[list_indonesia] [ppiindia] Kekuatan Neoliberalisme Masih Menindas Perempuan

  • From: Eko Bambang Subiyantoro <eko@xxxxxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: staff@xxxxxxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Tue, 8 Mar 2005 22:52:34 +0700

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=3Dberita%7C-320%7CN
Selasa, 08 Maret 2005
Kekuatan Neoliberalisme Masih Menindas Perempuan
Jurnalis Kontributor: Latifah
Jurnalperempuan.com-Yogyakarta. =93Pemerintah kita pernah tidak menyetujui =
peringatan International Women=92s Day pada 8 Maret karena dianggap sebagai=
 gerakan kiri,=94 ucap Budi Wahyuni dari LBH APIK dan PKBI DIY. Hal ini ber=
kaitan dengan sejarah Hari Perempuan Internasional yang diawali pada 28 Feb=
ruari 1907. Ketika itu, sekelompok perempuan di Amerika Serikat mengorganis=
asi kaum buruh untuk melakukan aksi-aksi tuntutan hak-hak bagi kaum buruh.=
=20

Momentum itu memperlihatkan bahwa perspektif feminis selalu bertentangan de=
ngan neoliberalisme. =93Feminisme menawarkan ideologi yang sangat bertentan=
gan dengan neoliberalisme. Di sana ada semangat untuk melawan,=94 ujar Budi=
 dalam Talkshow Kekerasan terhadap Perempuan dalam Era Globalisasi pada Min=
ggu (6/3) di Gedung Societet, Yogyakarta. Feminisme, misalnya, menghargai k=
emanusiaan dan pluralisme, sementara dalam neoliberalisme tidak ada penghar=
gaan terhadap kemanusiaan dan pluralime. Negara, antara lain, tidak memberi=
kan ruang kepada perempuan untuk memilih. Misal, seorang perempuan diawasi =
dari hari ke hari agar tidak mencari bantuan dari dukun bayi dan hanya mend=
apat bantuan dari tenaga medis profesional. Perempuan pun tidak mempunyai r=
uang untuk berpikir kritis.=20

Di pihak lain, Dita Indah Sari dari Perempuan Mahardhika, Jakarta, berpenda=
pat bahwa faktor-faktor yang menyebabkan ketidaksetaraan tidaklah tunggal. =
Faktor pertama adalah patriarki, ajaran agama, dan lain-lain. Di samping it=
u, kebijakan-kebijakan pemerintah tidak kalah kuatnya dengan faktor pertama=
 itu dalam menindas perempuan. Dita memandang bahwa tidak ada perubahan dal=
am kebijakan pemerintahan SBY. =93Kebijakan ekonomi pemerintahan SBY lebih =
berpihak pada pasar bebas,=94 ujar Dita. Kapitalisme global meminimalkan in=
tervensi pemerintah. Misal, subsidi dalam bidang kesehatan dicabut. Tanpa s=
ubsidi, papsmear yang diperlukan perempuan pun menjadi mahal. Akibatnya, ak=
ses ibu miskin untuk memeriksakan rahimnya makin terbatas. Di samping itu, =
kondom pun menjadi mahal dan semakin tidak menjadi prioritas perempuan misk=
in. Padahal, pembagian kondom secara gratis dilarang oleh MUI. Kebijakan pr=
ivatisasi air pun berdampak buruk bagi kesehatan reproduksi perempuan. Priv=
atisasi air membuat air menjadi barang mahal, padahal kebutuhan air bersih =
merupakan hal yang vital bagi kesehatan reproduksi perempuan.=20

=93Kebijakan neoliberalisme menghantam perempuan hingga ke bagian paling pe=
rsonal dan vital, =94 ucap Dita. Yang memilih SBY mayoritas perempuan, teta=
pi SBY tidak menghasilkan kebijakan-kebijakan yang memihak pada perempuan. =
Dita mengibaratkannya seperti =93Air susu dibalas air tuba.=94 Oleh karena =
itu, Dita berpendapat, =93Harus ada upaya menyatukan gerakan perempuan dala=
m platform jangka panjang untuk membentuk kekuasaan baru yang tumbuh dari b=
awah dan berpihak pada perempuan.=94=20

Di samping talkshow ini, dalam rangka International Women=92s Day, panitia =
bersama Waper UMY, Perak USD, GPM UII, dan KKP UPN menggelar pula pameran s=
eni di Gedung Societet pada 6-8 Maret. Pameran tersebut menampilkan karya-k=
arya A.Y. Maharshi, Elisabeth Ida, Ronald A, Sadad, Iwan Efendi, Hendra, Wi=
narso, Tjokorda B. Wiratmaja, Erzan, Bejo, dan Desi Atmajaya. *=20





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->=20
Give the gift of life to a sick child.=20
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~->=20

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg=
 Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;=20
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
=20
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
=20



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] Kekuatan Neoliberalisme Masih Menindas Perempuan