** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** http://www.suaramerdeka.com/harian/0503/13/nas04.htm Minggu, 13 Maret 2005NASIONAL Wacana Impeachment pada SBY Bergulir Buntut Kenaikan Harga BBM JAKARTA-Reaksi penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di DPR terus memanas. Meski akan dijelaskan melalui rapat konsultasi dengan Presiden, Senin besok, sejumlah fraksi yang menolak terus mendesak digelar rapat paripurna dengan menggulirkan wacana impeachment terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Wakil Ketua DPR RI Zainal Maarif menyatakan, keputusan pemerintah menaikkan harga BBM bukan tidak mungkin berakhir menjadi impeachment bagi pemerintahan SBY. Hal ini terjadi bila di dalam rapat paripurna DPR mendatang, anggota DPR masih tetap pada pendiriannya menolak keputusan pemerintah tersebut. Menurutnya, kekuatan pendukung hak angket kenaikan BBM saat ini masih seimbang, tetapi sangat mungkin membesar bila dalam rapat konsultasi dengan Presiden, Senin (14/3), penjelasan dari Yudhoyono tidak memuaskan. "Kalau anggota tetap tidak puas, dalam paripurna yang diagendakan keesokan harinya (Selasa) bisa saja fraksi menyatakan penolakan. Kalau itu yang terjadi, DPR secara kelembagaan juga akan menolak keputusan pemerintah tersebut. Bila pemerintah bertahan dengan keputusan tersebut, yang berhak menguji adalah Mahkamah Konstitusi dan ini proses impeachment menjadi terbuka peluangnya." Dia mengakui, proses menuju impeachment masih panjang tetapi hal itu bukannya tidak mungkin. Dia mengatakan, dalam rapat konsultasi nanti seluruh pimpinan fraksi bersama dengan pimpinan DPR akan mendengarkan penjelasan secara langsung dari Presiden perihal keputusan kenaikan BBM. Pemanggilan Presiden oleh DPR itu karena para menteri yang menjadi pembantu Presiden selama ini dianggap belum mampu memberikan penjelasan yang gamblang. Dikatakannya, setelah mendapatkan jawaban dan penjelasan langsung dari Presiden, keesokan harinya fraksi-fraksi akan menyatakan pandangannya di dalam rapat paripurna. Rapat paripurna tersebut belum sampai membuat keputusan karena masih akan dilanjutkan dengan proses-proses selanjutnya. "Peta sekarang ya fifty-fifty antara yang menolak dan menyetujui. Kalau banyak yang menolak, bisa dipastikan MK harus turun tangan untuk memberikan penilaian konstitusional apakah terjadi pelanggaran undang-undang oleh pemerintah." Apalagi rapat konsultasi DPR dengan Presiden mengenai kebijakan harga BBM dianggap tidak terlalu berpengaruh terhadap sikap yang akan diambil oleh fraksi DPR. "Rapat konsultasi tidak akan terlalu efektif untuk memengaruhi fraksi," ujar Ketua Fraksi PKB, Ali Maskyur Musa. Menurut Ali, pihaknya sangat bisa memahami keinginan pemerintah untuk memengaruhi fraksi dalam menentukan sikapnya. Dia juga berpendapat, hak Presiden untuk memengaruhi sikap DPR. Tapi dia sangat yakin, independensi fraksi PKB, PDI-P, PBR, PDS, dan PAN tidak dengan mudah goyah. Dalam rapat konsultasi akan dibicarakan mengenai kebijakan kenaikan harga BBM. Akan dilihat apakah kenaikan harga BBM sudah sesuai dengan undang-undang atau malah sebaliknya. Jika dari hasil konsultasi ternyata penjelasan pemerintah tidak dapat diterima fraksi, maka DPR akan meminta hak angket dan DPR akan meminta kebijakan kenaikan harga BBM segera dicabut. Masuk Akal Abdillah Toha, Ketua Fraksi PAN, mengatakan, semuanya masih mungkin terjadi. "Kalau penjelasan pemerintah masuk akal, ya mungkin bisa memengaruhi kedudukan fraksi dan juga sebaliknya," ujarnya. Menurutnya, rapat konsultasi itu untuk menunjukkan posisi masing-masing fraksi kepada pemerintah. Untuk bisa mengetahui langkah konkret yang akan dilakukan pemerintah untuk mengembalikan dampak dari kenaikan harga BBM. "Tapi PAN tetap ingin kebijakan itu dicabut." (di-18t) JAKARTA-Reaksi penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di DPR terus memanas. Meski akan dijelaskan melalui rapat konsultasi dengan Presiden, Senin besok, sejumlah fraksi yang menolak terus mendesak digelar rapat paripurna dengan menggulirkan wacana impeachment terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Wakil Ketua DPR RI Zainal Maarif menyatakan, keputusan pemerintah menaikkan harga BBM bukan tidak mungkin berakhir menjadi impeachment bagi pemerintahan SBY. Hal ini terjadi bila di dalam rapat paripurna DPR mendatang, anggota DPR masih tetap pada pendiriannya menolak keputusan pemerintah tersebut. Menurutnya, kekuatan pendukung hak angket kenaikan BBM saat ini masih seimbang, tetapi sangat mungkin membesar bila dalam rapat konsultasi dengan Presiden, Senin (14/3), penjelasan dari Yudhoyono tidak memuaskan. "Kalau anggota tetap tidak puas, dalam paripurna yang diagendakan keesokan harinya (Selasa) bisa saja fraksi menyatakan penolakan. Kalau itu yang terjadi, DPR secara kelembagaan juga akan menolak keputusan pemerintah tersebut. Bila pemerintah bertahan dengan keputusan tersebut, yang berhak menguji adalah Mahkamah Konstitusi dan ini proses impeachment menjadi terbuka peluangnya." Dia mengakui, proses menuju impeachment masih panjang tetapi hal itu bukannya tidak mungkin. Dia mengatakan, dalam rapat konsultasi nanti seluruh pimpinan fraksi bersama dengan pimpinan DPR akan mendengarkan penjelasan secara langsung dari Presiden perihal keputusan kenaikan BBM. Pemanggilan Presiden oleh DPR itu karena para menteri yang menjadi pembantu Presiden selama ini dianggap belum mampu memberikan penjelasan yang gamblang. Dikatakannya, setelah mendapatkan jawaban dan penjelasan langsung dari Presiden, keesokan harinya fraksi-fraksi akan menyatakan pandangannya di dalam rapat paripurna. Rapat paripurna tersebut belum sampai membuat keputusan karena masih akan dilanjutkan dengan proses-proses selanjutnya. "Peta sekarang ya fifty-fifty antara yang menolak dan menyetujui. Kalau banyak yang menolak, bisa dipastikan MK harus turun tangan untuk memberikan penilaian konstitusional apakah terjadi pelanggaran undang-undang oleh pemerintah." Apalagi rapat konsultasi DPR dengan Presiden mengenai kebijakan harga BBM dianggap tidak terlalu berpengaruh terhadap sikap yang akan diambil oleh fraksi DPR. "Rapat konsultasi tidak akan terlalu efektif untuk memengaruhi fraksi," ujar Ketua Fraksi PKB, Ali Maskyur Musa. Menurut Ali, pihaknya sangat bisa memahami keinginan pemerintah untuk memengaruhi fraksi dalam menentukan sikapnya. Dia juga berpendapat, hak Presiden untuk memengaruhi sikap DPR. Tapi dia sangat yakin, independensi fraksi PKB, PDI-P, PBR, PDS, dan PAN tidak dengan mudah goyah. Dalam rapat konsultasi akan dibicarakan mengenai kebijakan kenaikan harga BBM. Akan dilihat apakah kenaikan harga BBM sudah sesuai dengan undang-undang atau malah sebaliknya. Jika dari hasil konsultasi ternyata penjelasan pemerintah tidak dapat diterima fraksi, maka DPR akan meminta hak angket dan DPR akan meminta kebijakan kenaikan harga BBM segera dicabut. Masuk Akal Abdillah Toha, Ketua Fraksi PAN, mengatakan, semuanya masih mungkin terjadi. "Kalau penjelasan pemerintah masuk akal, ya mungkin bisa memengaruhi kedudukan fraksi dan juga sebaliknya," ujarnya. Menurutnya, rapat konsultasi itu untuk menunjukkan posisi masing-masing fraksi kepada pemerintah. Untuk bisa mengetahui langkah konkret yang akan dilakukan pemerintah untuk mengembalikan dampak dari kenaikan harga BBM. "Tapi PAN tetap ingin kebijakan itu dicabut." (di-18t) ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for anyone who cares about public education! http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **