09 +0100

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

http://www.suarapembaruan.com/News/2005/03/16/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 
Ketika Wakil Rakyat Marah...
 Pembaruan/Gusti Lesek 

RICUH - Juru bicara FPKB Helmi Faizal Zaini (kiri) mengambil alih mimbar dalam 
Sidang Paripurna DPR, di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (15/3). 
Sidang Paripurna yang membahas kenaikan harga BBM ricuh. 

JAM dinding di Ruang Nusantara II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menunjukkan 
pukul 22.30. Sudah larut malam. Alunan musik Kisah Sedih di Hari Minggu yang 
sengaja dihidupkan dari telepon seluler seorang anggota dewan, untuk mengusir 
rasa kantuk akibat sidang diskors selama 2,45 jam, (mulai pukul 21.15-23.00), 
dihentikan. Semua anggota DPR kembali ke meja masing-masing. 

"Saudara-saudara anggota dewan yang saya hormati, setelah pimpinan DPR dan 
pemimpin fraksi mengadakan rapat konsultasi, maka diputuskan sidang diskors 
sampai besok (Rabu, 16/3) pukul 14.00," kata Wakil Ketua DPR RI Zaenal Ma'arif 
sambil mengetuk palu dan menutup sidang paripurna. 

Serentak semua anggota DPR berdiri menggebrak meja dan membanting mikrofon. 
Yang lain meneriakkan interupsi. 

"Interupsi Ketua! Interupsi ketua! Sikap DPR soal keputusan pemerintah 
menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) harus diambil sekarang. Lebih dari 200 
juta rakyat Indonesia menunggu sikap kita. Rapat paripurna adalah forum 
tertinggi dan keputusan harus diambil saat ini juga. Tolak kenaikan BBM," kata 
seorang anggota dewan dengan emosional. 


Tegang 

Ratusan anggota DPR lainnya menyerbu meja pimpinan sidang. Yang lain mengejar 
pemimpin DPR. Wakil Ketua DPR RI Zaenal Ma'arif terlibat debat sengit dengan 
beberapa anggota DPR RI yang sangat kecewa dan emosional dengan sikap para 
pemimpin DPR mengulur-ulur waktu. 

Ketua DPR Agung Laksono dan Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar menghilang dari 
ruangan. Tak lama berselang, petugas keamanan Gedung DPR memasuki ruang 
paripurna dan membawa Ma'arif keluar. 



Suasana tegang. Anggota DPR bingung karena tidak ada satu pun pemimpin DPR yang 
berada di ruangan paripurna. Mereka beranggapan tak ada pemimpin yang memihak 
rakyat. 

Dalam kebingungan, Helmi Faizal Zaini dari Fraksi Kebangkitan Bangsa (FPKB), 
berdiri di atas mimbar dan meminta anggota dewan untuk tidak keluar ruangan. 

"Saudara-saudara, tenang. Tenang. Saya minta, sekali lagi, Saudara-saudara, 
saya minta tenang. Kita harus desak pemimpin DPR malam ini juga. Kita desak 
pemimpin harus mengambil sikap menolak kenaikan harga BBM," kata Helmi Zaini 
emosional. 

Para anggota DPR pun berkumpul membentuk beberapa kelompok. Masing-masing, 
berunding mencari solusi. 

Marissa Haque dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDI-P) dan 
beberapa perempuan anggota DPR RI lainnya, berteriak tak henti-hentinya melalui 
mikrofon, mengecam sikap pemimpin. 

"Pemimpin pengkhianat! Pengecut! Tidak memihak rakyat!" Demikian 
teriakan-teriakan yang muncul bersahut-sahutan. "Kita harus mengganti pemimpin 
DPR RI. Kita harus copot Agung Laksono dan Zaenal Ma'arif. Mereka-mereka itu 
pengkhianat bangsa! Penghancur citra dewan dan tidak memihak rakyat yang saat 
ini menderita," beberapa anggota lainnya menimpali. 

Suara-suara itu tidak bisa dikenal lagi keluar dari mulut siapa. Suasana 
benar-benar ricuh. Dan, menegangkan. Endang Karman dari FPDI-P tiba-tiba duduk 
di depan mimbar, tepatnya di kursi pimpinan DPR, sambil meminta hadirin duduk 
di tempat semula. 

"Saudara-saudara, mari kita duduk. Kita harus ambil-alih kepemimpinan ini. Kita 
harus memutuskan malam ini bahwa kenaikan BBM harus dibatalkan. Sekarang saya 
sebagai pemimpin sidang, kita batalkan kenaikan BBM," katanya, berapi-api. 

Semua terdiam. Semua bingung. Tiba-tiba suara perempuan-perempuan anggota dewan 
menggema lagi, "Pengkhianat! Pengecut! Biadab. Pemimpin DPR harus diganti! 
Mereka itu tidak peduli pada penderitaan rakyat." 


Ulur Waktu 

Isyarat kericuhan sudah ada sejak sidang dibuka. Pada pukul 14.15, Agung 
Laksono didampingi Ma'arif membuka sidang paripurna. Karena tidak memenuhi 
kuorum, hanya 190 dari 550 anggota dewan yang hadir, ketua sidang pun menskors 
sidang selama 15 menit. 

Sekitar pukul 14.30, sidang dibuka kembali dengan 286 anggota dewan yang hadir, 
dengan perincian Partai Golkar (62), PDI-P (62), PPP (29), PAN (18), PKB (12), 
PKS (25), Partai Bintang Pelopor Demokrasi (9), Partai Bintang Reformasi (8), 
Partai Damai Sejahtera (13), dan Partai Demokrat (45). Hanya PKS dan PDS yang 
menghadirkan semua anggotanya. 

Sidang paripurna diawali dengan laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tentang 
penyelewengan dana oleh sejumlah instansi pemerintah. Kemudian, dilanjutkan 
dengan laporan kegiatan luar negeri beberapa kelompok DPR, laporan hasil 
konsultasi pimpinan DPR dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan terakhir 
tanggapan fraksi-fraksi terhadap keputusan pemerintah menaikkan harga BBM. 

Kericuhan muncul ketika Zaenal Ma'arif membacakan hasil rapat konsultasi dengan 
pemerintah. Sebagian ang- gota dewan menginterupsi, sidang paripurna tidak 
untuk membahas rapat konsultasi antara pimpinan DPR dengan pemerintah, karena 
rapat itu bersifat tertutup dan tidak merepresentasikan suara DPR. 

Setelah melalui perundingan, disepakati laporan itu dibaca tetapi dengan syarat 
jangan menyebut kata "hasil rapat konsultasi", karena kalimat tersebut 
berindikasi DPR sepakat dengan keputusan pemerintah menaikkan harga BBM. 

Pimpinan melanjutkan sidang dengan membacakan sikap-sikap fraksi terhadap 
keputusan pemerintah menaikkan harga BBM. Dari 10 fraksi di DPR, enam menolak 
(PDI-P, PKB, PKS, PAN, PDS, PBR), tiga memahami dengan syarat harus dibawa lagi 
ke fraksi-fraksi dan panitia anggaran (PG, PPP, dan Bintang Pelopor Demokrasi), 
dan satu menerima yakni Partai Demokrat. 

Pimpinan kemudian meminta sidang untuk menutup paripurna karena pandangan 
fraksi-fraksi sudah disampaikan dan keputusan akhir DPR RI soal kenaikan harga 
BBM akan diambil dalam rapat paripurna berikutnya. 

Sidang dewan menolak dengan interupsi dan teriakan-teriakan yang intinya 
menyudutkan dan mencaci-maki pemimpin sidang. Seorang anggota Fraksi PDIP 
mengatakan, "Kita harus berani ambil sikap. Kalau tidak, besok pagi kita akan 
dihujat oleh jutaan masyarakat Indonesia bahwa DPR RI tidak lebih dari ayam 
sayur. Kami minta pimpinan dewan jangan coba-coba membohongi rakyat." 

Effendy Choirie dari FKB mengatakan, rapat paripurna adalah forum untuk 
mengambil keputusan, sehingga pimpinan segera mengambil keputusan saat itu juga 
mengenai menolak kenaikan harga BBM. Karena komposisi fraksi yang menolak lebih 
besar daripada yang menerima. 

"Rapat paripurna adalah forum tertinggi dan tak ada alasan untuk mengembalikan 
pembahasan masalah ini ke fraksi-fraksi atau Badan Musyawarah (Bamus) DPR," ia 
menegaskan. 

Melihat reaksi yang sangat kuat dari anggota sidang, pimpinan memutuskan 
menskors sidang pada pukul 21.15 hingga pukul 23.00. Pimpinan DPR kemudian 
memanggil pimpinan fraksi-fraksi untuk menggelar rapat konsultasi. 

Rapat konsultasi berlangsung 2 jam 45 menit, waktu yang panjang dan melelahkan 
untuk menunggu, apalagi di malam hari. 

Sejumlah wartawan terlihat tidur-tiduran. Beberapa anggota dewan membentuk 
kelompok-kelompok kecil, berdiskusi tentang langkah yang harus dilakukan jika 
terjadi voting. 

Yang lain menghidupkan mikrofon dan merekam lagu-lagu dari telepon seluler, 
sekadar mengusir rasa kantuk. Lagu Kisah Sedih di Hari Minggu mengalun sendu, 
sedikit mengendurkan saraf anggota dewan. Tetapi, saraf-saraf kembali menegang 
ketika pemimpin sidang -- seusai rapat konsultasi dengan pimpinan fraksi - 
memutuskan sidang paripurna ditunda hingga Rabu hari ini. 

PEMBARUAN/GUSTI LESEK 


Last modified: 16/3/05 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources 
often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today!
http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] Ketika Wakil Rakyat Marah...