** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** http://www.suarapembaruan.com/News/2005/03/04/Utama/ut02.htm SUARA PEMBARUAN DAILY Gelombang Demonstrasi BBM Berlanjut JAKARTA - Gelombang demonstrasi menentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Kamis, terus berlanjut di berbagai daerah. Mereka yang berunjuk rasa tidak lagi sebatas mahasiswa, tapi juga berbagai komponen di masyarakat. Di Yogyakarta, sekitar 300 mahasiswa yang bergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) sempat bentrok dengan aparat Polisi Kota Besar (Poltabes) Yogyakarta. Para mahasiswa yang hendak menduduki Istana Negara Gedung Agung di Jalan A Yani, Yogyakarta, untuk menyuarakan aspirasi mereka, terpaksa berhadapan dengan pagar betis sekitar 100 personel pasukan pengendali massa Poltabes setempat. Dalam aksi dorong-mendorong tersebut, dua mahasiswa terluka dan pingsan, dan dua polisi wanita (Polwan) pingsan. Ketua HMI Ahmad Suyono dalam orasinya menyatakan, jika pemerintah tidak segera membatalkan kenaikan haga BBM, aksi serupa akan terus berlangsung. "Kita harus terus menyerukan suara rakyat. Janji-janji itu harus ditagih," katanya. Demonstrasi itu berlangsung sekitar dua jam, dan sebelumnya para demonstran juga menggelar aksi serupa di gedung DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta. Menahan Diri Saat menuju Gedung Agung, para mahasiswa dihadang aparat keamanan. Namun pemimpin aksi terus meneriakkan bahwa gedung tersebut juga milik rakyat, dan mahasiswa berhak masuk. Kepala Poltabes Yogyakarta Komisaris Besar Polisi Condro Kirono yang turun langsung mengamankan aksi tersebut, tampak terlibat menghalau para demonstran. Menyadari posisinya yang terjepit di antara Polwan yang ditempatkan pada posisi paling depan dan mahasiswi, Condro tampak hanya bisa menahan diri. Sedangkan mahasiswa tampak terus mendesak. "Jalan A Yani ini termasuk pusat kota. Kami tidak ingin aksi demo mengganggu pengguna jalan lainnya. Tetapi terlukanya mahasiswa itu bukan karena faktor kesengajaan. Dalam kondisi seperti ini, apa pun bisa terjadi," ucap Condro yang mengaku juga terkena imbas dari aksi dorong-mendorong tersebut. Di Malang, kemarin, demonstrasi menolak kenaikan harga BBM yang dilakukan berbagai elemen masyarakat masih terus berlangsung. Ratusan orang dari kelompok Hisbut Tahrir Indonesia (HTI) dan elemen masyarakat yang menamakan diri Gerakan Bersama Anti Kenaikan (Gebrak) BBM berarak-arakan kemudian menggelar orasi di depan gedung DPRD Kota Malang. Sementara itu ratusan mahasiswa dari Front Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang untuk Rakyat (FM-UMMUR) berunjuk rasa sambil menampilkan aksi teatrikal menyegel SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) di Jalan Raya Tlogomas. "Kebijakan pemerintahan Presiden SBY yang sangat tidak populis ini merupakan bukti nyata bahwa negeri ini kembali dikendalikan dengan cara-cara militerisme. Tidak peduli lagi dengan tangisan dan jeritan rakyat setelah merasa tidak ambil peduli dengan rakyat yang semula memilihnya lewat Pemilu langsung," teriak Yoyon, seorang mahasiswa. Sementara itu, massa yang mencapai ribuan orang dari kalangan mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat di Kota Medan, Sumatera Utara, berunjuk rasa menentang kenaikan harga BBM. Aksi tersebut sudah memasuki hari ketiga sejak kenaikan harga BBM mulai 1 Maret lalu. Para pengunjuk rasa berjalan menuju kantor Gubernur Sumatera Utara di Jalan Diponegoro, Medan, gedung DPRD di Jalan Imam Bonjol, hingga kantor Pertamina unit pemasaran I Medan di Jalan Putri Hijau. Aksi tersebut sempat mengakibatkan kemacetan lalu lintas selama beberapa jam karena para demonstran sempat memblokir ruas jalan di depan gedung DPRD serta kantor gubernur. Para pengunjuk rasa memastikan akan terus beraksi sampai pemerintah kembali menurunkan harga BBM. "Apakah konsep pemerintah mau agar rakyat miskin mati terlebih dulu, baru kesejahteraan itu diwujudkan," teriak seorang mahasiswa. (151/SKA/070) Last modified: 4/3/05 +++++ -------------------------------------------------------------------------------- http://www.suarapembaruan.com/News/2005/03/04/Utama/ut05.htm SUARA PEMBARUAN DAILY Mogok Angkutan Berlanjut PALANGKARAYA - Pengemudi angkutan kota (angkot) di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, mogok, Kamis (3/3). Mereka menuntut kenaikan tarif dari Rp 1.300 menjadi Rp 2.000 untuk umum dan dari Rp 500 menjadi Rp 1.000 untuk pelajar. Aksi mogok angkutan umum juga terjadi di beberapa kota lainnya sebagai kelanjutan dari aksi serupa setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Koresponden Pembaruan di Palangkaraya melaporkan, para pengemudi angkot itu mengancam terus mogok jika pemerintah kota tidak menanggapi tuntutan mereka. Dengan tarif lama, mereka tidak mungkin mampu membayar setoran harian kepada pemilik mobil, apalagi mengharapkan sisanya untuk biaya hidup sehari-hari. Mogok massal angkot itu membuat pelajar dan masyarakat lainnya yang terbiasa mengandalkan angkot kerepotan. Banyak warga yang terlambat tiba di sekolah dan kantor. Berdampak Drs Simpei, Kepala SMU Negeri 4 Palangkaraya, mengatakan, cukup banyak siswanya yang mengandalkan angkot. Dalam kondisi semacam ini terpaksa sekolah memaklumi para pelajar terlambat tiba di sekolah Wali Kota Palangkaraya Ir Tuah Pahoe ketika dikonfirmasi, mengatakan, aksi mogok angkot berdampak bagi warganya. Oleh karena itu, dia mengharapkan agar aksi mogok tidak terlalu lama. Dikatakan, pihaknya sudah membicarakan dampak kenaikan harga BBM dengan pihak-pihak terkait. Termasuk soal tarif angkot yang pasti ditinjau kembali. Kepala Dinas Perhubungan Kalteng Drs Bajuri Basuni secara terpisah mengatakan, pihaknya dan Organda telah menyepakati kenaikan tarif angkutan antarkota dalam provinsi (AKDP) sekitar 20 persen. Surat Keputusan (SK) Wali Kota Malang Nomor 3 Tahun 2005 dan Nomor 4 Tahun 2005 tertanggal 3 Maret 2005 tentang Kenaikan Tarif Baru Angkutan Taksi dan Angkutan Kota (Angkot) Malang sebagai penyesuaian atas kenaikan harga BBM mulai berlaku Jumat ini. Tarif baru taksi, buka pintu pertama Rp 7.000 (semula Rp 3.000), tarif argo Rp 1.700/km dan tunggu Rp 17.000/jam. Untuk agkot tarif baru pelajar Rp 900/penumpang dan umum Rp 1.200 (tarif lama Rp 1.000). Wali Kota Malang Drs Peni Suparto melalui Kadishub Husni Ali secara terpisah, Jumat(4/3), mengungkapkan, kenaikan tarif taksi meter (sedan) disebutkan bukan karena menyesuaikan diri dengan kenaikan harga BBM, tetapi juga karena harga suku cadang dan perawatan semakin mahal. Terbitnya SK No 3 dan 4 Tahun 2005 yang ditandatangani Wali Kota Malang tanpa berkonsultasi dengan wakil rakyat serta Dewan Lalu Lintas Kota karena dalam kondisi darurat memancing reaksi keras dari Ketua DPRD Kota Malang Priyatmoko Oetomo dan Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Malang (YLKM), Soemito. Baik Priyatmoko maupun Soemito menyatakan kekecewaannya dengan terbitnya SK yang bersifat dadakan dan tanpa mendengar saran dari dewan dan YLKM. Kenaikan tarif buka pintu taksi sebesar Rp 7.000 dinilai tidak rasional, karena harga BBM hanya naik 29 persen. ''Kalaupun kemudian pengusaha taksi sedan mengaku bahwa saat kenaikan harga BBM tiga tahun lalu belum diikuti dengan kenaikan tarif taksi, itu tidak bisa dijadikan patokan," tegas Priyatmoko. Disetujui Persentase kenaikan tarif angkutan sebesar 22,9 persen di Kota Palembang, Sumsel, akhirnya disetujui pimpinan DPRD dan eksekutif, Kamis (3/3) kemarin. Keputusan itu ditandatangani oleh Wali Kota Palembang Ir H Eddy Santana Putra MT dan dituangkan dalam Peraturan Wali Kota Nomor 6 Tahun 2005. Ketua DPRD Kota Palembang M Yansuri mengatakan, persentase kenaikan itu tidak berbeda dari yang diusulkan Komisi A dan Dinas Perhubungan kepada pimpinan dewan. Dia mengemukakan, pada Pasal 2 Peraturan Wali Kota Nomor 6 Tahun 2005 disebutkan, untuk angkot jauh dekat tarifnya Rp 1.200 per orang. Sedangkan angkot langsung Ampera-Perumnas, Ampera-Karya Jaya, dan Pasar Kuto-Kenten Laut tarifnya Rp 1.400. Tarif bus kota lain lagi. Untuk bus kota ke Plaju Rp 1.500 dan bus ke Karya Jaya Rp 1.700. Untuk mahasiswa dan pelajar Rp 700. Sebelumnya, sekitar pukul 11.00 ratusan pengemudi angkot Km 5, Sayangan, dan Perumnas, kembali mengelar aksi mogok dengan mendatangi kantor DPRD Kota. Ketika diterima Komisi A, pengemudi angkot mendesak agar pemerintah segera mengeluarkan peraturan mengenai kenaikan tarif. ''Pemerintah Kota ini lamban membuat keputusan. Padahal harga BBM sudah dinaikkan," kata Syaiful Azwar, pengemudi angkot Km 5. Berdasarkan perhitungan Organda DIY pada 2003 kenaikan tarif angkutan kota di provinsi itu idealnya 50 persen atau menjadi Rp 1.500 per orang dari tarif sebelumnya Rp 1.000 dengan perhitungan harga solar Rp 2.100 per liter. Ketua Organda DIY Johny F Pramantya mengatakan, Kamis (3/3), saat ini kita baru menghitung lagi, tetapi tidak akan jauh berbeda dari perhitungan 2003. ''Perhitungan kenaikan tarif ideal itu pun hanya untuk angkot. Sedangkan untuk bus AKDP kenaikan tarif bisa dikenakan dengan memberlakukan tarif batas atas, yaitu 20 persen dari tarif menengah yang besarnya Rp 78 per kilometer per orang," katanya. Perhitungan kenaikan tarif sebesar 50 persen itu telah diajukan ke pemerintah provinsi pada 2003. Namun, setelah dibahas dengan Organda dan YLKI setempat tarif yang diberlakukan Rp 1.000 untuk umum dan Rp 600 untuk pelajar. (141/SKA/070/106/133) [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today! http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **