** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Bobby: Mengenai pemisahan Islam dan Negara, masalahnya bukanlah penjungkirbalikkan pikiran tapi membuka mata apa adanya. Hati perlu jujur. Historical Fact yg diclaim oleh Prof Snock H sih boleh saja diterima ********** Dear bung Bobby, saya kutip perkataan sampeyan diatas itu untuk mengingatkan bahwa saya juga mencoba utk membuka mata apa adanya. Ada historical fact claim lainnya yang akan saya kutip disini yang semoga juga bisa membuka mata dan hati: (Sir George Bernard Shaw in 'The Genuine Islam,' Vol. 1, No. 8, 1936.) He was by far the most remarkable man that ever set foot on this earth. He preached a religion, founded a state, built a nation, laid down a moral code, initiated numerous social and political reforms, established a powerful and dynamic society to practice and represent his teachings and completely revolutionized the worlds of human thought and behavior for all times to come. "HIS NAME IS MUHAMMAD" May Peace of God Be Upon Him (pbuh) He was born in Arabia in the year 570 C.E. (common era), started his mission of preaching the religion of Truth, Islam (submission to One God) at the age of forty and departed from this world at the age of sixty-three. During this short period of 23 years of his Prophethood, he changed the complete Arabian peninsula from paganism and idolatry to worship of One God, from tribal quarrels and wars to national solidarity and cohesion, from drunkenness and debauchery to sobriety and piety, from lawlessness and anarchy to disciplined living, from utter bankruptcy to the highest standards of moral excellence. Human history has never known such a complete transformation of a people or a place before or since - and IMAGINE all these unbelievable wonders in JUST OVER TWO DECADES. Bung Bobby, Seperti yang saya pernah janjikan bahwa saya akan menulis (unek2) saya tentang Islam dan Negara dan hubungannya dengan penjungkirbalikkan pemikiran, saya akan mulai disini aja dengan bahasa yang apa adanya. Saya mau meniru gaya mbak Aris tapi kok rasanya aneh dan pegel...:-) jadi just the way I am aja deh. Here it is: Mengenai Islam dan Negara, mungkinn yang perlu ditekankan adalah kata "Negara". Karena ada pendapat yang membedakan antara Negara dengan Masyarakat <Politik> sehingga mereka berpendapat tidak ditemukan dalam AlQur'an tentang konsep sebuah Negara. Yang ada ialah konsep tentang masyarakat (politik). Tapi saya orang yang tidak membedakan antara Negara dengan masyarakat politik. Oleh karena itu `unek-unek saya' ini, harap dimengerti sebagai pemahaman Islam dan Politik, yang apa adanya, dan lompat-lompat ...butuh editor...:-) Saya juga yakin kalau di AlQur'an itu tidak ditemukan perintah mendirikan negara or masyarakat politik berdasarkan kekhalifahan atau apapun deh. Jadi kekhalifahan bukan dogma Islam. Hal politik ini diserahken kepada manusia, asal ada aturannya yang tidak boleh dilanggar secara umum dan secara khusus. Aturan mainnya ini yang disebut nilai2 moral universal-menurut kaum politik Liberalis (mungkin kalau bahasa kaum politik Fundamentalis adalah Hukum Tuhan). Rasulullah pernah bersabda bahwa tunggulah kehancurannya kalau suatu urusan tidak dipegang/ditangani oleh ahlinya (saya pikir inlah sekularisasi pekerjaan/jabatan). Banyak dalam kisah-kisah literature Islam sebetulnya yang menunjukkan bahwa orang yang meminta jabatan adalah orang yang tidak baik. Tapi system dalam politik kini yang ada adalah meminta-minta jabatan. Ini jungkir- balik pemikiran. Sekali lagi, Yang umum adalah nilai-nilai moral universal yang terdapat pada semua agama yang ada didalam kitab suci: jangan membunuh, jangan berbohong, jangan berzinah, jangan mencuri, etc? Namun pada hal yang khusus, tidak semua agama dan kitab sucinya punya petunjuknya karena kitab suci terdahulu memang belum bicara soal hukum ini. Kitab suci terdahulu hanya melarang jangan begini dan begitu, tapi tidak memberi petunjuk apa konsekwensinya bila hal itu dilakukan? Kitab suci terdahulu juga telah memberi clue bahwa akan datang seseorang (yang bukan hantu/spirit) yang akan menjelaskan tentang hukum dan akan membawa syariat baru. Bagaimana membangun sebuah masyarakat politik, Umat Islam seharusnya gak usah malu-malu untuk menggali dari literature Islam sejarah Rasulullah SAW sendiri ketika membangun Madinah. Kebanyakan kita sekarang ini hanya mengacu kepada Barat bagaimana membangun sebuah Negara yang baik. Cita-cita dan values yang dikandung oleh negara Madinah merupakan ideal sebuah negara "modern" di masa depan. Tentunya, ketika berbicara tentang negara Madinah, kita tidak berbicara tentang sistim transportasi dengan onta, atau situasi umum secara fisik. Tapi nilai-nilai dasar negara Madinah seharusnya sangat ideal menjadi acuan pembangunan negara yang menjadi cita-cita umat. Kalau umat Islam masih saja mengacu kepada Barat sebagai ukuran membangun sebuah negara, inipun suatu jungkirbalik pemikiran karena orang Baratpun malah terkagum-kagum kepada Rasulullah SAW dalam keberhasilannya membangun Madinah. Bahkan mungkin orang Barat malah sudah mengapliaksikan value2 tsb, lalu umat Islam sekarang ini malah melihatnya dari negara Barat? Jadi, dengan berbaik sangka kepada fundamentalis yang menurut saya ingin menjadikan contoh kota Madinah ini, dengan menawarkan system kekhalifahannya, membangun sebuah Negara harus berdasarkan AlQur'an dan Sunnah, untuk tidak diartikan sempit (karena makna yg terkandung dalam AlQur'an itu begitu luas nya), harusnya malah dibantu oleh umat Islam lainnya. Mungkin masih banyak kekurangan dan kekhilafan yang dilakukan, maka dari itu perlu dukungan termasuk saran dan kritik yang membangun. Mungkin masalahnya memang sulit mencari seorang Khalifah/pemimpin seperti Rasulullah tersebut, makanya orang kini begitu bergantung kepada system. Diharapkan system bisa membuat seorang pemimpin menjadi tidak diktator (?) Diharapkan system bisa membuat Negara menjadi baik dan aman. Namun apa artinya juga kalau system yang baik dijalankan oleh pemimpin yang tidak baik? System dijadikan alat bagi penguasa juga? Sampai sejauh ini mungkin bisa dimengerti mengapa sulit bagi sekularisme barat untuk memisahkan Islam dari Negara karena dalam Islam (berdasarkan AlQur'an dan Hadist-contoh hidup Muhammad SAW) telah ada ajaran bagaimana membangun sebuah negara yang beradab. Bagaimana hukum harus dijalankan bila ada pelanggar. Hukum Ilahi yang harus dijadikan ukuran untuk kepatutan umum (bukan sebaliknya kepatutan umum yang dijadikan ukuran sebuah hukum)--ini juga penjungkirabalikkan pikiran. Kalau Kristen di Barat di jaman dahulu bisa menerima sekularisme, itupun saya maklumi. Meski katanya pada jaman Kristen awal didalam The Holy Grail, ada Grail Code yang mengajarkan bahwa intinya sekularisme itu tertolak. Hanya saja karena ada konspirasi antara penguasa Gereja dan penguasa Negara (spt yang dihebohkan dalam Davinci Code), hal ini masih menjadi misteri, tetapi secara de facto sekarang ini Gereja telah menerima Sekularisme Dalam wacana seperti ini saya akui saya bukan pendukung sekularisme (barat), tapi saya pendukung sekularisasi dalam hal kedudukan/jabatan karena saya masih terngiang-ngiang akan hadist Nabi SAW pernah bersabda bahwa tunggulah kehancurannya kalau suatu urusan tidak dipegang/ditangani oleh ahlinya (saya pikir inlah sekularisasi pekerjaan/jabatan). Banyak dalam kisah-kisah literature Islam sebetulnya yang menunjukkan bahwa orang yang meminta jabatan adalah orang yang tidak baik. Tapi system dalam politik kini yang ada adalah meminta-minta jabatan. Ini jungkir-balik pemikiran. Bung Bobby, Unek-unek yang saya ingin kemukakan disini juga adalah pendapat- pendapat orang bahwa syariah Islam hanya terbatas pada "janggut", "Jilbab", atau mungkin hal-hal pidana; potong tangan, rajam, qishash, dll. Padahal sejujurnya, syariat itu jauh lebih luas dan dalam dari sekedar seperti itu. Sekali lagi, rajam, potong tangan, qishash, dan dll., adalah masalah yang kemudian timbul sebagai "akibat". Yaitu akibat yang ditimbulkan oleh kegagalan dalam menjalankan syariat Islam dalam masalah-masalah perekonomian dan sosial. Orang dipotong tangannya karena mencuri, dan biasanya (commonly) orang mencuri karena terdesak(??). Sehingga sesuai prosedur hukum, kalau memang seseorang mencuri karena terdesak yang pada umumnya disebabkan oleh "ketidak adilan", maka yang menjadi perhatian bukan potong tangannya, tapi masalah "ketidakadilan" perekonomian. Umar mencontohkan seorang perempuan mencuri, justeru tetangganya yang dimarahi. Bung Bobby, sekian aja unek-unek saya ini. Saya tidak berani mengatakan ini tulisan karena saya tidak mengutipkan referensinya. Ini Cuma hasil bacaan dari milis-milis dan artikel yang bertebaran?:- )..lalu terekam pada otak saya. Saya bingung karena rasanya masih banyak yang ingin saya keluarkan. Namun para netters mungkin dah muak. Tapi..terimakasih..namanya telah saya pinjam untuk mengeluarkan unek2...:-)) Ada yang bisa menyederhanakan pikiran saya yang berantakan inikarena ikut2an jungkir balik...:-)) salam jungkir balik, *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **