[breaktime-corner] Morosini, Cerita Sedih Si Pria 'Berhati Emas'

  • From: "Adhi ikhwan Noviyanto" <adhi.ikhwan@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: <tea-corner@xxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Mon, 16 Apr 2012 08:01:08 +0800

Morosini, Cerita Sedih Si Pria 'Berhati Emas'

 

 
Google 

Pescara - Dunia sepakbola khususnya Italia tengah berduka pasca
meninggalnya Piermario Morosini. Pria 25 tahun "berhati emas" itu pergi
meninggalkan dunia ini dengan cerita hidupnya yang boleh dibilang
menyedihkan.

Morosini
<http://us.sport.detik.com/sepakbola/read/2012/04/14/223510/1892595/71/k
olaps-di-lapangan-pemain-livorno-meninggal?b99220270> , terakhir kali
bermain di Livorno dan pesepakbola yang berposisi sebagai gelandang itu
menghembuskan nafas terakhir saat klubnya tengah menghadapi tuan rumah
Pescara, Sabtu (14/4/2012) malam WIB.

Saat itu pertandingan memasuki menit ke-31 dan Livorno tengah unggul
2-0, tiba-tiba Morosini terjatuh di lapangan. Seketika petugas medis di
stadion itu memberinya pertolongan pertama dan langsung membawanya ke
rumah sakit.

Sayang takdir berkata lain dan Morosini harus dipanggil Tuhan dalam
perjalanan ke rumah sakit. Eks anggota timnas Italia U-21 itu kemudian
divonis mengalami serangan jantung.

Kejadian tragis itu kemudian segera menyebar ke seluruh dunia dan
sepakbola pun harus berduka ketika salah satu pelakonnya meninggal saat
sedang bertanding. Boleh dibilang tak ada satupun fans sepakbola yang
mengenal siapa Morosini sebelum ini.

Morosini lebih banyak malang melintang di klub-klub kecil seperti
Vicenza, Reggina, Padova, dan Livorno. Meskipun ia sempat memperkuat
Udinese dan Bologna, tapi masa tinggalnya di sana sangatlah singkat. Di
level timnas, Morosini hanya sempat memperkuat level U-17, U-18, U-19,
U-20 dan U-21.

Kariernya yang terhitung biasa-biasa dengan 141 penampilan dan satu gol,
sejak debut profesionalnya tahun 2005, pun setali tiga uang dengan
cerita kehidupannya yang sungguh memilukan. 

Morosini harus kehilangan ibunya tahun 2001 ketika umurnya 15 tahun,
lalu ia menjadi yatim-piatu setelah sang ayah meninggal dua tahun
setelahnya. Tak lama adiknya harus meninggal karena insiden bunuh diri.
Setelahnya Morosini hidup bertiga dengan kakak laki-laki dan perempuan,
yang menderita cacat.

"Dia sangat baik sekali, selalu membantu keluarganya. Dialah Piermario
Morosini," tutur eks pelatihnya di akademi Atalanta, Mino Favini,
seperti dilansir Football Italia.

"Dia tumbuh bersamaku di Atalanta dan aku melihatnya bermain ketika
masih kecil. Dia adalah pribadi fantastis yang selalu ingin menolong
siapapun. Dia hidup untuk keluarganya," sambungnya.

"Meskipun ia adalah orang yang sangat tidak beruntung. Ketika masih
kecil dia kehilangan kedua orangtuanya, Kedua kakaknya mengalami cacat
fisik. Adik laki-lakinya pun bunuh diri dengan melompat dari jendela.
Kehidupannya sangatlah tidak beruntung."

"Udinese mengontraknya dari kami dan dia sangat bertalenta. Dia punya
karier yang hebat, semua rekannya menghormatinya. Kemana dia pergi,
orang-orang memujinya. Dia berhati emas," tuntas Favini.

"Meskipun ia mempunyai banyak masalah keluarga, Moro selalu tersenyum
dan tidak pernah ingin masalah itu menganggunya. Seperti itulah saya
ingin mengingatnya," tukas eks rekan setimnya di Vicenza, Raffaele
Schiavi.

Kejadian Morosini itu pun seakan membuka kembali "luka" dunia sepakbola
terkait mereka-mereka yang meninggal di lapangan akibat serangan
jantung. Sebelumnya ada Marc-Fivien Foe, Miklos Feher, Serginho, Antonio
Puerta dan Phill O'Donnel.

Selamat jalan, Morosini!



 

JPEG image

Other related posts:

  • » [breaktime-corner] Morosini, Cerita Sedih Si Pria 'Berhati Emas' - Adhi ikhwan Noviyanto