[list_indonesia] Re: [ppiindia] 'Ganyang' Malaysia

  • From: FATHUL RAHMAN <rangga_cinta2002@xxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Mon, 7 Mar 2005 21:52:05 -0800 (PST)

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **


Pemerintah memang harus bertindak tegas thd pelanggaran kedaulatan negara kita. 
Namun semua itu harus tetap dalam jalur yg bijak dan arif. 
Kedepankan selalu penyelesaian secara diplomatik agar perang bisa dihindari.
Bagaimanapun juga, malaysia adalah "tetangga" yg sdh berhubungan baik dgn kita, 
saudara serumpun, dan Malaysia pun turut andil bersama negara2 di dunia dalam 
membantu kita pasca tsunami. Ada pepatah, tetangga dekat lebih membantu 
daripada saudara jauh. 
 
Butuh waktu singkat untuk menciptakan permusuhan dan kerusakan. Namun butuh 
waktu lama untuk memulihkan keadaaan. 
Luka aceh belumlah sembuh, jgn kita buka luka baru yg hanya menyusahkan kita 
semua.
 
mari kita serahkan urusan ini pada para pemimpin kita, dan berdoa semoga hasil 
yg paling baiklah yg kita semua peroleh. dan jgnlah mudah terpancing emosi. 
karena emosi tanpa diringi logika, terbukti banyak ruginya.
 
Salam 
Rahman

Ichjar Musa <imusa@xxxxxxxxxx> wrote:
Pak Nizami, sebaiknya jangan rakyat kita yang berjuta-juta yang disuruh maju 
perang. Selain sudah pada lemas kurang gizi, juga wahana penyeberangannya 
nggak cukup.
Mau bikin susah Malaysia gampang kok. Bakar aja hutan-hutan disepanjang 
pantai Timur Sumatera, kemudian minta semua rakyat disitu untuk meniup 
asapnya  ke arah Malaysia. Dengan serangan "haze " ini saya yakin Malaysia 
akan minta ampun, he....he
(bagi pencinta lingkungan mohon maaf ya, just kidding!)
----- Original Message ----- 
From: "A Nizami" <nizaminz@xxxxxxxxx>
To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
Sent: Monday, March 07, 2005 1:19 PM
Subject: Re: [ppiindia] 'Ganyang' Malaysia


>
> Kalau perang teknologi, misalnya kapal lawan kapal
> atau pesawat tempur lawan pesawat tempur, Indonesia
> akan kalah, karena masih diembargo AS, sehingga
> peralatannya masih kuno.
>
> Tapi kalau dari 220 juta rakyat Indonesia, puluhan
> juta "dibanjirkan" ke Malaysia untuk berperang,
> kemungkinan akan menang walau korban jatuh akan
> jutaan. Tapi pemerintah harus menyiapkan uang untuk
> biaya transportasi, makan, dan senjata.
>
> --- bayu montana <bayu_mont@xxxxxxxxx> wrote:
>
>> ayo ganyang malaysia si perampok ligitan itu, jangan
>> biarkan harga diri kita di injak-injak mereka, ayo
>> maju perang sodaraku di sulawesi......, coba umumkan
>> pendaftaran sukarelawan ganyang malaysia seperti
>> bosnia dulu pasti kami akan ikutan mendaftar
>> hehehe...... ayo perangi kezaliman malaysia keparat
>> itu.....
>>
>> Ambon <sea@xxxxxxxxxx>
>>
> wrote:http://www.indomedia.com/bpost/032005/6/depan/utama1.htm
>> Minggu, 06 Maret 2005 02:03
>>
>> 'Ganyang' Malaysia
>>
>> Makassar, BPost
>> Meski pemerintah mengupayakan jalur diplomasi, namun
>> genderang perang
>> terhadap Malaysia ditabuh banyak kalangan di tanah
>> air. DPR RI, misalnya,
>> mendesak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
>> bersikap tegas terhadap
>> Malaysia. Sementara, warga di Makassar, Sulawesi
>> Selatan, membentuk front
>> 'Ganyang Malaysia'.
>>
>> Situasi di perairan perbatasan Indonesia di
>> Kalimantan Timur dengan Malaysia
>> semakin menegang. Ketegangan ini menyusul terjadinya
>> 'perang mulut' melalui
>> alat komunikasi antara awak kapal TNI AL KRI Rencong
>> dengan kapal Tentera
>> Laut Diraja Malaysia, KD Kerambit-43.
>>
>> "Memang belum terjadi perang fisik, namun sempat adu
>> mulut melalui alat
>> komunikasi," kata Kepala Staf Gugus Tempur Laut
>> Armada Timur (Guspurlatim),
>> Kolonel Laut Pelaut Marsetio, di Tarakan.
>>
>> Saat ini TNI AL telah menyiagakan tujuh kapal perang
>> berbagai kelas di
>> perairan Tanjung Unarang hingga Blok Ambalat dan
>> Bukat di Laut
>> Sulaswesi --dua kawasan yang diklaim Malaysia
>> sebagai teritori mereka.
>>
>> "KRI Tubung dan KRI Tongkol akan tiba Minggu (6/3)
>> pagi. Sedangkan KRI Singa
>> dan satu masih ditentukan tiba, Senin (7/3) pagi di
>> Tarakan bergabung dengan
>> tiga KRI lain yang sudah ada di sana, yaitu KRI
>> Nuku, KRI Wiratno dan KRI
>> Rencong," ungkap Marsetio.
>>
>> Saat ini, lanjut dia, KRI Nuku dan KRI Rencong
>> tengah berpatroli di perairan
>> itu, akan diiikuti KRI Wiratno pada petang harinya.
>>
>> Yudhoyono ke Sebatik
>> Semakin memanasnya situasi di perbatasan Kaltim,
>> Presiden Susilo Bambang
>> Yudhoyono, direncanakan pada 7 dan 8 Maret
>> mengunjungi Pulau Sebatik. TNI AL
>> akan mengerahkan empat kapal perang dan ratusan
>> personel mengamankan
>> kunjungan presiden.
>>
>> Pulau Sebatik merupakan satu pulau di utara Nunukan
>> Timur yang terbagi dua.
>> Separuh pulau di sebelah utara merupakan bagian dari
>> negara bagian Sabah
>> Malaysia, sementara di sisi selatannya masuk ke
>> wilayah hukum RI dan di
>> pulau itu ada satu pos TNI AL.
>>
>> Perairan dari Pulau Sebatik dipersengketakan
>> Malaysia secara sepihak
>> berdasarkan peta laut buatan mereka pada tahun 1979
>> hanya sejarak sekitar 5
>> mil laut.
>>
>> Sikap arogansi Malaysia mengklaim wilayah yang bukan
>> miliknya itu, memicu
>> reaksi keras berbagai kalangan di Indonesia.
>> Masyarakat di Makassar, Sulsel,
>> kemarin, membentuk Front Ganyang Malaysia (Fro Gam).
>> Rakyat di bumi anging
>> mamiri ini gusar dan marah terhadap sikap negeri
>> jiran tersebut.
>>
>> Bahkan, front yang dikomandani Das'ad Latief, ini
>> merekrut para relawan yang
>> bersedia melakukan perlawanan terhadap Malaysia.
>> "Kami mengutamakan para
>> relawan, eks TKI karena mereka lebih mengetahui
>> letak geografis wilayah
>> Malaysia," katanya, di Makassar.
>>
>> Menurut Das'ad, klaim wilayah Selat Sulawesi oleh
>> Malaysia telah
>> menginjak-injak perasaan WNI. Dia akan mendesak
>> pemerintah RI lebih
>> mengedepankan cara-cara militer daripada diplomatik
>> dalam menangani masalah
>> ini, sehingga kasus lepasnya pulau Sipadan dan
>> Ligitan tidak terulang
>> kembali.
>>
>> Tidak itu saja, Das'ad menyatakan pihaknya tidak
>> akan menjamin warga negara
>> Malaysia yang saat ini menuntut ilmu di Indonesia,
>> terutama di Makassar,
>> sepanjang mereka turut campur dalam masalah
>> tersebut.
>>
>> Dia gerakan ini akan mendapatkan dukungan ribuan
>> relawan yang siap melakukan
>> perlawanan terhadap Malaysia. "Belajar dari kasus
>> Bosnia, ribuan warga
>> mendaftar untuk dikirim ke Bosnia guna menjadi
>> pasukan tempur, kami yakin
>> gerakan ini pasti mendapat dukungan besar," ucapnya.
>>
>> Pertahankan Ambalat
>> Pemerintah Indonesia bertekat akan mempertahankan
>> blok Ambalat yang diklaim
>> Malaysia sebagai wilayahnya. Indonesia, seperti
>> ditegaskan Wapres Jusuf
>> Kalla usai Dies Natalis ke-7 di Universitas
>> Paramadina, kemarin, akan
>> mempertahankan wilayah itu dengan segenap kekuatan
>> militer, karena itu
>> merupakan wilayah NKRI.
>>
>> "Kita berpendapat itu wilayah Indonesia. Jadi
>> Indonesia akan mempertahannya
>> dengan segenap aparat keamanan yang dimiliki kita,"
>> tegasnya.
>>
>> Namun, tukas Kalla, Indonesia tetap membuka dialog
>> dengan Malaysia. "Karena
>> dua negara bersahabat, tentu kita juga melakukan
>> pembicaraan dengan
>> Malaysia."
>>
>> Keinginan Indonesia menyelesaikan rebutan Blok
>> Ambalat lewat jalur doplomasi
>> juga diamini koleganya di Malaysia. Wakil Perdana
>> Menteri Datuk Seri Najib
>> Tun Razak menyatakan, Malaysia akan menggunakan
>> jalur diplomasi dalam
>> memecahkan setiap masalah dengan negara tetangganya.
>>
>> "Bukan menjadi cara Malaysia untuk menggunakan
>> kekuatan bersenjata
>> memecahkan setiap konflik," kata Najib yang juga
>> menteri pertahanan seperti
>> dilansir Bernama, kemarin.
>>
>> "Kami tak ingin membesarkan masalah ini. Kami
>> serahkan pada menteri luar
>> negeri kedua negara untuk menangani masalah ini,"
>> imbuhnya.
>>
>> Namun, anggota Komisi I DPR dari FPG Yorris Raweyay
>> menghendaki pemerintah
>> Indonesia lebih mengedepankan konfrontasi daripada
>> diplomasi terkait
>> persoalan gugusan Pulau Ambalat.
>>
>> "Saat kami (Komisi I DPR RI red) raat dengan menhan,
>> sudah membicarakan hal
>> ini. Sikap tegas Komisi I adalah meminta menhan dan
>> TNI bersikap tegas soal
>> Ambalat. Jangan sampai nasibnya, sama seperti Pulau
>> Sipadan dan Ligitan,"
>> kata Yorris di kantor DPP Golkar, kemarin.
>>
>> Menurut ketua AMPG ini, dari kasus ini sebetulnya
>> bukan hanya gugusan di
>> Pulau Ambalat saja yang menjadi masalah. Tapi juga
>> terjadi di sekitar Pulau
>> Pasir di NTT juga menjadi persoalan. Untuk itu,
>> lanjut Yorris, bila
>> pemerintah mendiamkan saja, maka persoalannya akan
>> berlangsung secara terus
>> menerus.
>>
>> "Jadi kita harus tegas. Sikap pemerintah atas hal
>> ini juga sudah didukung
>> DPR. Pokoknya konfrontasi dulu, diplomasi nomor dua.
>> Kita juga sudah kirim
>> kapal perang, pesawat dan pasukan. Jangan sampai
>> masalah ini diperlunak
>> dengan diplomasi sementara kita saat ini selalu
>> ditekan terus, tidak bisa
>> itu," tandas Yorris lantang.
>>
>> Adu Mulut
>> Dari hari ke hari, situasi di perairan perbatasan
>> Indonesia di Kaltim dengan
>>
> === message truncated ===
>
>
> Bacalah artikel tentang Islam di:
> http://www.nizami.org
>
>
>
>
> __________________________________
> Celebrate Yahoo!'s 10th Birthday!
> Yahoo! Netrospective: 100 Moments of the Web
> http://birthday.yahoo.com/netrospective/
>
>
>
> ***************************************************************************
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia 
> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
> ***************************************************************************
> __________________________________________________________________________
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
> 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
> 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
> 



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx



Yahoo! Groups SponsorADVERTISEMENT


---------------------------------
Yahoo! Groups Links

   To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/
  
   To unsubscribe from this group, send an email to:
ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx
  
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


                
---------------------------------
Celebrate Yahoo!'s 10th Birthday! 
 Yahoo! Netrospective: 100 Moments of the Web 

[Non-text portions of this message have been removed]






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: