** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** http://www.jawapos.co.id/index.php?act=3Ddetail_c&id=3D160348 Senin, 07 Mar 2005, Apa Yang Perlu Dilakukan? Ketika Malaysia Lecehkan RI Oleh Djoko Susilo * Jika ingin damai, bersiaplah untuk berperang. Adagium tersebut sudah lama d= iketahui banyak orang dan menjadi rujukan setiap pemimpin yang bertanggung = jawab menjaga harkat, martabat, dan keutuhan negaranya. Kita cinta damai, t= etapi terpaksa harus siap berperang jika ada ancaman serius terhadap kedaul= atan negara. Karena itu, ketegangan hubungan antara Indonesia dan Malaysia = harus dilihat dalam perspektif menegakkan kedaulatan negara kesatuan Republ= ik Indonesia (NKRI). Indonesia dan Malaysia adalah dua negara yang sesungguhnya merupakan satu b= angsa: puak Melayu. Sejak zaman nenek moyang hingga masa modern, masyarakat= di dua negara ini sudah saling berhubungan dan bekerja sama dengan erat.=20 Sejarah Kerajaan Malaka, Sri Wijaya, Majapahit, Demak, dan lain-lain menunj= ukkan bahwa mereka sudah sangat dikenal dengan kerajaan lain yang ada di ka= wasan nusantara dan selalu bahu-membahu serta saling bantu satu sama lain. = Ketika Malaka diduduki Portugis yang dipimpin Alfonso D=E1lbuquerque, Sulta= n Demak Pati Unus mengirimkan armada lautnya untuk membantu membebaskan kes= ultanan di Semenanjung Malaya itu dari penjajahan. Perjalanan sejarah menyebabkan Indonesia dan Malaysia berkembang menjadi du= a negara yang berbeda. Malaysia sebagai jajahan Inggris tetap menjadi negar= a kerajaan konservatif dengan tradisi Melayu kental. Indonesia yang dulu di= jajah Belanda menjadi negara republik yang bangga dengan Bhineka Tunggal Ik= a, yakni keragaman budaya dan bahasa lokal warganya.=20 Konfrontasi=20 Meski demikian, tidak dimungkiri terjadi pasang surut hubungan antarkedua n= egara. Di masa Bung Karno, Indonesia dengan tegas pernah mencanangkan polit= ik konfrontasi: Ganyang Malaysia. Sebaliknya, di bawah Soeharto, Indonesia = terkesan sangat akomodatif terhadap negeri jiran tersebut. Soeharto tidak p= ernah menunjukkan sikap keras dan berani melawan Malaysia. Presiden yang la= ma berkuasa di masa Orde Baru itu malah terkesan terlalu banyak memberikan = konsesi kepada Malaysia.=20 Akibatnya, di mata warga Malaysia dan pemerintahnya, Indonesia dipandang se= belah mata. Kata Indon di negeri jiran itu bersinonim dengan sikap pandang = merendahkan terhadap bangsa Indonesia. Mengapa pada masa Bung Karno, Indonesia berani melancarkan politik "Ganyang= Malaysia" dan Tungku Abdurrrahman, pendiri dan pemimpin Malaysia saat itu,= benar-benar hormat dan takut terhadap Indonesia? Tidak sulit menjawabnya. = Ketika itu, kebijaksanaan pemerintah Indonesia di bawah Bung Karno tidak ak= an mengizinkan sejengkal wilayah pun diduduki bangsa lain. Selain itu, Bung= Karno juga tidak mengizinkan pencurian ikan, kayu, dan hasil kekayaan alam= lain yang merajalela seperti sekarang. Untuk mendukung kebijaksanaannya itu, Indonesia di masa itu benar-benar jay= a, baik di laut, darat, maupun udara. Di udara, AURI diperkuat dengan empat= skuadron MiG 21 yang pada zamannya merupakan pesawat tempur terhebat di du= nia. Indonesia adalah negara pertama di luar Uni Soviet yang menggunakannya= .=20 Hal itu jauh berbeda dengan kondisi TNI-AU sekarang yang hanya memiliki emp= at buah Sukhoi tanpa persenjataan lengkap, tiga F16 yang laik terbang, dan = beberapa buah Hawk buatan Inggris. Kekuatan tempur tersebut masih diperkuat= dengan sejumlah pesawat pengebom canggih Tu (Tupolev) -16 dan pesawat angk= ut Antonov.=20 Di laut, Indonesia juga berjaya karena selain masih mempunyai sejumlah kapa= l selam, fregat, dan korvet modern, Indonesia punya KRI Irian yang mempunya= i kemampuan hebat karena merupakan kapal penjelajah dengan awak sekitar 1.0= 00 orang. TNI-AL juga sangat kuat karena pasukan elitenya, KKO, merupakan s= atuan tempur laut terhebat di Asia Tenggara pada waktu itu. Indonesia benar= -benar negara yang kuat di kawasannya, bahkan Australia saja tidak berani b= erbuat sembarangan. Karena itu, menghadapi eskalasi ketegangan dengan Malaysia belakangan ini, = sudah waktunya pemerintah kembali memulihkan kekuatan militer TNI, khususny= a dengan membangun TNI-AU dan TNI-AL. Pada tahap awal, seharusnya yang dipr= ioritaskan adalah mengoperasionalkan pesawat udara dan kapal- kapal perang = yang selama ini tidak bisa bergerak karena ketiadaan suku cadang.=20 Di TNI-AU, dari satu skuadron F-16 yang ada, hanya tiga yang laik terbang. = Selebihnya grounded. Di antara 20 pesawat angkut Hercules C-130, hanya enam= buah yang siap operasi. Demikian juga di antara 39 kapal eks Jerman Timur = yang dibeli pada 1992, hanya 10 buah yang sudah di repowering dan siap temp= ur. Untuk kapal yang lebih besar, di antara enam buah Van Spyck Class, hanya du= a buah yang sudah operasional dan satu lagi dalam proses repowering. Naikkan Anggaran Militer Untuk itu, sudah seharusnya bangsa Indonesia dan pemerintah bersama parleme= n bekerja keras meningkatkan anggaran untuk memulihkan kekuatan militer TNI= . Untuk bisa disegani, mau tidak mau kekuatan militer harus meningkat. Jika= pada 2005 dari permintaan anggaran Rp 45 triliun, hanya bisa dipenuhi seki= tar Rp 23 triliun, untuk 2006 dari Rp 56 triliun yang diajukan Dephan, seku= rang-kurangnya 80 persen atau sekitar Rp 44 triliun harus disediakan.=20 Memang menjaga kedaulatan itu mahal, tetapi hal tersebut harus dilakukan ji= ka bangsa ini tidak mau menjadi cemoohan dan hinaan bangsa bangsa lain di d= unia. Ketegangan dengan Malaysia belakangan ini harus menjadi pelajaran bag= i bangsa Indonesia bahwa sudah waktunya masalah pertahanan menjadi salah sa= tu prioritas yang tidak bisa diabaikan lagi. *Djoko Susilo, anggota Komisi I DPR RI [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->=20 Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospit= al's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~->=20 *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg= Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;=20 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx =20 Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ =20 ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **