[breaktime-corner] Amnesti Internasional: Tangkap Bush di Afrika!

  • From: "Saikhu Rochman" <saikhu.rochman@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: <tea-corner@xxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Sat, 3 Dec 2011 09:20:49 +0800

Amnesti Internasional: Tangkap Bush di Afrika!

Dahono Fitrianto | Marcus Suprihadi | Jumat, 2 Desember 2011 | 13:03 WIB




AP Mantan Presiden AS George W Bush 

NEW YORK, KOMPAS.com - Lembaga advokasi hak asasi manusia Amnesti
Internasional menyerukan kepada Pemerintah Ethiopia, Tanzania, dan
Zambia untuk menangkap George W Bush saat mantan Presiden Amerika
Serikat itu mengunjungi Afrika pekan ini. Lembaga tersebut menyebut Bush
telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia. 

Demikian bunyi pernyataan Amnesti Internasional yang dilansir di New
York, AS, Kamis (1/12/2011) waktu setempat. "Hukum internasional
mengatur tak ada tempat berlindung bagi mereka yang bertanggung jawab
dalam aksi penyiksaan. Ethiopia, Tanzania, dan Zambia harus memanfaatkan
kesempatan ini untuk memenuhi kewajiban mereka dan mengakhiri kekebalan
hukum yang telah dinikmati George W Bush selama ini," tutur penasihat
hukum senior Amnesti Internasional, Matt Pollard, dalam pernyataan
tersebut. 

Bush telah mengizinkan dan membela penggunaan berbagai teknik interogasi
para tersangka teroris yang oleh para advokat HAM disebut sebagai bentuk
penyiksaan. Salah satu teknik yang paling terkenal adalah waterboarding,
yakni menyiram muka tersangka dengan air dalam keadaan tengadah untuk
menciptakan sensasi seperti tenggelam. 

Februari lalu, beberapa kelompok pembela HAM mengatakan, Bush terpaksa
membatalkan kunjungan ke Swiss karena adanya ancaman langkah hukum
terkait tuduhan penyiksaan ini. Pihak pengundang waktu itu hanya
mengatakan, mereka membatalkan partisipasi Bush karena pertimbangan
keamanan. 

Bush dikabarkan akan mengunjungi beberapa negara Afrika pekan ini pada
sebuah acara untuk meningkatkan kesadaran mengenai bahaya kanker.
Departemen Luar Negeri AS belum memberikan komentar tentang seruan
Amnesti Internasional ini.

Heli Antikapal Selam Perkuat TNI AL 

 
<http://2.bp.blogspot.com/-pmtt_Kq_Xls/TtbyWZnEJvI/AAAAAAAAXrI/XU_7IDqs_
SA/s1600/20081018ran8297357_214.jpg> 

Helikopter Lynx Royal Navy (kiri) dan Sea Sprite Royal New Zealand Navy
terbang diatas laut Cina Selatan saat digelar latihan bersama Lima.
(Foto: Australia DoD)

1 Desember 2011, Jakarta (SINDO): Kekuatan alat utama sistem senjata
(alutsista) TNI Angkatan Laut akan bertambah menyusul proses pengadaan
11 unit helikopter antikapal selam,antikapal permukaan, serta dua
pesawat patroli laut.

Tambahan alutsista itu akan mengisi kelemahan-kelemahan yang dimiliki
kapal TNI AL. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamana Pertama
TNI Untung Suropati mengatakan, keberadaan pesawat sayap tetap maupun
sayap putar (helikopter) penting bagi TNI AL, karena mereka merupakan
kepanjangan "mata" dan "telinga" dari kapal TNI AL (KRI).Wilayah laut
Indonesia yang luas,menurut dia, tidak memungkinkan untuk dijangkau oleh
KRI mengingat kekuatannya yang terbatas.

 
<http://4.bp.blogspot.com/-sAJPPxW0Ms4/TtbzH9_kieI/AAAAAAAAXrU/WMN1vXiA9
yQ/s1600/subhunting.jpg> 

Kapal selam saat diburu oleh Sea Sprite. Helikopter antikapal selam SH-2
Sea Sprite selain dioperasikan RNZN, Equador akan mengakuisisi 2 SH-2G
Sea Sprite hasil peremajaan senilai 60 juta dolar. USN telah
mempensiunkan armada SH-2 sejak 2001. (Foto: RNZN)

Karena itu,keberadaan tambahan dua unit Maritime Patrol Aircraft (MPA)
dan 11 helikopter antikapal selam Sea Sprite itu sangat penting untuk
mengisi kekosongan yang tidak terkover kapal-kapal TNI. "Pesawat
tentunya memiliki kelebihan di manuver, fleksibilitas, jangkauan yang
luas, dan kemampuan deteksinya juga lebih cepat,"tegas Untung di
Jakarta,kemarin. Dua unit MPA yang akan menambah kekuatan TNI AL yaitu
pesawat CN-235 yang rencana sudah mulai diterima TNI AL pada 2013.

Selain radar deteksi, pesawat ini juga akan dilengkapi dengan kemampuan
untuk melakukan penindakan. Adapun untuk helikopter Sea Sprite sejumlah
satu skuadron itu,memiliki kemampuan penindakan yang lebih ampuh. Enam
dari 11 helikopter dilengkapi dengan senjata antikapal selam, sisanya
lima unit merupakan antikapal permukaan. "Rencananya pada 2012
pengadaannya,"ujarnya. Sekretaris Komite Kebijakan Industri Pertahanan
Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, pengadaan CN-235 untuk MPA
TNI AL masuk dalam prioritas alutsista TNI.

Rencananya, biaya pengadaan menggunakan alokasi dari pinjaman luar
negeri sebesar USD60 juta,namun pemesanan di PT Dirgantara Indonesia.
Sjafrie yang juga wakil menteri pertahanan itu menuturkan, dalam
strategi pertahanan Indonesia, saat ini memang sedang dikembangkan
penguatan di kawasan Indonesia bagian timur.

 

JPEG image

JPEG image

JPEG image

Other related posts:

  • » [breaktime-corner] Amnesti Internasional: Tangkap Bush di Afrika! - Saikhu Rochman