[nasional_list] [ppiindia] Pembunuhan Ketiga Soekarno

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Thu, 24 Nov 2005 00:14:36 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=198872

Kamis, 24 Nov 2005,

Pembunuhan Ketiga Soekarno 
Oleh Asvi Warman Adam *

Sejarawan Prancis Jacques Leclerc menyatakan, Soekarno telah dibunuh dua kali 
pada 1970. Pada 21 Juni, dia wafat setelah menderita sakit dan tidak 
mendapatkan perawatan semestinya. Misalnya, resep yang ditulis Dr Mahar 
Mardjono (alm) tidak ditebus di apotek, tetapi hanya disimpan di laci. Dia 
tidak mendapatkan pengobatan yang demikian canggih seperti yang dialami 
presiden penggantinya. Sebelumnya, 1 Juni 1970, peringatan hari lahir Pancasila 
dilarang Kopkamtib. 

Bahkan, Nugroho Notosusanto menyatakan, bukan Soekarno yang pertama 
mengungkapkan Pancasila. Pemikirannya sebagaimana yang tertuang dalam 
tulisan-tulisan dan pidatonya diperiksa MPRS. Karena itu, Leclerc menyimpulkan 
bahwa pada hakikatnya Bung Karno telah dibunuh dua kali, secara lahiriah dan 
secara batiniah. 

Pada 17 November 2005, di Jakarta diluncurkan buku Sukarno File, Berkas-Berkas 
Soekarno 1965-1967, Kronologi Suatu Keruntuhan, yang ditulis Antonie C.A. Dake. 
Kesimpulan buku itu, ternyata presiden pertama Indonesia tersebut merupakan 
biang yang sebenarnya dari apa yang terjadi pada paro akhir 1965. 

Karena itu, dia secara langsung harus memikul tanggung jawab atas pembunuhan 
enam jenderal dan secara tidak langsung untuk pembantaian antara komunis dan 
bukan komunis yang berlangsung kemudian. Sukmawati Soekarnoputri yang hadir 
dalam acara di sebuah restoran di Wisma Kodel, Kuningan, Jakarta, itu langsung 
protes. 

Beberapa hari kemudian, Megawati dengan berang menegaskan bahwa yang dilakukan 
penulis buku tersebut termasuk character assassination atau pembunuhan karakter 
terhadap bapak bangsa. 


Lagu Lama 

Buku Sukarno File itu bisa diibaratkan "lagu lama dengan aransemen baru". Jauh 
sebelumnya, Antonie Dake menerbitkan In the spirit of the red banteng, 
Indonesian communists between Moscow and Peking (1973). Buku tersebut merupakan 
disertasinya di Freie University, Berlin Barat. Warga negara Belanda tersebut 
mendapatkan dispensasi untuk menulis karya akademis berbahasa Inggris di 
universitas Jerman Barat. Hal tersebut tentu bisa dimaklumi. Sebab, dalam 
suasana perang dingin, di balik tembok Berlin, segala buku yang menyoroti 
kelemahan komunisme di berbagai negara tentu disambut baik. 

Dalam proses riset dan penulisan disertasi tersebut, Dake menemukan hasil 
pemeriksaan Teperpu (Team Pemeriksa Pusat) Kopkamtib terhadap Bambang 
Widjarnako, mantan ajudan Bung Karno, di Jakarta. Produk sampingan tersebut 
kemudian juga diterbitkan pada 1974 di Leiden, Belanda, dengan pengantar dari 
Antonie Dake berjudul The Devious Dalang: Soekarno and the so-called 
Untung-putsch, Eye-witness report by Bambang S.Widjanarko. Buku itu terdiri 
atas dua bahasa, teks asli dalam bahasa Indonesia dan disertasi terjemahan 
bahasa Inggris. 

Pada 2002, disertasi Dake yang sudah 30 tahun itu dicetak ulang Penerbit Aksara 
Karunia di Jakarta. Kini, penerbit yang sama memunculkan Sukarno File yang 
terdiri atas 549 halaman, bagian lampiran (sekitar 300 halaman) lebih banyak 
daripada isi buku. Pada bagian apendiks itu dicantumkan secara lengkap teks 
Indonesia kesaksian Bambang Widjanarko yang sebelumnya dimuat pada The Devious 
Dalang. 

Dalam kesaksian Widjanarko itu disebutkan, 4 Agustus 1965, Presiden Soekarno 
memanggil Brigjen Sabur dan Letkol Untung ke kamar tidurnya dan menanyakan 
kesediaan mereka untuk menindak para jenderal yang tidak loyal. Untung 
menyatakan bersedia. 

Dalam buku Dake tersebut dilanjutkan, Untung kemudian meminta bantuan 
pembinanya pada Biro Khusus PKI, yaitu Waluyo, untuk merumuskan tindakan yang 
akan diambil. Dilakukan serangkaian rapat yang akhirnya bermuara pada Gerakan 
Tiga Puluh September 1965. 

Dokumen Widjanarko itu sangat lemah dari sudut metodologi sejarah. Sebab, 
beberapa tahun setelah itu, ketika mendiskusikan buku Sewindu Bersama Bung 
Karno, Widjanarko mengakui bahwa dia mengalami siksaan selama ditahan dan 
pengakuan tersebut diberikan secara paksa. 

Dake juga banyak mengutip berkas perkara Mahmilub yang isinya kebanyakan hasil 
interogasi militer. Buku Siapa Menabur Angin Akan Menuai Badai yang konon 
ditulis seorang perwira intelijen merupakan sumber favorit Dake. Tidak 
ketinggalan, Dake menggunakan dokumen CIA. Sayangnya, tidak disebutkan 
rujukannya karena hanya ditulis "CIA halaman sekian". 

Di dalam sebuah sumber dikatakan bahwa Dake menerima naskah Kesaksian 
Widjanarko itu melalui kiriman pos ketika dia berada di sebuah hotel di Jakarta 
pada awal 1970-an. Apakah betul demikian? Awal 2005 ketika melakukan penelitian 
di KITLV Leiden, saya menemukan sembilan berkas persidangan Mahmilub 
(Subandrio, Untung, Sjam, dll). Pada beberapa sampul naskah itu tertulis nama 
Antonie Dake lengkap dengan alamat dan nomor teleponnya di Belanda. Jadi, 
dugaan saya, dokumen tersebut memang milik Dake yang diserahkannya kemudian 
kepada bagian arsip KITLV Leiden. 

Di dalam buku Sukarno File itu juga disebutkan bahwa surat penggantian Jenderal 
Jani kepada Mayjen Mursid telah ditandatangani Presiden Soekarno dan akan 
dilakukan 1 Oktober 1965. Tetapi, celakanya, dokumen tersebut tidak ditemukan 
sampai sekarang (kalau itu pernah ada). 

Selain sangat lemah dalam hal sumber, secara logika, kesimpulan Dake kurang 
kuat. Kalau Soekarno ingin memecat Jenderal Jani atau jenderal lainnya, dia 
bisa melakukannya setiap saat. Mengapa harus dengan cara yang berliku-liku? 

Mengapa Soekarno yang sedang berkuasa membuat persekongkolan agar terjadi 
kudeta yang bisa menggulingkan dirinya sendiri? Dengan kata lain, Soekarno 
mengudeta dirinya sendiri. 

Sekarang, kita di tanah air dalam suasana menuju demokrasi. Perbedaan pendapat 
merupakan hak setiap warga, termasuk orang asing. Ada berbagai versi dalam 
penjelasan suatu kejadian sejarah, G30S/1965 termasuk dalam proses 
demokratisasi sejarah. Tidak bijaksana diberlakukan lagi kebijakan pelarangan 
buku seperti pada masa Orde Baru. Kalau menyatakan Soekarno terlibat G30S, saya 
kira boleh saja seperti halnya mengungkap Soeharto melakukan kudeta merangkak 
pada 1965-1967. 

Tetapi, menuding sang proklamator dan bapak bangsa tersebut terlibat secara 
langsung dalam pembunuhan enam jenderal dan secara tidak langsung dalam 
pembantaian yang terjadi sesudahnya (yang memakan korban paling sedikit 500.000 
orang), itu mungkin sudah keterlaluan. Karena kita berada dalam negara hukum, 
mungkin ada baiknya hal tersebut diselesaikan di pengadilan. 


* Dr Asvi Warman Adam, ahli peneliti utama LIPI di Jakarta





[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org!
http://us.click.yahoo.com/wlSUMA/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Pembunuhan Ketiga Soekarno