[list_indonesia] [ppiindia] Janji SBY

  • From: rahardjo mustadjab <bapakjewel@xxxxxxxxx>
  • To: apalabar@xxxxxxxxxxxxxxx, ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Sun, 20 Mar 2005 04:16:05 +0000 (GMT)

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

Apakah Anda sudah membaca buku "Janji-janji dan
komitmen SBY-JK" oleh Rudy Pontoh ?  Kalau sudah,
salut untuk Anda.  Kalau belum, Anda tidak sendirian,
karena yours truly juga belum membaca buku penting
itu.  Tapi hasil browsing dialam maya, ketemu tulisan
Rudy Pontoh mengenai sulitnya menemukan penerbit yang
mau menampung, padahal buku itu ternyata laris manis
(katanya).

Yours truly secara garis besar ingat bahwa Sby
berjanji untuk membuat perubahan, tapi tidak hafal
apa-apa persisnya.  Kepada yang hafal, mohon
pencerahan apakah Sby pernah berjanji akan
mempertahankan harga BBM, atau menurunkannya (dengan
demikian sesuai dengan janji perubahan versi mahasiswa
dan politisi) atau bahkan membuatnya gratis supaya
rakyat lebih senang lagi.

Semoga berkenan dan salam,
RM   


[bumi-serpong] Kisah Biru Buku Heboh Janji SBY-JK
lasahidoman
Mon, 24 Jan 2005 00:41:57 -0800



Belakangan ini penerbit kita banyak disoroti. Benarkah
mereka bersikap
alergi terhadap buku2 tertentu? Ini perlu kita
diskusikan. Berikut
saya kutipkan kisah 'perjuangan' yang dialami buku
"Janji-janji dan
Komitmen SBY-JK, Menabur Kata Menanti Bukti" sebelum
berhasil
diterbitkan dan meledak di pasaran.   

Kisah ini saya kutip dengan izin dari:
http://www.geocities.com/janjisbyjk/kisah.html

Surat Dari Penulis
KISAH BIRU: ADA APA, SIH? KOK, SEMUA PADA NOLAK?

Waktu ditawarkan ke penerbit, banyak penerbit yang
menolak. Saat
menulis surat pembaca ke media cetak untuk mencari
mitra penerbit,
banyak media cetak bahkan takut memuat surat
pembacanya. Setelah
mengalami berbagai penolakan, buku itu akhirnya
berhasil diterbitkan
dan meledak di pasaran. Sekarang ia mencari mitra
untuk mengadakan
acara dialog buku tersebut dengan tema "Setelah 100
Hari Pemerintahan
SBY-JK". Ada yang berani jadi penyelenggara? Lalu
mengapa kisah ini
disebutnya kisah biru? Berikut kisahnya:

Duhai, Best Seller!
Buku saya "Janji-janji dan Komitmen SBY-JK, Menabur
Kata Menanti
Bukti" ternyata amat laris (dari laporan yang saya
terima, buku
tersebut menduduki peringkat pertama penjualan di
hampir semua toko
buku terkemuka di Indonesia. ceillehh...!). Padahal,
keberadaan buku
tersebut belum pernah diiklankan secara terbuka di
media cetak,
televisi, atau radio manapun. Juga belum pernah
diadakan acara promosi
semacam peluncuran buku atau sejenisnya sebagaimana
buku-buku lainnya.

Karena penasaran, saya pun turun langsung ke lapangan
untuk melakukan
survei kecil-kecilan. Beberapa toko buku di Jakarta
yang sempat saya
kunjungi liburan kemarin (tentu saja saya nggak sempat
mengunjungi
semua toko buku) menempatkan buku tersebut di tempat
yang paling
diidam-idamkan oleh semua penulis buku "Best Seller".
Bahkan di
Gramedia Matraman Jakarta, toko buku terbesar di
Indonesia, buku
tesebut dengan gagahnya menduduki singgasana itu. Saya
bilang
singgasana, karena buku lokal yang bisa mendapat
predikat itu di toko
buku tersebut jumlahnya amatlah minim. Selain buku
saya, ada juga buku
fiksi berjudul Supernova, juga buku tentang tumbuhan
yang bisa
mengobati HIV (saya lupa judulnya), dan satu buku
lokal lainnya (nggak
ingat judulnya dan nggak sempat baca dalamnya). Yang
banyak adalah
buku-buku terjemahan (sekitar 10 judul).

Kok, Alergi?
Buat saya, predikat "best seller" amatlah luar biasa
mengingat buku
tersebut belum cukup dua minggu beredar. Saya jadi
teringat saat-saat
sebelum buku itu diterbitkan. Sebenarnya, sebelum
selesai ditulis,
sudah ada penerbit terkemuka yang bersedia
menerbitkannya (buku saya
lainnya diterbitkan oleh penerbit ini). Tapi begitu
buku selesai
ditulis dan melihat isinya, mereka jadi kehilangan
nyali. Mereka tak
menyangka saya bisa merekam semua janji SBY-JK dan
fakta nyata dengan
begitu lengkapnya. Lagipula selama ini kan belum
pernah ada di
Indonesia (bahkan di dunia) buku yang merekam dengan
jelas janji-janji
seorang politikus, apalagi seorang calon Presiden dan
Wakil Presiden
yang kemudian terpilih. 

Penerbit lain yang juga saya tawarkan (juga penerbit
yang akan
menerbitkan buku saya lainnya) tiba-tiba tampak
seperti kehilangan
nafsu. Mereka mengatakan "Oke" tapi dengan suara
rendah dan ludah
tertahan di tenggorokan. Bagi saya, ini artinya mereka
setuju tapi
dengan terpaksa dan tidak pasti kapan akan
menerbitkannya. Saya malah
jadi kasihan pada mereka. 

Saya sendiri tak tahu mengapa orang-orang jadi pada
alergi menerbitkan
buku itu. Padahal berulang-ulang saya katakan, buku
ini tak punya
pretensi politik apapun. Saya bukanlah orang politik
dan bukan orang
partai apapun dan manapun. Apalagi sekarang kan kita
hidup di alam
demokrasi. Malah SBY-JK sendiri dalam berbagai forum
berulang-ulang
meminta agar mereka dikritik. Mengapa? Ya, supaya
mereka tahu sudah
sejauh mana mereka melangkah dan sudah sejauh mana
mereka belum
melangkah. Kok, kita semua jadi pada takut, jadi pada
banci sih? 

Buku ini bukanlah buku kritikan, tapi punya tujuan
yang sama. Isinya
adalah janji dilengkapi fakta dan data di Indonesia
saat mereka
mengucapkan janji. SBY-JK jika sempat membacanya pun
saya yakin pasti
senang. Dengan adanya buku ini mereka akan terbantu
untuk mengingat
apa-apa saja yang sudah mereka janjikan (soalnya,
boss-boss kita kalau
bikin janji kan biasanya suka lupa) dan apa aja yang
tidak mereka
janjikan. Jangan sampai mereka sudah bersusah memenuhi
janji, rakyat
malah menganggap mereka tidak memenuhi janji karena
rakyat sendiri
tidak memahami apa yang dijanjikan kepada mereka.

Berikut cuplikan obrolan saya dengan penerbit (yang
berhubungan dengan
kata hati penerbit adalah imajinasi saya):
"Emang enak kalau janji-janji dibukukan?" kata hati si
penerbit.
"Kalau janji asmara dibukukan, emang nggak enak. Tapi
kalau janji
politik, enaklah,"jawab saya.
"Ya, nggak enak dong buat yang bikin janji. Kan
bahaya! Apalagi kamu
kan bukan dari partai politik yang sedang berkuasa,"
kata hati si
pernerbit yang masih menggunakan cara berpikir jaman
Orba.
"Ya, itu tergantung tujuan awal si pembuat janji,"
kata saya nggak mau
kalah, "Kalau dari awal tujuannya adalah memenuhi
janji, ya pasti
enaklah. Tapi kalau tujuannya nggak memenuhi janji, ya
nggak enaklah."
"Hmmm...enaknya di kamu, tapi bahaya di saya. Kalau
buku proyek dari
Bank Dunia saya mau deh. Enaknya di saya, dan ruginya
di kamu dan
rakyat. Hehehe..." timpal hati penerbit. Ia kemudian
cuma diam dan
hanya bisa mengangguk dengan tatapan kosong entah apa
yang sedang dia
pikirkan.

Wah, jadi kayak cerpen. Tapi selanjutnya, setelah itu
saya berpikir
untuk menerbitkannya sendiri. Kenapa tidak? Selama ini
saya sudah
menulis dan menerbitkan sendiri 41 (empat puluh satu)
judul buku
direktori bisnis, dan 3 judul buku musik (ini hobi
sampingan saya).
Dan semuanya laku dijual bahkan di pasar luar negeri.
Tapi setelah
saya instropeksi diri (ceilehhh..!), saya ternyata
belum berpengalaman
dalam menerbitkan buku untuk dikonsumsi masyarakat
umum. Dengan kata
lain, saya belum begitu menguasai jalur-jalur
pemasaran di dalam
negeri. Ya, mau tidak mau saya harus mencari penerbit
lain.

Bejibun SMS & Telepon
Maka mulailah saya berjuang dengan mengirimkan
penawaran melalui faks
dan email ke berbagai penerbit. Dari 10 penerbit,
hanya dua yang
antusias dan bersedia langsung menerbitkannya dalam
waktu dekat, tiga
akan pikir-pikir dulu, sementara sisanya bahkan untuk
menjawab saja
nggak berani. Tapi saya belum langsung menjawab karena
sebelumnya saya
sudah terlanjur mengirim surat pembaca ke beberapa
media cetak. Di
sini juga saya tak habis pikir. Dari sembilan surat
pembaca yang saya
kirim untuk mencari mitra penerbit buku tersebut,
hanya dua yang
berani memuatnya. Yakni, Tabloid Kontan dan Harian
Bisnis Indonesia,
dua media yang menjadi favorit saya selama ini.

Begitu surat pembaca dimuat, saya menerima bejibun
telepon dan SMS
dari pembaca (maklum, dalam surat pembaca saya
sertakan nomor hape
saya). Semuanya berisi dukungan dan kesediaan untuk
menerbitkan.
Bahkan ada yang langsung berniat membeli hak cipta
buku tersebut
dengan angka berapa saja, tapi bukan untuk diterbitkan
melainkan untuk
dimusnahkan (hehehe...yang ini mungkin dari kelompok
atau partai
tertentu).

Hanya butuh dua hari, saya akhirnya berhasil memilih
satu penerbit
yang saya anggap track record-nya selama ini sangat
baik. Yakni,
Penerbit Media Pressindo Yogyakarta. Dan benar sesuai
janji, hanya
sekitar 2 minggu kemudian buku tersebut sudah beredar
di pasaran.
Sungguh luar biasa.

Nah, sekarang saya tantang Anda. Setelah buku tersebut
sukses di
pasaran, saya mencari siapa saja baik perorangan
maupun kelompok atau
organisasi yang bersedia atau lebih tepat yang
"berani" untuk menjadi
penyelenggara diskusi atau dialog mengenai buku
tersebut, baik di
Jakarta maupun luar Jakarta. Tentu saja dengan
menghadirkan pembicara
terkenal di negeri ini. Temanya, terserah
penyelenggara. Misalnya,
"Evaluasi Janji SBY-JK Setelah 100 hari Pemerintahan"
(barusan saya
diminta nulis oleh Jurnal Madani PB HMI dengan tema
sejenis) atau
"janji di Sana, Janji di Sini. Akhirnya ditagih Sana
Sini"
(hehehehe...). Ada yang berani? Kalau ada, Anda bisa
mengontak saya di
email: [EMAIL PROTECTED] 

O,ya, kisah ini saya sebut kisah biru karena waktu
menulisnya saya
menggunakan kacamata dengan lensa biru penahan terik
matahari.
Huruf-huruf yang tampak semuanya jadi biru. Bener,
deh. Kalau nggak
percaya, coba deh buktikan. Kalau Anda membacanya
sambil menggunakan
kacamata berlensa ungu, Anda bisa merubah judulnya
menjadi Kisah Ungu.
Terserah...suka-suka Anda-lah ! Ini kan jamannya
perubahan! 

Salam,

Rudy S. Pontoh
Penulis Buku Janji-janji dan Komitmen SBY-JK
=========================




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] Janji SBY