[fogri] Re: Seismic interpretation : Auto pick.

  • From: Muhammad Fauzi <mhfauzi@xxxxxxxxx>
  • To: "'fogri@xxxxxxxxxxxxx'" <fogri@xxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Tue, 18 Sep 2001 00:46:24 +0700

wah ada yg corrupt waktu ngirim email tadi..
Mas RDP,
untuk Reservoir picking, selain AI, bisa dicoba dengan principle component
analysis (pca).
dengan pca kita bisa mendapatkan cluster sebuah wave form menjadi lebih dari
4 events
tergantung sedetil apa kita inginkan, tentu saja resikonya semakin detil
dalam clustering akan semakin syusah dalam mencari padanan cluster tersebut
di trace yang lain.

MFZ

-----Original Message-----
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:explore@xxxxxxxxxxxxxx]
Sent: Monday, September 17, 2001 6:53 PM
To: fogri@xxxxxxxxxxxxx
Subject: [fogri] Re: Seismic interpretation : Auto pick.



Thanks infonya ini bermanfaat sekali.

Aku sudah men coba menggunakan dengan mengubah window dan memang bisa
sebagai bahan riset utk seminar HAGI. Mungkin Landmark atau IESX bisa
menghibahkan softwarenya ke Geofisika UI utk diakai sebagai bahan riset nih,
kalo ndak salah UI sudah punya workstationnya..

Ketika aku mencoba ternyata ketika interpretasi dari kiri kenan berbeda
hasilnya ketika dengan kanan ke kiri, apakah ini berhubungan dengan math-nya
atau ada hubungan dengan geologinya ya. Misalnya seandainya memotong
"strike", maka ketika picking searah dipping strata berbeda dengan
kebalikannya. Dan seandainya memang begitu .... adakah kiatnya atau ada
sesuatu yang lain yang kudu diperhatiin ?
Kayaknya kalo menggunakan interpretasi manual nantinya kalo dilihat
attribute misal amplitudenya jadi kurang smooth dibandingkan kalo
menggunakan autopick/auto snap/zap ... apakah ada saran bagaimana kalo utk
tingkat detil (reservoir) yang masih didalam resolusi seismic ?

RDP

----- Original Message -----
From: "Sidi, F. Hasan" <Franciscus.H.Sidi@xxxxxxxxxxxxxx>
To: <fogri@xxxxxxxxxxxxx>
Sent: Monday, September 17, 2001 3:31 PM
Subject: [fogri] Re: Seismic interpretation : Auto pick.


>
> Saya coba luruskan dikit.
>
> Autopick atau autotrack sebetulnya berangkat dari cara picking dengan
> melihat parameter tertentu (computerized instead of manual), yang tentunya
> distinctive. Intinya untuk mempermudah interpreter, terutama yang berkerja
> dengan 3D volume. Nah algoritme yang berkembang dulunya adalah amplitude
> tracking, artinya meliha harga amplitude tertentu. Cara bekerjanya, agar
> nggak aclok-2-an, dipake suatu correlation window atau cut-off parameter
> yang lain (e.g. range amplitude). Software coy kemudian pake trademark
> tertentu (seperti Zap-nya Landmark).
> Belakangan ini, autopick ini lebih dikembangkan lagi dengan voxel-flooding
> (mungkin ada nama-nama lain yang intinya sejenis), yang melihat 3D volume
> dengan memory computer yang optimum (bisa dikontrol lebih mudah oleh
> interpreter) dan ada yang melihat waveform (ala Stratimagic) yang tentunya
> lebih reliable.
>
> Bagus jelek-nya bergantung pada bagaimana si interpreter men-judge
parameter
> (window length, correlation factor, etc) berdasarkan event yang dia mau
pick
> (e.g. mfs or topsand) dan dengan melihat limitasi data yang ada (e.g. freq
> content, continuity). Thus, AI-cube-pun tentunya bisa di-autotrack.
>
> Kalo interpolasi, ini totally different. Setahu saya interpolasi hanya
> berusaha mengisi space yang kosong yang tidak bisa di-auto-track. Intinya
> untuk membuat smooth maps over the entire study area (i.e. memenuhi
> management requirement).
>
>
> FHS


----
Gabung Milist Fogri, email ke fogri-request@xxxxxxxxxxxxx dengan subject
subscribe
Keluar Milist Fogri, email ke fogri-request@xxxxxxxxxxxxx dengan subject
unsubscribe
homepage : http://www.fogri.f2s.com
Archieve : //www.freelists.org/archives/fogri/
-----

----
Gabung Milist Fogri, email ke fogri-request@xxxxxxxxxxxxx dengan subject 
subscribe
Keluar Milist Fogri, email ke fogri-request@xxxxxxxxxxxxx dengan subject
unsubscribe
homepage : http://www.fogri.f2s.com
Archieve : //www.freelists.org/archives/fogri/
-----


Other related posts: