[breaktime-corner] Jika Pengetahuan Adalah Sabit, maka Semangat Belajar Adalah Pengasahan

  • From: "gunawan prakoso" <gunawan.prakoso@xxxxxxxxx>
  • To: <tea-corner@xxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Sun, 12 Feb 2012 21:15:35 +0700

Jika Pengetahuan Adalah Sabit, maka Semangat Belajar Adalah Pengasahan


 

 

Sudah sekitar dua minggu aku liburan di rumah. Tak banyak aktivitas yang
membuatku sibuk. Pekerjaan sawah yang biasanya menunggu kini telah rampung.
Bulan kedua musim padi artinya tak begitu banyak menyita waktu. Hanya perlu
memberi pupuk dan menyeprot obat jika ada hama. Dan itu masih bisa ditangani
oleh bapakku. Sebenarnya bantuanku tidak memberikan dampak yang berarti.
Bisa saja bapakku menyewa pekerja atau buruh untuk membantu di sawah, tapi
beliau berfikiran lain. Selain mengajarkanku arti pentingnya bekerja, beliau
juga meneladani tentang arti kerja keras untuk membiayai kuliahku, agar jika
aku berada di tanah rantau, tidak berfoya-foya, menggunakan uang kiriman
dengan bijak, dan belajar sungguh-sungguh.

 <http://tonyfebryanto.co.cc/wp-content/uploads/2012/02/pengetahuan1.jpg>
Description: Description:
http://tonyfebryanto.co.cc/wp-content/uploads/2012/02/pengetahuan1-300x184.j
pg

Hingga suatu ketika di hari kemarin, Mas Sigit, teman ngopi sekaligus kakak
jauhku menawariku untuk ikut membantunya mengajari para pemuda di desaku
belajar komputer. Program pelatihan itu merupakan salah satu satu dari
rangkaian program pemerintah (PNPM) untuk membangun desa. Program pelatihan
komputer ini diadakan selama 20 hari dan diikuti oleh 20 peserta. Setiap
hari dimulai pukul 8 pagi sampai pukul 5 sore. Karena keterbatasan saran
komputer, maka dalam sehari kelas dibagi dalam 4 gelombang, masing-masing
gelombang terdiri dari 5 peserta yang berdurasi 2 jam. Sebelum program
pelatihan komputer ini, program serupa sudah dijalankan, seperti program
pelatihan kewirausahaan budidaya jangkrik dan masih banyak lagi. Ada juga
program bedah rumah dan pengaspalan jalan. Begitulah Mas Sigit
menjelaskannya padaku. Aku sangat terkesima melihat Mas Sigit begitu
antusias ikut terjun membangun desaku.

Lalu besoknya aku berangkat ke balai desa, tempat kegiatan itu diadakan.
Tampak terlihat peserta yang ikut pelatihan sedang mengerjakan tugas
Microsoft Excel di layar monitor mereka masing-masing. Mereka tampak serius.
Sambil sesekali bertanya kepada Mas Sigit bagaimana menggunakan rumusnya.
Menurut Mas Sigit, selain peserta merupakan siswa SMP, kebanyakan peserta
dari santriwan-santriwati pondok pesantren dekat sana. Kegiatan ini memang
sepertinya sangat membantu mereka untuk memperkaya softskill. Bahkan ada
juga ibu-ibu dari kesekretariatan desa yang berminat belajar komputer.
Mereka nampak polos dan kurang mahir mengoperasikan komputer. Namun aku
melihat sisi lebih dari mereka, mereka mau belajar dan semangat untuk
berusaha agar bisa. Itulah mengapa aku turut tertular semangat mereka untuk
membimbing.

Hari pertamaku di sana hanya berbincang-bincang dengan Mas Sigit, tak banyak
interaksi langsung dengan para peserta. Sepertinya mereka juga belum
mengenal aku dan untuk apa aku datang ke sana. Semuanya terlihat tak ada
bedanya dengan hari-hari kemarin.

###

Hari kedua di pelatihan itu aku mencoba berkomunikasi lebih dekat dengan
mereka. Aku juga mulai menggantikan posisi Mas Sigit untuk sekadar
mengarahkan para peserta mengerjakan tugas praktik mereka. Rupanya mereka
merespon dengan sangat baik. Dan langkah-langkah berikutnya pun berjalan
dengan lancar.

Suatu waktu Mas Sigit menawariku menyampaikan materi PowerPoint. Mungkin
agar aku bisa berinteraksi lebih jauh dengan para peserta. Lalu aku terima
tawarannya. Di hari berikutnya, setelah materi Ms. Excel selesai, aku
mencoba menyampaikan materi itu. Tak kusangka ternyata mereka sangat
antusias. Aku harus hilir mudik dari peserta satu ke peserta lain untuk
membimbing. Perasaanku senang sekaligus bangga. Senang karena bisa
menularkan ilmuku pada mereka, bangga karena rupanya mereka paham apa yang
aku sampaikan.

Hari-hari berikutnya kedekatanku dengan para peserta mulai terjalin erat.
Kami saling mengenal lebih jauh. Tidak ada istilah guru dan murid di sana.
Bagiku aku hanyalah pendamping belajar mereka. Mereka yang berpraktik dan
mengembangkan pengetahuan mereka sendiri. Kuncinya adalah mereka
bersungguh-sungguh dan mau mencari tahu. Bersungguh-sungguh artinya
mempunyai tekad yang bulat untuk belajar dan memperbaiki diri. Dan upaya
selanjutnya yakni mau mencari tahu dengan cara bertanya kepada mereka yang
sudah tahu dan bisa juga dengan belajar sendiri dari buku maupun sumber
pengetahuan yang lain.

###

Tak terasa hari ini adalah pertemuan terakhir pelatihan ini. Pertemuan ini
sekaligus acara penutupan dan ramah tamah. Mas Sigit tampil sebagai
perwakilan pembimbing untuk menyampaikan ucapan terima kasih dan permohonan
maaf bila ada salah kata maupun tindakan sewaktu pelatihan. Terlihat
wajah-wajah para peserta yang berat hati mengakhiri pelatihan ini.
Sepertinya mereka ingin terus belajar dan belajar. Dari sorot matanya,
mereka terlihat sangat haus ilmu. Tapi rupanya kegiatan ini memang berjangka
pendek. Mas Sigit pun berpesan kepada para peserta untuk tetap belajar
meskipun kegiatan ini telah usai. Beliau juga berkata kalau akhir pelatihan
ini hanyalah awal bagi mereka untuk kemudian dipraktikkan dalam dunia nyata.
Sukses dari pelatihan ini bisa dilihat ketika nanti para peserta mampu
mengembangkan keterampilan mereka, terlebih lagi bermanfaat bagi masyarakat
dan diri mereka kelak. Ibarat sebuah sabit, kalau tidak pernah diasah maka
akan tumpul. Begitu kata Mas Sigit.

Banyak hal yang aku pelajari dari kegiatan pelatihan itu. Di sanalah aku
belajar dari Mas Sigit bagaimana cara mengajar kepada mereka yang seumuran
kita. Mas Sigit memang sangat akrab sekali dengan para peserta, bahkan
tampak seperti kawan sepermainan. Semuanya terlihat saling menghormati, tapi
tidak menggurui. Santun tapi penuh canda. Metode seperti itu rupanya memang
sangat disukai para peserta. Sebenarnya aku kurang begitu puas dengan
singkatnya kegiatan ini dan berharap suatu hari nanti aku bisa kembali
menularkan ilmuku kepada mereka yang semangat belajar. Keep moving!
Description: Description: :)

 

JPEG image

GIF image

Other related posts:

  • » [breaktime-corner] Jika Pengetahuan Adalah Sabit, maka Semangat Belajar Adalah Pengasahan - gunawan prakoso