[list_indonesia] [ppiindia] Sampoerna Merintis Bisnis Baru

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Wed, 16 Mar 2005 11:05:34 +0100

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

http://www.sinarharapan.co.id/berita/0503/16/taj01.html

Sampoerna Merintis Bisnis Baru 

SEBUAH berita yang menggemparkan dunia usaha Indonesia pada Senin (14/3) siang 
adalah ketika dari lantai Bursa Efek Jakarta diumumkan bahwa PT HM Sampoerna 
Tbk - perusahaan rokok kretek - menjual 40 persen sahamnya kepada Philip Morris 
International (PMI) dengan nilai yang cukup tinggi, yakni mencapai Rp 18 
triliun dengan nilai saham per lembar Rp 10.600 untuk 1.753 juta lembar saham, 
lebih mahal 20% dari harga Sampoerna di bursa, yakni Rp 8.850. PMI juga ingin 
membeli saham-saham Sampoerna lain yang ada di tangan publik dengan harga itu, 
yang kalau ditotal semuanya mencapai nilai Rp 48 triliun atau sekitar US$ 5 
miliar.

Walaupun tanda-tanda akuisisi ini sudah terendus oleh pers, tetap kejadian 
tersebut menjadi berita utama di berbagai media massa di Indonesia mengingat PT 
HM Sampoerna Tbk termasuk perusahaan yang cukup solid, tidak terbelit utang 
yang mengganggu perusahaan, dan prospek bisnis rokok kretek masih cukup 
prospektif dan baik sampai beberapa tahun ke depan. Apalagi, perusahaan itu 
termasuk produsen rokok kretek pertama di Indonesia, yang memulai kegiatannya 
di Surabaya. Tentu saja pertanyaan-pertanyaan dan rasa ingin tahu itu 
menggelitik karena ini sesuatu yang menarik dan suatu transaksi bisnis yang 
tidak biasa.

Bahwa PMI ingin masuk dan berkiprah dalam bisnis rokok di Indonesia kita telah 
lama mengetahuinya, antara lain pernah bermitra dengan Bentoel di Malang, dan 
sampai sekarang masih mendominasi pangsa rokok putih melalui merek Marlboro, 
dan sejumlah produk rokok putih lainnya. Kalau perusahaan ini berani 
mengeluarkan dana yang demikian besar untuk mengembangkan bisnisnya di 
Indonesia, maka itu merupakan indikasi mereka cukup yakin dengan iklim 
investasi di sini, dan bahwa masih ada masa depan untuk industri rokok. 

Dalam pandangan kita, ke depan rokok kretek tetap merupakan pilihan bagi para 
penggemar asap tembakau di Indonesia, dibandingkan dengan rokok putih, yang 
hanya mampu mengisi 8 persen dari total konsumsi rokok di Indonesia yang 
mencapai 203 miliar batang. Lebih 90 persen produksi rokok di Indonesia adalah 
rokok kretek tangan dan rokok kretek mesin. Perusahaan Amerika itu sendiri 
yakin perluasan bisnis mereka di Indonesia akan berjalan baik, mengingat negara 
kita adalah pasar rokok kelima terbesar di dunia. 

Kalau kita menganalisis langkah-langkah PMI itu ada kemungkinan bahwa pasar 
rokok di negara-negara maju mulai menyempit karena gencarnya berbagai kampanye 
antitembakau dan bahkan menjadikan para perokok itu mirip kaum pariah, dengan 
makin terbatasnya ruang-ruang publik yang boleh dikotori asap rokok. Selain 
itu, tampaknya tidak besar peluang rokok kretek di Indonesia bisa masuk ke 
pasar AS, mengingat di negara itu berlaku Undang-Undang Tembakau yang antara 
lain melarang penjualan rokok dengan aroma, apakah itu mint atau cengkeh yang 
menjadi cita rasa rokok kretek. Jelas tidak bisa diharapkan ekspor rokok ke 
negara-negara maju akan meningkat dengan makin sulitnya pasar mereka. 

Kemudian, HM Sampoerna sendiri tidak sedang merugi ketika menjual mayoritas 
sahamnya. Perusahaan itu pada tahun 2004 lalu menjual sekitar 41 miliar batang 
rokok (atau 19,4% dari total produksi) dengan nilai Rp 9 triliun. Inilah yang 
membuat kita bertanya ada apa di balik penjualan tersebut. Tentu saja kita 
hanya bisa menduga-duga bahwa para pemilik perusahaan itu, yakni keluarga HM 
Sampoerna mungkin telah jenuh mengelola industri rokok, yang kini dianggap low 
profile namun memberikan high profit. 

Atau ke depan mereka melihat prospek rokok di Indonesia akan memasuki titik 
jenuh mengingat di negara ini juga berlangsung kampanye antitembakau, yang 
meski tidak sekuat di negara-negara maju namun cukup mengganggu industri 
tembakau. Ke mana keluarga HM Sampoerna akan mengalihkan bisnis mereka juga 
menjadi hal yang menarik untuk diamati. Sejumlah kalangan menyebutkan mereka 
akan masuk ke bisnis penerbangan yang high profile namun low profit, atau akan 
banyak bergerak di bidang agroindustri. 

Bagaimana pun, transaksi ini menarik untuk diikuti dan diamati. Kita tidak pada 
posisi untuk mengkritik, karena mungkin inilah praktik bisnis swasta yang sehat 
demi kelanggengan bisnis keluarga. Harapannya tentu penjualan perusahaan itu ke 
PMI akan membuat HM Sampoerna menjadi lebih profesional. Waktu yang akan 
menguji dan membuktikan apakah manajemen yang lebih profesional itu juga 
berarti akan membawa kemajuan kepada perusahaan. 

Sangat besar kemungkinan profesionalisme akan membuat kultur perusahaan 
berubah, bila pada satu sisi karyawan mampu mengadaptasi perubahan tersebut 
maka bisnis akan berkembang lebih baik. Namun bila banyak nilai-nilai budaya 
perusahaan tidak dapat diserap oleh pemegang saham baru, maka hal itu 
berpotensi mengubah kinerja karyawan. 

Kemudian, kita tidak berharap perubahan manajemen itu berarti pula akan makin 
memperkecil penggunaan tenaga kerja digantikan dengan mesin. Bagaimana pun, 
rokok kretek telah memberikan nafkah kepada puluhan bahkan ratusan ribu rakyat 
kecil, ribuan petani tembakau, para petani cengkeh, dan berbagai bisnis ikutan 
yang mendukung usaha ini. Selain itu, pemerintah berharap akan ada kenaikan 
cukai rokok hingga mencapai Rp 29 triliun pada 2005 dengan mendorong produksi 
rokok nasional dari 203 miliar batang menjadi 213 miliar batang. Kalau melihat 
kecenderungan ini, mungkin titik jenuh bisnis asap tembakau ini masih jauh. *** 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] Sampoerna Merintis Bisnis Baru