** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** MEDIA INDONESIA Minggu, 13 Maret 2005 EDITORIAL Intelektual dan Obat Ketombe BERBAGAI perkembangan setelah reformasi, seperti pemilihan presiden secara langsung, telah membawa pengaruh pada posisi cendekiawan Indonesia. Para cendekiawan tidak lagi hanya memiliki pilihan menjadi oposisi, atau tinggal di perguruan tinggi yang anggun dan steril, tetapi juga mengambil sisi berpihak. Keberpihakan itu disampaikan terang-terangan. Adalah bukan tabu, para cendekiawan itu mengedepankan pilihannya di hadapan publik. Misalnya, siapakah calon presiden yang menjadi favoritnya. Bahkan, dengan kesadarannya yang penuh, turut berkampanye untuk memenangkan seorang calon presiden. Jadi, yang bergeser bukan lagi sekadar sudut pandang. Terbuka ruang dan peluang yang sangat besar, untuk berpindah dari kedudukan sebagai pengamat menjadi penganjur, bahkan menjadi pendukung dengan menggunakan seluruh kapasitas intelektualnya. Perkembangan yang terakhir ialah keberpihakan cendekiawan terhadap isu tertentu. Contohnya, dengan seluruh argumentasi yang meyakinkan, sejumlah intelektual menyatakan secara terbuka melalui iklan, keberpihakan mereka kepada kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Posisi berpihak itu ditegaskan justru di tengah maraknya unjuk rasa yang dilakukan sebagian kalangan masyarakat madani, yang memprotes kenaikan harga BBM. Sebagian cendekiawan itu seperti memilih bersimpang jalan dengan arus bawah yang terjadi di tengah masyarakat. Menggunakan iklan adalah juga cara yang digunakan produsen obat ketombe untuk meyakinkan publik. Bahwa, ia dapat membersihkan dan menyehatkan kepala dari ketombe. Sebagai intelektual yang kritis, mereka pun boleh memilih cara produsen obat ketombe. Yaitu, meyakinkan publik melalui iklan, bahwa kenaikan harga BBM juga dapat membersihkan dan menyehatkan masyarakat dari subsidi yang tidak adil. Tidak adil, karena subsidi itu selama ini justru dinikmati kalangan menengah atas. Karena itu, adalah merupakan tugas kaum cendekiawan untuk menjelaskan kepada publik perihal ketidakadilan itu. Bahkan, lebih dari itu, berpindah menjadi aktivis dengan melawan ketidakadilan itu. Adalah juga tidak adil jika kita hanya menghargai para intelektual tatkala mereka berseberangan dengan pemerintah. Juga naif jika kita hanya bertepuk tangan ketika mendengar kaum intelektual menguliti kebijakan pemerintah. Sebuah ironi besar jika kita mencemooh para intelektual yang sepaham dengan kebijakan pemerintah. Maka, memihak kebijakan pemerintah, bukan lagi sesuatu yang halal atau haram bagi kaum cendekiawan. Menyatakannya secara terbuka, atas inisiatif dan kesadaran sendiri, jelas lebih bertanggung jawab daripada para cendekiawan itu dipakai pemerintah secara tersembunyi dan terselubung. Ini memang bukan zaman malu-malu untuk berpihak. Seperti obat ketombe, yang diiklankan dengan terus terang, dapat membersihkan dan menyembuhkan, seperti itulah pula kaum intelektual boleh mengambil posisi. Yaitu, berpihak kepada kekuasaan, sepanjang juga yakin untuk membersihkan dan menyembuhkan. [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **