[list_indonesia] Re: [ppiindia] 'Ganyang' Malaysia

  • From: Yustam@xxxxxxxxx
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Mon, 7 Mar 2005 15:40:52 +0700

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **


....  padahal sudah dari dulu indonesia mengganyang malaysia dengan
berjubelnya para pekerja yang ileggal maupun yang legal menuju
ke malaysia untuk mengganyang pekerjaan yang menumpuk di sana
yang tidak bisa di berikan oleh pemerintah indonesia akibat mandeknya
perkembangan pembangunan akibat dari  korupsi yang merajalela.

dengan kondisi sekarang mungkin malaysia sudah merasa  kewalahan
dengan berjubelnya bangsa yang tidak di urus oleh pemerintah
nya ini berjuang demi masa depannya sendiri.  tapi dengan gagahnya
pemerintah yang mengalami trouble dengan malaysia yang mengklaim
teritorial indonesia mengajak rakyatnya untuk mengganyang malaysia.

tapi sayang seandainya juga ladang minyak yang diperebutkan tersebut
tetap menjadi milik indonesia, rakyat pula yang tetap akan sengsara (nggak
kebagian) karena korupsi dan intransparansi tentang pengelolaan kekayaan
alam  ini, karena  tikus-tikus yang mengerat kekayaan bangsa ini masih
tetap berkeliaran.  apalagi sekarang dengan tidak jelasnya dana pengaman
sosial setelah kenaikan bbm, yang sampai sekarang masih
diperdebatkan cara untuk penyalurannya.

kita merasa pilu dengan kondisi tki di malaysia yang seakan-akan
memakan buah si malakama, atau maju kena mundur kena.

cuma sayang ganyang malaiysia itu bukanlah pilihan yang tepat untuk
zaman sekarang ini, mungkin ini akan effective pada zaman bung Karno dulu
untuk mempertahankan kedaulatan teritorial  di daratan,  tapi untuk perang
laut, dan udara pilihan yang paling tepat adalah kecanggihan technology,
ini sebenarnya yang harus berkembang di indonesia,  tapi saya pikir para
petinggi tni lebih paham tentang system keamanan nasional dan taktik perang
untuk  mempertahankan kedaulatan indonesia

perang butuh system, strategy dan taktik bukan seperti dulu bagaikan
banteng ketaton,
"ganyang malaysia"


salam








Kalau perang teknologi, misalnya kapal lawan kapal
atau pesawat tempur lawan pesawat tempur, Indonesia
akan kalah, karena masih diembargo AS, sehingga
peralatannya masih kuno.

Tapi kalau dari 220 juta rakyat Indonesia, puluhan
juta "dibanjirkan" ke Malaysia untuk berperang,
kemungkinan akan menang walau korban jatuh akan
jutaan. Tapi pemerintah harus menyiapkan uang untuk
biaya transportasi, makan, dan senjata.

--- bayu montana <bayu_mont@xxxxxxxxx> wrote:

> ayo ganyang malaysia si perampok ligitan itu, jangan
> biarkan harga diri kita di injak-injak mereka, ayo
> maju perang sodaraku di sulawesi......, coba umumkan
> pendaftaran sukarelawan ganyang malaysia seperti
> bosnia dulu pasti kami akan ikutan mendaftar
> hehehe...... ayo perangi kezaliman malaysia keparat
> itu.....
>
> Ambon <sea@xxxxxxxxxx>
>
wrote:http://www.indomedia.com/bpost/032005/6/depan/utama1.htm
> Minggu, 06 Maret 2005 02:03
>
> 'Ganyang' Malaysia
>
> Makassar, BPost
> Meski pemerintah mengupayakan jalur diplomasi, namun
> genderang perang
> terhadap Malaysia ditabuh banyak kalangan di tanah
> air. DPR RI, misalnya,
> mendesak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
> bersikap tegas terhadap
> Malaysia. Sementara, warga di Makassar, Sulawesi
> Selatan, membentuk front
> 'Ganyang Malaysia'.
>
> Situasi di perairan perbatasan Indonesia di
> Kalimantan Timur dengan Malaysia
> semakin menegang. Ketegangan ini menyusul terjadinya
> 'perang mulut' melalui
> alat komunikasi antara awak kapal TNI AL KRI Rencong
> dengan kapal Tentera
> Laut Diraja Malaysia, KD Kerambit-43.
>
> "Memang belum terjadi perang fisik, namun sempat adu
> mulut melalui alat
> komunikasi," kata Kepala Staf Gugus Tempur Laut
> Armada Timur (Guspurlatim),
> Kolonel Laut Pelaut Marsetio, di Tarakan.
>
> Saat ini TNI AL telah menyiagakan tujuh kapal perang
> berbagai kelas di
> perairan Tanjung Unarang hingga Blok Ambalat dan
> Bukat di Laut
> Sulaswesi --dua kawasan yang diklaim Malaysia
> sebagai teritori mereka.
>
> "KRI Tubung dan KRI Tongkol akan tiba Minggu (6/3)
> pagi. Sedangkan KRI Singa
> dan satu masih ditentukan tiba, Senin (7/3) pagi di
> Tarakan bergabung dengan
> tiga KRI lain yang sudah ada di sana, yaitu KRI
> Nuku, KRI Wiratno dan KRI
> Rencong," ungkap Marsetio.
>
> Saat ini, lanjut dia, KRI Nuku dan KRI Rencong
> tengah berpatroli di perairan
> itu, akan diiikuti KRI Wiratno pada petang harinya.
>
> Yudhoyono ke Sebatik
> Semakin memanasnya situasi di perbatasan Kaltim,
> Presiden Susilo Bambang
> Yudhoyono, direncanakan pada 7 dan 8 Maret
> mengunjungi Pulau Sebatik. TNI AL
> akan mengerahkan empat kapal perang dan ratusan
> personel mengamankan
> kunjungan presiden.
>
> Pulau Sebatik merupakan satu pulau di utara Nunukan
> Timur yang terbagi dua.
> Separuh pulau di sebelah utara merupakan bagian dari
> negara bagian Sabah
> Malaysia, sementara di sisi selatannya masuk ke
> wilayah hukum RI dan di
> pulau itu ada satu pos TNI AL.
>
> Perairan dari Pulau Sebatik dipersengketakan
> Malaysia secara sepihak
> berdasarkan peta laut buatan mereka pada tahun 1979
> hanya sejarak sekitar 5
> mil laut.
>
> Sikap arogansi Malaysia mengklaim wilayah yang bukan
> miliknya itu, memicu
> reaksi keras berbagai kalangan di Indonesia.
> Masyarakat di Makassar, Sulsel,
> kemarin, membentuk Front Ganyang Malaysia (Fro Gam).
> Rakyat di bumi anging
> mamiri ini gusar dan marah terhadap sikap negeri
> jiran tersebut.
>
> Bahkan, front yang dikomandani Das'ad Latief, ini
> merekrut para relawan yang
> bersedia melakukan perlawanan terhadap Malaysia.
> "Kami mengutamakan para
> relawan, eks TKI karena mereka lebih mengetahui
> letak geografis wilayah
> Malaysia," katanya, di Makassar.
>
> Menurut Das'ad, klaim wilayah Selat Sulawesi oleh
> Malaysia telah
> menginjak-injak perasaan WNI. Dia akan mendesak
> pemerintah RI lebih
> mengedepankan cara-cara militer daripada diplomatik
> dalam menangani masalah
> ini, sehingga kasus lepasnya pulau Sipadan dan
> Ligitan tidak terulang
> kembali.
>
> Tidak itu saja, Das'ad menyatakan pihaknya tidak
> akan menjamin warga negara
> Malaysia yang saat ini menuntut ilmu di Indonesia,
> terutama di Makassar,
> sepanjang mereka turut campur dalam masalah
> tersebut.
>
> Dia gerakan ini akan mendapatkan dukungan ribuan
> relawan yang siap melakukan
> perlawanan terhadap Malaysia. "Belajar dari kasus
> Bosnia, ribuan warga
> mendaftar untuk dikirim ke Bosnia guna menjadi
> pasukan tempur, kami yakin
> gerakan ini pasti mendapat dukungan besar," ucapnya.
>
> Pertahankan Ambalat
> Pemerintah Indonesia bertekat akan mempertahankan
> blok Ambalat yang diklaim
> Malaysia sebagai wilayahnya. Indonesia, seperti
> ditegaskan Wapres Jusuf
> Kalla usai Dies Natalis ke-7 di Universitas
> Paramadina, kemarin, akan
> mempertahankan wilayah itu dengan segenap kekuatan
> militer, karena itu
> merupakan wilayah NKRI.
>
> "Kita berpendapat itu wilayah Indonesia. Jadi
> Indonesia akan mempertahannya
> dengan segenap aparat keamanan yang dimiliki kita,"
> tegasnya.
>
> Namun, tukas Kalla, Indonesia tetap membuka dialog
> dengan Malaysia. "Karena
> dua negara bersahabat, tentu kita juga melakukan
> pembicaraan dengan
> Malaysia."
>
> Keinginan Indonesia menyelesaikan rebutan Blok
> Ambalat lewat jalur doplomasi
> juga diamini koleganya di Malaysia. Wakil Perdana
> Menteri Datuk Seri Najib
> Tun Razak menyatakan, Malaysia akan menggunakan
> jalur diplomasi dalam
> memecahkan setiap masalah dengan negara tetangganya.
>
> "Bukan menjadi cara Malaysia untuk menggunakan
> kekuatan bersenjata
> memecahkan setiap konflik," kata Najib yang juga
> menteri pertahanan seperti
> dilansir Bernama, kemarin.
>
> "Kami tak ingin membesarkan masalah ini. Kami
> serahkan pada menteri luar
> negeri kedua negara untuk menangani masalah ini,"
> imbuhnya.
>
> Namun, anggota Komisi I DPR dari FPG Yorris Raweyay
> menghendaki pemerintah
> Indonesia lebih mengedepankan konfrontasi daripada
> diplomasi terkait
> persoalan gugusan Pulau Ambalat.
>
> "Saat kami (Komisi I DPR RI red) raat dengan menhan,
> sudah membicarakan hal
> ini. Sikap tegas Komisi I adalah meminta menhan dan
> TNI bersikap tegas soal
> Ambalat. Jangan sampai nasibnya, sama seperti Pulau
> Sipadan dan Ligitan,"
> kata Yorris di kantor DPP Golkar, kemarin.
>
> Menurut ketua AMPG ini, dari kasus ini sebetulnya
> bukan hanya gugusan di
> Pulau Ambalat saja yang menjadi masalah. Tapi juga
> terjadi di sekitar Pulau
> Pasir di NTT juga menjadi persoalan. Untuk itu,
> lanjut Yorris, bila
> pemerintah mendiamkan saja, maka persoalannya akan
> berlangsung secara terus
> menerus.
>
> "Jadi kita harus tegas. Sikap pemerintah atas hal
> ini juga sudah didukung
> DPR. Pokoknya konfrontasi dulu, diplomasi nomor dua.
> Kita juga sudah kirim
> kapal perang, pesawat dan pasukan. Jangan sampai
> masalah ini diperlunak
> dengan diplomasi sementara kita saat ini selalu
> ditekan terus, tidak bisa
> itu," tandas Yorris lantang.
>
> Adu Mulut
> Dari hari ke hari, situasi di perairan perbatasan
> Indonesia di Kaltim dengan
>
=== message truncated ===


Bacalah artikel tentang Islam di:
http://www.nizami.org




__________________________________
Celebrate Yahoo!'s 10th Birthday!
Yahoo! Netrospective: 100 Moments of the Web
http://birthday.yahoo.com/netrospective/


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->
DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources
often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today!
http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~->

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx

Yahoo! Groups Links














______________________________________________________________

Disclaimer :
- This email and any file transmitted with it are confidential and
are intended solely for the use of the individual or entity whom
they are addressed, if you are not the original recipient, please
delete it from your system.
- Any views or opinions expressed in this email are those of the
author only.
______________________________________________________________

------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: