[breaktime-corner] Mengenang King Faisal Al Saud, Raja Saudi yang Berani Embargo AS

  • From: "gunawan prakoso" <gunawan.prakoso@xxxxxxxxx>
  • To: <tea-corner@xxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Sun, 12 Feb 2012 21:15:35 +0700

Mengenang King Faisal Al Saud, Raja Saudi yang Berani Embargo AS


Description: cid:image001.jpg@01CCE8FB.1EA6E070

King Faisal ibn Abdul Aziz Al Saud adalah Raja Saudi yang menjadi pelopor
embargo minyak yang dilakukan negara negara Arab terhadap Amerika Serikat
pada bulan November 1973. Embargo ini dilakukan sebagai dukungan terhadap
serangan yang dilakukan Mesir dan Syiria terhadap Israel.

Serangan ini sendiri berakhir dengan kemenangan pihak Arab, yang berhasil
merebut kembali Sinai ke pangkuan Mesir dan Dataran Tinggi Golan ke pangkuan
Syiria. Sebelumnya, 4 wilayah Arab ini (Sinai, Golan, Jalur Gaza dan Pantai
Barat), dikuasai Israel melalu perang 6 hari pada tahun 1967, yang
dimenangkan oleh Israel.

Kemenangan gabungan pasukan Mesir-Syiria ketika melawan Israel tersebut
memang tidak terlepas dari embargo minyak yang dilakukan oleh Raja Faisal.
Tentu saja ini signifikan, mengingat Arab Saudi adalah penghasil minyak
terbesar di dunia, dengan 25% cadangan dunia berada di negeri gurun ini.

Embargo itu dilakukan karena AS, melalui Presiden Nixon, memberi batuan gila
gilaan kepada Israel, berupa 566 pesawat tempur, 22 000 ton bahan peledak,
yang dikirim ke Israel. NATO sendiri tidak mau ambil bagian, mengingat
kepentingan ekonomi mereka di negara negara Arab.

Embargo minyak yang dilakukan pada musim dingin tersebut memang langsung
melumpuhkan ekonomi AS. Seorang pengamat ekonomi memperkirakan embargo
tersebut akan membekukan rumah rumah, pabrik, sekolah, rumah sakit, dan
ekonomi AS tidak akan pulih hingga sepuluh tahun kemudian.  Ini mengingat
bahwa AS adalah pengkonsumsi minyak terbesar di dunia. AS mengkonsumsi
sekitar 22,4% minyak dunia, disusul oleh China (9%) dan Jepang (7%).

Dan keputusan embargo yang dipelopori oleh King Faisal ini membuat beliau
menjadi sangat dihormati di seluruh wilayah Arab. King Faisal sendiri
digambarkan sebagai orang yang soleh, raja yang suka berdialog dengan
rakyatnya. Diceritakan bagaimana beliau sering menggelar sajadah di tepi
pantai, dan sholat dalam kesendirian bersama alunan ombak. Dan jika
berjamaah di mesjid, king Faisal suka mengundang jamaah mesjid makan bersama
di istananya. (sumber: The Middle East: The History, The Cultures, The
Conflicts, The Faiths)

Sayang, kebijakan dan keberanian beliau tidak berlangsung lama. Beliau
dibunuh (jadi inget film Syiriana dan wikileaks, bocornya pembicaraan
petinggi AS soal penentuan pangeran di negara Arab yang bakal naik tahta).
Dan embargo memang segera berakhir.

Dan sekarang, ketika timur tengah kembali bergolak, dengan tekanan kepada
Iran, beranikah Raja Abdullah, Raja Arab Saudi sekarang berpihak? Di luar
perbedaan paham agama, karena wahabi ini, aliran di Arab Saudi, merupakan
aliran yang cupet, seperti katak dalam tempurung, dan bikin empet, tetapi
tetap saja selalu ada orang orang soleh dan tulus di antara mereka.

Dan juga karena kepentingan keamanan, tidakkah mereka lebih aman kalau
berbaik baik dengan tetangganya yang terdekat, Iran? Duh, semoga kepentingan
yang lebih besar memang bisa mengalahkan ego sektoral.

 

JPEG image

Other related posts:

  • » [breaktime-corner] Mengenang King Faisal Al Saud, Raja Saudi yang Berani Embargo AS - gunawan prakoso