[list_indonesia] [ppiindia] Kekerasan dan Perdagangan Perempuan Meningkat

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Tue, 22 Mar 2005 00:13:28 +0100

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0503/22/daerah/1634073.htm

 
Kekerasan dan Perdagangan Perempuan Meningkat 




Pontianak, Kompas - Kasus kekerasan dan perdagangan manusia atau trafficking 
terhadap perempuan di Indonesia dalam empat tahun terakhir terus meningkat. 
Kasus- kasus kekerasan dan perdagangan perempuan itu merata di seluruh Tanah 
Air, sedangkan kejadiannya paling banyak di lingkungan rumah tangga, tempat 
kerja serta lingkungan masyarakat.

Hal ini dikemukakan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Farida Hatta 
Swasono pada acara Musyawarah Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) 
Kalimantan Barat di Pontianak, Senin (21/3).

"Meningkatnya kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan itu baru yang 
dilaporkan, sementara yang tidak dilaporkan diperkirakan lebih banyak lagi. 
Mereka umumnya tidak melaporkan karena dalam posisi yang sangat lemah, baik 
status sosial budaya maupun dari faktor ekonomi dan kekuasaan," katanya.

Meutia mengungkapkan, berdasarkan data dari Pusat Krisis Terpadu di Rumah Sakit 
Cipto Mangunkusomo, Jakarta, jika tahun 2000 ada 226 kasus, pada tahun 2001 
meningkat menjadi 527 kasus. Tahun 2002 meningkat menjadi 634 kasus dan tahun 
2004 tercatat 655 kasus.

"Karena itulah Undang-Undang 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam 
Rumah Tangga harus lebih gencar disosialisasikan kepada masyarakat," ujarnya.

Khusus menyinggung Kalbar, Meutia menyoroti permasalahan perempuan di Kalbar 
yang cukup menonjol terutama terkait dengan kasus trafficking. Laporan dari 
Biro Pemberdayaan Perempuan Pemerintah Provinsi Kalbar menyebutkan, tahun 2004 
tercatat 544 kasus perdagangan perempuan.

Transit

"Sampai saat ini untuk kasus trafficking, Kalbar sangat tinggi sehingga tidak 
disebut sebagai provinsi pengirim, tetapi juga sebagai daerah transit kasus 
perdagangan perempuan dari daerah lain untuk dibawa ke luar negeri," ungkapnya.

Gubernur Kalbar Usman Ja'far mengakui bahwa kasus kekerasan dan trafficking di 
Kalbar sangat tinggi. Ini sebabkan beberapa faktor, yakni letak geografis 
Kalbar yang berbatasan darat langsung dengan Malaysia sehingga Kalbar menjadi 
daerah transit perdagangan manusia dan sangat sulit diawasi. (ful)



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources 
often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today!
http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] Kekerasan dan Perdagangan Perempuan Meningkat