[list_indonesia] [ppiindia] Apa Yang Perlu Dilakukan?

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sun, 6 Mar 2005 22:35:02 +0100

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

http://www.jawapos.co.id/index.php?act=3Ddetail_c&id=3D160348

Senin, 07 Mar 2005,

Apa Yang Perlu Dilakukan?
Ketika Malaysia Lecehkan RI
Oleh Djoko Susilo *

Jika ingin damai, bersiaplah untuk berperang. Adagium tersebut sudah lama d=
iketahui banyak orang dan menjadi rujukan setiap pemimpin yang bertanggung =
jawab menjaga harkat, martabat, dan keutuhan negaranya. Kita cinta damai, t=
etapi terpaksa harus siap berperang jika ada ancaman serius terhadap kedaul=
atan negara. Karena itu, ketegangan hubungan antara Indonesia dan Malaysia =
harus dilihat dalam perspektif menegakkan kedaulatan negara kesatuan Republ=
ik Indonesia (NKRI).

Indonesia dan Malaysia adalah dua negara yang sesungguhnya merupakan satu b=
angsa: puak Melayu. Sejak zaman nenek moyang hingga masa modern, masyarakat=
 di dua negara ini sudah saling berhubungan dan bekerja sama dengan erat.=20

Sejarah Kerajaan Malaka, Sri Wijaya, Majapahit, Demak, dan lain-lain menunj=
ukkan bahwa mereka sudah sangat dikenal dengan kerajaan lain yang ada di ka=
wasan nusantara dan selalu bahu-membahu serta saling bantu satu sama lain. =
Ketika Malaka diduduki Portugis yang dipimpin Alfonso D=E1lbuquerque, Sulta=
n Demak Pati Unus mengirimkan armada lautnya untuk membantu membebaskan kes=
ultanan di Semenanjung Malaya itu dari penjajahan.

Perjalanan sejarah menyebabkan Indonesia dan Malaysia berkembang menjadi du=
a negara yang berbeda. Malaysia sebagai jajahan Inggris tetap menjadi negar=
a kerajaan konservatif dengan tradisi Melayu kental. Indonesia yang dulu di=
jajah Belanda menjadi negara republik yang bangga dengan Bhineka Tunggal Ik=
a, yakni keragaman budaya dan bahasa lokal warganya.=20


Konfrontasi=20

Meski demikian, tidak dimungkiri terjadi pasang surut hubungan antarkedua n=
egara. Di masa Bung Karno, Indonesia dengan tegas pernah mencanangkan polit=
ik konfrontasi: Ganyang Malaysia. Sebaliknya, di bawah Soeharto, Indonesia =
terkesan sangat akomodatif terhadap negeri jiran tersebut. Soeharto tidak p=
ernah menunjukkan sikap keras dan berani melawan Malaysia. Presiden yang la=
ma berkuasa di masa Orde Baru itu malah terkesan terlalu banyak memberikan =
konsesi kepada Malaysia.=20

Akibatnya, di mata warga Malaysia dan pemerintahnya, Indonesia dipandang se=
belah mata. Kata Indon di negeri jiran itu bersinonim dengan sikap pandang =
merendahkan terhadap bangsa Indonesia.

Mengapa pada masa Bung Karno, Indonesia berani melancarkan politik "Ganyang=
 Malaysia" dan Tungku Abdurrrahman, pendiri dan pemimpin Malaysia saat itu,=
 benar-benar hormat dan takut terhadap Indonesia? Tidak sulit menjawabnya. =
Ketika itu, kebijaksanaan pemerintah Indonesia di bawah Bung Karno tidak ak=
an mengizinkan sejengkal wilayah pun diduduki bangsa lain. Selain itu, Bung=
 Karno juga tidak mengizinkan pencurian ikan, kayu, dan hasil kekayaan alam=
 lain yang merajalela seperti sekarang.

Untuk mendukung kebijaksanaannya itu, Indonesia di masa itu benar-benar jay=
a, baik di laut, darat, maupun udara. Di udara, AURI diperkuat dengan empat=
 skuadron MiG 21 yang pada zamannya merupakan pesawat tempur terhebat di du=
nia. Indonesia adalah negara pertama di luar Uni Soviet yang menggunakannya=
.=20

Hal itu jauh berbeda dengan kondisi TNI-AU sekarang yang hanya memiliki emp=
at buah Sukhoi tanpa persenjataan lengkap, tiga F16 yang laik terbang, dan =
beberapa buah Hawk buatan Inggris. Kekuatan tempur tersebut masih diperkuat=
 dengan sejumlah pesawat pengebom canggih Tu (Tupolev) -16 dan pesawat angk=
ut Antonov.=20

Di laut, Indonesia juga berjaya karena selain masih mempunyai sejumlah kapa=
l selam, fregat, dan korvet modern, Indonesia punya KRI Irian yang mempunya=
i kemampuan hebat karena merupakan kapal penjelajah dengan awak sekitar 1.0=
00 orang. TNI-AL juga sangat kuat karena pasukan elitenya, KKO, merupakan s=
atuan tempur laut terhebat di Asia Tenggara pada waktu itu. Indonesia benar=
-benar negara yang kuat di kawasannya, bahkan Australia saja tidak berani b=
erbuat sembarangan.

Karena itu, menghadapi eskalasi ketegangan dengan Malaysia belakangan ini, =
sudah waktunya pemerintah kembali memulihkan kekuatan militer TNI, khususny=
a dengan membangun TNI-AU dan TNI-AL. Pada tahap awal, seharusnya yang dipr=
ioritaskan adalah mengoperasionalkan pesawat udara dan kapal- kapal perang =
yang selama ini tidak bisa bergerak karena ketiadaan suku cadang.=20

Di TNI-AU, dari satu skuadron F-16 yang ada, hanya tiga yang laik terbang. =
Selebihnya grounded. Di antara 20 pesawat angkut Hercules C-130, hanya enam=
 buah yang siap operasi. Demikian juga di antara 39 kapal eks Jerman Timur =
yang dibeli pada 1992, hanya 10 buah yang sudah di repowering dan siap temp=
ur.

Untuk kapal yang lebih besar, di antara enam buah Van Spyck Class, hanya du=
a buah yang sudah operasional dan satu lagi dalam proses repowering.


Naikkan Anggaran Militer

Untuk itu, sudah seharusnya bangsa Indonesia dan pemerintah bersama parleme=
n bekerja keras meningkatkan anggaran untuk memulihkan kekuatan militer TNI=
. Untuk bisa disegani, mau tidak mau kekuatan militer harus meningkat. Jika=
 pada 2005 dari permintaan anggaran Rp 45 triliun, hanya bisa dipenuhi seki=
tar Rp 23 triliun, untuk 2006 dari Rp 56 triliun yang diajukan Dephan, seku=
rang-kurangnya 80 persen atau sekitar Rp 44 triliun harus disediakan.=20

Memang menjaga kedaulatan itu mahal, tetapi hal tersebut harus dilakukan ji=
ka bangsa ini tidak mau menjadi cemoohan dan hinaan bangsa bangsa lain di d=
unia. Ketegangan dengan Malaysia belakangan ini harus menjadi pelajaran bag=
i bangsa Indonesia bahwa sudah waktunya masalah pertahanan menjadi salah sa=
tu prioritas yang tidak bisa diabaikan lagi.
*Djoko Susilo, anggota Komisi I DPR RI





[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->=20
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospit=
al's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~->=20

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg=
 Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;=20
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
=20
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
=20



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: