** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/3/19/o3.htm Sabtu Kliwon, 19 Maret 2005 Tajuk Rencana DPR mesti Lebih Arif Bela Kepentingan Rakyat KERICUHAN pada rapat paripurna DPR menunjukkan bahwa wakil rakyat benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Oleh karena pihak-pihak yang ingin membatalkan dan mempertahankan kenaikan harga BBM, sama-sama bersikeras menggolkan gagasan itu. Kita sangat memahami bahwa DPR ingin menunjukkan pada rakyat bahwa mereka tetap berpihak kepada kepentingan rakyat kecil. Mereka menunjukkan sikap mengambil simpati rakyat meniru trend parlemen di luar negeri. Tetapi, mereka lupa dengan budayanya sendiri. Kita bisa saja menunjukkan sikap membela kepentingan rakyat ala parlemen luar negeri, tetapi mereka harus ingat bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa berbudaya dan tiap persoalan dipecahkan melalui musyawarah dan mufakat. Parlemen di luar negeri, seperti Amerika Serikat, sering beda pendapat tetapi mereka tetap konsisten dengan aturan tata tertib, dan mengakui keputusan meski melalui voting. Menunjukkan sikap mengambil simpati rakyat, adalah sah-sah saja, tetapi mereka lupa dengan tata tertib yang dibuat, dan kesepakatan pimpinan-pimpinan fraksi. Untuk itu, masyarakat hendaknya melihat bahwa apa yang terjadi di DPR itu merupakan suatu peristiwa politik yang sebenarnya tidak mesti terjadi. Atau ada yang mengatakan peristiwa tersebut lebih bersifat kepura-puraan. Mengapa? Dulu ketika Megawati masih menjadi presiden, sejumlah fraksi mendukung kebijakan menaikkan harga BBM. Sekarang mereka menolak kebijakan itu dengan alasan membela kepentingan rakyat. Hal ini pulalah yang sering dijadikan ''alat'' oleh Wapres Jusuf Kalla untuk mengkritik mereka yang saat ini menggebu-gebu menolak kenaikan harga BBM. Selain itu, terus ditundanya keputusan DPR untuk menolak atau menerima kebijakan menaikkan harga BBM, mencerminkan kebingungan para anggota DPR. Sebab, tidak ada mekanisme Dewan yang bisa menyelesaikan persoalan itu. Mereka seperti belum menemukan formula untuk menyelesaikan masalah, belum menemukan jalan keluar atau aturan-aturan hukum untuk menyelesaikan persoalan. Ketidaktahuan ini karena masih sangat kentalnya nuansa membela kepentingan-kepentingan tertentu. Di satu pihak ada yang ingin menyelamatkan muka pemerintahan sekarang yang sudah telanjur menaikkan harga BBM, di pihak lain ada yang ingin menunjukkan bahwa mereka tetap berada di pihak rakyat kecil. Ketidakpuasan sebagian anggota Dewan dinilai lebih bernuansa politik daripada memihak untuk kepentingan rakyat, dan itu adalah kelemahan demokrasi yang kini sedang berjalan di Indonesia. Karena itu, satu-satunya jalan keluar untuk memecahkan persoalan tersebut harus melalui suara terbanyak (voting) sesuai mekanisme peraturan tata tertib Dewan. Memang berat kalau sampai DPR menolak keputusan pemerintah dan ''memaksa'' pemerintah untuk menurunkan harga dan mengembalikan harga BBM seperti sebelumnya. Sebab, harga-harga di pasaran sudah naik sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM. Itu sudah sangat sulit untuk menurunkannya. Artinya, apabila harga BBM diturunkan tidak secara otomatis akan membuat harga-harga kebutuhan pokok akan turun. Inilah yang seharusnya menjadi pertimbangan anggota DPR. Terlepas apakah pemerintah telah melanggar UU karena menaikkan harga BBM tidak atas persetujuan DPR. Yang sekarang perlu dilakukan adalah mendesak pemerintah untuk lebih transparan dalam penyaluran dana kompensasi BBM. Demikian pula pemerintah harus lebih serius menangani korupsi di berbagai instansi, termasuk ketidakberesan di Pertamina. Selain itu, yang mesti dilakukan adalah pengawasan secara ketat dengan lebih sering turun ke masyarakat. Sehingga segera bisa diketahui apakah dana kompensasi sudah sampai ke masyarakat sesuai dengan janji pemerintah. Kalau tidak, kesempatan bagi DPR untuk mengoreksi bahkan bila perlu melakukan ''gerakan'' sesuai dengan yang diamanatkan undang-undang. Kalau itu dilakukan, tidak diminta pun masyarakat akan simpati kepada wakil rakyatnya dan ujung-ujungnya akan menaikkan pamor partai yang diwakili [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project. http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **