** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=198872 Kamis, 24 Nov 2005, Pembunuhan Ketiga Soekarno Oleh Asvi Warman Adam * Sejarawan Prancis Jacques Leclerc menyatakan, Soekarno telah dibunuh dua kali pada 1970. Pada 21 Juni, dia wafat setelah menderita sakit dan tidak mendapatkan perawatan semestinya. Misalnya, resep yang ditulis Dr Mahar Mardjono (alm) tidak ditebus di apotek, tetapi hanya disimpan di laci. Dia tidak mendapatkan pengobatan yang demikian canggih seperti yang dialami presiden penggantinya. Sebelumnya, 1 Juni 1970, peringatan hari lahir Pancasila dilarang Kopkamtib. Bahkan, Nugroho Notosusanto menyatakan, bukan Soekarno yang pertama mengungkapkan Pancasila. Pemikirannya sebagaimana yang tertuang dalam tulisan-tulisan dan pidatonya diperiksa MPRS. Karena itu, Leclerc menyimpulkan bahwa pada hakikatnya Bung Karno telah dibunuh dua kali, secara lahiriah dan secara batiniah. Pada 17 November 2005, di Jakarta diluncurkan buku Sukarno File, Berkas-Berkas Soekarno 1965-1967, Kronologi Suatu Keruntuhan, yang ditulis Antonie C.A. Dake. Kesimpulan buku itu, ternyata presiden pertama Indonesia tersebut merupakan biang yang sebenarnya dari apa yang terjadi pada paro akhir 1965. Karena itu, dia secara langsung harus memikul tanggung jawab atas pembunuhan enam jenderal dan secara tidak langsung untuk pembantaian antara komunis dan bukan komunis yang berlangsung kemudian. Sukmawati Soekarnoputri yang hadir dalam acara di sebuah restoran di Wisma Kodel, Kuningan, Jakarta, itu langsung protes. Beberapa hari kemudian, Megawati dengan berang menegaskan bahwa yang dilakukan penulis buku tersebut termasuk character assassination atau pembunuhan karakter terhadap bapak bangsa. Lagu Lama Buku Sukarno File itu bisa diibaratkan "lagu lama dengan aransemen baru". Jauh sebelumnya, Antonie Dake menerbitkan In the spirit of the red banteng, Indonesian communists between Moscow and Peking (1973). Buku tersebut merupakan disertasinya di Freie University, Berlin Barat. Warga negara Belanda tersebut mendapatkan dispensasi untuk menulis karya akademis berbahasa Inggris di universitas Jerman Barat. Hal tersebut tentu bisa dimaklumi. Sebab, dalam suasana perang dingin, di balik tembok Berlin, segala buku yang menyoroti kelemahan komunisme di berbagai negara tentu disambut baik. Dalam proses riset dan penulisan disertasi tersebut, Dake menemukan hasil pemeriksaan Teperpu (Team Pemeriksa Pusat) Kopkamtib terhadap Bambang Widjarnako, mantan ajudan Bung Karno, di Jakarta. Produk sampingan tersebut kemudian juga diterbitkan pada 1974 di Leiden, Belanda, dengan pengantar dari Antonie Dake berjudul The Devious Dalang: Soekarno and the so-called Untung-putsch, Eye-witness report by Bambang S.Widjanarko. Buku itu terdiri atas dua bahasa, teks asli dalam bahasa Indonesia dan disertasi terjemahan bahasa Inggris. Pada 2002, disertasi Dake yang sudah 30 tahun itu dicetak ulang Penerbit Aksara Karunia di Jakarta. Kini, penerbit yang sama memunculkan Sukarno File yang terdiri atas 549 halaman, bagian lampiran (sekitar 300 halaman) lebih banyak daripada isi buku. Pada bagian apendiks itu dicantumkan secara lengkap teks Indonesia kesaksian Bambang Widjanarko yang sebelumnya dimuat pada The Devious Dalang. Dalam kesaksian Widjanarko itu disebutkan, 4 Agustus 1965, Presiden Soekarno memanggil Brigjen Sabur dan Letkol Untung ke kamar tidurnya dan menanyakan kesediaan mereka untuk menindak para jenderal yang tidak loyal. Untung menyatakan bersedia. Dalam buku Dake tersebut dilanjutkan, Untung kemudian meminta bantuan pembinanya pada Biro Khusus PKI, yaitu Waluyo, untuk merumuskan tindakan yang akan diambil. Dilakukan serangkaian rapat yang akhirnya bermuara pada Gerakan Tiga Puluh September 1965. Dokumen Widjanarko itu sangat lemah dari sudut metodologi sejarah. Sebab, beberapa tahun setelah itu, ketika mendiskusikan buku Sewindu Bersama Bung Karno, Widjanarko mengakui bahwa dia mengalami siksaan selama ditahan dan pengakuan tersebut diberikan secara paksa. Dake juga banyak mengutip berkas perkara Mahmilub yang isinya kebanyakan hasil interogasi militer. Buku Siapa Menabur Angin Akan Menuai Badai yang konon ditulis seorang perwira intelijen merupakan sumber favorit Dake. Tidak ketinggalan, Dake menggunakan dokumen CIA. Sayangnya, tidak disebutkan rujukannya karena hanya ditulis "CIA halaman sekian". Di dalam sebuah sumber dikatakan bahwa Dake menerima naskah Kesaksian Widjanarko itu melalui kiriman pos ketika dia berada di sebuah hotel di Jakarta pada awal 1970-an. Apakah betul demikian? Awal 2005 ketika melakukan penelitian di KITLV Leiden, saya menemukan sembilan berkas persidangan Mahmilub (Subandrio, Untung, Sjam, dll). Pada beberapa sampul naskah itu tertulis nama Antonie Dake lengkap dengan alamat dan nomor teleponnya di Belanda. Jadi, dugaan saya, dokumen tersebut memang milik Dake yang diserahkannya kemudian kepada bagian arsip KITLV Leiden. Di dalam buku Sukarno File itu juga disebutkan bahwa surat penggantian Jenderal Jani kepada Mayjen Mursid telah ditandatangani Presiden Soekarno dan akan dilakukan 1 Oktober 1965. Tetapi, celakanya, dokumen tersebut tidak ditemukan sampai sekarang (kalau itu pernah ada). Selain sangat lemah dalam hal sumber, secara logika, kesimpulan Dake kurang kuat. Kalau Soekarno ingin memecat Jenderal Jani atau jenderal lainnya, dia bisa melakukannya setiap saat. Mengapa harus dengan cara yang berliku-liku? Mengapa Soekarno yang sedang berkuasa membuat persekongkolan agar terjadi kudeta yang bisa menggulingkan dirinya sendiri? Dengan kata lain, Soekarno mengudeta dirinya sendiri. Sekarang, kita di tanah air dalam suasana menuju demokrasi. Perbedaan pendapat merupakan hak setiap warga, termasuk orang asing. Ada berbagai versi dalam penjelasan suatu kejadian sejarah, G30S/1965 termasuk dalam proses demokratisasi sejarah. Tidak bijaksana diberlakukan lagi kebijakan pelarangan buku seperti pada masa Orde Baru. Kalau menyatakan Soekarno terlibat G30S, saya kira boleh saja seperti halnya mengungkap Soeharto melakukan kudeta merangkak pada 1965-1967. Tetapi, menuding sang proklamator dan bapak bangsa tersebut terlibat secara langsung dalam pembunuhan enam jenderal dan secara tidak langsung dalam pembantaian yang terjadi sesudahnya (yang memakan korban paling sedikit 500.000 orang), itu mungkin sudah keterlaluan. Karena kita berada dalam negara hukum, mungkin ada baiknya hal tersebut diselesaikan di pengadilan. * Dr Asvi Warman Adam, ahli peneliti utama LIPI di Jakarta [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org! http://us.click.yahoo.com/wlSUMA/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **