** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** http://www.kompas.com/kompas-cetak/0503/29/daerah/1652125.htm Demo Massa Antikorupsi Dibubarkan Gerombolan Palembang, Kompas - Upaya masyarakat untuk ikut serta mengawasi pemberantasan korupsi kembali dikebiri. Pada Senin (28/3) siang kemarin, demonstrasi antikorupsi yang dilakukan mahasiswa Universitas Taman Siswa Palembang, Sumatera Selatan, dibubarkan segerombolan laki-laki yang tidak jelas asal-usulnya. Tindakan sewenang-wenang itu terjadi di halaman Kantor Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel). Pada awalnya, aksi unjuk rasa berjalan tertib. Sekitar 30 orang mahasiswa dari Komite Aksi Mahasiswa (KAM) Palembang berjalan kaki dari kampus menuju kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel-di sebelah kantor gubernur. Mereka tidak bisa masuk kompleks kejaksaan karena diblokir polisi. Setelah berorasi mendesak aparat kejaksaan proaktif mengusut tuntas indikasi korupsi pada pengelolaan proyek di Kabupaten Musi Banyuasin, mereka lalu menuju ke Kantor Gubernur Sumsel. Mereka menggelar spanduk bertuliskan, "Gubernur Jangan Lindungi Koruptor, Usut Kasus Korupsi di Musi Banyuasin". Tiba-tiba dua unit mobil masuk dan sejumlah laki-laki turun. Mereka berteriak-teriak. "Kalian bukan mahasiswa dari Muba (Musi Banyuasin). Kalau benar dari sana, coba tunjukkan KTP. Kalau mau menuntaskan kasus korupsi tidak perlu demo, masih banyak cara lain untuk menyelesaikannya," seru salah seorang dari rombongan itu. Seorang laki-laki bertubuh tegap yang mengenakan kacamata hitam tiba-tiba merampas spanduk yang dibentangkan mahasiswa. Situasi menjadi tidak terkendali. Gerombolan laki-laki itu mengejar-ngejar massa mahasiswa yang berhamburan keluar halaman kantor gubernur. Pengejaran baru berhenti setelah seorang petugas keamanan menembakkan pistol ke udara dua kali. Kelompok laki-laki itu dibiarkan saja oleh polisi. Koordinator aksi unjuk rasa, Herdian Wicaksono, menyesalkan insiden tersebut. "Kami protes keras. Lagi-lagi cara premanisme digunakan untuk menekan. Sedihnya, aparat penegak hukum juga tidak mampu berbuat apa-apa, padahal ini terjadi tepat di depan hidung mereka," ujarnya. (dot) [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today! http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **