[list_indonesia] [ppiindia] Masa Depan PDI-P---PDI-P Maunya seperti Apa?

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sun, 27 Mar 2005 22:12:48 +0200

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/3/28/p5.htm

Masa Depan PDI-P---  PDI-P Maunya seperti Apa?
Oleh I Ketut Putra Erawan, Ph.D 
Masa depan partai politik di Indonesia oleh banyak pihak dianggap kurang 
menjanjikan. Partai dikritik hanya aktif berfungsi dalam aktivitas merebut, 
mempertahankan, dan membagi kekuasaan. Dinamikanya kentara pada saat pemilu, 
kongres, munas, pembagian jatah kabinet, dan yang pasti pilkada langsung nanti. 
Partai dikritik tidak banyak berperan dalam menjalankan fungsi utama sebuah 
kekuatan politik yaitu mempersiapkan pejabat publik (bukan hanya merekrut 
saja), memberi arah bagi jalannya pemerintahan dan menjadi suluh bagi 
masyarakat (ketika muncul isu-isu yang kontroversial). Fungsi ini bahkan telah 
banyak diambil alih oleh kelompok sosial kemasyarakatan yang ada, baik itu 
lembaga swadaya, media massa, kampus, dan lain-lainnya. Partai jarang 
menawarkan solusi tetapi mempertontonkan intrik, manipulasi dan perpecahan. 
Partai menjadi kekuatan nyata yang kurang relevan bagi pendukung, masyarakat 
maupun proses demokratisasi. Partai sepertinya ada, namun tiada. Bagaimana 
dengan PDI-P
  yang berkongres di Bali mulai Senin ini sampai Sabtu depan?

INI ironis mengingat betapa banyaknya harapan yang dibebankan pada partai 
pascakejatuhan rezim orde baru. Apakah dengan demikian eksistensi partai sudah 
obsolete atau kedaluwarsa? Ia bukan lagi solusi tetapi problema bagi proses 
demokrasi? Tulisan ini berpendapat tidak sepesimis itu. Seberapa pun situasi 
partai saat ini, partai tetap merupakan aset utama politik. Partai adalah darah 
bagi hidupnya proses politik, pemerintahan dan demokrasi. Dengan demikian, 
salah satu tantangan terbesar bagi proses politik dekade ini, menurut saya, 
adalah membantu partai-partai politik yang ada menemukan jati dirinya dan 
kemudian tumbuh dewasa. Tantangan itu termasuk membantu partai 
mendemokratisasikan dirinya dan selanjutnya mendinamisasi sistem. Dalam bahasa 
jargonnya, menjadikannya partai "modern".

Tulisan ini adalah upaya awal ke arah tersebut. Fokus pembahasan kali ini 
adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Tulisan ini akan membahas 
tiga pilihan masa depan bagi PDI-P. Masing-masing pilihan mensyaratkan 
penajaman arah reformasi dalam tubuh PDI-P. Di samping itu, masing-masing 
pilihan mengandung konsekuensi bagi partai ini selanjutnya. 



Kondisi Kini

Tulisan ini hendak membahas persoalan eksistensial partai, mau menjadi partai 
seperti apakah PDI-P sepuluh tahun lagi? Alasan memilih sepuluh tahun adalah 
pertimbangan strategis bahwa partai perlu cukup waktu untuk menata masa 
depannya. Kalau kita mengacu pada argumen Katz and Mair (1992), bahwa ada tiga 
wajah partai: partai pada akar rumput, partai pada level pemerintahan, dan 
partai pada tingkat pusat. Katakanlah fokus penataan pada masing-masing level 
memerlukan waktu dua tahun, maka untuk semua level dibutuhkan enam tahun. 
Sedangkan untuk pengorganisasian dan penataan hubungan antartiga level itu 
dibutuhkan paling sedikit dua tahun. Kalau partai harus mengkonsentrasikan diri 
setahun untuk menghadapi pemilu lima tahunan, maka partai membutuhkan waktu dua 
tahun selama satu dekade. Jadi total waktu yang dibutuhkan untuk menata tiga 
level partai, hubungan antarlevel, serta mempersiapkan pemilu adalah sepuluh 
tahun.  

Pembahasan terhadap tema-tema di atas untuk PDI-P yang tengah menyelenggarakan 
kongresnya di Bali mulai 28 Maret hingga 2 April adalah relevan untuk beberapa 
alasan. Pertama, partai ini adalah salah satu partai terbesar di Indonesia yang 
ikut menentukan konstelasi politik nasional dan daerah, sehingga konsekuensi 
dinamikanya akan berpengaruh terhadap proses politik dan pemerintahan secara 
umum. Kedua, adanya dinamika baru dalam kongres kali ini yang mengisyarakatkan 
perlunya demokratisasi internal partai. Persoalannya adalah belum tercapainya 
kesepakatan tentang siapa formaturnya (Megawati, Guruh, dan lain-lainnya), 
bentuk formaturnya (tunggal atau jamak), dan aturan main prerogatif atau tidak 
ada prerogatif (prosedur pengambilan kebijakan). Tetapi dalam banyak pertemuan, 
kalangan partai sendiri masih menyadari perlunya perubahan-perubahan dalam 
tubuh partai. Kekalahan dalam pemilu legislatif dan presiden 2004, misalnya, 
adalah pemicu kesadaran baru itu. Ketiga, persoalan-per
 soalan yang dihadapi oleh PDI-P juga dihadapi oleh partai-partai lainnya. 
Upaya PDI-P, misalnya dalam mengurangi personalitas/figur, money politics, 
premanisme, intimidasi, dan lainnya akan mudah dicontoh oleh partai-partai 
lainnya.  

Momentum kongres adalah wahana untuk menentukan kepemimpinan terpilih yang 
representatif. Terlebih lagi pertemuan besar dan seserius kongres mestinya juga 
menjadi momen refleksi bagi partai ini untuk merenungkan eksistensi dirinya. 
Mau menjadi partai seperti apakah PDI-P sepuluh tahun lagi? Kepemimpinan 
terpilih, menurut saya, bisa menjadi figur-figur transisional yang akan membawa 
partai ini ke masa depan. Energi besar yang dimiliki oleh partai ini jangan 
sampai dihabiskan untuk memperdebatkan siapa yang layak menjadi pemimpin saat 
ini. Tetapi lebih penting lagi, bagaimana mengkonsolidasikan internal partai 
untuk bisa melangkah ke masa depan. Lalu, apakah pilihan masa depan yang 
tersedia bagi partai ini? Ada tiga pilihan politik bagi PDI-P: menjadi partai 
massa, partai kader, dan partai catch-all.  

Partai Massa

Pilihan politik sebagai partai massa adalah sangat relevan bagi PDI-P karena 
partai ini memiliki banyak pendukung setia (Marhaenis, Soekarnois, Nasionalis, 
dan mungkin juga kelompok populis). Sebagai partai massa maka keunggulan PDI-P 
adalah jumlah pendukungnya yang besar yang menjadi sumber utama politiknya. 
Dibutuhkan suatu sistem pengorganisasian yang kompleks dan rumit untuk 
memelihara loyalitas pendukung ini. 

Oleh karena tekanannya lebih pada jumlah dibandingkan dengan kualitas, maka 
partai ini seringkali kekurangan kader-kader yang siap untuk jabatan publik 
tertentu. Direkrutnya kader-kader yang dinilai belum cukup "bekerja" bagi 
partai untuk jabatan publik menimbulkan kontroversi bahkan perpecahan dalam 
tubuh partai.  

Karakteristik kedua dari partai massa adalah sumber keuangannya. Secara 
teoretik sumber keuangan partai massa adalah sumbangan dari para pendukungnya 
yang lebih besar dibandingkan dengan penyumbang kaya. Upaya menggali dana dari 
pendukung membutuhkan aktivitas pekerja partai pada level akar rumput. Pola 
pendanaan yang demikian juga akan menuntut arah kebijakan yang memperhatikan 
kepentingan pendukung. Di samping itu, akuntabilitas pejabat politik yang 
mewakili partai menjadi persoalan yang penting bagi upaya mempertahankan 
dukungan.

Karakteristik ketiga adalah munculnya pengorganisasian yang solid pada level 
partai di pusat.  Partai di pusat bukan hanya menjadi payung bagi aktivitas 
partai pada level pemerintahan, tetapi juga menjadi pendukung aktivitas pekerja 
partai dan koordinator berbagai kepentingan. Apa pun kebijakan yang diambil 
harus dikomunikasikan kepada partai pada level akar rumput dan pada partai di 
pemerintahan.

Kalau demikian halnya, PDI-P cocok disebut sebagai partai massa. Secara 
teoretik PDI-P sudah berada pada jalur partai massa sejak awal berdirinya. 
Namun, ada banyak manuver yang dilakukan oleh elite-elite partai yang 
mengaburkan identitas partai massa. Belum ada upaya sistematis untuk menjaring 
aspirasi pendukung secara rutin yang menjadi agenda pengambilan keputusan. 
Banyak calon pejabat publik yang populer di masyarakat tidak direstui pusat. 
Pertimbangan strategis pusat tidak dikomunikasikan dengan baik. Pola koalisi 
beberapa elite hanya didasari oleh pertimbangan strategis semata. Ideologi 
belum difungsikan sebagai perekat massa dan pemimpinnya. Kebijakan yang 
diperjuangkan kelihatan reaktif dan tidak sistematis serta tidak ada sistem 
insentif bagi pekerja-pekerja partai yang telah berjasa. 

Dengan kata lain, dalam sepuluh tahun ke depan masih banyak pekerjaan rumah 
yang harus dikerjakan oleh partai. Siapa pun yang menjadi pengurus PDI-P yang 
terpilih dalam kongres, mereka membutuhkan lebih banyak bantuan. Sangatlah 
berat bagi hanya seorang formatur dengan prerogatifnya untuk menjamin aspirasi 
pendukung dan memfungsikan partai pada pemerintah serta pada saat yang sama 
melaksanakan koordinasi dalam berbagai aktivitas partai pada semua level. Lalu 
cocokkah PDI-P menyandang pridikat sebagai partai kader/elite. Tulisan kedua 
besok akan membahasnya dengan tuntas.

Penulis, Ketua Program Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada 
Yogyakarta




[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] Masa Depan PDI-P---PDI-P Maunya seperti Apa?