[list_indonesia] [ppiindia] 6 dari 10 Fraksi DPR Tolak Kenaikan Harga BBM + Unjuk Rasa Menentang Kenaikan Harga BBM Meluas

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Tue, 15 Mar 2005 23:19:38 +0100

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0503/16/utama/1620234.htm
Rabu, 16 Maret 2005

6 dari 10 Fraksi DPR Tolak Kenaikan Harga BBM

Jakarta, Kompas - Desakan terhadap pemerintah untuk membatalkan kebijakan 
kenaikan harga bahan bakar minyak semakin kuat. Selain mendapat penolakan 
keras dari masyarakat, mayoritas fraksi di DPR secara resmi menolak 
kebijakan yang tidak populis itu. Meski demikian, secara kelembagaan DPR 
belum mengambil keputusan atas kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 
yang menaikkan harga BBM per 1 Maret 2005. Lobi antarpimpinan DPR dan 
pimpinan fraksi akan dilanjutkan Rabu (16/3) pukul 10.00 dan sidang 
paripurna dibuka kembali pukul 14.00.

Dalam rapat paripurna, Selasa, enam dari 10 fraksi yang ada di DPR meminta 
pemerintah mencabut, membatalkan, atau meninjau ulang Peraturan Presiden 
Nomor 22 Tahun 2005 tentang Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Dua 
fraksi memahami kebijakan pemerintah, dan dua fraksi mengambang.

Enam fraksi yang menolak kenaikan harga BBM adalah Fraksi Partai Demokrasi 
Indonesia Perjuangan (F-PDIP), Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-KB), 
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS), Fraksi Partai Amanat Nasional 
(F-PAN), dan Fraksi Partai Damai Sejahtera (F-PDS). Fraksi Partai Bintang 
Reformasi (F-PBR) menggunakan istilah meninjau kembali.

Fraksi yang memahami adalah Fraksi Partai Demokrat (F-PD) dan Fraksi Bintang 
Pelopor Demokrasi (F-BPD). Adapun yang bersikap mengambang adalah Fraksi 
Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP) dan Fraksi Partai Golkar (F-PG).

Ulur waktu

Kendati demikian, DPR belum berhasil mengambil keputusan akhir. Setelah 
perdebatan alot dan lobi di antara pimpinan fraksi, rapat paripurna sepakat 
untuk diskors dan dilanjutkan Rabu pukul 10.00.

Menurut Wakil Sekretaris F-PKS Rama Pratama, acara akan diawali dengan rapat 
pimpinan fraksi pukul 10.00. Pukul 14.00 sidang paripurna dibuka kembali.

Menjelang sidang diskors situasi memanas. "Sebagian besar fraksi tidak 
setuju adanya pengambilan keputusan dalam rapat paripurna, cukup pendapat 
fraksi saja. Namun, PDI-P, PKB, dan PDS bersikeras menginginkan adanya 
voting. Karena tidak tercapai kata sepakat, rapat paripurna diskors," ungkap 
Ketua F-PDIP Tjahjo Kumolo. Hal senada dikemukakan Wakil Ketua F-PAN Dradjad 
Wibowo.

Berdasarkan pengamatan Kompas, sebagian besar fraksi, meski memiliki sikap 
menolak kenaikan harga BBM, terlihat enggan apabila paripurna DPR mengambil 
keputusan akhir soal BBM ini. Mereka terus mencoba mengulur waktu. Adanya 
upaya sejumlah fraksi mengulur-ulur waktu ini sudah terbaca sejak awal. 
Rapat paripurna ini sendiri bisa terlaksana setelah melalui proses panjang 
dan melelahkan.

Ide itu digulirkan sejumlah fraksi pada dua pekan lalu. Namun, sejumlah 
fraksi yang tidak menyetujui mencoba mengganjal dengan alasan prosedur atau 
mencoba menyelanya dengan rapat konsultasi dengan presiden.

Kemarin pagi, rapat yang semula dijadwalkan diadakan pukul 09.00 secara 
tiba-tiba diundur menjadi pukul 14.00. Ketika pimpinan membuka rapat, lebih 
dari separuh anggota Dewan, sebanyak 257 anggota, belum hadir di ruang rapat 
sehingga rapat tidak mencapai kuorum. Akhirnya, rapat terpaksa ditunda 20 
menit.

Pada pukul 14.30, rapat baru mencapai kuorum. Rapat dihadiri 286 dari total 
547 anggota. Ketika rapat sudah berjalan, barulah berangsur-angsur mereka 
berdatangan. Berdasarkan data di daftar hadir, anggota Dewan yang hadir 489 
orang.

Ketika rapat dimulai, upaya mengulur waktu kembali terjadi. Pandangan fraksi 
soal BBM sengaja ditempatkan di agenda terakhir. Sayuti Asyatri dari F-PAN 
meminta pimpinan sidang mendahulukan agenda BBM karena menyangkut hajat 
hidup orang banyak. Akan tetapi, Ketua DPR Agung Laksono tetap mendahulukan 
acara penyampaian laporan kunjungan delegasi DPR ke Vietnam dan Beirut 
(Lebanon).

Ketika laporan selesai disampaikan, pukul 15.45, Agung kembali menyelipkan 
acara lain, yaitu penyampaian laporan pimpinan DPR tentang hasil rapat 
konsultasi DPR dengan Presiden.

Jacobus Kamarlo Mayong Padang dari F-PDIP sempat mempersoalkan hal ini. Dia 
memandang laporan itu tidak diperlukan karena rapat konsultasi DPR dengan 
Presiden tidak mengambil keputusan apa-apa. Namun, lagi-lagi Agung tidak 
mempercepat pembahasan soal BBM. Dia tetap mempersilakan Wakil Ketua DPR 
Zainal Maarif untuk membacakan laporan. Acara penyampaian pemandangan fraksi 
soal BBM baru dilaksanakan pukul 16.15.

Ketika tujuh fraksi selesai menyampaikan pandangannya, pukul 18.20, pimpinan 
kembali menskors rapat selama satu jam. Akan tetapi, pada realisasinya, 
rapat baru dibuka kembali pada pukul 19.50.

Sekitar pukul 20.10 sepuluh fraksi selesai menyampaikan pandangannya, tetapi 
setelah itu kembali terjadi upaya mengulur waktu. Hal itu terutama terjadi 
setelah beberapa anggota F-PDIP, F-KB, F-PDS, dan F-PAN mendesak agar 
paripurna segera mengambil keputusan soal BBM.

Akan tetapi, Zainal yang memimpin sidang dengan berbagai cara berupaya agar 
hal itu tidak terjadi. Dia mencoba mengarahkan sidang agar persoalan BBM 
dikembalikan ke Rapat Gabungan Pimpinan DPR, Komisi VII, XI, dan Panitia 
Anggaran.

Effendi Choirie dari F-KB mendesak pimpinan untuk melakukan voting dan tidak 
bermain-main.

Sekretaris F-PG Yahya Zaini tidak menghendaki rapat paripurna segera 
mengambil keputusan dengan alasan tidak diagendakan Bamus. Namun, Choirie 
mengatakan paripurna merupakan forum tertinggi.

Melihat gelagat Zainal yang terus mengulur waktu, Permadi dari F-PDIP juga 
sempat meminta pimpinan sidang agar diganti. Dikarenakan terdesak, akhirnya 
Zaenal mengusulkan alternatif lain, yaitu diadakan lobi pimpinan fraksi. Hal 
ini juga sempat ditentang anggota dari F-PDS, Aprinanto, karena terkesan 
mengecilkan hak anggota. Namun, Zaenal dengan cepat mengetuk palu menskors 
rapat.
Melanggar UU

F-PDIP melalui juru bicaranya Tjahjo Kumolo menyatakan menolak kenaikan 
harga BBM. Pemerintah telah membuat keputusan sepihak dan belum pernah 
mendapat persetujuan DPR untuk menaikkan harga BBM. Pelanggaran terhadap UU 
juga dinyatakan F-KB. Melalui juru bicaranya, A Helmy Faishal Zaini, F-KB 
menegaskan pemerintah telah melanggar dua UU, yaitu UU Nomor 17/2003 tentang 
Keuangan Negara dan UU No 36/2004 tentang APBN Tahun 2005.

Juru bicara F-PAN M Nadjib menyatakan alasan penolakan fraksinya terhadap 
kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM dilandasi pertimbangan, seharusnya 
sebelum mengambil kebijakan itu pemerintah mencari alternatif lain yang 
tidak memberatkan masyarakat dan melakukan efisiensi terhadap pengelolaan 
BBM.

Dalam pandangan umumnya, F-PKS menegaskan kembali sikap fraksi yang telah 
disampaikan sebelumnya kepada pemerintah. "Kami menolak kenaikan harga BBM 
dan meminta pemerintah membatalkan kebijakan itu sampai proses pembicaraan 
dengan DPR selesai," kata juru bicara F-PKS Zulkiflimansyah.

Dua fraksi yang tidak secara tegas menyatakan menolak, menerima, atau 
memahami kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM adalah F-PG dan F-PPP. 
F-PG melalui juru bicaranya, Ahmad Hafiz Zawawi, hanya meminta agar 
pemerintah segera mengajukan usulan perubahan alokasi subsidi BBM dan 
alokasi dana kompensasi melalui RAPBN Perubahan 2005.

F-PPP merekomendasikan agar persoalan harga BBM dan dana kompensasi subsidi 
BBM dibicarakan kembali di Panitia Anggaran DPR serta komisi terkait. 
"Dilakukan proses sesuai dengan prosedur dan mekanisme pembahasan di DPR 
untuk secara konstitusional menyatakan menerima atau menolak kenaikan harga 
BBM sehingga dapat mewadahi sikap F-PPP yang telah menyatakan menolak 
kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM," kata juru bicara F-PPP DPR A 
Chudlary Syafi'i Hadzami.

Dalam Rapat Pleno F-PPP tanggal 14 Maret 2005 diputuskan F-PPP menolak 
kenaikan harga BBM. Namun, di saat terakhir penyusunan tanggapan F-PPP 
terhadap kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM, rumusan yang disusun 
berubah. Perubahan itu dilakukan setelah Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PPP 
Hamzah Haz menelepon Ketua F-PPP Endin AJ Soefihara, mengingatkan agar F-PPP 
melihat kepentingan bangsa yang lebih jauh, bukan sekadar popularitas 
sesaat.

Sementara dua fraksi yang menyatakan memahami adalah Fraksi Partai Demokrat 
(F-PD) dan Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi. Juru bicara F-PD Soetan 
Batoegana menegaskan bahwa fraksinya dapat memahami keputusan pemerintah 
karena hal itu merupakan bagian dari proses menyehatkan perekonomian 
Indonesia. (SUT/ELY/win)
+++++

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0503/16/utama/1620239.htm
Rabu, 16 Maret 2005

Unjuk Rasa Menentang Kenaikan Harga BBM Meluas

Jakarta, Kompas - Aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak 
yang dilakukan mahasiswa serta sejumlah elemen masyarakat semakin meluas. 
Demonstrasi mahasiswa terjadi di Jakarta, Makassar, Surabaya, dan Jember.

Di Jakarta, Selasa (15/3), unjuk rasa yang dilakukan ratusan mahasiswa dari 
beberapa perguruan tinggi berlangsung bersamaan dengan Rapat Paripurna DPR 
soal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Sementara itu, di Makassar, 
aksi mahasiswa menyebabkan beberapa bagian Gedung DPRD Sulawesi Selatan 
(Sulsel) rusak.

Para pengunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM serta mendesak DPR menempuh 
langkah-langkah politik menekan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono agar 
membatalkan kebijakannya menaikkan harga BBM.

Ratusan mahasiswa kemarin berunjuk rasa di pintu gerbang depan Gedung 
MPR/DPR meski malam sebelumnya polisi menangkap sejumlah mahasiswa 
demonstran yang mendirikan kemah di depan Universitas Katolik Atma Jaya, 
kawasan Semanggi, Jakarta. Senin malam di kawasan itu terjadi pembakaran ban 
mobil sehingga memacetkan arus lalu lintas di Jalan Sudirman.

Mereka yang berunjuk rasa membawa bendera-bendera beratribut Gerakan 
Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Partai Rakyat Demokratik (PRD), 
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Humanika, Forum Kota (Forkot), 
KM

UIN Syarif Hidayatullah, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), 
dan badan eksekutif mahasiswa (BEM) se-Jakarta Bogor, Depok, dan Bekasi.

Beberapa demonstran memasang spanduk besar di pagar jalan tol yang antara 
lain berisi tulisan, "BBM Turun atau SBY-JK Turun".

Di antara mereka sempat terjadi konflik ketika kelompok berbendera Forum 
Solidaritas Mahasiswa dan Pemuda (FSMP) datang. Mereka dituding membela 
kepentingan pemerintah. Kelompok lain yang bersuara serupa dengan FSMP 
adalah Forum Mahasiswa Independent (Formind).

Dalam pernyataan tertulisnya Formind lebih banyak mengecam kalangan DPR 
meskipun di satu sisi juga mengingatkan pemerintah.

Mereka menganggap anggota Dewan tidak peka terhadap kesulitan yang dihadapi 
masyarakat. Ketidakpekaan tersebut ditunjukkan dengan tuntutan anggota Dewan 
agar gaji mereka dinaikkan.

Sementara itu, belasan mahasiswa pengunjuk rasa ikut masuk ke ruang sidang 
Nusantara II mengikuti Rapat Paripurna DPR. Mereka datang ketika pintu ruang 
sidang masih terbuka sebelum acara. Ketika pintu sudah tertutup, beberapa 
mahasiswa yang ingin mengikuti jejak rekan-rekan mereka dihadang satuan 
pengamanan.

Kelompok pengunjuk rasa lainnya membakar ban-ban. Sejumlah perempuan yang 
tergabung dalam Srikandi Demokrasi Indonesia duduk-duduk di depan pintu 
masuk ruang sidang Nusantara II.

Di Makassar aksi dilakukan gabungan BEM dari sejumlah perguruan tinggi serta 
gabungan organisasi pelajar dan mahasiswa Islam se-Kota Makassar.

Di Gedung DPRD Sulsel aksi mahasiswa itu mengakibatkan rusaknya sebagian 
ubin di tangga dan lantai dua gedung tersebut. Aksi gabungan BEM se-Kota 
Makassar terdiri atas mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi 
di kota tersebut.

Gabungan organisasi Islam antara lain terdiri atas Himpunan Mahasiswa Islam 
(HMI) Cabang Makassar, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan 
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).

Bakar ban

Aksi BEM dilakukan dengan berkonvoi dari kampus masing-masing menuju Gedung 
DPRD Sulsel, menggunakan kendaraan roda dua. Di Gedung DPRD mahasiswa 
memaksa bertemu dengan Ketua DPRD Agus Arifin Nu'mang. Namun, keinginan itu 
tidak dapat dipenuhi.

Lima orang wakil DPRD yang berusaha menerima wakil mahasiswa ditolak. 
Mahasiswa tetap memaksa agar Ketua DPRD Sulsel yang menemui dan membacakan 
pernyataan mahasiswa.

bagian mahasiswa yang emosi kemudian mulai membakar ban dan tumpukan kardus 
di tangga depan Gedung DPRD. Akibat pembakaran itu, satu per satu ubin di 
tangga terlepas dan mengeluarkan suara yang keras.
Sebagian mahasiswa merangsek naik ke teras lantai dua dan mulai melemparkan 
batu ke lantai. Tindakan ini juga mengakibatkan sejumlah ubin di teras 
lantai dua pecah dan terlepas. Kepala Kepolisian Wilayah Kota Besar Makassar 
Komisaris Besar Adji Rustam Ramja yang datang meninjau lokasi seusai aksi 
unjuk rasa amat menyesalkan aksi perusakan tersebut. Kendati akan 
menindaklanjuti kasus ini, ia berjanji tetap bertindak persuasif.

Di Surabaya mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung, yang berasal 
dari berbagai organisasi mahasiswa dari berbagai kampus di Surabaya, Selasa, 
mendatangi Kantor DPRD Jawa Timur. Mereka menolak kenaikan harga BBM.
Mahasiswa membawa sejumlah poster tuntutan, di antaranya berbunyi "Tolak 
Kenaikan Harga BBM", "Cabut Keputusan Menaikkan Harga BBM", "Wakil Rakyat 
Berpalinglah pada Rakyat", dan "Mana Janjimu Jendral". Mereka juga 
meneriakkan yel-yel menuntut harga BBM segera diturunkan.

Unjuk rasa tersebut nyaris memicu bentrok dengan aparat keamanan karena para 
pengunjuk rasa hendak masuk ke Gedung DPRD Jawa Timur, tetapi dihalangi oleh 
puluhan petugas kepolisian.
Sekretariat DPRD Jawa Timur meminta mahasiswa mengirimkan wakilnya dan 
kemudian disetujui mahasiswa dengan mengirimkan sejumlah wakil.

Di Jember, Jawa Timur, juga berlangsung aksi mahasiswa yang memprotes 
kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM. Dalam aksinya mereka menaikkan 
panci ke tiang bendera yang ada di halaman gedung DPRD setempat. Meski 
sejumlah aparat Kepolisian Resor Jember telah memperingatkan agar mahasiswa 
kembali memasang bendera Merah Putih dan menurunkan alat dapur tersebut, 
para aktivis tak peduli.

Shalahuddin, Koordinator PMII Jember, meminta anggota DPRD Jember 
mengirimkan pernyataan sikap mahasiswa kepada DPR, yang isinya meminta 
pemerintah menurunkan harga BBM karena makin menyengsarakan masyarakat.
Salah seorang anggota DPRD Jember, Wakik SH, bersedia memfasilitasi 
keinginan mahasiswa dengan mengirimkan pernyataan sikap tersebut ke DPR 
melalui faksimile.

Meski sejumlah aparat kepolisian berada di tempat, mereka tidak menghalangi 
aksi menaikkan panci itu. Namun, ketika mahasiswa usai menaikkan panci, baru 
aparat meminta agar alat dapur itu diturunkan.
Wakik sangat menyesalkan aksi mahasiswa yang menurunkan bendera Merah Putih 
dan menggantinya dengan panci karena bendera merupakan simbol negara yang 
patut dihormati. (DOT/REN/ANT/WIN) 



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] 6 dari 10 Fraksi DPR Tolak Kenaikan Harga BBM + Unjuk Rasa Menentang Kenaikan Harga BBM Meluas