[nasional_list] [ppiindia] surat jembatan sembilan: "Temu Sarjana Asal dan Yang Peduli Pembangunan Kalimantan Tengah"

  • From: "Kusni jean" <katingan@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: "kmnu2000" <kmnu2000@xxxxxxxxxxxxxxx>, <wanita-muslimah@xxxxxxxxxxxxxxx>, "ppiindia" <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Thu, 26 Jan 2006 04:40:59 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Surat Jembatan Sembilan:


"Temu Sarjana Asal dan Yang Peduli Pembangunan Kalimantan Tengah"


Atas prakarsa Gubernuur Kalimantan Tengah [Kalteng] yang baru terpilih secara 
langsung, Teras Narang, pada tanggal 21 Januari 2006 lalu, di Palangka Raya, 
1300 sarjana asal Kalteng dan yang peduli pembangunan Kalimantan Tengah telah 
bertemu untuk membicarakan masalah pembangunan di daerah ini [Saya kira 
pemberdayaan dulu baru pembangunan.Pembangunan tanpa pemberdayaan akan tak 
berarti]. Pertemuan jenis begini adalah pertemuan pertama yang diselenggarakan 
oleh seorang gubernur Kalteng. Tidak pernah sebelumnya ada seorang gubernur 
pada masa tugasnya mengorganisasi para sarjana asal Kalteng untuk berkumpul 
bersama-sama guna menyampaikan pendapat dan usul mereka tentang bagaimana 
membangun Kalteng. Pada masa Tjilik Riwut sebagai gubernur pertama Kalteng yang 
terbentuk pada 1957 menyusul pemberontakan bersenjata yang menuntut agar 
Kalteng menjadi propinsi tersendiri terpisah dari Kalimantan Selatan, ia 
memusatkan perhatiannya dalam pembentukan barisan cendekiawan Kalteng dengan me
 mberikan beasiswa, membangun asrama mahasiswa di Jawa, mengirimkan 
pemuda-pemuda Dayak Kalteng ke luar negeri, kemudian membangun Universitas 
Palangka Raya. Barisan sarjana Kalteng belum terbentuk. Kalau pun ada yang 
berpendidikan setingkat sarjana, jumlahnya sangat minim dibandingkan dengan 
sekarang. Pada masa jabatannya, sampai ia dicopot oleh Orde Baru Soeharto, pada 
tahun 1966, masalah pembangunan barisan sumber daya manusia Kalteng mendapat 
perhatian utama dari Tjilik Riwut dan dilihatnya sebagai soal kunci dalam 
pemberdayaan dan pembangunan daerah secara mandiri. Banyak tenaga-tenaga kunci 
pada pos-pos vital propinsi kemudian dipegang oleh orang-orang yang mendapat 
pendidikan akademi dengan bantuan pemerintah daerah Kalteng pada masa Tjilik 
Riwut, terutama lulusan Yogyakarta alias asrama Palangka Raya Pakuningratan.

Tapi benarkah masalah sumber daya manusia yang berpendidikan akademi merupakan 
kunci dari pemberdayaan dan pembangunan daerah dan nasional? Lebih menjurus 
lagi ada yang mengangangap bahwa masalah kunci adalah penguasaan atas 
tekhnologi mutakhir. Waktu saya masih bekerja di Palangka Raya masalah ini 
memang menjadi sebuah pertanyaan debat di kantor gubernur. Saya sendiri tidak 
menganggap masalah ini sebagai sangat kunci dibandingkan dengan masalah 
kualitas manusianya. Tekhnologi bagi saya tidak lebih dari ketrampilan tukang. 
Masalah tekhnis.Yang lebih menentukan adalah masalah orientasi manusia yang 
menguasai tekhnologi. Untuk menciptakan tenaga tekhnis, misalnya komputer atau 
arsitek atau dokter, ahli pertanian atau kehutanan, dll, saya hanya memerlukan 
beberapa tahun masa pendidikan. Tapi kemudian bagaimana keahlian tekhnis ini 
dimanfaatkan? Di sini muncul masalah kadar manusia, orientasi dan wacana 
manusianya. Kongkretnya apakah tenaga ahli [tekhnisi] ini mengabdikan kemampu
 an tekhnisnya untuk orang banyak, untuk daerah atau sekedar untuk hidup dan 
memperkaya diri. Tenaga tekhnis yang merakyat akan mampu mengembangkan prakarsa 
dan kemampuannya berdasarkan persoalan-persoalan kongkret daerah yang dia 
hadapi sehingga pengetahuan tekhnisnya tanggap dan aspiratif. Apa yang ia 
peroleh dari akademi hanyalah pengetahuan awal dalam mengembangkan diri dan 
ketrampilan tekhnisnya, bukan sesuatu yang akhir dan mandeg. Yang diperlukan 
oleh daerah, dengan demikian adalah tenaga-tenaga tekhnis yang ahli dan 
merakyat.Membumi!

Dari apa yang saya lihat selama bekerja di Kalimantan Tengah dan kunjungan 
beberapa kali ke berbagai pulau tanahair,  saya benar-benar melihat bahwa 
Kalteng dan tanahair adalah suatu barisan gunung tantangan yang patut didaki 
dan ditaklukkan.Saya hanya menyesal karena tidak punya cukup waktu untuk 
tinggal lama dan selamanya di kampunghalaman saya guna mewujudkan mimpi saya 
yang sudah saya rintis pelaksanaannya.Padahal saya melihat bahwa daerah tidak 
memungkinkan adanya pengangguran sarjana dan tenaga tekhnis yang 
merakyat.Penduduk pulau sangat memerlukan tenaga-tenaga ahli dan 
berketrampilan. Apa yang terjadi adalah numpleknya tenaga-tenaga itu di 
kota-kota dan tempat-tempat berkemudahan. LSM-LSM pun semuanya numpuk di kota 
sambil berkomat-kamit tentang kemiskinan dan keterpurukan masyarakat, berbeda 
dengan tenaga-tenaga Zending dari Swiss yang tak segan hidup di hulu-hulu 
sungai dan tempat-tempat terpencil seperti yang pernah dilakukan oleh Tuan 
Flaag, Dr. Elisabeth, atau se
 karang yang dikenal dengan nama 'Pemuda'. 

Dari kritik-kritik terhadap pertemuan yang diprakarsai oleh Gubernur Teras 
Narang ini, saya melihat masalah orientasi dan wacana ini masih merupakan satu 
masalah besar. Misalnya tidak sedikit dari hadirin yang lebih banyak menunggu 
adanya sertifikat kehadiran untuk kepentingan tingkat kepagawaian negeri yang 
juga saya pahami artinya bagi yang bersangkutan. Hanya saja lepas dari segala 
kekurangan pertemuan para sarjana Kalteng ini, saya melihat niat baik dari 
Teras Narang untuk memobilisasi kekuatan cerdik pandai Kalteng demi 
pemberdayaan dan pembangunan Kalteng dengan menggunakan tenaga Kalteng sendiri. 
Saya kira, disinilah titik penting dalam membaca terselenggaranya pertemuan 
ini. Bandingkan saja dengan daerah Kalimantan yang lain. Pernahkah, adakah 
pertemuan begini diselenggarakan? 

Perihal pertemuan organisasi dan wakil-wakil rakyat diluar lembaga resmi, 
mengapa tidak diselenggarakan oleh organisasi-organisasi lain atau oleh 
pemerintah dan dengan dengan bantuan pemerintah daerah. Teras Narang sendiri, 
sejauh yang saya dengar menyediakan waktu dan forum untuk mendengarkan 
pendapat-pendapat dari bawah. Jika Teras Narang mempertahankan adanya forum 
ini, mengapa tidak digunakan?. Dorongan entah berupa kritik atau saran bisa 
diajukan melalui forum ini. Sangat baik jika saran dan kritik itu disampaikan 
secara tersusun. Sinisme dan apriorisme barangkali kurang menguntungkan serta 
kurang berarti bagi usaha pemberdayaan dan pembangunan daerah. Dalam konteks 
ini, empat paduan yang pernah diajukan oleh Prof.Dr. Sajogyo dalam sebuah 
seminar di kantor gubernur tentang otonomi daerah, barangkali bisa dijadikan 
acuan. Empat paduan pemberdayaan itu dan secara singkat dirumuskan oleh Sajogyo 
dengan istilah 'Jalan Kalimantan' adalah paduan kerjasama antara pemerintah, pe
 rusahaan, LSM dan Masyarakat Adat.  Sinisme dan apriorisme tidak menawarkan 
apa-apa yang bersifat alternatif. Yang positif dari Teras Narang, berdasarkan 
percakapan kami  bulan Agustus 2005 lalu, adalah adanya sikap keterbukaannya 
serta kemampuannya mendengar pendapat serta saran bahkan kritik. Apakah sikap 
keterbukaan ini sudah lenyap dari Teras setelah menjadi gubernur? Adanya temu 
sarjana dan yang menaruh perhatian pada pemberdayaan dan pembangunan Kalteng, 
agaknya masih ada. Sinisme dan apriorisme, saya kira, adalah termasuk masalah 
taktik dan pendekatan.Cara.Untuk mencapai tujuan, cara sering menentukan hasil. 
Strategi tidak bisa terujud tanpa taktik yang serasi, tanggap dan apresiatif. 
Heroisme individual atau kelompok kecil yang merupakan ujud dari jiwa manusia 
supra Nietzsche, memang sering dan gampang menjangkiti semangat muda yang tidak 
sabaran dan tidak jauh memandang cakrawala. Heroisme model ini pun pada 
galibnya tidak beda dengan pernyataan otorianisme dan pate
 rnalisme tanpa sadar sehingga ia diucapkan serta dilakukan di bawah selubung 
sutra anti otoritarinisme, anti militerisme, anti feodal dan paternalisme. 

Saya tuliskan halt-hal ini dengan tujuan mempersatukan kekuatan yang mungkin 
dipersatukan, memanfaatkan peluang yang sebenarnya ada tapi barangkali tidak 
terbaca, tidak mengulangi sikap 'hakayau kulae'[saling memotong kepala orang 
sesaudara] yang dalam dunia politik Kalteng sering terjadi. Kukira masalah yang 
kita hadapi adalah kesanggupan bersatu dalam perbedaan untuk mewujudkan 
pemberdayaan dan pembangunan daerah. Lain soalnya kalau Teras Narang menjadikan 
visi dan misinya hanya suatu alat penipuan guna merebut dan mempertahankan 
kekuasaan baik pribadi atau keluarganya.Terhadap soal ini kita tidak boleh 
gegabah menjatuhkan vonis.Dalam hal ini saya kira, patokan kita, tetap 
bersiteguh pada menjadikan Kalteng sebagai tempat hidup manusiawi anak manusia 
sesuai dengan konsep Dayak "rengan tingang nyanak jata" [anak enggang 
putra-putri naga] inti dari budaya rumah betang [rumah panjang].Sedangkan 
kekurangan temu sarjana dan yang peduli pemberdayaan dan pembangunan Kalteng, 
bisa 
 diatasi dengan temu informal model Salundik Gohong ketika menjadi walikota 
Palangka Raya. Barangkali!**

Paris, Januari 2006.
JJ. Kusni


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] surat jembatan sembilan: "Temu Sarjana Asal dan Yang Peduli Pembangunan Kalimantan Tengah"