Subhanallah,... hanya Allah yang Maha tahu,... /dedi --- yayantea@xxxxxxxxxxxxx wrote: > Rahasia 11 September > Oleh Ivan A Hadar > > DALAM penerbangan pulang ke Indonesia dari Berlin, > saya membaca sebuah buku > Verschwoerungen, Verschwoerungstheorien und > Geheimnisse des 11.9. > (Konspirasi, Teori Konspirasi dan Rahasia 11 > September). Terbit awal > September 2002, buku ini diduga akan menjadi best > seller, tidak hanya di > Jerman. Penulisnya, Andreas Broeckers, yang dikenal > sebagai penulis ilmiah, > wartawan, dan mantan penanggung jawab rubrik budaya > sebuah harian terkenal > di Jerman berasumsi, "Tanggal 11 September 2001, > bukan hanya hari ketika > terjadi sebuah aksi teror yang sangat kejam dan > mengerikan, tetapi juga > menyimpan berbagai kejanggalan yang bizarre, latar > belakang yang > disembunyikan, kontroversi yang fantastik, dan > cerita berbagai operasi > strategis intelijen". Apa pasal? Broeckers adalah > seorang investigator. > Dalam bukunya, ia "melawan" pendapat umum yang > terbentuk lewat arus utama > pemberitaan yang memperoleh pasokan data resmi. > "Setelah aksi polisi > terbesar sepanjang sejarah", demikian Broeckers pada > akhir bukunya, > "bukti-bukti yang dikumpulkan tentang keterlibatan > Osama bin Laden dan Al > Qaeda, beberapa jam setelah kejadian dan satu tahun > kemudian masih sama, > nyaris tidak ada". Ia lalu bertanya, siapa yang > memperoleh keuntungan dan > patut diduga terlibat dalam aksi teror yang > menewaskan ribuan jiwa itu. > Bukan untuk mengedepankan sebuah teori konspirasi > baru, tetapi agar cara > berpikir konspiratif yang mewabah saat ini menjadi > produktif lewat keraguan > ilmiah. Karena, "Tanpa sebuah teori konspirasi yang > balance, sulit memahami > dunia saat ini yang sangat kompleks dan penuh > konspirasi". Sebagai bagian > masyarakat dunia, menjadi penting bagi kita untuk > bertanya seberapa jauh > informasi dan asumsi "lain" tentang latar belakang > aksi teror 11 September, > bisa menjadi bahan pertimbangan dalam upaya memahami > "nafsu perang" kelompok > keras dalam Kabinet Bush untuk membasmi terorisme > internasional. *** KETIKA > 7.12.1941, bagaikan terbangun dari "mimpi di siang > bolong", pesawat tempur > Jepang menyerang Pearl Harbor, seluruh rakyat AS > bersatu padu dan amat marah > (indignation) terhadap Kekaisaran Matahari Terbit. > Saat ini, para ahli > sejarah mengatakan, sebenarnya Presiden Roosevelt > sejak awal mengetahui > rencana penyerangan itu. Bahkan, konon, dialah yang > memprovokasi Jepang. > Roosevelt ingin terlibat Perang Dunia II, padahal, > hingga Pearl Harbor, > mayoritas rakyat AS (88 persen) tidak sepakat dengan > maksud itu. Ketika 11 > September 2001, bagaikan "mimpi di siang bolong", > empat pesawat terbang > sipil berpenumpang "menyerang" gedung kembar WTC > (World Trade Center) dan > Pentagon, komunitas masyarakat beradab AS dan > seluruh dunia amat marah atas > perbuatan biadab itu. Pelaku dan musuh pun langsung > diidentifikasi, Osama > bin Laden dan kelompok Islam fundamentalis Al Qaeda. > George W Bush > mengumumkan Perang Dunia melawan "Terorisme > Internasional". Tanpa 11 > September, aksi itu kurang mendapat dukungan. Kini > cukup banyak indikasi, > Pemerintah AS sebenarnya telah mempunyai informasi > tentang rencana teror > itu. Sejak awal, Broeckers curiga terhadap > penilaian seragam media massa > (mainstream) atas kejadian itu. Serempak, termasuk > media massa dengan > reputasi internasional dan biasanya bersikap kritis, > seakan menjadi "juru > bicara" Gedung Putih. Dalam mencari informasi lebih > luas dan alternatif, > dari hari ke hari Broeckers melanglang buana di > Internet sambil meluncurkan > "mesin investigatif" yang bermuatan berbagai > pertanyaan baru. Dalam > pencariannya, selama berbulan-bulan ia menyediakan > online magazine > "telepolis" sebagai notulensi investigasi yang telah > diklik oleh jutaan > pengunjung serta memicu diskusi dan debat panas dan > produktif. Apakah sejak > 11 September, dunia tidak seperti sebelumnya? > Kenyataannya, banyak kejadian > yang lain sama sekali. Ambil contoh, kakek Prescott > Bush mendanai dan > mendukung Hitler, sebelum Hitler digilas tentara AS. > Anaknya, George Bush, > saat menjadi orang nomor satu di CIA, mempersenjatai > Saddam Husein, untuk > kemudian sebagai Presiden AS menggempurnya dalam > Perang Teluk. Perusahaan > minyak pertama milik cucunya, George W Bush yang > kini Presiden AS, ternyata > memperoleh penghasilan dari dagang dengan keluarga > besar Bin Laden. Osamah > bin Laden, demikian Broeckers, adalah produk > intelijen AS yang didukung > penuh sebagai kelompok teror melawan Uni Soviet. > Pada Januari 2001, > pemerintahan Bush yang baru dibentuk melarang FBI > dan CIA menghentikan > menyidikan terhadap klan Bin Laden. Menurut harian > Perancis Le Figaro, pada > Juli 2001, seorang utusan CIA menjenguk Bin Laden > yang dirawat di rumah > sakit AS di Dubai. Lalu, simak data berikut. > Jenderal Mahmud Ahmed, Kepala > Dinas Intelijen Pakistan (ISI), yang berkolaborasi > erat dengan CIA, pada > Juli 2001 mentransfer uang sebesar 100 ribu dollar > AS kepada "pilot teroris" > Muhammad Atta. Selain itu, dari tanggal 4 hingga 19 > September 2001, Jenderal > Mahmud Ahmed melakukan kunjungan resmi ke AS dengan > tujuan "Pembicaraan > tentang Taliban". Tanggal 11 September 2001, ia > bersantai makan pagi di > Capitol Hill dengan dua orang ketua divisi intelijen > AS. Pada hari itu, > meski Komandan Angkatan Udara AS mengetahui > pembajakan empat pesawat yang > melaju mendekati daerah larang terbang (no fly > areas), toh dibutuhkan waktu > lebih 75 menit sebelum pesawat pemburu diizinkan > take off untuk > menghalang-halangi. Terlambat. Dari berbagai > informasi yang diperoleh, > Broeckers menjadi kian curiga, karena banyak > menemukan bolong dan tidak > sinkronnya detail dalam versi resmi peristiwa 11 > September. Ia bertanya, > mengapa, misalnya, hubungan radio dengan tower dan > informasi dari kotak > hitam (flight recorder), tidak dipublikasikan? Lalu, > mengapa nama 19 > pembajak tidak ditemukan dalam daftar penumpang? Dan > lima tersangka pelaku > pembajak bunuh diri itu ternyata sehat walafiat. > Mengapa tidak ada foto atau > video yang merekam bangkai pesawat yang dikabarkan > menghunjam Pentagon? > Mengapa bangkai pesawat lainnya berserakan dengan > jarak puluhan mil satu > dari lainnya? Apakah pesawat itu jatuh ditembak? Apa > pula alasan pengunduran > diri John O'Neill, ketua tim penyidik Bin Laden, > delapan minggu sebelum 11 > September? Apa saja hubungan bisnis langsung > keluarga Bush dan Bin Laden? > Kepentingan bisnis apa yang dimiliki Halliburton, > perusahaan milik Wakil > Presiden Cheney dalam proyek pipa gas di Afganistan? > Mengapa pada Juli 2001 > dilakukan perundingan rahasia dengan Pemerintah > Taliban tentang pembangunan > saluran gas itu? Mengapa penyidikan FBI terhadap > beberapa murid sekolah > penerbangan yang dicurigai, dihentikan oleh Gedung > Putih? Mengapa Bush dan > Cheney menekan pemimpin oposisi Dashley untuk > menghindari rencana Kongres > melakukan "penelitian mendalam" tentang peristiwa 11 > September? Berbagai > pertanyaan dan kecurigaan yang menggantung itu > membutuhkan klarifikasi. > Jawaban benar atasnya layak diketahui tidak hanya > oleh keluarga puluhan ribu > korban tak berdosa di New York dan di Afganistan, > tetapi juga oleh dunia. > Agar nanti tidak menjadi ganjalan dalam sejarah anak > manusia. Atau, > kebenaran atasnya baru terungkap jauh di kemudian > hari dan sekadar menjadi > catatan buram sejarah peradaban. Bagi AS, > klarifikasi atas semua pertanyaan > dan kecurigaan itu kini amat penting, terutama untuk > memperkuat legitimasi > kepemimpinannya dalam memerangi terorisme > internasional. Sesuatu yang, > === message truncated === __________________________________________________ Do you Yahoo!? Yahoo! News - Today's headlines http://news.yahoo.com =============================================================== (C)opyright 1999-2002 UntirtaNet Milis ini dikelola oleh alumni Universitas Tirtayasa Banten - Indonesia dan terbuka untuk semua Civitas Academica Universitas Tirtayasa Banten Untuk berlangganan, kirim email ke: untirtanet@xxxxxxxxxxxxx, dengan Subject 'Subscribe' atau lansung ke //www.freelists.org/cgi-bin/list?list_id=untirtanet Untuk kirim pesan: untirtanet@xxxxxxxxxxxxx Please visit our Homepage: http://www.untirtanet.org